Anda di halaman 1dari 18

BANJIR

Pengertian Banjir
Banjir ialah bencana alam yang sering terjadi di banyak kota dalam skala
yang berbeda dimana air dengan jumlah yang berlebih berada di daratan
yang biasanya kering. Menurut KBBI atau Kamus Besar Bahasa Indonesia,
pengertian banjir adalah berair banyak dan juga deras, kadang-kadang
meluap. Hal itu dapat terjadi sebab jumlah air yang ada di danau, sungai,
ataupun daerah aliran air lainnya yang melebihi kapasitas normal akibat
adanya akumulasi air hujan atau pemampatan sehingga menjadi meluber.

Di mata masyarakat, pada umumnya pengertian banjir merupakan hal yang


negatif. Hal ini karena banjir selalu berkaitan dengan hal-hal yang merugikan
sehingga dapat disebut juga bencana alam. Banjir dapat menyebabkan
kerusakan parah, khususnya pada daerah yang padat penduduk yang
berada di bantaran sungai atau daerah-daerah yang terkena banjir periodik.

Pengertian banjir merupakan suatu peristiwa yang terjadi saat aliran air yang
berlebihan merendam suatu daratan. Meski kerusakan yang dapat akibatkan
bencana banjir dapat dihindari dengan cara pindah menjauh dari danau,
sungai, atau aliran air lainnya, orang-orang akan tetap menetap serta bekerja
dekat daerah-daerah aliran air tersebut guna mencari nafkah dan juga
memanfaatkan biaya murah. Manusia masih terus menetap di wilayah yang
rawan banjir tersebut merupakan sebuah bukti bahwa nilai menetap di
wilayah yang rawan banjir lebih besar dibandingkan dengan biaya kerusakan
akibat bencara banjir periodik. Untuk lebih lengkapnya, berikut macam-
macam banjir.

Macam-Macam Banjir

Terdapat macam-macam banjir yang disebabkan karena beberapa faktor,


antara lain :
1. Banjir Air
Banjir air merupakan banjir yang sering terjadi. Penyebab banjir air
dikarenakan meluapnya air di danau, sungai, selokan, atau aliran air yang
lainnya sehingga menyebabkan air tersebut naik dan menggenangi daratan.
Biasanya banjir air disebabkan karena hujan yang terjadi secara terus-
menerus sehingga mengakibatkan aliran air tersebut tidak dapat
menampung air yang berlebih.
2. Banjir Bandang
Pengertian banjir bandang merupakan banjir yang mengangkut air dan juga
lumpur. Banjir bandang tersebut sangatlah berbahaya dibandingkan dengan
banjir air biasa, hal ini karena akan sulit untuk menyelamatkan diri. Banjir
bandang dapat menghanyutkan benda-benda dan memiliki daya rusak yang
tinggi. Banjir bandang pada umumnya terjadi di area pegunungan yang
tanah pegunungan tersebut seolah longsor karena adanya air hujan yang
ikut terbawa air ke daratan yang lebih rendah. Biasanya banjir tersebut dapat
menghanyutkan pohon yang berukuran besar sehingga dapat merusak
pemukiman warga yang terkena banjir bandang tersebut.
3. Banjir Lumpur
Banjir lumpur merupakan banjir yang mirip banjir bandang namun lumpur
tersebut keluar dari dalam bumi sehingga dapat menggenangi daratan.
Lumpur tersebut terkadang memiliki kandungan bahan serta gas kimia
berbahaya.
4. Banjir Rob (Laut Pasang)
Pengertian banjir rob merupakan banjir yang disebabkan karena pasang air
laut. Banjir rob pada umumnya melanda kota muara baru di jakarta. Pasang
air laut pada umumnya akan menahan air sungai yang menumpuk, hingga
dapat menjebol sebuah tanggul dan menggenangi daratan.
5. Banjir Cileunang
Banjir cileunang merupakan salah satu macam-macam banjir. Pengertian
banjir cileunang ialah suatu banjir yang mirip dengan banjir air akan tetapi
banjir tersebut dikarenakan hujan yang sangatlah deras dan mempunyai
debit air yang banyak. Terjadinya banjir ini sangatlah cepat, hal ini karena
hujan yang terjadi sangatlah deras sehingga dapat terjadi dalam waktu
cepat.
6. Banjir Lahar
Pengertian banjir lahar adalah banjir yang disebabkan karena lahar gunung
berapi masih aktif saat yang meletus atau mengalami erupsi. Dari proses
erupsi tersebut, gunung akan mengeluarkan lahar dingin yang dapat
menyebar ke lingkungan di sekitarnya. Air yang ada dalam sungai atau
danau dapat mengalami pendangkalan sehingga berdampak terkena banjir.

