Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PENDAHULUAN DEBRIDEMENT

DI RUANG OK SENTRAL / IBS


RSUD ULIN BANJARMASIN

DI SUSUN OLEH :
Devi Kharismawati
14.IK.385

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SARI MULIA BANJARMASIN


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
2018
LEMBAR PERSETUJUAN

JUDUL KASUS : Debridement


TEMPAT PENGAMBILAN KASUS : OK Sentral/IBS
NAMA : Devi Kharismawati
NIM : 14.IK.385

Banjarmasin,………............2018

Menyetujui,

RSUD Ulin Banjarmasin Program Studi Ilmu Keperawatan


STIKES Sari Mulia
Preseptor Klinik (PK) Preseptor Akademik (PA)

…………………………… ………………………………….

NIK. NIK.
LEMBAR PENGESAHAN

JUDUL KASUS : Debridement


TEMPAT PENGAMBILAN KASUS : OK Sentral/IBS
NAMA : Devi Kharismawati
NIM : 14.IK.385

Banjarmasin,………............2018

Menyetujui,

RSUD Ulin Banjarmasin Program Studi Ilmu Keperawatan


STIKES Sari Mulia
Preseptor Klinik (PK) Preseptor Akademik (PA)

…………………………… ………………………………….

NIK. NIK.
Laporan Pendahuluan
Debridement

A. Definisi
Debridement merupakan suatu tindakan eksisi yang bertujuan untuk
membuang jaringan nekrosis maupun debris yang menghalangi proses
penyembuhan luka dan potensial terjadi atau berkembangnya infeksi
sehingga merupakan tindakan pemutus rantai respon inflamasi sistemik dan
maupun sepsis (Chadwick, 2012).

B. Tujuan
Menurut OTA (2010) tujuan dilakukan tindakan debridement yaitu :
1. Ekstensi dari luka akibat trauma untuk identifikasi zona cidera (injury
zone)
2. Deteksi dan membuang benda-benda asing terutama yang organik
3. Deteksi dan membuang jaringan yang tidak viable
4. Reduksi kontaminasi bakteri
5. Membuat luka baru yang resisten terhadap kontaminasi bakteri
C. Indikasi dan Kontrindikasi
1. Indikasi
Indikasi dilakukannya tindakan debridement menurut Majid (2011)
sebagai berikut :
a. Luka dengan proses pemulihan lambat disertai fraktur tulang
akibat kecelakaan atau trauma. Jenis fraktur ini biasanya merusak
kulit sehingga luka terus mengeluarkan darah dan hematoma. Jika
kondisi fraktur sangat parah dan memerlukan pencangkokan
tulang, debridemen akan dilakukan untuk membersihkan dan
mempersiapkan area fraktur untuk prosedur cangkok.
b. Pasien yang terdiagnosis osteomielitis. Kondisi ini ditandai dengan
tulang yang meradang akibat infeksi. Kondisi ini jarang terjadi di
negara maju dan umumnya disebabkan oleh bakteri
Staphylococcus aureus yang dapat menyebar hingga sumsum
tulang.
c. Pasien yang terdiagnosis pertumbuhan lesi jinak pada tulang.
Dalam kasus tertentu, pencangkokan tulang diperlukan untuk
menyempurnakan pengobatan, dan debridemen tulang merupakan
salah satu proses yang harus dijalani.
d. Pasien diabetes dengan luka terbuka pada tangan atau kaki yang
beresiko mengalami infeksi. Infeksi kaki cukup umum di antara
pasien diabetes, umumnya memerlukan perawatan khusus dan
agresif untuk menyelamatkan anggota tubuh dari amputasi total.
e. Korban kebakaran, terutama dengan cedera yang agak dalam
2. Kontraindikasi
Kontraindikasi dilakukannya tindakan debridement menurut Majid (2011)
sebagai berikut :
a. Kondisi fisik yang tidak memungkinkan
b. Gangguan pada proses pembekuan darah
c. Tidak tersedia donor yang cukup untuk menutup permukaan terbuka
(raw surface) yang timbul

