Anda di halaman 1dari 11

HUKUM OHM

I. TUJUAN / MAKSUD :
Setelah selesai percobaan pelajar harus bisa mengukur dan menghitung nilai tahanan, arus
dan tegangan serta menggambarkan karakteristik tahanan dengan mempergunakan hukum
ohm.

II. PENDAHULUAN :
Tahanan adalah salah satu dari komponen yang banyak dipergunakan di dalam
rangkaian – rangkaian listrik, satuan tahanan adalah ohm (Ω) , di dalam rangkaian listrik
tahanan diberi tanda dengan huruf R.
Jenis dari tahanan yang dipergunakan pada percobaan ini adalah tahanan karbon, hukum ohm
menyatakan hubungan antarab tegangan , arus dan tahanan di dalam rangkaian listrik.
Berdasarkan dari Hukum Ohm telah kita ketahui bahwa :

V = I .R

R = V/ I
Dimana :
V = Tegangan yang diberikan pada tahanan.
I = Arus yang mengalir pada tahanan.
R = Besarnya nilai tahanan.

Besarnya daya dari sebuah tahanan tergantung dari besarnya arus yang diberikan
melalui tahanan itu, daya yang diberikan pada tahanan itu tidak boleh melebihi dari daya
tahanan tersebut, tahanan mempunyai beberapa nilai daya seperti :5W , 1W , 0,5W , dan
0,25W.

Pada dasarnya sebuah rangkaian listrik terjadi ketika sebuah penghantar mampu
dialiri electron bebas secara terus menerus. Aliran yang terus-menerus ini yang disebut
dengan arus, dan sering juga disebut dengan aliran, sama halnya dengan air yang mengalir
pada sebuah pipa. Tenaga (the force) yang mendorong electron agar bisa mengalir dalam

1
sebauh rangkaian dinamakan tegangan. Tegangan adalah sebenarnya nilai dari potensial
energi antara dua titik. Ketika kita berbicara mengenai jumlah tegangan pada sebuah
rangkaian, maka kita akan ditujukan pada berapa besar energi potensial yang ada untuk
menggerakkan electron pada titik satu dengan titik yang lainnya. Tanpa kedua titik tersebut
istilah dari tegangan tersebut tidak ada artinya.

Elektron bebas cenderung bergerak melewati konduktor dengan beberapa derajat


pergesekan, atau bergerak berlawanan. Gerak berlawanan ini yang biasanya disebut dengan
hambatan. Besarnya arus didalam rangkaian adalah jumlah dari energi yang ada untuk
mendorong electron, dan juga jumlah dari hambatan dalam sebuah rangkaian untuk
menghambat lajunya arus. Sama halnya dengan tegangan hambatan ada jumlah relative
antara dua titik. Dalam hal ini, banyaknya tegangan dan hambatan sering digunakan untuk
menyatakan antara atau melewati titik pada suatu titik.

Untuk menemukan arti dari ketetapan dari persamaan dalam rangkaian ini, kita perlu
menentukan sebuah nilai layaknya kita menentukan nilai masa, isi, panjang dan bentuk lain
dari persamaan fisika. Standard yang digunakan pada persamaan tersebut adalah arus listrik,
tegangan,danhambatan.
Symbol yang digunakan adalah standar alphabet yang digunakan pada persamaan aljabar.
Standar ini digunakan pada disiplin ilmu fisika dan teknik, dan dikenali secara internasional.
Setiap unit ukuran ini dinamakan berdasarkan nama penemu listrik. Amp dari orang perancis
Andre M. Ampere, volt dari seorang Italia Alessandro Volta, dan ohm dari orang german
Georg Simon ohm.

2
III. ALAT – ALAT YANG DIPERLUKAN :
 Power supply : 0 – 15 V DC
 Tahanan(Ω) : 47 , 56 , 100 , 150 , 220 , 470 , 680 , 820
 Multitester Analog : sanwa CX 505 (2buah)
 Kabel Konektor : 12 buah
 Modul Tahanan : 1 buah

IV. LANGKAH KERJA :


1. Buatlah rangkaian seperti pada gambar rangkaian 1.

+
Ampere Meter

10 V R= 47Ω Volt Meter

2. Onkan power supply dan atur tegangan menjadi 10V , ukur arus yang mengalir pada
rangkaian tersebut dan tegangan pada tahanan.
3. Atur tegangan power supply dari 1 – 15volt ,catat setiap kenaikan tegangan dan ukur
arus yang mengalir pada rangkaian tersebut. (Tabel 1 )
4. Ulangi step 2 dan 3 dengan mempergunakan beberapa tahanan (6 buah tahanan ).
(Tabel 1 )
5. Ulangi step 2 dan 3 dengan mempergunakan beberapa tahanan (3 buah tahanan ) ,
ukur hubungan antara arus dan tegangan dari beberapa tahanan tersebut. (Tabel 2 )
6. Onkan power supply dan atur tegangan pada 10volt. Ukur besarnya arus yang
mengalir pada beberapa tahanan (5 buah tahanan ). (Tabel 3 ).

3
V. TABEL EVALUASI :
Tabel 1
MENENTUKAN NILAI TAHANAN :
TEGANGAN ARUS (MILLI AMPERE)
TEGANGAN
SUMBER (VS) R= R= R= R= R= R=
(VOLT)
47Ω 100Ω 220Ω 470Ω 680Ω 820Ω
1,1 1 25 15 9 7 5 4
3,2 3 65 33 17 10 9 7
5,3 5 102 50 27 15 12 10
7,3 7 140 70 37 18,3 15 12
9,3 9 180 140 45 20 18 25
11,2 11 222 143 57 30 30 85
13,8 13 267 148 67 35 55 100
15,8 15 292 150 75 39 60 250

Tabel 2
UNTUK MENENTUKAN KARASTERISTIK TAHANAN :
TEGANGAN TEGANGAN ARUS (MILLI AMPERE)
SUMBER (VS) (VOLT) R1 = 56Ω R2 = 150Ω R3 = 390Ω
2,3 2 37 18 8
4,3 4 70 27,5 9,3
6,4 6 102 41 13,6
8,4 8 130 57 23,6
10,4 10 178 83 28
12,4 12 204 88 33
14,3 14 230 93 38

Tabel 3
MENENTUKAN HUBUNGAN ANTARA ARUS DAN TAHANAN DENGAN
TEGANGAN KONSTAN
Tegangan : 10volt
TAHANAN (Ω) 47 56 100 270 470
ARUS (MILLI
20,3 18,8 3,8 4,2 20
AMPERE)
TEGANGAN 3,3 3,3 3,3 3,3 3,3
SUMBER
(VS)

VI. PERTANYAAN :
1. Bagaimana hubungan antara V dan I pada rangkaian-rangkaian yang telah
diberikan. Jelaskan dengan Grafik

4
2. Bila tegangan yang diberikan konstant nilainya, tentukan hubungan antara I dan
R, jelaskan.
3. Gambarkan karakteristik dari tahanan (3 buah tahanan) dari step 5.
4. Berikan kesimpulan dari percobaan-percobaan yang telah anda lakukan tersebut.

VII. ANALISIS DATA :

5
6
7
VIII. JAWABAN PERTANYAAN :

8
9
10
IX. KESIMPULAN :

11

Anda mungkin juga menyukai