Anda di halaman 1dari 12

MODUL 7

FUEL CELL DAN SEL SURYA


Praba Fitra Perdana, Almas, Mohamad Yusup, Ezra Nabila, Rachman B Putra
10211108, 10211050, 10211077, 10210029, 10211071
Program Studi Fisika, Institut Teknologi Bandung, Indonesia
E-mail: praba.fitra@gmail.com

Asisten: (Alfajri Asbahri/10210013)


Tanggal Praktikum: (02-12-2013)

Abstrak
Fuel cell merupakan alat konversi dari energi kimia ke energi listrik, menggunakan hidrogen dan oksigen
sebagai bahan bakar dengan byproduct air. Pada percobaan ini gas hidrogen dan oksigen dihasilkan
dengan prinsip elektrolisis dengan sumber listrik dari baterai dan solar cell. Fuel cell yang sudah terisi akan
digunakan pada motor untuk mengujinya. Akan tersisa gas dalam fuel cell dimana gas-gas tersebut tidak
memiliki energi yang cukup untuk mengeksitasi elektron dan tidak terjadi arus dan motor tidak menyala
walaupun tersisa gas.
Kata Kunci: Elektroda, Fuel cell, Solar cell, PEM

I. Pendahuluan ion hidrogen dilewatkan menyeberangi


1.1 Tujuan elektrolit menuju katoda, sedangkan elektron
Tujuan dari praktikum ini adalah mengalami konduksi sepanjang anoda dan
mengetahui cara kerja fuel cell, menentukan akhirnya sampai pada ujung dan diteruskan
jumlah gas yang terbentuk dari percobaan ke suatu sirkuit elektrik, dan timbul arus
fuel cell ini dan menentukan efisiensi dari sehingga bisa menyalakan lampu. Elektron
fuel cell. sampai pada ujung sirkuit di katoda. Di
1.2 Teori Dasar katoda gas oksigen tersedia dan bersiap untuk
Fuel cell adalah alat untuk menghasilkan bergabung dengan ion-ion hidrogen dan
listrik dari reaksi kimia dengan kata lain alat elektron dari sirkuit membentuk air.
konversi dari energi kimia ke energi listrik. Reaksi :
Komponen utama fuel cell terdiri dari dua Anoda : 2H2 → 4H+ + 4H-
elektroda, positif (anoda) dan negatif Katoda : O2 + 4H+ + 4H- → 2H2O
(katoda). Reaksi kimia terjadi di kedua
elektroda tersebut. Bahan bakar dari fuel cell Reaksi total : 2H2 + O2 → 2H2O
ini adalah gas hidrogen dan oksigen, P ( t ) =mt +c (1)
menghasilkan byproduct air[1].
t
E=∫ P ( t ) dt (2)
0

E terbentuk
η 1= (3)
Einput

E terpakai
η 2= (4)
E terbentuk

E output
η 3= (5)
E terpakai

Keterangan
Gambar 1. Proses fuel cell menghasilkan
listrik[2].
Gas hidrogen yang masuk pada chamber P : daya
E : energi
anoda dengan bantuan katalis dipecah
menjadi ion-ionnya (H+) dan elektron. Ion- η : efisiensi

1
mobil fuel cell. Percobaan dilakukan dengan
Solar cell (sel surya) adalah teknologi waktu yang berbeda-beda untuk elektrolisis.
semikonduktor dengan jenis P-N Junction Penyambungan fuel cell dengan motor
Photodiodes dengan permukaan yang sensitif berlangsung sampai fuel cell tidak bisa
terhadap cahaya. Efek yang ditimbulkan oleh menghasilkan listrik lagi atau motor tidak
fotovoltaik inilah yang secara langsung bergerak lagi.
mengubah cahaya menjadi energi listrik[3]. Percobaan kedua dilakukan dengan
mengganti baterai untuk elektrolisis dengan
II. Metode Percobaan dan Hipotesa solar cell. Dengan sebelumnya solar cell
2.1 Metode Percobaan dipaparkan pada sinar matahari selama
Percobaan pertama dimulai dari sekitar 15 menit.
elektrolisis air dengan energi listrik (baterai) 2.2 Hipotesa
menghasilkan gas hidrogen di chamber Motor akan bergerak ketika
anoda. Setelah sampai pada waktu tertentu disambungkan dengan fuel cell. Fuel cell
elektrolisis dihentikan dan fuel cell akan habis pada waktu tertentu setelah
disambungkan dengan motor penggerak dihubungkan dengan motor.

III. Data dan Pengolahan

Percobaan Fuel cell dengan Baterai

Gambar 3. Grafik data pengisian fuel cell


Gambar 2. Grafik data pengeluaran saat motor 12,24,36,48,60 detik.
bergerak dengan pengisian 12,24,36,48,60 detik. Tabel 1. Data volume gas H2 dan O2 dalam
percobaan.