Penyebab Banjir
Saat bencana banjir terjadi, banyak orang yang kehilangan harta benda.
Bahkan hingga menimbulkan korban jiwa. Oleh sebab itu, alangkah baiknya
untuk mengetahui penyebab banjir supaya dapat mengambil langkah tepat
guna mencegah bencana banjir tersebut. Berikut penyebab banjir yang harus
Anda ketahui.

1. Penebangan hutan liar


Penebangan hutan secara liar yang membuat hutan menjadi gundul
merupakan salah satu penyebab banjir. Hal ini karena, akar pohon memiliki
fungsi untuk menyerap air. Oleh sebab itu, jika banyak pohon yang hilang
maka akan dengan mudah terjadi bencana banjir.

2. Buang sampah sembarangan


Penyebab banjir yang satu ini sudah tidak asing lagi. Sampah yang dibuang
sembarang khususnya apabila dibuang di sungai atau aliran air lainnya
dapat menyumbat aliran air tersebut sehingga dapat meluap dan
menyebabkan terjadinya banjir.
3. Pemukiman di bantaran sungai atau aliran air
Pemukiman yang didirikan di bantaran sungai mengakibatkan sungai
tersebut rentan terjadi pendangkalan. Pendangkalan yang terjadi di sungai
karena kebiasaan untuk membuang sampah ke sungai serta keadaan tanah
di kiri kanan bangunan tersebut dapat saja ambles dan kemudian menutup
sisi sungai. Sehingga sungai menjadi menyempit dan rawan banjir.
4. Dataran rendah
Daerah-daerah yang berada di dataran rendah dapat menyebabkan banjir,
hal ini karena luapan air yang mengalir dari tempat di dataran tinggi ke
rendah sehingga dapat beresiko terkena banjir.
5. Curah hujan yang tinggi
Penyebab banjir ini disebabkan karena faktor cuaca. Apabila terdapat daerah
yang memiliki curah hujan tinggi dan terjadi berlarut-larut dalam jangka waktu
lama, memiliki resiko yang besar untuk terjadi banjir terlebih jika berada di
dataran rendah.
6. Drainase yang sudah diubah tanpa memperhatikan Amdal
Drainase yang sudah diubah tanpa memperhatikan amdal yang terlebih di
lingkungan perkotaan. Daerah hutan ataupun rawa yang dapat membantu
untuk mencegah atau mengurangi banjir, namun dipakai untuk membangun
mall atau bangunan lainnya sehingga merusak lapisan atmosfer dan akan
mudah beresiko terjadinya banjir.
7. Bendungan yang jebol
Bendungan yang jebol adalah salah satu penyebab banjir disekitar
lingkungan yang daerah tersebut kurang terawat serta mudah dirusak
kelestariannya, dengan memanfaatkan sesuatu yang tidak pada tempatnya
dan juga hasilnya dapat berakibat banjir bandang yang sangat merugikan.
8. Salah sistem kelola tata ruang
Penyebab banjir yang satu ini dapat mengakibatkan air sulit untuk menyerap
serta alirannya lambat. Sementara air yang datang ke wilayah tersebut
jumlahnya akan lebih banyak dari yang biasanya dialirkan sehingga dapat
dengan cepat terjadi banjir.
9. Tsunami
Merupakan jenis banjir air laut yang sangat besar. Tsunami merupakan
penyebab banjir yang sangat merugikan. Tsunami pada umumnya dapat
terjadi dikarenakan pergeseran lapisan lempeng bumi. Tingginya gelombang
tsunami dapat dengan mudah menyapu daerah-daerah yang ada di
sekitarnya hingga dapat menimbulkan banyak kerugian dan korban jiwa.
10. Tanah yang sudah tidak dapat menyerap air
Tanah yang sudah tidak dapat untuk menyerap air dapat dikarenakan
beberapa faktor, salah satunya karena tanah tersebut sudah jarang
ditemukan lahan hijau ataupun lahan kosong. Sehingga air tidak terserap ke
dalam tanah melainkan langsung masuk ke sungai, danau, selokan, atau
saluran air yang lainnya. Air yang ada dalam jumlah banyak apabila sudah
tidak dapat tertampung oleh saluran air tersebut dapat menggenang serta
menyebabkan banjir.

Akibat Banjir
Setiap bencana alam pasti menimbulkan kerugian dan dampak di wilayah
yang terkena bencana tersebut, begitu pula dengan banjir. Berikut beberapa
akibat banjir dan cara mengurangi banjir.

Akibat Banjir :

1) Menyebarnya berbagai bibit-bibir penyakit.


