Anda di halaman 1dari 6

TUGAS RINGKASAN

MATA KULIAH PERENCANAAN USAHA PERIKANAN


PEMASARAN DAN JARINGAN PEMASARAN

OLEH :
FAYZA ALLYA KALLISTA
17/412905/PN/15227

DEPARTEMEN PERIKANAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2020
Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk
merencanakan, rnenentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang atau jasa
kepada pasar sasaran agar dapat mencapai tujuan organisasi . Pemasaran merupakan suatu sistem
total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga,
mempromosikan dan mendistribusikan barang yang dapat memuaskan keinginan dari jasa baik
kepada konsumen saat ini maupun konsumen potensial (Stanton, 2003). Selanjutnya dikatakan
pula bahwa pemasaran mencakup kegiatan : 1) Menyelidiki dan mengetahui apa yang diinginkan
konsumen. 2) Merencanakan dan mengembangkan sebuah produk atau jasa yang akan memenuhi
keinginan tersebut. 3) Memutuskan cara terbaik untuk menentukan harga, mempromosikan, dan
mendistribusikan produk atau jasa tersebut.

Pemasaran ikan merupakan kegiatan yang sangat penting pada sektor perikanan sebagai
rangkaian mata rantai agribisnis perikanan yang terdiri dari rantai pra produksi , rantai produksi
(penangkapan ikan dan budidaya ikan) , rantai pasca produksi (pengolahan dan pemasaran)
(Abidin et al., 2017). Secara umum, pemasaran dapat diartikan sebagai segala kegiatan yang
dilakukan oleh berbagai perantara dengan berbagai macam cara untuk menyampaikan hasil
produksi, yaitu ikan laut segar, dari produsen ke konsumen akhir. Pemasaran (marketing) pada
prinsipnya adalah aliran barang dari produsen ke konsumen. Aliran barang ini dapat terjadi
karena adanya peranan lembaga pemasaran.

Semua kegiatan pemasaran ( fungsi pemasaran ) dapat meningkatkan nilai tambah


( added value ) suatu komoditi yang mengarah pada peningkatan share ( bagian yang diterimakan
kepada para pelaku pemasaran ) dapat berupa keuntungan bagi para produsen ( pembudidaya
ikan , nelayan , petambak garam ) , pedagang perantara hingga konsumen.

Menurut Abidin et al., (2017) pemasaran sebagai sebuah sistem , mengalirkan barang dari
produsen hingga konsumen , melalui berbagai jaringan pemasaran , melibatkan berbagai
kelembagaan pemasaran , dan memerlukan peran pemerintah untuk menjadi mediator dan
stabilisator hubungan antara dua aktor utama di pasar yaitu produsen dan konsumen , ditambah
pedagang perantara , serta lembaga jasa dan penunjang . Mereka diklasifikasikan kedalam dua
kelompok besar bernama produsen dan konsumen . Keduanya memiliki perbedaan kepentingan ,
dimana produsen ingin selalu meningkatkan kuantitas produksi / panen dengan harga jual yang
tinggi . sedangkan konsumen menginginkan barang yang berkualitas dengan harga yang rendah .
Perbedaan kepentingan ini akhirnya mendorong mereka bertemu di pasar melalui mekanisme
harga dan pemasaran.

Mengingat komoditi perikanan memiliki karakteristik yang khas , yaitu mudah rusak ,
tidak seragam , musiman , daerah produsen pada umumnya di pedesaan / pelosok / pesisir , dan
memerlukan ruang yang lebih luas dan berpendingin untuk penyimpanan ikan segar , maka
pemasaran hasil perikanan pada umumnya berpotensi tidak efisien . Hal ini karena untuk
memasarkan dibutuhkan saluran pemasaran yang umumnya panjang sehingga cukup banyak
pedagang perantara yang terlibat , sehingga total biaya pemasarannya cukup besar , serta
dimungkinkan terdapatnya share yang tidak sebanding dengan biaya yang dikeluarkan oleh para
pelaku pasar (Abidin et al., 2017) .

Berdasarkan konsep pemasaran menurut Crawford (1997) marketing system


dikelompokkan menjadi 3 komponen, yaitu :

1. Marketing sub - systems , yang terdiri atas :


a. Subsistem produksi : pembudidaya ikan ( pembenih pendeder - pembesar - petambak
ikan , garam ) dan nelayan
b. Subsistem distribusi : pedagang perantara (middlemen , intermediarries) misalnya
pedagang besar ikan, pedagang pengumpul / pengepul / blantik ikan (fish collector),
dan pedagang pengecer.
c. Subsistem konsumsi : konsumen , baik institutional market maupun konsumen akhir.
d. Subsistem jasa dan penunjang , para pihak yang biasanya melakukan fungsi
pemasaran selain selling and buying , namun mendukung pemasaran
e. Subsistem penyusun kebijakan terkait pemasaran pemerintah pusat , daerah ,
regional , internasional ) .
2. Marketing functions : fungsi pertukaran , fungsi pengadaan secara fisik dan fungsi
pelancar / fasilitasi
3. Marketing agencies: lembaga - lembaga pemasaran yang menjalankan fungsi - fungsi
pemasaran untuk memanfaatkan berbagai peluang di pasar.