Waktu Vol. Gas Vol. Gas Waktu Vol. Vol.


pengisia H2 O2 motor Gas H2 Gas O2
n fuel terbentu terbentu bergera sisa sisa
No. cell (s) k (mL) k (mL) k (s) (mL) (mL)
1 12 0,50 0,25 2 0,20 0,10
2 24 0,75 0,40 4 0,15 0,10
3 36 1,00 0,50 5 0,20 0,10
4 48 1,25 0,60 6 0,25 0,10
5 60 1,40 0,70 7 0,20 0,10

Tabel 2. Data energi terbentuk (Eb) tiap percobaan.

2
Waktu Vol. Gas Vol. Gas
pengisian H2 O2
fuel cell terbentuk terbentuk nH nO n H2O
No. (s) (mL) (mL) (mol) (mol) (mol) Eb (J)
1 12 0,50 0,25 2,23E-05 1,12E-05 2,23E-05 -5,38
2 24 0,75 0,40 3,35E-05 1,79E-05 3,35E-05 -7,52
3 36 1,00 0,50 4,46E-05 2,23E-05 4,46E-05 -10,76
4 48 1,25 0,60 5,58E-05 2,68E-05 5,58E-05 -14,00
5 60 1,40 0,70 6,25E-05 3,13E-05 6,25E-05 -15,06

Tabel 3. Data energi terpakai (Ep).

Waktu Vol. Gas Vol. Gas


pengisian H2 O2
fuel cell terpakai terpakai nH nO n H2O
No. (s) (mL) (mL) (mol) (mol) (mol) Ep (J)
1 12 0,30 0,15 1,34E-05 6,70E-06 1,34E-05 -3,23
2 24 0,60 0,30 2,68E-05 1,34E-05 2,68E-05 -6,46
3 36 0,80 0,40 3,57E-05 1,79E-05 3,57E-05 -8,61
4 48 1,00 0,50 4,46E-05 2,23E-05 4,46E-05 -10,76
5 60 1,20 0,60 5,36E-05 2,68E-05 5,36E-05 -12,91

Tabel 3. Data energi output (Eo) tiap percobaan.

Waktu Waktu
pengisian motor Tegangan
No fuel cell bergerak Fuel cell Arus
. (s) (s) (V) (A) Eo (J)
1 12 2 1,10 0,11 0,24
2 24 4 1,40 0,18 1,01
3 36 5 1,80 0,14 1,26
4 48 6 1,70 0,14 1,43
5 60 7 2,00 0,20 2,80

Tabel 4. Data efisiensi tiap percobaan.


No
. Ei (J) Eb (J) Ep (J) Eo (J) η1(%) η2 (%) η3 (%)
1 12,610 5,38 3,23 0,24 42,66 60,00 7,50
2 21,650 7,52 6,46 1,01 34,72 85,87 15,61
3 33,178 10,76 8,61 1,26 32,43 80,00 14,64
4 39,811 14,00 10,76 1,43 35,17 76,85 13,27
5 48,552 15,06 12,91 2,80 31,02 85,71 21,69

Percobaan Sel Surya

3
Gambar 5. Grafik pengeluaran fuel cell dengan
pengisian oleh sel surya yang dipapari sinar
lampu dan sinar matahari.

Gambar 4. Grafik pengisian fuel cell.

Gambar 6. Grafik perbandingan daya sel surya


terhadap waktu.

IV. Pembahasan Akibatnya terjadi aliran electron pada luar


Fuel cell dibuat lembab supaya ion- sirkuit dengan kata lain arus yang bisa
ion H+ dapat bergerak dari anoda ke menyalakan lampu.
katoda, karena ion tidak bisa bergerak Gas hidrogen dan oksigen yang
pada keadaan kering. dihasilkan pada percobaan sel surya baik
menggunakan cahaya matahari ataupun
Perbandingan hidrogen dan oksigen
cahaya lampu sangat sedikit, mungkin
yang terbentuk tidak selalu 2:1 karena dikarenakan energi listrik dari sel surya yang
jika dilihat kecepatan reaksi dibutuhkan untuk elektrolisis air kurang.
pembentukan hidrogen dan oksigen Dengan sedikitnya gas yang dihasilkan tidak
berbeda sehingga untuk elektrolisis terjadi aliran arus pada sirkuit.
dengan waktu singkat akan terlihat Faktor yang mempengaruhi kecepatan
simpangan dari 2:1. terbentuknya gas diantaranya adalah katalis
Sisa gas yang tidak terpakai tidak yang digunakan, elektrolit, dan energi listrik
memiliki energi potensial yang cukup untuk yang digunakan untuk elektrolisis.
melepaskan elektron untuk menghantarkan Pada pengamatan ini di asumsikan
arus sehingga motor tidak menyala walaupun tekanan dan suhu pada keadaan standar yaitu
masih ada sisa gas. tekanan 1 atm dan suhu ruangan.
Proses elektrolisis H2O terjadi saat air
diberi aliran elektron, yang membuat bagian V. Simpulan
ion H+ dari air bereaksi dengan elektron Pembentukan gas hidrogen dan oksigen
sehingga terbentuk gas H2, dan atom oksigen dalam percobaan ini menggunakan prinsip
yang tersisa bereaksi dengan atom oksigen elektrolisis, dan gas yang terbentuk tersebut
lainnya sehingga terbentuk gas O2. bergantung pada energi listrik yang
Proses dimulai dari anoda dengan reaksi diberikan. Tidak semua gas akan digunakan
antara hidrogen dengan katalis yang akan dalam proses pembangkitan arus dalam fuel
membentuk ion H+ dan electron. Ion-ion H + cell, akan dihasilkan sisa gas dimana gas-gas
akan di lewatkan melalui elektrolit (PEM) tersebut tidak memiliki energi yang cukup
menuju katoda sedangkan elektron melalui untuk mengeksitasi elektronnya sehingga
luar sirkuit, pada katoda oksigen akan tidak bisa membangkitkan arus.
bereaksi dengan ion H+ dan elektron dari
sirkuit luar dan akan membentuk air.
VI. Pustaka [1]
http://americanhistory.si.edu/fuelcells/basic
s.htm , dikutip pada 05 Des 2013
[2] www.fuelcells.org , dikutip pada 05 Des [3] howstuffworks.com , dikutip pada 05 Des
2013 2013
4
LAMPIRAN

