PENDAHULUAN
Keempat faktor tersebut saling terkait dengan beberapa faktor lain yaitu sumber
besar artinya bagi pembangunan dan pembinaan sumber daya manusia dan
masih dijumpai berbagai masalah kesehatan utama, peluang dan ancaman yang
1
kesehatan yang rendah, status gizi masyarakat masih memprihatinkan, berbagai
dan tidak mempunyai resiko buruk bagi kesehatan , (2) lingkungan sehat
dan fasilitas umum, (3) Lingkungan sehat bebas dari unsur – unsur yang
c. Limbah gas ; d. Sampah yang tidak diproses sesuai dengan persyaratan yang
oleh empat faktor utama yaitu : faktor lingkungan, perilaku manusia, pelayanan
faktor lain, yaitu sumber daya alam, keseimbangan ekologi, kesehatan mental,
1
lingkungan meliputi lingkungan fisik, lingkungan biologik dan lingkungan
manusia dan mahkluk hidup lainnya dapat terpenuhi bagi kelangsungan hidup
yang bebas dari polusi, tersedianya air bersih, sanitasi lingkungan yang
yang sangat besar adalah keadaan lingkungan yang tidak memenuhi persyaratan
1
penyakit-penyakit berbasis lingkungan muncul antara lain seperti diare, ISPA,
merupakan ujung tombak yang paling depan diwilayah kerjanya. Salah satu
maupun kemampuan yang berupa sumber daya, salah satu terobosan untuk
(Kemenkes RI,2010).
dari petugas Puskesmas. Klinik Sanitasi bukan sebagai unit pelayanan yang
bekerjasama dengan program yang lain dari sektor terkait di wilayah kerja
Puskesmas.
mempunyai peran antara lain sebagai pusat informasi, pusat rujukan fasilitator
1
RI, 2010).
terbesar yang ada di Puskesmas Lingkar Timur Kota Bengkulu pada tahun
lain seperti ISPA 27244 kasus (18,11%), Influenza 7771 kasus (5,16%),
penyakit kulit Alergi 7651 kasus (5,09%) dan diare (4,10%) kasus 6176
Dari survey awal yang didapat Sumber Daya Manusia Kesehatan yang
ada 1 orang tenaga kesling. Tenaga pengelola dan pendukung program klinik
terpadu baik dengan lintas program maupun dengan lintas sektor. Pelaksanaan
1
Pemantauan dan penilaian program klinik sanitasi puskesmas, belum terlaksana
klinik sanitasi telah dijalankan sebagai salah satu upaya untuk menanggulangi
bengkulu
1
1.3.2 Manfaat Penelitian Praktis
Skripsi yang saya buat adalah benar hasil karya saya pribadi dan bebas
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
secara pasif dan aktif di dalam dan di luar gedung puskesmas (Kemenkes
RI, 2010).
Klinik sanitasi bukan sebagai unit pelayanan yang berdiri sendiri, akan
program ini berkerjasama dengan lintas program dan lintas sektoral yang
26
yang tidak sehat sebagai media penularan dan penyebab penyakit yang
Sesuai dengan Visi Indonesia Sehat 2010 tujuan jangka panjang yang
penyakit serta akses kepada pelayanan kesehatan yang adil, merata dan
agar menjadi media yang baik untuk terwujudnya kesehatan yang optimum
26
Masalah kesehatan lingkungan menjadi sangat komplek seperti
secara dumping tanpa adanya pengolahan, penyediaan air bersih hanya 60%
pembuangan limbah industri dan limbah rumah tangga yang tidak dikelola
dengan baik, bencana alam serta perencanaan tata kota dan kebijakan
erat dengan kesehatan lingkungan yang dirujuk oleh petugas medis ke ruang
klinik sanitasi.
26
yang dilakukan oleh petugas klinik sanitasi sehubungan dengan konsultasi
masyarakat.
(Kemenkes RI 2010).
26
2.3 Ruang Lingkup Klinik Sanitasi
Malaria.
kerja.
26
lingkungan yang datang ke puskesmas.
sekitarnya.
untuk mencapai tujuan program, sumber daya dalam program klinik sanitasi
sanitasi adalah terdiri dari tenaga inti di bidang kesehatan lingkungan seperti
seperti dokter, bidan, perawat dan petugas gizi yang telah ditunjuk oleh
sanitasi.
26
cetakan sarana air bersih dan jamban keluarga, alat pengukur kualitas
cetak, sound system, media elektronik dan formulir untuk pencatatan dan
26
Di ruang klinik sanitasi petugas mewawancarai pasien mengalami
ditulis dalam kartu status kesehatan lingkungan, petugas juga membuat janji
monitoring atau evaluasi dan pelaksanaan klinik sanitasi dalam mini loka
Kegiatan luar gedung ini adalah kunjungan rumah atau lokasi sebagai
pada saat kunjungan petugas telah memiliki data pasti adanya sarana
lintas program dan lintas sektor, apabila dibutuhkan suatu perbaikan atau
26
oleh masyarakat setempat, maka petugas dapat bekerjasama dengan lintas
harus dimotivasi untuk swadaya sehingga menjadi sarana sanitasi dasar yang
lengkap.
satu sama lain yaitu unsur fisik dan sosial, lingkungan fisik dapat
syarat dapat menimbulkan penyakit antara lain ISPA, DBD, diare, Malaria,
26
penyakit berbasis lingkungan.
swadaya masyarakat..
2.7.2.2 Terciptanya hubungan dan kerjasama yang baik antara lintas program dan
berkesinambungan.