2) Kehilangan harta benda.
3) Pertanian, tanaman, atau ladang yang rusak.
4) Menimbulkan banyak korban apabila terjadi banjir bandang.
5) Fasilitas umum, sarana dan prasarana yang menjadi rusak.
6) Jarang air karena sebelumnya sudah terkontaminasi dengan banjir.
7) Pohon-pohon yang lama terendam banjir akan mati.
8) Dampaknya dalam jangka panjang, jumlah wisatawan yang datang ke
daerah tersebut akan menurun.
9) Pemulihan kembali wilayah bencana membutuhkan waktu yang lama.
9) Mahalnya biaya untuk membangun sarana dan prasarana yang rusak
akibat banjir.
10) Terjadi kenaikan harga, hal ini karena bahan makanan yang menjadi
langka.

Cara mengatasi banjir :

1) Menata daerah aliran-aliran air seperti sungai, danau, dan lain sebagainya
sesuai dengan fungsinya.
2) Tidak membuang sampah sembarangan ke danau, sungai, selokan.
3) Tidak membangun rumah ataupun bangunan dibantaran sungai.
4) Lakukan pengerukan sungai.
5) Perlu dilakukan reboisasi atau penghijauan hutan.
6) Sistem pemantau dan peringatan apabila terjadi bencana harus dibangun
di daerah yang rawan banjir.

Keuntungan Datangnya Banjir


Banyak yang berpikir bahwa banjir hanya mendatangkan kerugian dan
dampak negatifnya, namun ada juga keuntungan datangnya banjir, antara
lain :

1) Air tanah yang terisi kembali.


2) Di daerah yang kering, kebutuhan air dapat untuk tercukupi.
3) Banjir menambah kandungan pada tanah.
4) Ikan sangat cocok untuk berkembang biak di air banjir.
5) Tambahan kandungan ke danau atau sungai yang pada akhirnya
berpengaruh positif pada industri perikanan.
6) Penyeimbang ekosistem sungai.
7) Air banjir yang melimpah dapat dimanfaatkan oleh berbagai jenis ikan
guna mencari tempat hidup baru.
8) Burung memiliki cadangan makanan melimpah.
KEKERINGAN

Pengertian kekeringan
Kita pasti sudah sangat familiar mendengar kata kekeringan.
Bagaimanapun kekeringan merupakan salah satu peristiwa
yang kerap kali terjadi dan dirasakan oleh masyarakat
Indonesia, khususnya di daerah- daerah pegunungan
(baca: pengertian pegunungan). Kekeringan merupakan
peristiwa langkanya keberadaan air di suatu daerah pada
waktu tertentu dan diakibatkan oleh beberapa peristiwa
tertentu. Peristiwa sudah bisa disebut dengan kekeringan
ketika hanya ada satu sumber air yang masih aktif dan
digunakan untuk beberapa desa, atau ketika masyarakat
harus mencari air hingga jauh beberapa kilometer dan mereka
harus mengantri untuk mendapatkannya. Setidaknya inilah
potret yang terjadi di Indonesia ketika beberapa media
memberitakan kekeringan yang ada di Indonesia.

Penyebab Kekeringan

Kekeringan digolongkan menjadi salah satu jenis bencana


alam yang ada di dunia, salah satunya juga terjadi di
Indonesia. Bencana alam merupakan peristiwa yang terjadi
karena adanya penyebab tertentu. Demikian juga dengan
kekeringan ini. Terjadinya kekeringan ini karena disebabkan
oleh beberapa hal. Beberapa hal yang menyebabkan terjadinya
kekeringan di suatu daerah adalah sebagai berikut:

1. Musim kemarau yang terjadi terlalu lama


Salah satu penyebab dari kekeringan yang paling umum dan
paling wajar di Indonesia adalah musim kemarau yang terlalu
lama. Hal ini mengindikasikan bahwa tidak ada jenis
hujanyang turun dalam waktu yang lebih lama daripada
biasanya. Apabila biasanya hujan (baca: hujan asam) tidak
turun hanya selama kurang lebih enam bulan, namun ketika
hujan tidak turun selama lebih dari enam bulan maka
masyarakat sudah kehilangan sumber air seperti biasanya.
Musim kemarau yang terlalu lama menyebabkan sumber air
semakin sedikit persediaan airnya, sementara untuk
penggunaannya sendiri tidak berubah.

Masyarakat tidak berusaha menghemat air meskipun sedang


musim kemarau, hanya saja apabila musim kemarau dirasa
sudah melampaui batas maka masyarakat segera
mengupayakan hal- hal untuk menghemat penggunaan air
karena khawatir apabila musim kemarau panjang membuat
persediaan air tidak cukup hingga masyarakat harus mencari
ke tempat yang lebih jauh, mengantri, bahkan harus membeli
air. Maka dari itulah sebaiknya sebagai masyarakat dan
pengguna air yang baik, sebaiknya kita menggunakan air
sewajarnya saja dan berusaha menghemat air ketika sudah
memasuki musim kemarau. Hal ini untuk mengantisipasi agar
ketika musim kemarau datang lebih lama maka kita tidak
terlalu cepat kehilangan persediaan air.