5
1. Percobaan dengan Baterai

a. Energi Input Baterai

12 detik

No Wakt Tegangan Arus


. u (s) (V) (A) Ei (J)

1 4 2,81 0,48 5,395

2 8 2,84 0,41 9,315

12,61
3 12 2,84 0,37 0

24 detik

No Wakt Tegangan Arus


. u (s) (V) (A) Ei (J)

1 4 2,82 0,54 6,091

2 8 2,86 0,41 9,381

13,43
3 12 2,87 0,39 2

16,58
4 16 2,88 0,36 9

18,56
5 20 2,90 0,32 0

21,65
6 24 2,91 0,31 0

36 detik

No Wakt Tegangan Arus


. u (s) (V) (A) Ei (J)

1 4 2,81 0,53 5,957

2 8 2,84 0,45 10,22

6
4

13,68
3 12 2,85 0,40 0

17,38
4 16 2,86 0,38 9

20,09
5 20 2,87 0,35 0

23,50
6 24 2,88 0,34 1

26,61
7 28 2,88 0,33 1

30,41
8 32 2,88 0,33 3

33,17
9 36 2,88 0,32 8

48 detik

No Wakt Tegangan Arus


. u (s) (V) (A) Ei (J)

1 4 2,81 0,53 5,957

2 8 2,84 0,43 9,770

13,33
3 12 2,85 0,39 8

16,47
4 16 2,86 0,36 4

19,51
5 20 2,87 0,34 6

22,73
6 24 2,87 0,33 0

24,99
7 28 2,88 0,31 8

27,55
8 32 2,87 0,30 2

9 36 2,87 0,30
30,99

7
6

34,44
10 40 2,87 0,30 0

37,88
11 44 2,87 0,30 4

39,81
12 48 2,86 0,29 1

60 detik

No Wakt Tegangan Arus


. u (s) (V) (A) Ei (J)

1 4 2,82 0,5 5,640

2 8 2,85 0,41 9,348

13,04
3 12 2,86 0,38 2

16,53
4 16 2,87 0,36 1

19,58
5 20 2,88 0,34 4

22,81
6 24 2,88 0,33 0

25,80
7 28 2,88 0,32 5

28,57
8 32 2,88 0,31 0

31,10
9 36 2,88 0,3 4

34,56
10 40 2,88 0,3 0

36,87
11 44 2,89 0,29 6

40,22
12 48 2,89 0,29 9

13 52 2,89 0,29 43,58

8
1

46,93
14 56 2,89 0,29 4

48,55
15 60 2,89 0,28 2

9
e. Data Tegangan dan Arus saat Motor Dinyalakan

Pengisia
n 12
detik

Tegangan
detik ke- (V) Arus (I)

0 1,10 0,11

4 0,54 0,09

8 0,10 0,05

Motor mati di detik ke-2

Pengisia
n 24
detik

Tegangan
detik ke- (V) Arus (I)

0 1,40 0,18

4 0,70 0,14

8 0,10 0,09

Motor mati di detik ke-4

Pengisia
n 36
detik

Tegangan
detik ke- (V) Arus (I)

0 1,80 0,14

4 0,60 0,13

8 0,04 0,10

Motor mati di detik ke-5

10
Pengisia
n 48
detik

Tegangan
detik ke- (V) Arus (I)

0 1,70 0,14

4 0,40 0,11

8 0,21 0,08

12 0,10 0,05

Motor mati di detik ke-6

Pengisia
n 60
detik

Tegangan
detik ke- (V) Arus (I)

0 2,00 0,20

4 0,23 0,13

8 0,04 0,10

12 0,03 0,07

Motor mati di detik ke-7

g. grafik volume gas H2 dan O2 terhadap waktu (dalam satu grafik)

Waktu
Vol. Gas H2 Vol. Gas O2
No. pengisian
terbentuk (mL) terbentuk (mL)
fuel cell (s)

1 12 0,50 0,25

2 24 0,75 0,40

11
3 36 1,00 0,50

4 48 1,25 0,60

5 60 1,40 0,70

12

Anda mungkin juga menyukai