Anda di halaman 1dari 9

MODUL 7

Fuel Cell dan Sel Surya


Oriza N. H, Erlan A, Panji T, Ferdian O. S, M. Satrio P
10211110, 10211011. 10211069, 10211080, 10211106
Program Studi Fisika, Institut Teknologi Bandung, Indonesia
Email: Orizanaufalharish@yahoo.com

Asisten: Widison/10210011
Tanggal Praktikum : 27-11-2013

Abstrak
Fuel Cell dan Sel Surya adalah sumber energi baru yang mulai di kembangkan sebagai energi alternative untuk
bahan bakar minyak (BBM). Pada pengamatan kali ini digunakan Fuel Cell tipe PEM yang berbahan bakar
Hidrogen dan oksigen, dengan menggunakan prinsip elektrokimia. Juga digunakan Sel surya sebagai sumber energi
untuk menggerakan motor pada mobil-mobilan. Pada pengamatan ini, di bandingkan energi yang di hasilkan dari
Fuel cell dengan bermacam waktu untuk pengisian dan sel surya dengan sumber lampu neon vs sinar matahari
langsung.
Kata Kunci: Elektrokimia, Hidrogen, Oksigen, Sel Surya
Pertama, anoda sebagai kutub negatif fuel
I. Pendahuluan cell. Anoda merupakan elektroda yang akan
Pengamatan ini bertunjuan untuk mengalirkan elektron yang lepas dari molekul
mengetahuin cara kerja dari fuel cell serta hidrogen sehingga elektron tersebut dapat
menentukan jumlah gas yang di bentuk oleh fuel digunakan di luar sirkuit. Pada materialnya
cell juga menentukan efisiensi dari fuel cell terdapat saluran-saluran agar gas hidrogen dapat
tersebut. menyebar ke seluruh permukaan katalis. [1]
fuel cell adalah alat konversi energi Kedua, katoda sebagai kutub elektroda
elektrokimia yangmengubah hidrogen dan positif fuel cell yang juga memiliki saluran yang
oksigen menjadi air, secara bersamaan akan menyebarkan oksigen ke seluruh
menghasilkan energi listrik dan panas dalam permukaan katalis. Katoda juga berperan dalam
prosesnya. [1] mengalirkan elektron dari luar sirkuit ke dalam
sirkuit sehingga elektron-elektron tersebut dapat
bergabung dengan ion hidrogen dan oksigen
untuk membentuk air. [1]
Ketiga, elektrolit. Yang digunakan dalam
PEMFC adalah membran pertukaran proton
(proton exchange membrane/PEM). Material ini
berbentuk seperti plastik pembungkus yang
hanya dapat mengalirkan ion bermuatan positif.
Sedangkan elektron yang bermuatan negaif tidak
akan melalui membran ini. Dengan kata lain,
membran ini akan menahan elektron. [1]
Keempat, katalis yang digunakan untuk
Gambar 1” fuel cell [2] memfasilitasi reaksi oksigen dan hidrogen.
Cara fuel cell dapat diilustrasikan dengan Katalis umumnya terbuat dari lembaran kertas
jenis PEMFC (proton exchange membrane fuel karbon yang diberi selapis tipis bubuk platina.
cell). Jenis ini adalah jenis fuel cell yang Permukaan katalis selalu berpori dan kasar
menggunakan reaksi kimia paling sederhana. [1] sehingga seluruh area permukaan platina dapat
dicapai hidrogen dan oksigen. Lapisan platina ( ) (1)
katalis berbatasan langsung dengan membran Dimana dari persamaan 1 tersebut dapat di cari
penukar ion positif, PEM.[1] energi dengan persamaan berikut
Pada anoda ∫ ( ) (2)