26
5. Klien datang ke puskesmas untuk berkonsultasi mengenai masalah
masalah.
telah berdampak pada kualitas daya dukung lingkungan, yang pada akhirnya
akan merusak lingkungan itu sendiri. Eksploitasi sumber daya alam yang
(Anies, 2006).
kuman dengan manusia. Sering terjadi kuman yang tinggal di tubuh host
26
kebersihan lingkungannya. Hal ini tercermin dari tingginya kejadian
kondisi lingkungan yang buruk seperti ISPA, TBC, diare, DBD, malaria,
yang dimaksud dengan saluran pernafasan adalah mulai dari hidung sampai
2010).
ISPA dapat dicegah dengan cara menjaga sirkulasi udara dalam rumah
rumah seperti asap dapur dan asap rokok, tidak padat penghuni di kamar
2010).
yang disebabkan oleh tungau atau sejenis kutu yang sangat kecil (Sarcoptes
26
scabies), tempat berkembangbiaknya adalah dilapisan tanduk kulit dan
melalui kontak langsung dengan penderita dan dapat pula ditularkan melalui
2010).
2.8.3 Diare
Diare adalah buang air besar lembek sampai encer yang lebih dari 3 kali
dalam satu hari. Diare dapat disebabkan oleh bakteri/virus antara lain seperti
E.Coli tempat berkembang biak bakteri ini adalah dalam tinja manusia, cara
dibawa oleh lalat yang hinggap pada tinja yang dibuang sembarangan,
melalui minum air terkontaminasi bakteri E.Coli yang tidak dimasak sampai
sesudah buang air besar tidak mencuci tangan dengan sabun (Kemenkes RI
2010).
agar tidak dihinggapi lalat, tidak membuang air besar sembarangan, mencuci
tangan dengan sabun sebelum menyiapkan makanan dan setelah buang air
26
besar, mancuci bahan makanan dengan air bersih, memasak air sampai
2010).
selama 3 minggu atau lebih, berkeringat malam tanpa aktifitas serta dapat
juga ditandai dengan batuk darah karena pembuluh darah pecah akibat luka
Tuberculosis basil atau kuman yang berbentuk batang dan mempunyai sifat
tahan terhadap penghilangan warna yang bersifat asam dan alcohol (kuman
Penyakit malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit dari genus
vektor nyamuk Anopheles spp, dengan gejala demam, pening, lemas, pucat,
nyeri otot, menggigil, suhu bias mencapai 40ºC terutama pada infeksi
Plasmodium falcifarum.
tersebut antara lain, lingkungan fisik seperti suhu udara, suhu udara
26
rendah, akan memperpendek umur nyamuk, hujan yang diselingi panas
yang tidak dipakai lagi, bekas galian tanah atau pasir yang terisi air hujan,
batang bambu yang dapat menampung air hujan, kaleng bekas, ban bekas
yang dapat menampung air hujan serta saluran air yang tidak mengalir
penular malaria, misalnya ada lumut, ganggang berbagai tumbuhan air yang
hujan, membersihkan tempat air minum burung dan vas bunga secara
tambak, empang serta saluran irigasi dari tumbuhan air (Kemenkes RI,
2010).
ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti, dengan cara seseorang yang dalam
ke dalam kelenjar air liur nyamuk setelah satu minggu di dalam tubuh
26
nyamuk, bila nyamuk menggigit orang sehat akan menularkan virus
Dengue, virus ini tetap berada di dalam tubuh nyamuk sehingga dapat
seperti ember, drum, tempayan, tempat penampungan air bersih, vas bunga,
kaleng bekas yang berisi air bersih, bak mandi, lubang pohon, lubang batu,
2.8.5.1 Menguras tempat penyimpanan air seperti bak mandi, drum dan gantilah
seminggu sekali.
2.8.5.2 Menutup rapat tempat penampungan air seperti drum dan tempayan agar
2.8.5.3 Mengubur barang-barang bekas yang dapat menampung air hujan seperti
2.8.5.4 Tutuplah lubang pagar pada pagar bambu dengan tanah atau adukan
semen.
2.8.5.6 Untuk tempat penampungan air yang sulit dikuras taburkan bubuk abate
ulangi hal ini setiap 2-3 bulan sekali. Takaran penggunaan bubuk abate,
26
2.8.5.7 Perlindungan diri terhadap gigitan nyamuk misalnya dengan
2.8.6 Kecacingan
Ada tiga jenis cacing yang banyak diderita oleh anak-anak yaitu
makan dan sesudah buang air besar, tidak membuang sampah sembarangan
dengan menelan telur cacing yang telah dibuahi melalui debu, makanan
26
berkembangbiaknya perut dan tinja, penularan terjadi dengan cara, telur
cacing dalam tinja di tanah yang lembab atau lumpur menetas menjadi
larva, larva masuk ke tubuh manusia melalui kulit, biasanya melalui kaki,
dengan menggunakan alas kaki, buang air besar di jamban yang sehat,
sebagai berikut :
Gambar 2.1
Kerangka Pikir
26
BAB III
METODE PENELITIAN
klinik sanitasi berjalan dan satu puskesmas yang program klinik sanitasi
tidak berjalan, Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Januari tahun 2017.
dengan mencari informan kunci. Maka yang menjadi informan yang dapat
orang.
26
petugas klinik sanitasi dipuskesmas, dengan kepala seksi penyehatan
3.4.2.1 Data jumlah sanitasi dasar yang ada dan memenuhi syarat di
Lingkungan.
26
2. Sarana dan prasarana adalah segala fasilitas yang dibutuhkan untuk
Hasil yang berupa angka-angka akan disajikan dalam bentuk tabel distribusi
26