Saluran pemasaran adalah urut-urutan lembaga pemasaran yang harus dilalui oleh produk
perikanan dari tempat produksi sampai konsumen akhir. Saluran pemasaran dipengaruhi oleh
jarak antara produsen dan konsumen, sifat produk (perishable, etc), skala produksi dan modal
pengusaha / skala usaha. Saluran pemasaran yang paling efisien dapat diketahui dengan
membandingkan farmer’s share dari setiap saluran pemasaran yang ada.

Lembaga pemasaran adalah badan-badan yang menyelenggarakan kegiatan atau fungsi


pemasaran dengan tujuan untuk menggerakkan barang dari produsen ke konsumen. Yang
termasuk dalam lembaga pemasaran adalah golongan produsen sebagai penghasil produk,
pedagang perantara dan lembaga pemberi jasa. Pedagang perantara sebagai lembaga pemasaran
yang membeli dan mengumpulkan barang-barang yang berasal dari produsen dan
menyalurkannya kepada konsumen, memegang peranan yang penting dalam kelancaran
pemasaran barang-barang tersebut (Dewayanti, 2003).

Ada beberapa golongan pedagang perantara yang terlibat dalam pemasaran hasil
perikanan di Indonesia, yaitu :
1. Tengkulak desa, yaitu pedagang perantara yang membeli hasil perikanan secara langsung
dari produsen.
2. Pedagang pengumpul di pasar lokal, yaitu pedagang perantara yang membeli hasil
peikanan dai tengkulak desa dan kadang-kadang dari produsen di pasar lokal.
3. Pedagang besar (grosir), yaitu pedagang perantara yang aktif di pasar-pasar pusat di kota
besar dan menerima kiriman barang terutama dari pedagang pengumpul di pasar lokal.
4. Agen, yaitu mereka yang aktif membeli ikan di unit-unit usaha perikanan atau di pasar
lokal atas perintah pedagang besar (eksportir, pengusaha cold storage) tertentu. Agen
hanya dijumpai pada pemasaran hasil perikanan komoditi ekspor seperti udang dan tuna.
5. Pedagang eceran, yaitu pedagang yang membeli hasil perikanan dari grosir atau nelayan
secara langsung dan menjualnya ke konsumen di pasar pengecer.
6. Eksportir, pedagang ini hanya ditemukan dalam perdagangan hasil perikanan bernilai
ekspor (Dewayanti, 2003).
Berdasarkan tingkatan pembelinya, seorang pengusaha perikanan, seperti nelayan atau
pembudidaya ikan dapat menjual hasil panennya ke berbagai tingkat pedagang, sehingga
akan melibatkan lembaga pemasaran yang ada sesuai dengan kebutuhannya. Pertama,
pedagang pengecer, umumnya memasarkan barang-barang yan dibelinya di pasar local yang
masih dalam satu wilayah (kabupaten/kota). Kedua, pedagang pengumpul, baik pengumpul
local maupun pengumpul antar kabupaten. Ketiga, pedagang pengumpul besar. Penjualan ke
pedagang pengumpul besar dapat dilakukan oleh pembudidaya bila volume hasil panennya
cukup besar. Keempat, institutional market (rumah sakit, penjara). Kelima, pasar swalayan,
yang berfungsi sebagai pedagang eceran (retailer).
Skema saluran pemasaran yang umum terjadi di Jawa untuk komoditi ikan laut (segar
dan olahan) adalah sebagai berikut (Dewayanti, 2003) :
Daftar Pustaka

Abidin, Z., N. Harahap, dan L. Asmarawati.2017.Pemasaran Hasil Perikanan. UB Press. Malang

Crawford, I.M.1997. Marketing and agribusiness text, Agricultural and Food Marketing
Management. FAO Publication. Rome.

Dewayanti, N. C. 2003. Analisis Pemasaran Ikan Laut Segar di Kabupaten Cilacap. Fakultas
Ekonomi. Universitas Sebelas Maret. Surakarta. Skripsi

Stanton, W.J, 2003. Prinsip Pemasaran Edisi Ketujuh. Erlangga, Surabaya

Anda mungkin juga menyukai