Pada Katoda Tabel 1: energi input dan energi output


Einput (J) Eoutput (J)
Total reaksi 12 s 0.9492 1.534
24 s 4.7904 4.896
36 s 6.9264 9.216
II. Metode percobaan 48 s 5.0976 12.758
Pertama isi tabung oksigen dan hydrogen 60 s 7.24 24.780
dengan air aquades hingga pas pada angka 0 lalu Lampu 0.0273 0.852
Matahari 3001.5 6.72
masukan tabung kerucut pada ke 2 tabung dan
jangan sampai ada gelembung. Kemudian
Table 2: volume gas yang terbentuk dan terpakai
pasang selang dari tabung pada fuel cell pada
Volume Gas terbentuk Volume Gas terpakai
bagian atas,. Dan pada bagian bawah di pasang (mL) (mL)
selang kecil dengan penutup di ujungnya. H2 O2 H2 O2
Pastikan selang lembab dengan cara 0 0 0 0
menyuntikan aquades pada selang. 0 0 0 0
Kemudian untuk percobaan pertama pasang 1 1 1 1
fuel cell dengan sumber tegangan (baterai) 1 1 1 1
kemudian pasang ampermeter secara seri dan 3 1.5 3 1.5
voltmeter parallel. Nyalakan baterai selama 12 0 0 0 0
18 8 1 1
detik dan setiap 4 detiknya catat tengagan dan
arus. Setelah 12 detik nyalakan baterai kemudian Table 3: mol yang terbentuk dan terpakai
pasang fuel cell pada dynamo motor. Amati mol terbentuk mol terpakai
tegangan dan arus setiap 4 detik hingga motor H2 O2 H2 O2
mati. Lakukan percobaan untuk waktu penisisan 0 0 0 0
dengan baterai 12 detik, 24, 36, 48, dan 60 detik. 0 0 0 0
Percobaan terakhir dengan menggunakan 0.044 0.044 0.044 0.044
solar cell/sel surya. Pasang selsurya dengan 0.044 0.044 0.044 0.044
amper dan volt meter. Kemudian dekatkan sel 0.134 0.067 0.134 0.067
surya dengan lampu yang telah di sediakan. 0 0 0 0
0.803 0.357 0.044 0.044
Biarkan selama 15menit dan setiap menit di catat
tegangan dan arusnya. Setalah 15 menit selsurya
Tabel 4: energi terbentuk dan energi terpakai
di pasang pada motor. Amati kembali setiap 4
Epembentukan (J) Eterpakai (J)
detik hingga motor mati. Ulangi lagi percobaan 12 s 0 0
tersebut dengan sumber cahaya dari sinar 24 s 0 0
matahari langsung selama 15 menit. 36 s 21.208 21.208
48 s 21.208 21.208
III. Data dan Pengolahan 60 s 64.588 64.588
Dari hasil regresi liner di dapat gradient (m) dan Lampu 0 0
konstanta (c) dari ke2 variable tersebut di dapat Matahari 387.046 21.208
Tabel 5: energi aquades bisa jadi telah bereaksi dengan udara
Einput Eoutput Epembentukan Eterpakai dan lingkungan di sekitar mengakibakan air
(J) (J) (J) (J) tidak murni lagi.
12 s 0.9492 1.534 0 0 Motor mempunyai energi minimal untuk
24 s 4.7904 4.896 0 0 bergerak. Pada pengamatan terjadi gas sisa
36 s 6.9264 9.216 21.208 21.208
dikarenakan hal diatas. Karena motor memiliki
48 s 5.0976 12.758 21.208 21.208
60 s 7.24 24.780 64.588 64.588 energi minimal untuk bekerja maka ketika gas
Lampu 0.0273 852 0 0 masih ada, namun tidak memenuhi syarat
Matahari 3001.5 6.72 387.046 21.208 minimal energi motor untuk bekerja maka gas
tersebut tidak akan terpakai. Dan menjadi gas
(3) sisa
air dialiri arus listrik akan menghasilkan gas
(4) hidrogen dan oksigen. Pada katode, dua molekul
air bereaksi dengan menangkap dua elektron,
(5) kemudian tereduksi menjadi gas H2 dan ion
Dengan 3 persamaan di atas didapat efisiensi hidroksida (OH-). Sementara itu pada anode, dua
sebagai berikut: molekul air lain terurai menjadi gas oksigen
(O2) dan melepaskan 4 ion H+ serta
Tabel 6: efisiensi mengalirkan elektron ke katode. Ion H+ dan OH-
ɳ1 ɳ2 ɳ3 mengalami netralisasi sehingga terbentuk
12 s 0 - - kembali menjadi molekul air.
24 s 0 - - Awalnya dimulai pada anoda dengan reaksi
36 s 0.30619 1 0.4345 antara hydrogen dengan katalis yang akan
48 s 0.41604 1 0.6015
membentuk ion H+ dan electron. H+ akan di
60 s 0.8921 1 0.3836
lewatkan melalui selang (PEM) sedangkan
Lampu 0 - -
Matahari 0.128951 0.054795 0.316862 electron melalui luar sirkuit lalu pada katoda
oksigen akan bereaksi dengan ion H+ dan
IV. Pembahasan electron yang akan membentuk air. Akibatnya
adalnya aliran electron pada luar sirkuit, maka
Fuel cell harus di buat lembab karena pada terjadi sumber listrik.
prosesnya ion H+ akan berpindah dari anoda ke Pada percobaan sel surya dengan sumber
katoda. Ion H+ tersebut di lewatkan melalui cahaya lampu . di hasilkan volume H2 dan O2
selang (PEM) (atau di sebut juga medium). jika yang tetap. Karena selsurya membutuhkan waktu
medium tersebut kering maka ion tersebut akan yang cukup lama untuk menghasilkan energi
sulit untuk dilewatkan dan nantinya listrik yang selai itu pun cahaya dari lampu memiliki
di hasilkan akan kecil atau tidak ada sama sekali panjang gelombang yang berbeda dengan cahaya
karena sulitnya ion H+ berpindah dari anoda ke dari matahari. Hal tersebut berpengaruh pada
katoda semikunduktor pada sel surya tersebut. Electron
Pembentukan hydrogen dan oksigen dan hole tidak akan banyak yang tereksitasi.
mempunyai kecepatan yang berbeda. ketika di Oleh sebab itu listrik yang dihasilkan akan
alirkan listrik dengan waktu yang sangat singkat. sedikit (kecil).
Pembentukan hydrogen dan oksigen tidak Pada percobaan sel surya dengan sumber
maksimal. Karena itu pembentukan hydrogen matahari. Dihasilkan volume H2 dan O2 yang
odan oksigen tidak selalu 2:1. Selai itu air lumayan besar di banding dengan lampu biasa.
Hal tersebut karena panjang gelombang matahari
pas untuk mengeksitasi electron dan hole pada
semikundutor. Oleh sebab itu listrik yang di
hasilkan akan banyak (besar).
Yang mempengaruhi pembentukan gas pada
proses elektrolisis adalah jenis dari elektroda nya
dan katalis yang digunakan. Juga lama pengisian
listrik (dengan baterai maupun sel surya)
mempengaruhi.
Pada pengamatan ini di asumsikan tekanan
dan suhu yang standar yaitu tekanan 1 atm dan
suhu ruangan.

