BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
wanita.Tumor terbagi memjadi dua, tumor jinak dan tumor ganas.Tumor jinak memiliki
ciri-ciri tumbuh secara terbatas, memiliki selubung, tidak menyebar dan bila dioperasi
dapat dikeluarkan secara utuh sehingga dapat sembuh sempurna, sedangkan tumor
ganas memiliki ciri-ciri yaitu dapat menyusup ke jaringan sekitarnya, dan sel kanker
jinakyang sering ditemukan, pada kelainan ini terjadi pertumbuhan jaringan ikat
maupun kelenjar, yang banyak ditemukan pada wanita usia muda 10-30
tahun(www.depkes.go.id).Di seluruh dunia 8,2 juta orang meninggal dunia setiap tahun
akibat kanker. Diperkirakan pada tahun 2025 jumlah orang meninggal dunia akibat
kanker meningkat menjadi 11,5 juta bila tidak dilakukan upaya pencegahan dan
persentase kasus baru tertinggi (43,3%) dan persentase kematian tertinggi (12,9%) pada
perempuan di dunia. Di Indonesia berdasarkan data sensus tahun 2014- 2015 jumlah
penduduk Indonesia mencapai 254,9 juta jiwa. Selain itu BPS menunjukkan dari total
tersebut penduduk laki-laki mencapai 128,1 jutajiwa dan perempuan sebanyak 126, 8
mengatakan kanker mammaemerupakan jenis kanker tertinggi pada klien rawat inap
maupun rawat jalan di seluruh RS di Indonesia. Pada tahun 2010 jumlah klien kanker
mammae28,7 persen dari total penderita kanker. Secara umum prevalensi penyakit
Page 1 of 39
PROGRAM PROFESI NERS STIKES SYEDZA SAINTIKA] 2019/2020
adalah 1,4% dari 1000 penduduk atau sekitar 347.000 orang. Di Indonesia kasus baru
kanker mammaemenjadi kasus kematian tertinggi dengan angka 21,5% pada setiap
100.000 penduduk, sekitar 70% kasus klien kanker mammae baru datang ke fasilitas
dari jumlah operasi sebanyak 109 kasus, 10 diantaranya adalah operasi tumor
Dengan semakin banyaknya kasus tumor mammae maka penting bagi kita
Berdasarkan hal-hal yang dikemukakan di atas penulis ingin menyusun seminar kasus
yang berjudul Asuhan Keperawatan Pada Klien Nn. Y dengan Post Op Tumor
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Melakukan asuhan keperawatan pada klien Nn. Y dengan Tumor Mammae di Ruang
2. Tujuan Khusus
Bilateral
Mammae Bilateral
c. Melakukan tindakan keperawatan, evaluasi tindakan dan evaluasi hasil pada klien
Page 2 of 39
PROGRAM PROFESI NERS STIKES SYEDZA SAINTIKA] 2019/2020
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Defenisi
Tumor mammae adalah adalah karsinoma yang berasal dari parenkim, stroma,
areola dan papilla mammae (Lab. UPF Bedah RSDS, 2010).Tumor mammae
adalah gangguan dalam pertumbuhan sel normal mammae di mana sel abnormal
timbul dari sel-sel normal, berkembangbiak dan menginfiltrasi jaringan limfe dan
2. Etiologi
diketahui. Namun, ada beberapa faktor resiko yang telah teridentifikasi, yaitu:
a. Jenis kelamin
mammae.
b. Riwayatkeluarga
c. Faktor genetik
kanker mammae.
Page 3 of 39
PROGRAM PROFESI NERS STIKES SYEDZA SAINTIKA] 2019/2020
d. Faktorusia
e. Faktorhormonal
Kadar hormon yang tinggi selama masa reproduktif, terutama jika tidak
Hamil pertama pada usia 30 tahun beresiko dua kali lipat dibandingkan dengan
g. Terpaparradiasi
h. Intakealkohol
i. Pemakaian kontrasepsioral
Penggunaan pada usia kurang dari 20 tahun beresiko lebih tinggi dibandingkan
3. Patofisiologi
Tumor merupakan kelompok sel yang berubah dengan ciri-ciri: proliferasi sel
yang berlebihan dan tidak berguna yang tidak mengikuti pengaruh struktur jaringan
proliferasi yang tidak terkendali yang mengganggu fungsi jaringan normal dengan
yang jauh. Di dalam sel tersebut terjadi perubahan secara biokimia terutama dalam
intinya.Hampir semua tumor ganas tumbuh dari suatu sel di mana telah terjadi
transformasi maligna dan berubah menjadi sekelompok sel-sel ganas di antar sel-sel
normal.