2. Minimnya peresapan air karena sedikitnya pohon

Peristiwa kekeringan di Indoenesia juga terjadi karena


minimnya peresapan air. Peresapan air ini dibentuk ketika kita
menanam pohon. Akar tanaman atau akar pohon akan
meyerap air yang turun dari air hujan ke permukaan air dan
menyimpannya sebagai air tanah (baca: ciri-ciri air tanah
artesis). Air yang tersimpan oleh akar- akar pohon ini akan di
kunci di bawah tanah sehingga kita bisa menggunakannya
ketika musim kemarau tiba (baca: cara melestarikan air
tanah) . maka dari itulah di daerah yang mempunyai banyak
pohon, keberadaan air akan lebih mudah ditemukan apabila
dibandingkan dengan daerah yang hanya ditanami sedikit
pohon. Maka dari itulah sangat penting bagi kita untuk ikut
menanam pohon demi ketersediaan air yang sangat kita
butuhkan.

Suatu daerah yang hanya memiliki sedikit pohon, pasti hanya


memiliki tabungan air yang sedikit pula. Hal ini tidak akan
mencukupi bagi masyarakat ketika sudah memasuki musim
kemarau. Maka dari itulah, ketika musim kemarau tiba, daerah
perkotaan akan lebih sedikit mempunyai cadangan air
daripada di pedesaan. Salah satu hal yang menyebabkan ini
adalah karena di kota lebih sedikit pohon, sementara di desa
memiliki banyak pohon. Pohon- pohon tidak hanya berfungsi
sebagai penyerap dan penyimpan air saja, namun juga
banyak fungsi penghijauan yang lainnya, seperti
mengurangi polusi udara, memperindah pemandangan,
sebagai sumber oksigen, dan lain sebagainya.

3. Penggunaan air yang berlebihan

Salah satu penyebab dari peristiwa kekeringan adalah


penggunaan air yang berlebihan. Bukankah ada anjuran
agama untuk menggunakan sesuatu sewajarnya saja dan
tidak berlebih- lebihan? Hal ini nampaknya sulit untuk
dilakukan beberapa orang. Meskipun kita mengetahui bahwa
air mempunyai siklusnya sendiri, yakni air yang kita gunakan
dan kita buang akan meresap kembali ke dalam tanah, melalui
penyaringan dan kemudian muncul sebagai sumber air yang
baru, namun penggunaan air harus tetap dihemat.

Tidak semau air akan meresap ke dalam tanah, bahkan


sebagian air akan menguap karena terkena oleh sinar
matahari. Ketia air menguap maka air akan berubah menjadi
uap air, kemudian naik ke atas terbawa oleh angin hingga
memasuki wilayah lain. Kemudian sebagian dari uap air
tersebut akan benrubah menjadi hujan dan inilah proses
terjadinya hujan. Hujan yang jatuh tidak semua jatuh ke
pemukiman masyarakat, bahkan hanya jatur di daerah
pegunungan atau di gunung yang tidak digunakan sebagai
pemukiman masyarakat. Dengan demikian masyarakat sudah
kehilangan sebagian dari sumber air mereka.

4. Kekurangan sumber air


Sudah sangat wajar jika kekeringan terjadi karena di suatu
daerah kekurangan jumlah sumber air. Sumber air yang
dimaksud adalah seperti mata air (baca: proses terjadinya
mata air), ekosistem sungai, ekosistem danau, dan lain
sebagainya. Jika suatu daerah jauh dengan sumber- sumber
air yang demikian itu maka sangat sulit bagi mereka ketika
terjadi kemarau panjang. Jika sumber utama yang mereka
miliki adalah sumur, maka ketika sumur mengering, sulit
untuk mendapatkan sumber air yang lainnya. Lain halnya
ketika wilayah kita dilewati oleh sungai, dekat dengan danau,
dan sebagainya, maka kita akan mempunyai sumber air yang
lain selain sumur yang kita miliki. Maka dari itulah
keberadaan sumber- sumber air yang alami sangat penting
keberadaannya.

5. Jauhnya jarak terhadap sumber air

Selain kekurangan sumber air, kekeringan juga dapat


disebabkan oleh sumber air yang jaraknya terlampau jauh.
Misalnya dalam suatu kawasan jarak sumber air yang paling
dekat adalah tiga kilometer dan itupun di tempat ynag
terpencil (memiliki akses jalan yang sulit), maka ketika musim
kemarau yang terlalu lama datang maka sumur- sumur
menjadi kering. Ketika sumur kering, maka kita tidak
mempunyai alternatif sumber air lain kecuali yang telah
disebutkan di atas. Maka mau tidak mau masyarakat harus
menempuh jarak yang jauh dan melewati jalan yang sulit
untuk mencapai kesana.