V. Simpulan
Fuel cell menggunakan prinsip elektrokimia
ketika bekerja.
Sel surya dengan sinar matahari lebih baik di
banding dengan cahaya dari lampu
Semakin lama pengisian dengan baterai / sel
surya (sumber listrik) gas yang di hasilkan
semakin banyak pula
Efisiensi yang didapat pada pengamatan ini
bermacam macam bergantung dengan jenis
pengisisan dan lama pengisisan listrik

VI. Pustaka
[1] http://www.alpensteel.com/article/65-109-
energi-fuel-cell-sel-bahan-bakar/1742--
penerapan-teknologi-fuel-cell
[2]http://majarimagazine.com/2007/10/fuel-cell-
%E2%80%93-way-to-zero-pollution/
[3]data sel surya dengan pengisian menggunakan
sinar matahari kelompok 17 shift 9
VII. Lampiran Tabel 10: data fuel cell pengisian selama 48
detik
Tabel 7: data fuel cell pengisian selama 12 detik 48 detik
12 detik waktu (s) Tegangan Daya
arus (A)
waktu (s) Tegangan Daya (mV) (Watt)
arus (A) 4s -43 -0.2722 11.7046
(mV) (Watt)
4s -56 -0.3200 17.9200 8s -39 -0.2383 9.2937
8s -46 -0.2680 12.3280 12 s -35 -0.2300 8.0500
12 s -43.5 -0.2544 11.0664 16 s -31 -0.2100 6.5100
20 s -34 -0.2222 7.5548
Tabel 8: data fuel cell pengisian selama 24 detik 24 s -33.9 -0.2089 7.0817
24 detik 28 s -32.9 -0.2129 7.0044
waktu (s) Tegangan Daya 32 s -33.5 -0.2097 7.0250
arus (A) 36 s -34.4 -0.2200 7.5680
(mV) (Watt)
4s -50.2 -0.3400 17.0680 40 s -34 -0.2164 7.3576
8s -39.8 -0.2772 11.0326 44 s -34.5 -0.2219 7.6556
12 s -38.6 -0.2659 10.2637 48 s -33.5 -0.2215 7.4203
16 s -37 -0.2555 9.4535
20 s -36.5 -0.2521 9.2017 Tabel 11: data fuel cell pengisian selama 60
24 s -36.3 -0.2509 9.1077 detik
60 detik
Tabel 9: data fuel cell pengisian selama 36 detik waktu (s) Tegangan Daya
arus (A)
36 detik (mV) (Watt)
waktu (s) Tegangan Daya 4s -55 -0.3200 17.6000
arus (A) 8s -43 -0.2600 11.1800
(mV) (Watt)
4s -56 -0.3599 20.1544 12 s -40 -0.2400 9.6000
8s -46 -0.3000 13.8000 16 s -40.9 -0.2500 10.2250
12 s -42 -0.2783 11.6886 20 s -41.9 -0.2500 10.4750
16 s -41.7 -0.2718 11.3341 24 s -42.9 -0.2639 11.3213
20 s -41.2 -0.2694 11.0993 28 s -44.3 -0.2707 11.9920
24 s -41.1 -0.2692 11.0641 32 s -45 -0.2759 12.4155
28 s -41.4 -0.2706 11.2028 36 s -45.5 -0.2793 12.7082
32 s -41.5 -0.2716 11.2714 40 s -46 -0.2813 12.9398
36 s -41.7 -0.2732 11.3924 44 s -46.7 -0.2869 13.3982
48 s -47.1 -0.2899 13.6543
52 s -47.5 -0.2916 13.8510
56 s -47.7 -0.2929 13.9713
60 s -47.9 -0.2943 14.0970
Tabel 12: data fuel cell 12 detik ketika motor
menyala
12 detik
waktu (s) Tegangan Daya
arus (A)
(mV) (mWatt)
4s 256 -0.1438 36.8128
5,7 s 0 0 0.0000

