18
Dukungan nutrisi
Will Woodward
Prinsip umum
Fisiologi nutrisi pada pasien bedah
Penilaian nutrisi
Intervensi nutrisi
Kebutuhan gizi
Suplemen nutrisi
Prinsip umum
Manajemen nutrisi dimulai saat anda melakukan anamnesis
dan memeriksa pasien. Status gizi dan kebutuhan akan
intervensi didasarkan atas penilaian klinik sederhana tanpa tes
atau rumus khusus.
Kembangkan pendekatan sebagai berikut:
• kenali dan pahami masalah nutrisi
• rujuk segera bila perlu ke dietisian bangsal atau tim
dukungan nutrisi RS; dukungan nutrisi lebih mampu-
laksana (cost-effective) dan menghasilkan penurunan
96
DUKUNGAN NUTRISI
Penilaian nutrisi
Klinik
Informasi klinik dari petugas penerimaan pasien cukup untuk
menentukan apakah pasien perlu intervensi gizi.
Sarana penilaian nutrisi (misal BAPEN) bisa dicatat selama
prosedur pendaftaran rawat-inap. Dari sini risiko defisiensi
nutrisi pasien distratifikasi menjadi rendah, sedang dan tinggi
menurut lima parameter yang bisa diamati sebagaimana
diperlihatkan pada Tabel 18.1.
• Pasien risiko rendah perlu ditinjau setiap minggu atau jika
ada perubahan dari perjalanan kliniknya.
• Pasien risiko sedang membutuhkan nasihat mengenai
pilihan makanan, bantuan makan dan catatan asupan
makanan; dietisian bangsal harus memperhatikan mereka.
• Pasien risiko tinggi harus dirujuk ke dietisian atau tim
dukungan nutrisi untuk penilaian rinci mengenai tingkat
dukungan nutrisi yang harus diberikan. Intervensi tipikal
mencakup sonde nasogastrik, PEG (percutaneous
endoscopic gastrostomy) atau sonde jejunostomi,
peresepan TPN dan pemasangan kateter.
98
DUKUNGAN NUTRISI
Penilaian laboratorium
• Albumin serum: albumin normal ketika pasien masuk RS
menunjukkan status gizi baik. Parameter ini sensitif tetapi
bukan petanda status gizi yang spesifik. Kadar < 3,5 g/dl
terkait dengan peningkatan morbiditas, lama rawat inap,
biaya lebih tinggi, penggunaan antibiotik lebih banyak,
ventilasi mekanik lebih lama, dan mortalitas lebih tinggi. Di
lain pihak, kadar albumin cepat turun setelah operasi
dengan banyak perpindahan cairan, sehingga bukan
petanda yang dapat diandalkan untuk menilai status gizi.
• Indeks hematologi: Hb, hitung limfosit, variabel hematologi
dan biokimia memiliki nilai dalam memperkirakan status
gizi umum atau mengidentifikasi beberapa defisiensi gizi
spesifik.
99
DUKUNGAN NUTRISI
Risiko rendah Nilai risiko (alat penilaian nutrisi BAPEN) Risiko sedang
Bisa
Tidak Ya Rujuk ke dietisian
Akan makan?
Harus
Mungkin mencapai
Rujuk ke tim Tidak tujuan dukungan nutrisi
Dukungan nutrisi
Ya
100
Dukungan
DUKUNGAN nutrisi
NUTRISI
artifisial Asupan gagal mencukupi Ikuti rekomendasi BAPEN
(tinjau status nutrisi)
Selesai
Ya (mayoritas
Intervensi gizi
Mayoritas pasien yang menjalani pembedahan bisa makan
seperti sediakala dalam beberapa hari dan tidak membutuhkan
dukungan nutrisi khusus. Akan tetapi pasien-pasien kurang
gizi, mereka yang tertunda lama untuk bisa makan (> 5 hari)
atau mereka dengan masalah khusus, seperti sepsis, luka
bakar atau trauma mayor akan memerlukan dukungan nutrisi.
Sebagian besar dari pasien-pasien ini bisa diberi nutrisi
enteral. TPN hanya dibutuhkan untuk sedikit pasien.
Nutrisi enteral harus diprioritaskan bilamana mungkin.
Jangan tergoda untuk memberikan TPN sebagai garis pertama
dan anjurkan konsultan anda untuk mempertimbangkan nutrisi
enteral, karena:
• Mendukung dan memacu fungsi usus
• Melindungi usus dari rusaknya fungsi sawar mekanik.
• Mengurangi risiko sepsis gram-negatif
• Memiliki angka komplikasi lebih rendah daripada nutrisi
parenteral.
