Anda di halaman 1dari 4

BAB II

ISI

A. Pengecatan Body Mobil


Pengecatan adalah salah satu jenis pelapisan permukaan dimana bahan pelapisnya telah
diberi pewarna (cat). Pengecatan secara tradisional digambarkan sebagai suatu proses
pewarnaan. Proses pengecatan tersebut biasa digunakan untuk pekerjaan akhir (finishing)
produk-produk dari logam, kayu, plastik dan lain-lain. Proses mengecat merupakan suatu proses
yang penting dalam industri automotif. Proses ini bertujuan untuk memberi penampilan yang
menarik dan menyediakan lapisan perlindungan melawan cuaca dan karat.
Cat dan industri pengecatan terdiri dari berbagai jenis operasi, mulai dari bervolume
besar original equipment manufactures (OEMs) yang berjalan otomatis, sistem monitor tertutup
untuk toko melakukan kontrak kerja dengan peralatan yang dioperasikan secara manual.
Lapisan tipis cat konvensioanl hanya setebal ramut manusia, namun terdiri dari empat
lapisan. Dalam proses konvensioanl, sasis otomotif disiapkan untuk dicelupkan dalam
electrocoat dan kemudian proses primer dilakukan untuk memberikan perlindungan korosi.
Untuk adhesi, lapian ini dipanggang diatas sasis di dalam oven. Kemudian basecoat
menyediakan warna yang sebenarnya dan clearcoat untuk penampilan dan tahan gores. Sasis ini
dipanggang lagi di dalam oven untuk menyelesaikan proses pengecatan.

B. Sejarah Automotive Painting


Sejak automobiles pertama sekali dibuat pada akhir tahun 1800, telah banyak perubahan
pada teknologi cat untuk melindungi dan memperindah alat transportasi, dari produk alami
hingga high tech polymer. Pada awal abad ke 20 teknologi automotive paint diawali dengan air-
dry varnish system yang digunakan untuk mebel yang terbuat dari kayu dan kereta kuda. Pilihan
warna kereta kuda pada saat itu hanya warna hitam.
Sejarah cat pelindung kembali lagi pada kereta kuda. Cat pelindung utama menggunakan
lemak hewan. Kemudian digunakan lilin dan minyak. Lemak dan minyak digunakan untuk
membantu memperkuat cat dari embun dan memelihara kayu dari panas. Lemak dan minyak
juga membantu memperhalus dan memperindah. Bahan-bahan ini telah sering digunakan untuk
memelihara dan melindungi produk mereka. Pada akhirnya metode protecting dan beautifying
digunakan untuk automobiles, sama halnya dengan kereta kuda. Secara cepat automobiles juga
menggunakan kayu dan sangat terkenal dengan cat yang bagus.
Dalam menggunakan logam besi dan baja, harus dicat untuk mencegah terjadinya korosi
dan walaupun beberapa bagian body disampingnya galvanis, cat merupakan solusi yang tepat
karena sifatnya yang protective dan decorative.
Kekurangan dari cat ini adalah mudah digunakan, lebih tahan lama dan cepat kering,
sehingga menjadi rintangan yang nyata dalam efisiensi produksi mesin mobil. Seperti kemajuan
dalam ilmu kimia yang ditemukan di dalam laboratorium, kemajuan teknologi pengecatan sudah
ketinggalan zaman. Pada tahun 1923, E.I. DuPont De Nemours mengembangkan sistem
nitrocellulose lacquer, yang menawarkan banyak pilihan warna dan lebih mudah
mengaplikasikannya dengan menggunakan spray guns. Akan tetapi, sistem lacquer
membutuhkan aplikasi spray dengan 3 sampai 4 lapisan cat untuk memperoleh hasil yang
diinginkan. Lacquers juga memiliki daya tahan yang buruk terhadap beberapa zat kimia.
Nitrocellulose paints dalam menggunakan aplikasi spray dan waktu pengeringan cukup
signifikan dengan waktu yang lebih pendek. Keuntungan lainnya adalah jumlah warna yang
tersedia lebih banyak. Ilmu kimia memberikan kontribusi kepada industri automotive dengan
menghasilkan alkyd resins. Alkyd resin digunakan dalam pembuatan alkyd enamels. Alkyd resins
diperoleh dari glycerin yang diproses dari hewan dan tumbuhan. Glycerin merupakan bahan
utama yang digunakan dalam bahan peledak dan dalam zat pelarut yang digunakan dalam cat.
Alkyd enamels dari tahun 1930-an dikenalkan dengan cepat kemampuannya untuk diakui
seperti pemrosesan modren automotive finishing. Enamels menawarkan sebuah gloss finish yang
bagus dan color palette yang layak. Sebelum berkembangnya proses pengecatan, alkyd enamels
lebih tahan lama dan tentu saja lebih cepat. Ketika perkembangan domestik dimulai lagi setelah
perang dunia II, acrylic lacquers diberikan OEM dan meneruskan kembali industri untuk
selanjutnya. Lacquer diberikan waktu pengeringan yang sangat cepat dibandingkan enamels. Ini
diwujudkan dalam meningkatkan daya produksi yang signifikan pada jalur perakitan yang
difasilitasi automobile manufaktur untuk memenuhi permintaan yang tinggi pasca perang.
Formulasi acrylic lacquer juga membawa permukaan yang lebih besar untuk formulasi warna
yang tersedia. Nitrocellulose lacquer digunakan pada beberapa mobil penumpang sampai sekitar
tahun 1957, ketika acrylic lacquer diperkenalkan. Acrylic lacquers menawarkan daya tahan dan
kecerahan yang lebih baik serta warna yang tepat terutama metalliccs.
Enamels mengungguli lacquers dengan mengeliminasi buffing yang dibutuhkan setelah
proses pengeringan untuk mencapai finish high-gloss dan juga memberikan peningkatan daya
tahan pada kerusakan UV. Enamels juga diuntungkan para penggunanya dengan
mempertahankan daya tahan dan melebihi kecepatan metode aplikasi sebelumnya. Penggunaan
katalis, yang segera dimulai setelah pengenalan acrylic enamels, meningkatkan kinerja hingga 50
persen lebih lacquers untuk menyediakan perbaikan lebih lanjut dalam penampilan dan daya
tahan, tipe baru finish, yang disebut “Basecoat / Clearcoat,” dikembangkan dan diperkenalkan
pada tahun 70-an. Topcoat paint system dipisah menjadi enamel basecoat berpigmen diikuti oleh
clear finish. Kunci untuk teknologi ini adalah pengembangan bahan clearcoat dengan daya tahan
yang unggul di semua iklim. Awalnya, biaya basecoat/clearcoat paint system mahal dan hanya
digunakan pada beberapa high-end automobile finishes. Namun, perbaikan dalam teknologi
material dan pemrosesan membantu untuk mengurangi biaya dan pada akhir tahun 80-an paint
system ini telah tersebar luas. Bahkan, hanya sebagian kecil dari mobil yang diproduksi saat ini
tidak menggunakan basecoat/clearcoat paint system (Farid, 2008).
Keuntungan dari dua lapisan sistem ini banyak. Ini sangat meningkatkan gloss of paint,
yang tidak tertandingi oleh sistem cat lainnya. Hal ini memungkinkan formulator cat
menggabungkan peredam UV untuk melindungi clearcoat dan pigmen basecoat dari oksidasi.
Oleh karena itu, dapat memakan waktu bertahun-tahun untuk menimbulkan efek memudar.