Dan hal ini cukup menyulitkan masyarakat, belum lagi jika


mereka harus mengantri dan sumber air tersebut tidak lancar.
Terkadang di sebuah daerah kita melihat berita di televisi
bahwa masyarakatnya rela menggunakan air yang berwarna
hijau keruh untuk keperluan sehari- hari. hal ini karena satu-
satunya sumber air yang dekat hanya yang demikian. Padahal
kita sangat tahu bahwa air yang berwarna keruh dan hijau
sangat tidak baik untuk kesehatan. Namun itulah satu-
satunya sumber air yang mudah dan murah untuk di dapatkan.
Sehingga terpaksa mereka harus menggunakannya.

6. Hanya sedikit tampungan air buatan


Di zaman sekarang ini, keberadaan tampungan air merupakan
hal yang sangat penting. Bagaimana air menjadi hal yang
sangat penting dan sangat vital bagi kehidupan di bumi. Maka
dari itulah sebagai masyarakat yang merasa penting akan air,
sangat perlu untuk membangun tempat penampungan air
buatan, seperti waduk (baca: waduk terbesar di indonesia).
Waduk tidak hanya berguna untuk memenuhi kebutuhan
petani akan irigasi (baca: jenis- jenis irigasi) sawah, namun
juga sangat berguna sebagai penyimpan cadangan air. Daerah
yang mempunyai waduk dengan daerah yang tidak mempunyai
waduk pastinya akan lebih cepat mengurangi kekeringan
daerah yang tidak memiliki waduk. Hal ini karena waduk
berfungsi sebagai semacam tabungan air untuk dapat
digunakan oleh masyarakat ketika sedang kesulitan air.

Nah, itulah beberapa hal yang dapat menyebabkan kekeringan


di suatu wilayah atau menjadi penyebab parahnya
(memperparah) kekeringan di suatu wilayah. Maka dari itulah
kita harus waspada dan menggunakan air dengan sewajarnya
saja.

Dampak Kekeringan

Kekeringan sebagai salah satu bencana alam di Indonesia


perlu untuk kita perhatikan secara seksama agar tidak
semakin meraja lela. Buntut dari kekeringan ini sangat luar
biasa berbahaya. tidak hanya menyusahkan manusia, namun
juga sangat mudah untuk merenggut nyawa manusia. bahkan
bukan hanya manusia saja, namun juga berujung pada bintang
dan tumbuh- tumbuhan. Beberapa dampak kekeringan dapat
kita rasakan langsung maupun tidak langsung. Secara lebih
lengkap, berikut ini merupakan beberapa akibat atau dampak
adanya kakaringan di suatu daerah.

1. Kurangnya sumber air minum

Salah satu dampak dari kekeringan yang paling berbahaya


adalah kurangnya sumber air minum. Minum merupakan
kegiatan pengisian cairan ke dalam tubuh manusia dan
makhluk hidup lainnya. Tubuh makhluk hidup sangat
membutuhkan yang namanya air, maka dari itulah harus selalu
minum. Manusia tidak akan bertahan tanpa adanya makanan
dan minuman. Mungkin saja manusia masih bisa bertahan
hidup jika tidak makan selama beberapa hari. Namun
percayalah manusia tidak akan bisa hidup tanpa minum.

Ketahanan manusia tanpa minuman hanyalah sebentar saja,


tidak seperti tahannya manusia terhadap makanan. Jika
kekeringan terjadi, maka persediaan air minum masyarakat
juga akan terancam. Dan hal ini tentu saja akan mengancam
kehidupan masyarakat. Beruntung akhir- akhir ini air minum
dapat kita peroleh dengan membeli air mineral di toko- toko.
Namun hal ini tetap haris kita waspadai, mengingat tidak
semua orang meminum air mineral.

2. Kurangnya sumber air untuk memenuhi kebutuhan


sehari- hari

Selain kebutuhan akan air minum menjadi kurang, kebutuhan


air untuk memenuhi kebutuhan sehari- hari juga akan kurang.
Tidak dapat dipungkiri bahwa dalam kehidupan sehari- hari
kita sangat membutuhkan air, baik untuk mandi, memasak,
mencuci, buang air, dan sebagainya. Percayalah, manusia
tidak akan bisa hidup tanpa air. Akan sangat sulit bagi
manusia untuk menemukan pengganti air untuk memenuhi
kebutuhan sehari- hari. Maka masyarakat rela untuk
mengeluarkan sejumlah mahal uang untuk membeli air hanya
demi memenuhi kebutuhan sehari- hari. Peristiwa kekeringan
sungguh benar- benar membuat masyarakat menjadi
mengeluarkan uang lebih banyak daripada biasanya.