Tabel 13: data fuel cell 24 detik ketika motor


menyala
24 detik
waktu (s) Tegangan Daya
arus (A)
(mV) (mWatt) Gambar 2: gravik P vs t pengisian 12 detik
4s 275 -0.1320 -36.3000
6.2 s 0 0 0.0000

Tabel 14: data fuel cell 36 detik ketika motor


menyala
36 detik
waktu (s) Tegangan Daya
arus (A)
(mV) (mWatt)
4s 235 -0.1519 -35.6965
6.5 s 86 -0.1250 -10.7500

Tabel 15: data fuel cell 48 detik ketika motor


menyala
Gambar 3: gravik P vs t pengisian 24 detik
48 detik
waktu (s) Tegangan Daya
arus (A)
(mV) (mWatt)
4s 246 -0.1470 -36.1620
7s 92 -0.1250 -11.5000

Tabel 16: data fuel cell 48 detik ketika motor


menyala
48 detik
waktu (s) Tegangan Daya
arus (A)
(mV) (mWatt)
4s 284 -0.1428 -40.5552
6.5 s 109 -0.1274 -13.8866

Gambar 4: gravik P vs t pengisian 36 detik


Gambar 5: gravik P vs t pengisian 48 detik Gambar 8: gravik P vs t 24 detik, pemakaian

Gambar 6: gravik P vs t pengisian 60 detik Gambar 9: gravik P vs t 36 detik, pemakaian

Gambar 7: gravik P vs t 12 detik, pemakaian Gambar 10: gravik P vs t 48 detik, pemakaian


detik arus tegangan daya
60 2.2050 0.1987 0.438134
120 2.2740 0.1773 0.40318
180 2.3090 0.1677 0.387219
240 2.3290 0.1584 0.368914
300 2.3770 0.1538 0.365583
360 2.3400 0.1491 0.348894
420 2.3390 0.1460 0.341494
480 2.3420 0.1453 0.340293
540 2.3390 0.1429 0.334243
600 2.3380 0.1420 0.331996
660 2.3350 0.1407 0.328535
Gambar 11: gravik P vs t 60 detik, pemakaian
720 2.3370 0.1418 0.331387
780 2.3350 0.1404 0.327834
840 2.3350 0.1406 0.328301
Tabel 17:data sel surya pengisian dengan lampu
900 2.3340 0.1407 0.328394
detik arus tegangan daya
60 -0.0056 -0.0008 4.48E-06
Tabel 20:data sel surya dengan matahari ketika
120 -0.0098 -0.0013 1.27E-05
motor nyala[3]
180 -0.0099 -0.0013 1.29E-05
Tegangan
240 -0.0100 -0.0013 0.000013 detik ke Arus (I) p
(V)
300 -0.0099 -0.0013 1.29E-05
0 2.000 0.220 0.44
360 -0.0098 -0.0013 1.27E-05
4 0.800 0.120 0.096
420 -0.0098 -0.0013 1.27E-05
8 0.020 0.070 0.0014
480 -0.0096 -0.0013 1.25E-05
12 0.010 0.050 0.0005
540 -0.0096 -0.0012 1.15E-05
600 -0.0095 -0.0012 1.14E-05
660 -0.0095 -0.0012 1.14E-05
720 -0.0094 -0.0012 1.13E-05
780 -0.0093 -0.0012 1.12E-05
840 -0.0092 -0.0012 1.1E-05
900 -0.0092 -0.0012 1.1E-05

Tabel 18:data sel surya dengan lampu ketika motor


nyala
Tegangan
detik ke Arus (I) p
(V)
4s 237 -0.1322 -31.3314
6 s (mati) 0 0 0

Gambar 12: gravik P vs t sel surya dengan lampu


(pengisian)

Tabel 19:data sel surya pengisian dengan matahari[3]


Gambar 13: gravik P vs t sel surya dengan lampu
(saat motor nyala)

Gambar 14: gravik P vs t sel surya dengan matahari


(pengisian)

Gambar 15: gravik P vs t sel surya dengan matahari


(sata motor nyala)

Anda mungkin juga menyukai