Anda di halaman 1dari 5

BAB IV

APLIKASI FISIOTERAPI DADA TERHADAP BERSIHAN JALAN NAFAS


PADA ANAK USIA 1-5 TAHUN DENGAN BROKOPNEUMONIA
DIRUANG ANAK LANTAI 1 RSUP. DR. KARIADI
SEMARANG

A. IDENTITAS KLIEN
Nama : An. M
Umur : 5 Tahun
Jenis kelamin : laki-laki
No CM : C426424
Alamat : Kalialang Lama V No. 28

B. DATA FOKUS
DS : ayah klien mengatakan klien sesak , batuk grok-grok, batuk dan pilek ±1
minggu.
DO : klien tampak lemah, kesadaran composmentis, banyak sekresi pada mulut,
auskultasi paru ronkhi, irama nafas cepat, terpasang oksigen 2 liter per
menit, terapi inhalasi nebulizer per 6 jam selama 15 menit, TTV nadi: 116x/
menit, RR: 52x/ menit, hasil rontgen paru kesan Infiltrate pada paradical
kanan kiri = curiga brokopneumonia.

C. DIANGNOSA KEPERAWATAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN


APLIKASI EBN.
Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan hipersekresi
D. MEKANISME PENERAPAN
Penerapan EBN terhadap An. M dilakukan mulai tanggal 27 september 2018
sebelum dilakukannya Nebulizer agar tidak bias hasilnya, dilakukan selama
kurang lebih 5-10 menit.
Tahap-tahap pelaksanaan.
1. Tahap persiapan
Menjelaskan prosedur dan tujuan dilakukanya fisioterapi dada
2. Tahap pelaksanan
a. Mencuci tanggan
b. Mempersiapkan tissue dan memakai handscon
c. Menutup sampiran
d. Mempersiapkan klien dengan posisi yang nyaman
e. Melakukan tepukan-tepukan ringan pada bagian dada dengan tanggan
seperti mangkuk selama kurang lebih 5-10 menit.
f. Menilai respon klien :
Klien batuk sambil mengeluarkan secret, suara hantaran berkurang
3. Evaluasi
a. Mengevaluasi respon klien sesudah dilakukan 3-4 kali fisioterapi dada.
b. Mengevaluasi reflek batuk
c. Mengevaluasi karakteristik dari sputum

E. Analisa penerapan EBN


dInfeksi saluran nafas

Produksi secret berlebihan pada saluran nafas


Sesak nafas
Bersihan jalan nafas tidak efektif

Fisioterapi dada
BAB V
PEMBAHASAN

A. HASIL YANG DICAPAI


Sebelum dan sesudah dilakukan tindakan fisioterapi dada selama 5-10 menit
pada An. M diruang Anak I RSUP Dr. KARIADI SEMARANG

Pre test Post test Pre test Post test Pre test Pos test
27-09-2018 27-09-2018 28-09-2018 28-09-2018 29-09-2018 29-08-2018
- RR = 52 x/m - Klien kurang - RR = 48x/m - Klien kurang - RR = 46x/m - RR = 38x/m
- Suhu 38,5 °C kooperatif - Suhu37,7 kooperatif - Suhu36,2°C - Suhu36,6 °C
- Nadi : 130 x/m - RR = 46 x/m °C - RR = 44 x/m - Nadi :110 x/m - Nadi :120 x/m
- SpO2 = 93 % - Suhu 38,5 °C - Nadi :110 - Suhu 37,0 °C - SpO2 = 93 % - SpO2 = 98 %
- Sesak - Nadi :120 x/m x/m - Nadi :120 x/m - Sesak - Sesak
- Pernafasan - SpO2 = 98 % - SpO2 = 94 - SpO2 = 97 % - Pernafasan - Suara nafas
cepat dan dalam - Sesak sudah % - Sesak sudah cepat dan ronki
- Suara nafas berkurang - Sesak berkurang dalam. - Terdapat
ronki - Suara nafas - Pernafasan - Suara nafas - Suara nafas banyak secret
- Terdapat ronki cepat dan ronki ronki yang keluar
banyak secret - Terdapat dalam - Terdapat - Terdapat - Klien tampak
banyak secret - Suara nafas banyak secret banyak secret rileks ketika
yang keluar ronki yang keluar - Klien gelisah bernafas
- Klien nyaman - Terdapat - Klien tampak
ketika banyak nyaman ketika
bernafas secret bernafas

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulakan bahwa ada pengaruh fisioterapi terhadap
bersihan jalan nafas pada An. M di RSUP Dr. KARIADI SEMARANG.
Pneumonia adalah penyakit peradangan parenkim paru yang disebabkan
oleh mikroorganisme bakteri, virus, jamur, parasit, namun pneumonia juga
disebabkan oleh bahan kimia ataupun karena paparan fisik seperti suhu dan
radiasi. Berdasarkan lokasi anatominya, pneumonia dapat terbatas segmen, lobus,
atau menyebar. Jika hanya melibatkan lobulus, pneumonia sering mengenai
bronkus dan bronkiolus sehingga sering disebut dengan bronkopneumonia
(Djojodibroto, 2012).
Bronkopneumonia suatu cadangan pada parenkim paru yang meluas
sampai bronkioli atau dengan kata lain peradangan yang terjadi pada jaringan
paru melalui cara penyebaran langsung melalui saluran pernafasan atau melalui
hematogen sampai ke bronkus.(Riyadi sujono & Sukarmin,2009).
Menurut Wong, (2008). Salah satu tugas perawat adalah bertangung
jawab terhadap melakukan maneuver atau posisi fisioterapi dada apa bila tidak
ada ahli terapi , oleh sebab itu perawat harus terampil dalam melakukan tehknik
ini.
Clapping merupakan penepukkan ringan pada dinding dada dengan
tangan dimana tangan membentuk seperti mangkuk (Kusyati, 2006). Dimana
tujuan dari terapi clapping ini adalah jalan nafas bersih, secara mekanik dapat
melepaskan sekret yang melekat pada dinding bronkus dan mempertahankan
fungsi otot-otot pernafasan (Potter dan Perry, 2006).

B. KEKURANGAN DAN KELEBIHAN


1. Kekurangan dari EBN ini adalah klien yang kurang kooperatif sehingga
hasilnya kurang efektif
2. Kelebihan dari EBN ini mudah dilalukan dan tidak memghabiskan biyaya
serta tidak meyita waktu
C. Hambatan ditemui selama aplikasi
1. Klien kurang kooperatif
2. Reflek batuk klien kurang sehingga sputum tidak bisa maksimal keluarnya.
3. Keterbatasan klien tidak bisa kemunikasi
BAB VI
PENUTUP

A. Kesimpulan
Fisioterapi dada sangat efektif membantu mengeluarkan sputum pada anak yang
mengalami gangguan bersihan jalan nafas, RR = 38x/m Suhu36,6 °C Nadi :120 x/m,
SpO2 = 98 %, Sesak berkurang, Suara nafas ronki berkurang, Terdapat banyak secret yang
keluar, Klien tampak rileks ketika bernafas.

B. Saran
Aplikasi fisioterapi dada perlu dukungan dan peran serta perawat dalam
melakukan asuhan keperawatan secera komprehensif dan bisa di edukasikan
kekeluarga klien agar keluarga bisa melakukan fisioterapi dada secara mandiri.

Anda mungkin juga menyukai