D. Penatalaksanaan/Jenis-jenis tindakan
Tabel 1. Jenis- jenis debridement (Vowden and Vowden, 2011)

Tipe Mekanisme kelebihan kekurangan Siapa Tindakan


kerja
autolytic Proses alami Dapat Prosesnya Generali Debride
dimana enzim digunakan lambat, s dan menggunakan
dan sebelum atau meningkatka spesialis dressing yang
kelembaban di antara n potensi tepat untuk
tubuh metode infeksi dan penyembuhan
merehidrasi, debridemen maserasi luka yang
melembutkan lainnya lembab
dan (misalnya
melarutkan hidrogel dapat
eschar dan diterapkan
slough keras. untuk
Dressing melembutkan
oklusif atau jaringan
semi-occlusive sebelum terapi
(hidrogel, larva), bila ada
hidrokoloid, sejumlah kecil
alginat atau jaringan yang
Hydrofiber®) tidak layak di
membantu luka, yaitu
mencapai debridemen
keseimbangan perawatan
kelembaban,
dengan
menyerap
kelebihan
eksudat atau
menyumbang
kelembaban.
Mekanis Metode Menggunakan Tidak cocok Generali Debride
basah-ke- Debrisoft® bisa untuk s dan menggunakan
kering lebih selektif, digunakan spesialis Debrisoft® OR
tradisional cepat dan pada eschar Autolytically
tidak mudah. Hal ini keras dan debride dan
disarankan di dapat kering. Dapat mengatur
Inggris. mencapai digunakan Debrisoft®
Metode yang penghapusan sebagai untuk waktu
lebih baru hiperkeratosis prekursor berikutnya.
termasuk yang efektif. atau tindak
menghilangka Nyeri sedikit lanjut terapi
n jaringan dialami. Pasien larva atau
yang tidak bisa debridement
layak dari luka menggunakan tajam. Tidak
menggunakan nya di bawah cocok untuk
bantalan pengawasan luka yang
lembut sudah terasa
monofilamen sakit.
(Debrisoft®,
Activa
Healthcare)
Terapi Larva lalat Sangat selektif Biaya unit Generali Debride jika
larva botol hijau dan cepat lebih tinggi s dan peralatan
(biosurgis (Lucilia daripada spesialis tersedia, atau
) sericata) debridemen rencanakan
mengeluarkan autolitik untuk
jaringan namun memiliki
devitalised waktu peralatan dan
yang basah pengobatann debride secara
dari luka. ya singkat. autolitik untuk
Larva juga Perlu sementara
mampu direncanaka waktu, atau
menelan n terlebih rujuk jika
organisme dahulu. Tidak sensitif
patogen yang cocok untuk terhadap
ada. Larva semua waktu
tersedia pasien atau
longgar atau luka.
dalam saus Misalnya, lesi
'dikantongi' ganas; luka
yang mudah
berdarah;
Mereka yang
berkomunika
si dengan
rongga tubuh
organ atau
berada di
dekat
pembuluh
darah utama;
luka dengan
jaringan
devitalised
kering; luka
dengan
eksudat
berlebihan
atau dimana
larva tidak
dapat
terlindung
dari
kerusakan.
Hati-hati
dengan
antikoagulan
ultrasonik Perangkat Segera dan Ketersediaan spesialis Rujuk jika
mengirimkan selektif. Dapat terbatas tidak ada
ultrasound digunakan karena biaya spesialis
baik secara untuk dan
langsung debridemen kebutuhan
dengan excisional peralatan
tempat tidur dan / atau khusus yang
luka atau debridemen lebih tinggi.