Page 4 of 39
PROGRAM PROFESI NERS STIKES SYEDZA SAINTIKA] 2019/2020
Sampai saat ini belum dipastikan sebab terjadinya kanker, tapi faktor lingkungan
jaringan displasi menjadi tumor ganas.Hal ini tergantung dari sifat, jumlah, dan
terkena, adanya zat-zat karsinogen atau ko- karsinogen lain, kerentanan jaringan
dan individu.
Pada fase ini perubahan jaringan muncul menjadi suatu lesi pre- cancerous yang
bisa ditemukan di serviks uteri, rongga mulut, paru- paru, saluran cerna, kandung
c. Faseinvasi
Sel-sel menjadi ganas, berkembang biak dan menginfiltrasi melalui membrane sel
ke jaringan sekitarnya ke pembuluh darah serta limfe. Waktu antara fase ke 3 dan
lain bertambah.
4. Tanda danGejala
Penemuan tanda-tanda dan gejala sebagai indikasi tumor mammae masih sulit
ditemukan secara dini.Kebanyakan dari kanker ditemukan jika sudah teraba, biasanya
a. Terdapat massa utuh (kenyal) biasanya pada kuadran atas dan bagian dalam, di
Page 5 of 39
PROGRAM PROFESI NERS STIKES SYEDZA SAINTIKA] 2019/2020
mammae.Dimpling terjadi karena fiksasi tumor pada kulit atau akibat distorsi
ligamentum cooper. Cara pemeriksaan: kulit areamammae dipegang antara ibu jari
dan jari telunjuk tangan pemeriksa lalu didekatkan untuk menimbulkan dimpling.
d. Edema dengan Peaut d’orange skin (kulit di atas tumor berkeriput seperti
kulitjeruk)
e. Pengelupasan papillamammae
f.Adanya kerusakan dan retraksi pada area putting susu serta keluarnya cairan secara
5. Pemeriksaan Penunjang
a. Laboratoriummeliputi:
1) Morfologi seldarah
2) Laju endapdarah
3) Tes faalhati
b. Pemeriksaansitologik
keluarspontan dari putting mammae, cairan kista atau cairan yang keluar
dariekskoriasi.
c. Mammagrafi
tidak teraba atau tumor yang terjadi pada tahap awal.Mammografi pada masa
kurang tampak.
Page 6 of 39
PROGRAM PROFESI NERS STIKES SYEDZA SAINTIKA] 2019/2020
d. Ultrasonografi
Biasanya digunakan untuk mendeteksi luka-luka pada daerah padat pada mammae
e. Thermography
Mengukur dan mencatat emisi panas yang berasal dari mammae atau
f.Xerodiography
pembuluh darah dan jaringan yang padat. Menyatakan peningkatan sirkulasi sekitar
sisi tumor.
g. Biopsi
Untuk menentukan secara menyakinkan apakah tumor jinak atauganas, dengan cara
h. CT-Scan
i. Pemeriksaanhematologi
Yaitu dengan cara isolasi dan menentukan sel-sel tumor pada peredaran darah
6. Penatalaksanaan
a. Mastektomi
Page 7 of 39
PROGRAM PROFESI NERS STIKES SYEDZA SAINTIKA] 2019/2020
jaringan mammae di tulang dada, tulang selangka dan tulang iga serta benjolan
di sekitarketiak.
b. Radiasi
c. Kemoterapi
7. Pencegahan
sebagaiberikut:
a. Berdirilah di depan cermin dan perhatikan apakah ada kelainan pada mammae.
Biasanya kedua mammae tidak sama, putingnya juga tidak terletak pada
ketinggian yang sama. Perhatikan apakah terdapat keriput, lekukan, atau puting
susu tertarik ke dalam. Bila terdapat kelainan itu atau keluar cairan atau darah
b. Letakkan kedua lengan di atas kepala dan perhatikan kembali kedua mammae.
d. Berbaringlah di tempat tidur dan letakkan tangan kiri dibelakang kepala, dan
sebuah bantal di bawah bahu kiri. Rabalah mammae kiri dengan telapak jari-jari
kanan. Periksalah apakah ada benjolan pada mammae. Kemudian periksa juga
Page 8 of 39
PROGRAM PROFESI NERS STIKES SYEDZA SAINTIKA] 2019/2020
puting susu dan sekitarnya. Pada umumnya kelenjar susu bila diraba dengan
telapak jari-jari tangan akan terasa kenyal dan mudah digerakkan. Bila ada tumor,
maka akan terasa keras dan tidak dapat digerakkan (tidak dapat dipindahkan dari
tempatnya). Bila terasa ada sebuah benjolan sebesar 1 cm atau lebih, segeralah
sembuh secara sempurna. Lakukan hal yang sama untuk mammae dan ketiak
kanan.