3. Tanaman menjadi mati

Salah satu dampak dari kekeringan adalah membuat tanaman


di sekitar tempat tinggal menjadi mati. Matinya tanaman
dapat berakibat buruk bagi kehidupan manusia. pohon
mempuyai kemampuan untuk menghasilkan oksigen,
mengurangi polusi udara, dan lain sebagainya. Begitulah
akhirnya bahwa tanaman di sekitar kita akan mati apabila
tidak ada air. Tanaman selain menjadi sumber oksigen, juga
menjadi sumber makanan bagi manusia. Ketika tanaman
menjadi mati maka sumber makanan bagi manusia juga telah
hilang. Bukan hanya manusia saja, namun juga binatang.
Beberapa tanaman akan sangat cepat mati karena kekerigan.
Namun ada beberapa tanaman yang bisa bertahan dalam
kekeringan, misalnya adalah rerumputan.
4. Banyak binatang yang akan mati

Selain tanaman, binatang juga akan mati karena peristiwa


kekeringan. Binatang seperti manusia yang membutuhkan air
minum untuk mempertahankan hidupnya. Ketika persediaan
air semakin menipis maka binatang akan kekurangan air
minum. Dan ketika kekurangan air menum maka binatang
akan mencari kemana- mana. Jika tidak menemukan sumber
air, maka binatang akan mati setelah beberapa lama tidak
minum. Dengan demikian sudah sangat jelas bahwa dampak
dari kekeringan ini memang sangat berbahaya, yakni
menyebabkan nyawa makhluk hidup melayang.

5. Kelaparan massal

Akibat yang sangat mengerikan lainnya dari kekeringan


adalah terjadinya kelaparan massal. Apabila masalah air
minum masih bisa diatasi dengan membeli air mineral, maka
lain halnya dengan ketersediaan pangan nasional. Kekeringan
yang melanda suatu negara misalnya, akan membuat
masyarakat negara tersebut menjadi kelaparan. Hal ini karena
sumber pangan mereka telah mati. Tananaman pertanian,
perkebunan dan lainnya tidak akan bertahan lama tanpa
adanya air yang dapat menyirami mereka.

Dengan matinya tanaman- tanaman tersebut maka manusia


akan kehilangan sumber makanannya dan mereka akan
menjadi lapar. Jika di berbagai penjuru negeri telah
mengalami kelaparan, maka lama- kelamaan masyarakat akan
mengalami kematian massal. Hal ini akan menjadi bencana
yang sungguh megerikan. Bahkan ada cerita bahwa di satu
negara konflik di Timur Tengah. Ketika banyak pengungsi tidak
mempunyai air untuk minum di tengah padang pasir
(baca: gurun pasir terbesar di dunia), para ibu rela mengiris
tangan mereka dan meminumkan darah mereka untuk anak-
anak mereka agar mereka tidak kehausan dan bisa bertahan
hidup.

6. Lingkungan menjadi kotor

Dampak dari kekeringan yang lainnya adalah lingkungan


menjadi kotor. Air mempunyai fungsi atau manfaat yang
sangat banyak, salah satunya membuat lingkungan menjadi
kotor. Salah satu sifat air adalah mengalir yang dapat
meghanyutkan berbagai kotoran. Apabila air saja tidak ada,
maka bagiamana untuk menghilangkan kotoran yang ada di
lingkungan? Sebagai contoh jika ada kotoran hewan di lantai.
Jika ada air, maka kita bisa menyiramnya dengan air,
kemudian mengepel lantai hingga lantai menjadi bersih. Nah,
apabila air saja tidak ada maka bagaimana kita akan
membersihkan kotoran tersebut? Ini barulah contoh satu,
masih banyak contoh lainnya tentang membersihkan
lingkungan dengan air.

7. Timbul banyak bibit penyakit

Kekeringan juga dapat menimbulkan berbagai macam bibit


penyakit. Penyakit- penyakit ini timbul karena sangat
sedikitnya air. Ketika kekeringan, air sangat terbatas dan
kemungkinan air untuk mandi sangat sedikit. Paling tidak
manusia hanya bisa mandi satu kali sehari. Ketika manusia
saja jarang mandi, maka akan timbul banyak sekali jenis
penyakit. Penyakit yang paling banyak terjadi atau timbul
adalah penyakit kulit. Banyak penyakit kulit yang akan timbul
karena kekeringan, seperti gatal- gatal, jamur, dan lain
sebagainya. Biasanya penyakit kulit ini juga akan terlihat
menjijikkan karena berbau dan menular.

8. Munculnya binatang- binatang aneh

Saat kekeringan, beberapa binatang yang aneh dan jarang kita


lihat akan muncul dihadapan kita. binatang- binatang yang
biasanya muncul ketika kekeringan adalah serangga, baik
serangga terbang maupun melata. Di Afrika, benua yang
tandus dan paling sering terjadi kekeringan terdapat binatang-
biantang serangga yang mungkin tidak banyak ditemukan di
Indonesia. Selain binatang- binatang serangga terbang, masih
banyak lagi binatang yang akan muncul akibat kekeringan.