melalui perawatan Membutuhk
larutan yang selama an waktu
terionisasi beberapa sesi. penyiapan
(MIST®; Memiliki dan
Celleration). beberapa pembersihan
Sebagian aktivitas yang lebih
besar antimikroba lama
mencakup (melibatkan
sistem irigasi sterilisasi
built-in dan potongan
dilengkapi tangan)
dengan daripada
berbagai debridemen
probe untuk tajam.
jenis luka yang Mungkin
berbeda memerlukan
beberapa
perawatan
hydrosurg Penghapusan Waktu Membutuhk spesialis Rujuk jika
ical jaringan mati pengobatan an peralatan tidak ada
menggunakan singkat dan dan spesialis
sinar garam selektif. pelatihan
berenergi Mampu khusus.
tinggi sebagai menghapus Potensi
alat pemotong sebagian penyebaran
besar, jika infeksi
tidak semua, aerosol. Bisa
jaringan menyakitkan.
devitalised dari Tidak selalu
luka tidur tersedia dan
tanpa dikaitkan
mengorbankan dengan biaya
jaringan sehat. yang lebih
Bisa juga tinggi, meski
menghilangkan seringkali
jaringan hemat biaya
hiperkeratotik bila
dari pinggir dibandingka
luka n dengan
debridemen
bedah,
karena tidak
memerlukan
waktu teater.
Tajam Penghapusan Selektif dan Praktisi harus Praktisi Rujuk jika
jaringan mati cepat. Tidak dapat terlatih tidak ada
atau jaringan ada analgesia membedaka (ahli spesialis
devitalised yang biasanya n jenis penyakit
menggunakan dibutuhkan. jaringan dan kaki,
pisau bedah, Bekerja paling memahami perawat
gunting dan / baik pada anatomi spesialis
atau forsep eschar yang karena ) dengan
tepat di atas lebih keras prosedur pelatiha
tingkat yang bisa membawa n
jaringan yang digenggam risiko spesialis.
layak. dengan kerusakan Bisa
Dilaksanakan forceps pada dilakuka
bersamaan pembuluh n di
dengan terapi darah, saraf samping
lain (misalnya dan tendon. tempat
debridemen Tidak tidur
autolitik). seefektif atau di
Bentuk peleburan klinik
debridemen empuk
yang paling lembut.
umum Tidak
digunakan menghasilka
dalam n
mengelola kaki debridemen
diabetic total dari
semua
jaringan yang
tidak layak
bedah Eksisi atau Selektif dan Terkait Harus Lihat
reseksi yang paling baik dengan biaya dilakuka
lebih luas dari digunakan yang lebih n oleh
jaringan yang pada area tinggi terkait ahli
tidak layak, yang luas dengan bedah,
termasuk dimana waktu podiatris
pengangkatan diperlukan t atau
jaringan sehat pemindahan perawat
dari celah yang cepat spesialis
luka, sampai Hal ini dapat dengan
tempat tidur menyakitkan pelatiha
luka berdarah bagi pasien n yang
yang sehat dan anestesi sesuai,
tercapai. biasanya di ruang
diperlukan. operasi
E. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan penunjang yang dilakukan sebelum tindakan debridement
menurut Majid (2011) sebagai berikut :
1. Rontgen
2. Laboratorium: darah lengkap, tes fungsi ginjal, tes fungsi hati, analisa gas
darah (untuk penderita luka bakar dengan kecurigaan trauma inhalasi),
serum elektrolit, serum albumin.