Page 9 of 39
PROGRAM PROFESI NERS STIKES SYEDZA SAINTIKA] 2019/2020
8. WOC
Page 10 of 39
PROGRAM PROFESI NERS STIKES SYEDZA SAINTIKA] 2019/2020
B. Konsep DasarKeperawatan
1. Pengkajian
a. Riwayat KesehatanSekarang
b. Riwayat KesehatanDahulu
c. Riwayat KesehatanKeluarga
d. PemeriksaanFisik
Page 11 of 39
PROGRAM PROFESI NERS STIKES SYEDZA SAINTIKA] 2019/2020
a. Persepsi danManajemen
1. Nutrisi –Metabolik
muntah dan terjadi penurunan berat badan, klien juga ada riwayat
2. Eliminasi
3. Aktivitas danLatihan
Anoreksia dan muntah dapat membuat pola aktivitas dan latihan klien
4. Kognitif danPersepsi
5. Istirahat danTidur
akibat operasi akan membuat klien tidak percaya diri, malu, dan
Page 12 of 39
PROGRAM PROFESI NERS STIKES SYEDZA SAINTIKA] 2019/2020
7. Peran danHubungan
8. Reproduksi danSeksual
tingkatkepuasan.
keputusasaan.
b. Diagnosa Keperawatan
6. Resiko Infeksi
Page 13 of 39
PROGRAM PROFESI NERS STIKES SYEDZA SAINTIKA] 2019/2020
c. RencanaKeperawatan
Diagnosa
NOC Intervensi
Keperawatan
Nyeri Akut Kontrol Nyeri Manajemen Nyeri
berhubungan 1. Lakukan pengkajian nyeri
Setelah dilakukan asuhan
dengan agen keperawatan 2 x 12 jam masalah secara komprehensif termasuk
injuri fisiologis keperawatan dapat teratasi dengan lokasi , karakteristik, durasi,
kriteria hasil : frekuensi, kualitas, intensitas
a. Mengenali kapan nyeri terjadi dan faktor pencetusnyeri
ditingkatkan dari kadang- 2. Berikan informasi mengenai
kadang menunjukkan (3)ke nyeri seperti penyebab, berapa
sering menunjukkan (4). lama nyeri dan antisipasi
b. Menggambarkan faktor ketidaknyamanan akibat
penyebab nyeri ditingkatkan prosedur
dari kadang-kadang 3. Kontrol lingkungan yang dapat
menujukkan (3)ke sering
mempengaruhi nyeri (misal :
menunjukkan (4)
suhu ruangan, pencahayaan ,
c. Melaporkan nyeri yang
dankebisingan)
terkontrol ditingkatkan dari
kadang – kadang menunjukkan 4. Ajarkan prinsp-prinsip
(3)ke sering menunjukkan (4) manajemen nyeri
5. Ajarkan teknik
d. Mengenali apa yang terkait
dengan nyeri ditingkatkan dari nonfarmakologis (misal :
kadang-kadang menunjukkan hipnosis, relaksasi, akupresur,
(3)ke sering menunjukkan (4) pijatan, sensasi dingin/panas,
distraksi, terapi bermain, terapi
aktivitas, terapi musik) baik
sebelum, setelah, bahkan
selama terjadi nyeri bila
memungkinkan
6. Dukung istirahat/tidur yang
adekuat untuk membantu
pengurangan nyeri
7. Dorong klien untuk
mengungkapkan pengalaman
nyerinya
Pemberian Analgesik
1. Tentukan lokasi, karakteristik,
kualitas, keparahan nyeri
sebelum mengobati pasien
2. Cek perintah pengobatan
meliputi, obat, dosis, dan
frekuensi obat analgetik yang
diresepkan.
