Anda di halaman 1dari 10

DI BUAT OLEH :

JUFRIANTO F22118127

ARSITEKTUR TROPIS
(laporan arsitektur tropis basah dan kering)
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyusun laporam ini dengan baik dan tepat pada
waktunya. Dalam laporan ini saya akan membahas mengenai arsitektur tropis.

laporan ini dibuat dengan beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk membantu
menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu, saya
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan laporan ini.

saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada laporan ini. Oleh
karena itu saya megundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat
membangun. Kritik konstroktif dari pembaca sangat di harapkan untuk penyempurnaan laporan
selanjutnya. Akhir kata semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian.
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................................

KATA PENGANTAR....................................................................................

DAFTAR ISI...................................................................................................

BAB 1. PENDAHULUAN..............................................................................

1.1 Latar Belakang......................................................................................


1.2 Rumusan masalah.................................................................................
1.3 Tujuan...................................................................................................
1.4 Metode penelitian.................................................................................
BAB II. PEMBAHASAN................................................................................

2.1 Pengertian arsitektur tropis...................................................................


2.2 Iklim tropis basah.................................................................................
2.3 Iklim tropis kering................................................................................
BAB III. PENUTUP........................................................................................

3.1 kesimpulan..................................................................................................

3.2 saran............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Arsitektur tropis merupakan arsitektur yang berada di daerah tropis dan telah beradaptasi
dengan iklim tropis. Indonesia sebagai daerah beriklim tropis memberikan pengaruh yang cukup
signifikan terhadap bentuk bangunan rumah tinggal, dalam hal ini khususnya rumah tradisional.
Kondisi iklim seperti temperatur udara, radiasi matahari, angin, kelembaban, serta curah hujan,
mempengaruhi desain dari rumah-rumah tradisional. Masyarakat pada zaman dahulu dalam
membangun rumahnya berusaha untuk menyesuaikan kondisi iklim yang ada guna mendapatkan
desain rumah yang nyaman dan aman.
Di samping itu, arsitektur rumah tradisional sebagai ungkapan bentuk rumah tinggal karya
manusia adalah merupakan salah satu unsur budaya yang tumbuh dan berkembang bersamaan
dengan pertumbuhan dan perkembangan kebudayaan suatu masyarakat, suku atau bangsa yang
unsur-unsur dasarnya tetap bertahan untuk kurun waktu yang lama dan tetap sesuai dengan
perkembangan dan pertumbuhan kebudayaan suatu masyarakat, suku, atau bagsa yang
bersangkutan. Oleh karena itu, arsitektur tradisional, pada khususnya arsitektur rumah
tradisional, akan merupakan salah satu identitas sebagai pendukung kebudayaan masyarakat,
suku, atau bangsa tersebut.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan dari dalam latar belakang masalah tersebut, dapat dirumuskan sebagai berikut.

1. apa pengertian iklim tropis


2. apa saja karakteristik iklim basah
3. apa saja karakteristik iklim kering

1.3 Tujuan dan Manfaat

Tujuan dan manfaat dari makalah ini adalah :

1. Membuka wawasan pembaca tentang arsitektur tropis


2. Pembaca dapat memahami pengertian arsitektur tropis dan Macam atau Ciri Iklim Tropis
3. Pembaca dapat mengetahui contoh bangunan pada iklim basah dan kering
1.2 Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian studi literatur, yaitu dalam melakukan penelitian ilmiah
harus dilakukan teknik penyusunan yang sistematis untuk memudahkan langkah-langkah yang
akan diambil. Langkah pertama yaitu dengan melakukan pencarian referensi pada buku-buku
maupun jurnal yang membahas tentang judul penelitian. Data yang didapat dari studi literatur ini
akan digunakan sebagai acuan untuk membuat pembahasan pada penelitian. Jenis pengambilan
data pada metode penelitian ini yaitu data sekunder, yang digunakan dengan cara mengambil
data pendukung yang bersumber dari literatur maupun referensi-referensi yang ada.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian iklim tropis

Arsitektur tropis merupakan arsitektur yang berada di daerah tropis dan telah beradaptasi
dengan iklim tropis. Indonesia sebagai daerah beriklim tropis memberikan pengaruh yang cukup
signifikan terhadap bentuk bangunan rumah tinggal, dalam hal ini khususnya rumah tradisional

• Iklim Tropis dapat diartikan sebagai suatu daerah yang terletak di antara garis isotherm
di bumi bagian utara dan selatan, atau daerah yang terdapat di 23,5° lintang utara dan 23,5°
lintang selatan. Pada dasarnya wilayah yang termasuk iklim tropis dapat dibedakan menjadi
daerah tropis kering yang meliputi stepa savanna kering dan gurun pasir dan daerah tropis
lembab yang meliputi hutan hujan tropis daerah-daerah dengan musim basah dan savanna
lembab.