Itulah beberapa dampak dari kekeringan yang mungkin akan


kita rasakan dalam kehidupan sehari- hari. dampak dari
kekeringan tersebut sangat mengerikan dan juga berbahaya.
maka dari itulah sebisa mungkin kita harus mencegah
terjadinya kekeringan. Ada beberapa upaya yang dapat kita
lakukan untuk menanggulangi kekeringan yanencegah
terjadinya kekeringan. ada n tersebut sangat meg terjadi, dan
kita akan membahasnya dalam artikel ini.

Upaya Penanggulangan Kekeringan

Kekeringan merupakan salah satu bencana alam yang


keberadaannya sama sekali tidak diinginkan. Sepeti halnya
jenis bancana alam lainnya yang dapat diupayakan
penanggulangannya, demikian halnya dengan kekeringan.
Beberapa upaya yang dapat kita lakukan untuk
menanggulangi kekeringan ini antara lain adalah sebagai
berikut:

1. Menanam banyak pohon

Salah satu cara untuk dapat menanggulangi kekeringan


adalah banyak menanam pepohonan. Seperti yang kita tahu
bahwa salah satu fungsi pohon adalah mnyerap dan kemudian
menyimpan air di dalam akarnya. Suatu saat air yang
tersimpan di bawah akar pohon dan disebut dengan air tanah
ini akan dapat digunakan di kemudian hari ketika musim
kemarau tiba. seperti yang telah dijelaskan sebelumnya
bahwa dartah yang mempunyai banyak pohon akan lebih
banyak mempunyai air daripada daerah yang kurang pohon.

2. Membuat bendungan

Solusi kedua untuk menanggulangi kekeringan adalah dengan


membuat bendungan. Bendungan merupakan salah satu cara
untuk membuat air sungai tersimpan (terbendung) sehingga
suatu saat dapat digunakan ketika masuarakat kekurangan
air. Bendungan juga digunakan untuk mengairi sawah.

3. Menggunakan air dengan sewajarnya

Dan salah satu solusi yang dapat kita lakukan dan dimulai
dari diri sendiri adalah menghemat penggunaan air. Air yang
merupakan sumber daya alam harus kita hemat dan
penggunaannya hanya sewajarnya saja, jangan berlebihan.

Itulah beberapa upaya yang dapat kita lakukan ntuk


menanggulangi adanya kekeringan yang bisa mengancam
kehidupan manusia dan bisa datang sewaktu- waktu.
Langskah tersebut bisa dimulai dari diri sendiri dan lebih baik jika
dilakukan bersama- sama.
“KEKERINGAN”

Pengertian
Kekeringan adalah merupakan salah satu bencana yang sulit dicegah dan
datang berulang. Secara umum pengertian kekeringan adalah ketersediaan air
yang jauh di bawah dari kebutuhan air untuk kebutuhan hidup, pertanian, kegiatan
ekonomi dan lingkungan.