F. Pahtway Keperawatan

Ulkus, luka bakar, jaringan nekrotik

Pembedahan debridement

Pre operasi Intra operasi Post operasi

Ulkus, luka Kurangnya Tindakan pembedahan Jaringan Jaringan


bakar, informasi
jaringan terputus terbuka
nekrotik

ansietas Luka insisi


Merangsang Proteksi
area sensorik kurang
Kerusakan Integritas kulit

Resiko perdarahan
Pengeluaran Masuknya
histamine dan mikroorganisme
prostaglandin

Resiko Infeksi
Nyeri
Akut

Sumber : (Mutaqqin, 2008)


G. Gambar
H. Diagnosa Keperawatan dan Intervensi Keperawatan
Diagnosa Keperawatan dan Intervensi Keperawatan menurut NANDA (2012)
1. Pre operasi
Diagnosa NOC NIC
Keperawatan
Kerusakan Tissue integrity : skin Pressure Management
and mucous 1. Anjurkan pasien
integritas kulit
membranes pasien untuk
berhubungan Setelah dilakukan menggunakan pakaian
tindakan keperawatan yang longgar
dengan
masalah teratasi 2. Hindari kerutan pada
penurunan dengan kriteria hasil : tempat tidur
sirkulasi 1. Tidak ada luka/lesi 3. Jga kebersihan kulit
pada kulit 4. Mobilisasi pasien
2. Perfusi jaringan baik setiap 2 jam sekali
3. Mampu 5. Monitor kulit akan
mempertahankan adanya kemerahan
kelembaban kulit
4. Menunjukan
pemahaman dalam
proses perbaikan
kulit dan mencegah
terjadinya cedera
berulang
Ansietas Anxiety self-control Anxiety reduction
berhubungan
Setelah dilakukan 1. kaji tingkat kecemasan
tindakan keperawatan klien
dengan kecemasan teratasi 2. observasi TTV
dengan kriteria hasil : (TD,N,S,R)
tindakan invasif
1.  Vital sign dalam 3. Gunakan pendekatan
batas normal (TD,N, yang menenangkan
S,RR)
4. Jelaskan  semua 
2. Klien mampu
prosedur  dan  apa 
mengidentifikasi dan
yang  dirasakan selama
mengungkapkan
prosedur
gejela cemas
3. Mengidentifikasi, 5. Anjurkan kepada 
mengungkapkan keluarga untuk selalu
dan menunjukkan mendampingi klien
teknik untuk 6. Instruksikan  pada 
mengontrol cemas pasien  untuk 
4. Cemas berkurang menggunakan  tehnik
relaksasi seperti nafas
dalam.
2. Intra Operasi
Diagnosa NOC NIC
Keperawatan
Resiko Blood lose severity Bleeding precautions
Setelah dilakukan 1. Monitor vital sign
perdarahan
tindakan keperawatan 2. Monitor perdarahan
dengan faktor selama proses pada daerah 
keperawatan pembedahan
resiko proses
diharapkan masalah 3. Ingatkan operator dan
pembedahan risiko perdarahan tidak asisten bila terjadi
terjadi dengan kriteria perdarahan hebat
hasil: 4. Pertahankan patensi IV
1. Tidak terjadi line
perdarahan 5. Monitor status intake
2. TTV dalam batas dan output cairan
normal
3. Hb dan Hmt dalam
batas normal
4. Tidak ada distensi
abdominal

3. Post Operasi

Diagnosa NOC NIC


Keperawatan
Nyeri akut Pain control Pain management
Setelah dilakukan
berhubungan 1. Pertahankan tirah
tindakan keperawatan
dengan agen diharapkan masalah baring dan posisi yang
nyeri berkurang atau nyaman
injury fisik
hilang dengan kriteria 2. Kaji nyeri menggunkan
hasil:
1. Melaporkan nyeri metode (PQRST)
berkurang meliputi skala, frekuensi
2. Menyatakan rasa
nyaman nyeri, dll
3. Mampu mengenali
nyeri (skala, 3. Ajarkan teknik relaksasi
intensitas, frekuensi, napas dalam
dan tanda nyeri)
4. Monitor Tanda – tanda
4. pasien mampu
vital
mengontrol nyeri
5. Kolaborasi untuk
pemberian analgetik

Resiko infeksi Risk control Infection control


dengan faktor setelah dilakukan 1. Pertahankan teknik
resiko prosedur asuhan keperawatan aseptic
2. Observasi tanda-tanda
invasive diharapkan resiko infeksi
infeksi dapat dicegah 3. Meningkatkan intake
nutrisi
dan teratasi dengan 4. Berikan perawatan luka
kriteria hasil : 5. Inspeksi kondisi
luka/insisi bedah
1. Pasien bebas dari 6. Kolaborasi pemberian
tanda gejala infeksi antibiotik
2. Menunjukkan
kemampuan untuk
mencegah
timbulnya infeksi
3. Jumlah leukosit
dalam batas normal
4. Menunjukkan
perilaku hidup sehat
Daftar Pustaka

Chadwick, H, S. 2012. Debridement of diabetic foot wounds. Nursing standard/RCN


Publishing. 26 (24). 51-58
Majid, A. 2011. Buku Asuhan Keperawatan Perioperatif Edisi Pertama. Yogyakarta:
Gosyen Publising

Muttaqin,Arif. 2008. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan


Sistem Imunologi. Jakarta: Salemba Medika

NANDA. alih bahasa Made Sumarwati dan Nike Budhi Subekti. 2012. NANDA
International Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi 2012-2014.
Jakarta : EGC.
OTA Open Fracture Study Group. A New Classification Scheme for Open Fractures.
J Orthop Trauma. 2010; 24 (8) 457-65
Vowden, K & Vowden, P. 2011. Debridement made easy. Wounds UK. 7 (4).1-4.

Anda mungkin juga menyukai