• Secara teknis lebih mudah
• Biaya kira-kira sepersepuluh dari nutrisi parenteral.
102
DUKUNGAN NUTRISI
Kebutuhan nutrisi
Energi
Kebanyakan pasien harus menerima maksimum 25 kcal/kg per
hari, kira-kira 2000 kcal untuk pasien dengan berat 75 kg.
Kalori dari protein tidak diikutsertakan dalam penghitungan
kebutuhan energi. Formula standar memasok 1 kcal/ ml
dengan rasio glukosa:lipid sebesar 7:3.
• Nutrisi enteral atau parenteral diresepkan 75-100 ml/jam
pada mayoritas pasien.
• Hindari kelebihan kalori yang bisa mengakibatkan
hiperglikemia, risiko infeksi lebih tinggi, produksi karbon
dioksida meningkat dan perlemakan hati.
• Laju oksidasi glukosa maksimum pada orang sehat adalah
4 mg/kg/menit. Pada penyakit berat, tubuh mungkin tidak
bisa mengasimilasi atau menggunakan energi yang
dipasok.
Nitrogen
Kebutuhan nitrogen adalah 0,15-0,25 g/kg per hari. (catatan:
kg dari lean body mass) Nilai lebih tinggi berkaitan dengan
katabolisme ekstrem, misal luka bakar, sepsis di mana imbang
nitrogen negatif berkembang cepat.
Walaupun asupan nitrogen bisa dikalkulasi dengan
menggunakan rumus untuk imbang nitrogen dan ekskresi
nitrogen urin (lihat pemantauan gizi di bawah), dalam praktek
kalkulasi demikian jarang dilakukan.
104
DUKUNGAN NUTRISI
Air
Volume makanan/formula harus dimasukkan ke dalam
perhitungan kebutuhan cairan total pasien.
Nutrien lain
Vitamin (larut air dan larut lemak), mineral (misal fosfat),
elektrolit, dan paling sedikit tujuh unsur seangin termasuk besi
sekarang ditambahkan rutin ke dalam larutan nutrisi. Banyak di
antara senyawa-senyawa ini kini diketahui esensial dalam
mencegah defisiensi gizi spesifik yang memiliki efek mencolok
terhadap kesembuhan setelah operasi.
Suplemen nutrisi
• Beberapa nutrien yang tidak esensial ketika seseorang
sehat sekarang menjadi esensial pada penyakit berat.
• Arginin dan glutamin penting dalam fungsi imun, regulasi
metabolisme, proteksi usus dan sebagai substrat alternatif.
Keduanya terkuras sejak dini pada penyakit serius.
Suplementasi dengan kedua asam amino ini memperbaiki
respons imun dan mengurangi lama rawat-inap.
• Asam lemak tidak jenuh omega-3 (asam eikosapentaenoat
dan dosaheksanoat) dan RNA (ribonucleic acid) mungkin
memiliki peran baik terhadap fungsi organ dan imunitas,
terpisah dari nilai gizinya. Senyawa-senyawa ini telah
digunakan dalam formula nutrisi yang mahal. Manfaatnya
belum dievaluasi penuh.
Pemantauan nutrisi
Klinik
Berat Badan
• Perubahan berat setiap hari mencerminkan imbang cairan.
105
DUKUNGAN NUTRISI
Tanda-tanda infeksi
• demam
• tanda-tanda lokal pada tempat masuk (PEG atau kateter
CVP)
• hiperalimentasi bisa menyebabkan pireksia , tanpa tergan-
tung ada tidaknya sepsis.
Rehabilitasi
• kekuatan otot (obyektif/subyektif)
• mobilitas
• keadaan umum
• napsu makan
Laboratorium
Darah
• Hematologi
- Darah lengkap (Hb, hitung leukosit- bukti infeksi)
setiap hari ke3
- Fungsi sintesis hati –setiap hari ke3
- B12, folat dan besi –pada baseline dan setiap 2
minggu
• Biokimia
- urea dan elektrolit, glukosa – paling sedikit sekali
sehari
- tes fungsi hati, albumin –setiap hari ke3
- Ca 2+ ,Mg 2+ , PO 4 - -setiap hari ke3
106
DUKUNGAN NUTRISI
• Urin
- urin 24 jam untuk elektrolit dan urea –setiap hari
ketiga
- asupan nitrogen harus setara atau melebihi
kehilangan untuk memacu imbang nitrogen positif.
- Semua pengukuran klinik dan laboratorium harus
di’enter’ ke flow chart dan disimpan di ranjang
pasien.
107