Anda di halaman 1dari 2

MENGAPA GUNAKAN PEDOMAN

2
Mengapa gunakan
pedoman (guidelines)?
Anthony Nicholls dan Iain Wilson

Pertimbangan hukum
Isu metodologis

Dokter umumnya sibuk dan memerlukan sumber informasi


yang mudah dan cepat. Pedoman memberikan bantuan cepat
untuk perawatan klinik dan telah menjadi fakta dari kehidupan
kedokteran modern. Pedoman tidak dimaksudkan untuk
menggeser buku ajar atau riset asli, tetapi bila ditulis dan
digunakan dengan baik, pedoman bisa memperbaiki kualitas
dan efisiensi perawatan. Pedoman juga bisa mengurangi
biaya, mengurangi liabilitas dan risiko, memberikan edukasi
medis dan membantu menentukan standar legalitas perawa-
tan. Buku ini berisi beberapa pedoman yang dimaksudkan
untuk memperbaiki perawatan pasien bedah.

Pertimbangan hukum
Status hukum dari pedoman (guidelines) masih bisa diper-
debatkan. Pedoman sebagaimana tertuang dalam buku ini
tidak memiliki kekuatan hukum. Dengan kata lain, pedoman ini
tidak bisa dikutip di pengadilan sebagai instruksi eksplisit untuk
bekerja dengan mode tertentu. Sebagai contoh, jika seorang
pasien menuntut adanya kelalaian dalam perawatannya karena
tidak mengikuti seperangkat pedoman tertentu, pengadilan
masih bisa mengandalkan saksi ahli untuk menetapkan apakah
praktek bisa diterima. Pedoman belum pernah digunakan di
pengadilan sebagai pengganti dari kesaksian ahli. Akan tetapi,
kami yakin pedoman yang dikandung dalam buku ini
menawarkan praktek yang aman, pragmatis dan bisa diterima
dan konsisten dengan pendapat para pakar di bidangnya.
Setiap dokter yang tidak mengikuti pedoman harus
bisa mengungkap kebenaran tindakannya ke pengadilan,
termasuk menyebutkan pendapat-pendapat yang mengadopsi
strategi yang digunakan.

5
MENGAPA GUNAKAN PEDOMAN

Isu metodologis
Ikatan ahli telah mengambil inisiatif untuk membuat pedoman
sederhana untuk penyakit-penyakit umum seperti asma,
hipotensi, osteoporosis dan kanker payudara, namun masih
banyak kesenjangan dalam praktek klinik. Pengumpulan bukti
yang relevan dan valid untuk menginfomasikan pembuatan
keputusan medis dikatakan sebagai faktor terpenting dalam
pembuatan pedoman. Ini merupakan langkah tersulit di
banyak bidang klinik, karena tidak memadainya hasil riset yang
berazas-bukti(evidence-based). Pada keadaan-keadaan se-
perti ini, nasihat dan pengalaman para pakar harus menjadi
pengganti dari bukti. Pada situasi klinik di mana azas bukti
(evidence base) dari riset tidak ada, pembuatan pedoman
bahkan lebih penting untuk mengembangkan konsensus dalam
menghadapi situasi-situasi khusus. Dokter muda tidak patut
menentukan strategi pengobatan mereka sendiri. Buku ini akan
memberikan nasihat praktis untuk mengatasi banyak aspek
medis dari perawatan pasien bedah.

Bacaan lanjut

1. Berger JT, Rosner F (1996). The Ethics of practice guidelines.


Archives of Internal Medicine 1996, 156:2051-6.
2. Collins J (1998). Guidelines in clinical practice. Journal of Medical
Defence Union 14(2):4
3. Jackson R, Feder (1998). Guidelines for Clinical Guidelines.
British Medical Journal 317:427-8

Anda mungkin juga menyukai