LAPORAN TERTULIS
Laporan tertulis dimulai dengan deskripsi masalah manajemen dan tujuan penelitian. Laporan
tertulis harus membuat pembaca dapat menilai fakta dan argument yang diberikan
didalamnya, untuk menguji hasil studi, memengaruhi pendapat tentang kesimpulan dan
rekomendasi, dan akhirnya mengimplementasikan rekomendasi yang dapat diterima yang
disajikan dalam laporan, dengan tujuan untuk menghilangkan perbedaan antara keadaan
masalah yang ada dan keadaan yang diinginkan
Jenis laporan lain mungkin diperlukan peneliti untuk mengidentifikasi masalah dan
memberikan solusi akhir. Yaitu peneliti dapat membantu untuk meneliti situasi, menentukan
sifat permasalahan, dan memberikan laporan temuan, dan rekomendasi.
Daftar isi
Logika struktur dari laporan penelitian menjadi mudah dipahami tidak hanya dari pilihan
kata-kata yang tepat dalam judul dari bagian-bagian, namun juga dari hasil penyusunan
komponen yang berbeda dari karya tersebut. Bagi pembaca, daftar isi berfungsi sebagai
panduan laporan penelitian daftar isi biasanya berisi daftar dari judul dan subjudul penting
dalam laporan dengan referensi halaman.
Prakata
Prakata digunakan untuk menyebutkan persoalan latar belakang yang diperlukan untuk
memahami subjek yang secara logis tidak sesuai dengan teks. Poin (item) seperti berikut juga
dapat disebutkan disini, kecuali poin ersebut dianggap secara luas di dalam isi laporan
penelitian: mengapa laporan tersebut dibuat, alasan pemilihan subjek, kesulitan yang
dihadapi, dan lainnya.
Bagian pendahuluan
Susunan bab pertama mendekati standar. Bab ini berisi sebagai berikut:
Pendahuluan
Alasan penelitian( indikasi masalah) dan tujuan penelitian
Rumusan masalah dan pertanyaa penelitian
Cakupan studi
Metode penelitian(pendekatan)
Relevansi manajerial
Struktur dan divisi bab dalam laporan penelitian
Bagian pendahuluan dimulai dengan pendahuluan singkat yang memberikan informasi latar
belakang mengapa dan bagaimana studi dimulai . pendahuluan diikuti bagian
yangmenjelaskan alasan dan tujuan proyek penelitian dan bagian yang memberikan rumusan
masalah yang diinvestigasi .
Dalam kasus penelitian survei, perlu menyertakan komponen “partisipan”, “metode” dan jika
relevan, “materi.” Bagian “partisipan” menegaskan siapa yang terlibat dalam penelitian,
jumlah partsipan, serta bagaimana dan mengapa partisipan dipilih. Bagian “materi”
menjelaskan instrument ( simulasi dan skala pengukuran) yang digunakan serta fungsinya.
Penjelasan tersebut harus cukup terperinci untuk membuat peneliti yang lain dapat meniru
penelitian di tahap selanjutnya. Pada bagian “hasil” laporan penelitian, data yang disajikan
adalah yang tidak tercakup dalam penelitian empiris dan alasisi data selanjutnya.
Referensi
Terdapat referensi yang dikutip dalam tinjauan literature dan bagian lain dalam laporan.
Format referensi telah dibahas dan diilustrasikan. Catatan kaki, jika ada dalam teks,
direferensi secara terpisah pada akhir laporan atau di bagian bawah halaman dimana catatan
kaki muncul.
Lampiran
Lampiran yang muncu dibagian akhir merukapan tempat yang tepat untuk bagan organisasi,
kliping surat kabar atau materi lain yang mendukung teks laporan, rincian narasi kata demi
kata dari wawancara dengan responden.
Dan hal lain yang dapat membantu pembaca memahami teks. Lampiran memuat Salinan
kuesioner yang diberikan kepada responden. Jika terdapat beberapa lampiran, lampuran
tersebut harus diterangkan sebagai Lampiran A, Lampiran B dan seterusnya, serta dilebali
dengan tepat.
PRESENTASI
Memelukan waktu sekitar 20 menit untuk mempresentasi proyek penelitian, yang diikuti
dengan sesi tanya-jawab. Presentasi membutuhkan perencaan yang matang . tantangannya
adalah menejelaskan aspek penting dari penelitian untuk mempertahankan perhatian audiens,
sementara tetap memberikan informasi statistic dan kuantitatif yang mungkin membuat
banyak audiens merasa bosan. Slide, gambar, grafik, bagan, maupun handout dalam ukuran
besar, dicetak tebal dan lebih baik berwarna membantu presenter unutk mempertahankan
minat audiens.
Faktor yang tidak relevan dengan laporan tertulis seperti cara berpakaian, kelakuan, sikap,
modulasi, suara dan semacamnya memberikan nilai tambah dalam presentasi. Berbicara jelas
dapat didengar penting untuk mempertahankan perhatian mereka.
Presenter
Pembaca harus menjaga kontak mata untuk dengan audiens, berbicara dengan cara yang
dapat didengar dan dipahami serta serta peka terhadap reaksi nonverbal audiens. Ketaantan
penuh pada jangka waktu dan konsterasi pada poin dimana audiens merupakan aspek penting
dalam presentasi.
Memperlihatkan kegelisahan yang berlebihan selama presentasi, kehilangan kata, merapa
catatan atau audio visual, berbicara tetapi tidak dapat didengar dengan sikap menggangu,
menyimpang dari focus utama penelitian dan melebihi batas waktu erupakan hal-hal yang
menguraki ketertarikan audiens.
Presentasi
Kalimat pembuka digunakan sebagai metode untuk menarik perhatian audiens. Aspek
tertentu seperti masalah yang diteliti, temuan, kesimpulan yang ditarik, rekomendasi yang
dibuat dan impleentasinya, seperti yang disebutkan sebelumnya merupakan aspek penting
dari presentasi.
Menjawab pertanyaan
Penelitian berkelanjutan dan terkonsentrasi pada topik penelitain selama periode waktu
tertentu membuat presenter lebih menguasai proyek tersebut dibandingkan audiens. Sehingga
tidak sulit untuk menjawab pertanyaan dari peserta dengan yakin dan sikap tenang. Penting
utnuk tidak besikap defensive ketika pertanyaan yang diajukan tampak mengkritisi bberapa
aspek penelitian. Keterbukaan terhadap saran sangat membantu, seandainya audiens pada saat
itu mencetuskan beberapa ide atau rekomendasi yang sangat baik yang mungkin saja tidak
terfikirkan oleh peneliti.