Anda di halaman 1dari 4

BAB 6

Percobaan hand bor dilakukan untuk mengetahui tebal lapisan tanah, sifat-sifat
serta jenis tanah langsung dilapangan. Laporan hasil pengrboran tanah harus dibuat
jelas dan tepat. Pengawas lapangan yang menangani pekerjaan selain harus mencatat
hal-hal kecil yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan seperti pergantian alat,
kedalaman lubang pada saat pergantian alat, metode penahan lubang bor agar tetap
stabil atau penahan tebing lubang uji.

Sesudah contoh tanah diuji di laboratorium, ditentukan klasifikasinya, catatan


lapangan beserta hasil pengujian laboratorium tersebut dirangkum sedemikian hingga
batas-batas antara material yang berbeda di plot pada elevasi yang benar, menurut
skala vertical yang di tentukan.

Semua hasil-hasil pengeboran dicatat delam laporan hasil pengeboran (Boring


Log) yang berisi antara lain :

a. Kedalaman lapisan tanah


b. Elevasi permukaan titik bor, lapisan tanah dan muka air tanah
c. Deskripsi tanah
d. Posisi dalam pengambilan contoh, dalam keadaan terganggu atau tidak
terganggu
e. Membuat simbol tanah secara grafis
f. Nama proyek, lokasi, tanggal, dan nama penanggung jawab pengeboran

Dalam pengambilan profil lapisan tanah, lapisan tanah disajikan dalam bentuk
symbol-simbol yang digambarkan secara vertikal pada gambar 6.1 menyajikan
simbol-simbol tersebut. Kebanyakan tanah lempung berpasir, lanau berpasir, kerikil
berlanau dan lainnya.

Jenis-jenis tanah tersebut sangat mudah sekali terganggu oleh pengaruh


pengambilannya contoh di dalam tanah. Untuk mengulangi hal tersebut, sering
dilakukan beberapa pengujian di lapangan secara langsung. Pengujian tersebut antara
lain :

a. Uji penetrasi atau uji SPT (Standart Penetration Test)


b. Uji penertasi kerucut statis (Statik Cone Penetration Test atau Uji Sondir)
c. Uji beban plat (Plate Loud Test)
d. Uji geser kipas (Geser Baling-Baling/Vane Snear Test)

Pengujian di lapangan sangat berguna untuk mengetahui karakterisrik tanah


dalam mendukung beban fondasi dengan tidak dipengaruhi kerusakan contoh tanah
akibat operasi pengeboran. Khususnya berguna untuk menyelidiki tanah lempung
sensitive, lanau, tanah berpasir tidak padat.

Gambar 6.1 Contoh Penggunaan Symbol-Simbol Jenis Tanah

Sumber : Analisis dan Perancangan Fondasi 1, Hary Christady hal 62.


BAB 7
Uji sondir berasal dari negara belanda sebelum perang dunia ke-2, dan pada
masa ini dipakai hamper setiap negara. Pengujian statis ini memakai sebuah kerucut
(konus) pada ujung serangkaian ujung stang yang ditekan secara langsung kedalam
tanah. Dengan cara ini lubang bor tidak diperlukan untuk menekan lubang kerucut
kebawah dan mengukur gaya, digunakan bermacam-macam perlengkapan pada
permukaan tanah. Perlengkapan ini menggunakan dongkrak mekanis atau hidraulik
untuk menekan kerucut dengan kecepatan teratur. Pengujian sondir berguna untuk
menentukan kekuatan tanah secara langsung di lapangan

Sumber : Mekanika Tanah Untuk Tanah Endapan dan Residu, Laure D. Wesley hal
314.

Uji penetrasi kerucut statis atau uji sondir termaksud jenis tanah penetrometer
statis. Alat pengujian berupa kerucut dengan diameter 3,57 cm atau luas tampang
1000 mm2 (gambar 7.1) kerucut dihubungkan dengan batang besi secara terpisah
dengan penekan hidraulik atau gesekan gerigi dari hasil putaran dengan tangan.
Kecepatan penekanan mata konus 10 mm/detik. Pembacaan tahanan konus dlakukan
dengan melihat arloji pengukurnya. Beban dibagi dengan luas tampang konus
merupakan tahanan konus statisatau sering disebut tahanan konus (qc). Dari data
diagram tahanan konus yang dihasilkan dari ujung kerucut statis atau sondir,
kapasitas dukung tanah secara empiris dapat ditentukan

Sumber : Mekanika Tanah 2, Hary Christady Hadiyatmo hal 395-396.


Gambar 7.1 cara kerja alat penetrasi kerucut statis

Stang yang terdiri atas stang luar batang dalam. Stang luar dipakai untuk
memasukan kerucut ke dalam tanah, sedangkan kerucut dalam dipakai untuk
mengukur perlawanan kerucut (nilai konus). Jadi, ketika konus diukur, hanya stang
dalam yang bergerak, sedangkan stang luar tidak bergerak. Dengan demikian, gaya
yang diukur adalah gaya pada kerucut saja, tidak termasuk perlawanan gesekan atau
pelekatan antara stang dan tanah. Didalam lempung lunak, uji sondir dapat dilakukan
sampai dengan sangat dalam, yait sampai 30 atau 40 cm. kedalaman yang dapat
dicapai tergantung pada kekerasan tanah. Hasil pengujian sondir umumnya dijadikan
grafik. Nilai yang digunakan adalah nilai konus, hambatan pelekat dan perbandingan
hambatan pelekat terhadap nilai konus.

Sumber : Mekanika Tanah Untuk Tanah Endapan dan Residu, Laure D. Wesley hal
314.

Anda mungkin juga menyukai