Jenis-Jenis Kekeringan
Menurut Shelia B. Red (1995) kekeringan bisa dikelompokan berdasarkan
jenisnya yaitu : kekeringan meteorologis, kekeringan hydrologis, kekeringan
pertanian, dan kekeringan sosial ekonomi.
Kekeringan Meteorologis, berasal dari kurangnya curah hujan dan didasarkan
pada tingkat kekeringan relatif terhadap tingkat kekeringan normal atau
rata – rata dan lamanya periode kering. Perbandingan ini haruslah bersifat khusus
untuk daerah tertentu dan bisa diukur pada musim harian dan bulanan, atau
jumlah curah hujan skala waktu tahunan. Kekurangan curah hujan sendiri, tidak
selalu menciptakan bahaya kekeringan.
Kekeringan Hidrologis, mencakup berkurangnya sumber – sumber air seperti
sungai, air tanah, danau dan tempat – tempat cadangan air. Definisinya
mencangkup data tentang ketersediaan dan tingkat penggunaan yang dikaitkan
dengan kegiatan wajar dari sistem yang dipasok (sistem domestik, industri,
pertanian yang menggunakan irigasi). Salah satu dampaknya adalah kompetisi
antara pemakai air dalam sistem – sistem penyimpanan air ini.
Kekeringan Pertanian adalah dampak dari kekeringan meteorologi dan
hidrologi terhadap produksi tanaman pangan dan ternak. Kekeringan ini terjadi
ketika kelembapan tanah tidak mencukupi untuk mempertahankan hasil dan
pertumbuhan rata - rata tanaman. Kebutuhan air bagi tanaman, bagaimanapun
juga, tergantung pada jenis tanaman, tingkat pertumbuhan dan sarana- sarana
tanah. Dampak dari kekeringan pertanian sulit untuk bisa diukur karena rumitnya
pertumbuhan tanaman dan kemungkinan adanya faktor – faktor lain yang bisa
mengurangi hasil seperti hama, alang – alang, tingkat kesuburan tanah yang
rendah dan harga hasil tanaman yang rendah. Kekeringan kelaparan bisa dianggap
sebagai satu bentuk kekeringan yang ekstrim, dimana kekurangan banjir sudah
begitu parahnya sehingga sejumlah besar menusia menjadi tidak sehat atau mati.
Bencana kelaparan biasanya mempunyai penyebab – penyebab yang kompleks
sering kali mencangkup perang dan konflik. Meskipun kelangkaan pangan
merupakan faktor utama dalam bencana kelaparan, kematian dapat muncul
sebagai akibat dari pengaruh – pengaruh yang rumit lainnya seperti penyakit atau
kurangnya akses dan jasa – jasa lainnya.
Kekeringan Sosial Ekonomi, berhubungan dengan ketersediaan dan
permintaan akan barang dan jasa dengan tiga jenis kekeringan yang disebutkan
diatas. Ketika persediaan barang – barang seperti air, jerami atau jasa seperti
energi listrik tergantung pada cuaca, kekeringan bisa menyebabkan kekurangan.
Konsep kekeringan sosioekonomi mengenali hubungan antara kekeringan dan
aktivitas – aktivitas manusia. Sebagai contoh, praktek penggunaan lahan yang
jelek semakin memperburuk dampak – dampak dan kerentanan terhadap
kekeringan di masa mendatang.

Kekeringan Pada Tanaman


Ada beberapa hal yang menyebabkan terjadinya kekeringan pada tanaman
meliputi (Winarko, 2004):
1. Spekulasi petani di lahan tadah hujan, mengharap ada hujan tetapi tidak terjadi.
2. Pelanggaran terhadap Rencana Pola dan Tata Tanam (SK Bupati) oleh petani di
Daerah Irigasi(DI). Ada 2 kemungkinan: Sengaja melanggar (spekulasi)dan tidak
mengetahui/tidak mendapat informasi.
3. Air irigasi tidak mengalir ke lokasi, biasanya di bagian hilir DI karena jaringan
irigasi rusak/tidak berfungsi.
4. Bagian hilir akan kekurangan air karena bagian pengguna hulu boros air.
5. Curah hujan memang dibawah normal (lebih kering daripada biasanya).
6. Sumber air yang ada lebih cepat mengering/menurun debitnya (terutama di
wilayah DAS).

Akibat Bencana Kekeringan


Menurut Shelia B. Red (1995) bahwa Akibat bencana kekeringan diantaranya
adalah dalam sektor ekonomi, lingkungan, dan sosial.
Ekonomi :
* Kerugian-kerugian produksi tanaman pangan, susu, ternak, kayu, dan perikanan.
* Kerugian pembangunan dan pertumbuhan ekonomi nasional
* Kerugian pendapatan petani dan lain-lain yang terkena secara langsung
* Kerugian-kerugian dari bisnis turisme dan rekreasi
* Kerugian pembangkit listrik tenaga air dan meningkatkan biaya-biaya energI
* Kerugian-kerugian yang terkait dengan produksi pertanian
* Menurunya produksi pangan dan meningkatnya harga-harga pangan
* Pengangguran sebagai akibat menurunnya produksi yang terkait dengan
kekeringan
* Kerugian pendapatan pemerintah dan meningkatnya kejenuhan pada lembaga
keuangan

Lingkungan :
* Kerusakan terhadap habitat spesies ikan dan binatang
* Erosi-erosi angin dan air terhadap tanah
* Kerusakan spesies tanaman
* Pengaruh-pengaruh terhadap kualitas air (salinisasi)
* Pengaruh-pengaruh terhadap kualitas udara (debu, polutan, berkurangnya daya
pandang)

Sosial:
* Pengaruh-pengaruh kekurangan pangan ( kekurangan gizi, kelaparan)
* Hilangnya nyawa manusia karena kekurangan pangan/kondisi terkait dengan
kekeringan
* Konflik di antara penggunan air
* Masalah kesehatan karena menurunnya pasokan air
* Ketidakadilan dalam distribusi akibat dampak-dampak kekeringan dan bantuan
pemulihan
* Menurunnya kondisi-kondisi kehidupan di daerah pedesaan
* Meningkatnya kemiskinan, berkurangnya kualitas hidup
* Kekacauan social, perselisihan sipil
* Migrasi penduduk untuk mendapatkan pekerjaan atau bantuan pemuliha

Anda mungkin juga menyukai