2.2 Iklim Tropis basah atau daerah hangat lembab

 Iklim tropis basah atau daerah hangat lembab ditandai dengam ciri ciri:
• Kelembaban udara yang relatif tinggi (pada umumnya di atas 90%)
• Curah hujan yang tinggi
• Temperatur tahunan di atas 18°C (dan dapat mencapai 38°C pada musim kemarau).
• Perbedaan antar musim tidak terlalu terlihat, kecuali periode sedikit hujan dan banyak
hujan yang disertai angin kencang
• Pertukaran panas kecil karena kelembaban tinggi (udara sudah jenuh oleh uap air),
sehingga air tidak mudah menguap.
 Strategi Untuk Perancangan Bangunan iklim tropis basah
- Menghalangi radiasi sinar matahari langsung dengan louvers dan sun shading
(pembayang sinar matahari)
- Isolasi radiasi panas dengan ruang udara (pada atap dan pemakaian bahan-bahan bersel
dan berpori atau berongga)
- Jarak bangunan dengan bangunan lain jauh untuk memperlancar aliran udara
- Kenyamanan Thermis dicapai dengan aliran udara yang mengenai tubuh manusia.
- Menghentikan/isolasi radiasi dengan reflektor kurang sesuai karena akan menambah
panas lingkungan dan mengurangi penerapan kelembaban dan penguapan.
- Bahan-bahan yang dipakai sebaiknya mempunyai BJ kecil (ringan), time lag rendah,
kapasitas panas kecil, dimensi kecil, berat sendiri kecil, dapat mengikuti kadar
kelembaban udara sekitar dan konduktivitas panas rendah.
 contoh bangunan tropis basah

Di datarn rendah

di dataran tinggi

2.3 Iklim tropis kering

 iklim tropis kering dengan ciri-ciri sebagai berikut:

• Kelembaban udara yang relatif rendah (umumnya dibawah 50%)

• Curah hujan yang juga rendah

• Radiasi matahari ke wilayah yang memiliki iklim tropis kering langsung tinggi dan
maksimal karena jarang terdapat awan

• Banyak terdapat gurun pasir karena sangat jarang terjadi hujan

• Pada sore hari sering terdengar ledakan batu-batu akibat perubahan suhu ekstrem
 .Strategi Untuk Perancangan Bangunan iklim tropis kering:
– Mempergunakan bahan-bahan dengan time lag tinggi agar panas yang diterima siang
hari dapat menghangatkan ruangan di malam hari. Konduktivitas rendah agar panas siang
hari tidak langsung masuk ke dalam bangunan. Berat jenis bahan tinggi, dimensi tebal
agar kapasitas menyimpan panas tinggi.
– Bukaan-bukaan dinding kecil untuk mencegah radiasi sinar langsung dan angin atau
debu kering masuk sehingga mempertahankan kelembaban.
– Memperkecil bidang tangkapan sinar matahari dengan atap-atap datar dan rumah-
rumah kecil berdekatan satu sama lain saling membayangi, jalan-jalan sempit selalu
terbayang. Atap datar juga untuk menghindari angin kencang, karena curah hujan rendah.
– Menambah kelembaban ruang dalam dengan air mancur yang dibawa angin sejuk.
– Pola pemukiman rapat dan jalan yang berbelok untuk memotong arus angin
– Bangunan efisien bila rendah, masif dan padat.
 contoh bangunan tropis kering

di dataran rendah

di dataran tinggi

Historic City of Yazd

Terletak di dalam kota Yazd, pemukiman bersejarah di


tengah dataran tinggi Iran ini adalah saksi tentang
penggunaan sumber daya terbatas yang ada di gurun untuk
bertahan hidup. Bangunan di sini terbuat dari tanah, dan air
dibawa oleh qanat, yakni sistem terowongan bawah tanah.
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Pemecahan rancangan Arsitektur Tropis pada akhirnya sangatlah terbuka. Arsitektur Tropis
dapat berbentuk apa saja tidak harus serupa dengan bentuk-bentuk Arsitektur Tradisional yang
banyak dijumpai di wilayah Indonesia, sepanjang rancangan tersebut mengarah pada pemecahan
persoalan yang ditimbulkan oleh iklim tropis, yakni terik matahari, suhu tinggi, hujan,
kelembapan tinggi dan sebagainya.

SARAN

penulis menyarankann agar dalam mendesain harus memperhatikan dan menyesuaikan dengan iklim di
mana bangunan akan di dirikan.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/10983034/ken_yeang
http://www.astudioarchitect.com/2010/02/arsitektur-tropis-bangunan-tinggi-ken.html
http://cv-yufakaryamandiri.blogspot.co.id/2012/10/pengertian-dan-konsep-arsitektur-tropis.html

Anda mungkin juga menyukai