C. Tujuan Pengecatan
Ada tiga tujuan dari pengecatan kendaraan antara lain yaitu:
1. Proteksi
Material seperti baja, alumunium, kayu, beton dan plastic, dapat menurun atau rusak dengan
mudah oleh erosi, dan tidak dapat menjamin kekuatannya apabila kesemuanya dalam keadaan
aslinya. Akan tetapi permukaan material ini dapat diproteksi/dilindungi dengan cat, yang akan
merintangi kerusakan dari material dan meningkatkan kegunaannya dalam waktu yang lebih
lama. Jadi tujuan pokok dari pengecatan adalah untuk melindungi suatu objek terhadap
kerusakan dari elemen luar.
2. Efek estetika (nilai keindahan) dan identifikasi
Cat member warna dan kilapan (gloss) pada suatu objek dan meningkatkan efek estetikanya,
yang selanjutnya mempengaruhi daya tarik dari suatu benda.
3. Identifikasi warna juga merupakan tujuan lain dari pengecatan
Dengan warna tertentu suatu benda dapat dikenali. Bus misalnya, antara satu perusaahaan bus
dengan perusaahaan yang lain tentu memiliki warna dan corak tersendiri untuk pengecatan
armadanya. Hal ini dimaksudkan untuk lebih mudah mengenali kendaraan tersebut.

Dari ketiga tujuan tersebut, point ke 2 adalah satu hal yang harus menjadi perhatian
penting. karena menarik atau tidaknya sesuatu tergambar dari warna dan corak benda itu. terlebih
bila benda itu adalah mobil pribadi Anda.

Anda mungkin juga menyukai