3. Cek adanya alergi obat.
Page 14 of 39
PROGRAM PROFESI NERS STIKES SYEDZA SAINTIKA] 2019/2020
Perlindungan Infeksi
1. Monitor adanya tanda dan
gejala infeksi sistemik dan local
2. Monitor kerentanan terhadap
infeksi
3. Batasi jumlah pengunjung yang
sesuai
4. Periksa kondisi sayatan bedah
atau luka
5. Tingkatkan asupan nutrisi
6. Jaga penggunaan antibiotic
dengan bijaksana
7. Ajarkan pasien dan keluarga
bagaimana cara menghindari
Page 15 of 39
PROGRAM PROFESI NERS STIKES SYEDZA SAINTIKA] 2019/2020
infeksi
Page 16 of 39
PROGRAM PROFESI NERS STIKES SYEDZA SAINTIKA] 2019/2020
BAB III
KASUS
A. PENGKAJIAN
1. Identitas
a. Klien
1) Nama Klien : Nn. Y
2) Umur : 18 tahun
3) JenisKelamin : Perempuan
4) Agama : Islam
5) Pendidikan : SMA
6) Pekerjaan : Pelajar
7) StatusPerkawinan : Belum Kawin
8) Suku/Bangsa : Minang
9) Alamat : Simpang Tanjung Nan Ampek
10) Diagnosa Medis : Tumor Mammae Bilateral
11) No. MR : 731220
12) TanggalMasuk RS : 04 Februari 2020
b. Penanggung Jawab/Keluarga
1) Nama : Tn. E
2) Pekerjaan : Petani
3) Alamat : Simpang Tanjung Nan Ampek
Page 17 of 39
PROGRAM PROFESI NERS STIKES SYEDZA SAINTIKA] 2019/2020
2. RiwayatKesehatan
a. Riwayat KesehatanKlien
Saat dilakukan pengkajian pasien post op hari ketiga atas indikasi tumor
mamme bilateral. Dengan kondisi luka tidak terdapat pus, tidak ada tanda
2) Riwayat KesehatanDahulu
Selama ini klien belum pernah operasi dan dirawat di RS.Klien juga tidak
b. Riwayat KesehatanKeluarga
Klien mengatakan ibu dan neneknya juga memiliki riwayat penyakit yang sama.
1) Genogram
Keterangan Gambar :
: Laki-laki
Page 18 of 39
PROGRAM PROFESI NERS STIKES SYEDZA SAINTIKA] 2019/2020
: Perempuan
: Klien
: Meninggal
: Garis pernikahan
: Garis keturunan
: Tinggal saturumah
3. KesehatanFungsional
a. AspekPsikososial
1) Psikologis
2) Konsepdiri
Klien merasa ada yang kurang dengan dirinya setelah menjalani operasi di
kedua mammae.
b. Aspek Sosial
c. Aspek Spiritual
Klien percaya dengan Allah swt, namun selama sakit klien tidak dapat
1) Nutrisi
a) Sehat
Klien mengatakan biasanya makan 3 kali sehari pagi, siang dan sore
buatan.
b) Sakit
2) PolaEliminasi
a) Sehat
warna kuning.
b) Sakit
3) PolaAktivitas
a) Sehat
b) Sakit
disekitar kamar.
4) Pola Istirahat
a) Sehat
b) Sakit
5) Personal Hygiene
a) Sehat :
Mandi 2 x sehari
Page 20 of 39
PROGRAM PROFESI NERS STIKES SYEDZA SAINTIKA] 2019/2020
b) Sakit :
4. PemeriksaanFisik
a. KeadaanUmum
1) Kesadaran : ComposMentis
TB = 150cm
BB = 40 Kg
2) Tanda Vital:
TD = 101/60 mmHg
Nadi = 61 x/mnt
Suhu = 36,6 °C
RR = 19 x/mnt
Nyeri :
Q : terasa tertusuk-tusuk
3) Kulit
Kulit bersih warna kuning langsa, tidak ada jaringan parut, ada luka operasi
4) Kuku
5) Kepala
Page 21 of 39
PROGRAM PROFESI NERS STIKES SYEDZA SAINTIKA] 2019/2020
6) Wajah
7) Mata
Normal
Normal
9) Leher
b) Palpasi : Normal
c) Perkusi : Resonan
11) Mammae
a) Inspeksi
tertutup kassa.
b) Palpasi
12) Kardiovaskuler
b) Perkusi : redup
13) Abdomen
a) Inspeksi
b) Auskultasi
Page 22 of 39
PROGRAM PROFESI NERS STIKES SYEDZA SAINTIKA] 2019/2020
c) Perkusi
d) Palpasi
14) Genetalia
15) Persarafan/neurologi
GCS : 15
Atensi baik
Berbicara normal
Penciuman baik
Pengecap baik
Mengunyah mampu
Menelan mampu
Berjalan mampu
5. PemeriksaanPenunjang
Page 23 of 39
PROGRAM PROFESI NERS STIKES SYEDZA SAINTIKA] 2019/2020
Pemeriksaan (satuan)
SGPT 21 <31
Ureum 10 <32
Creatinin 23 10-50
6. Terapi
Tabel 3.6 Pemberian Terapi Klien Nn. Y di Ruang Bedah RSUD Arosuka
Page 24 of 39
PROGRAM PROFESI NERS STIKES SYEDZA SAINTIKA] 2019/2020
ANALISA DATA
Data Fokus
No Masalah Keperawatan Pathway
(Data Subjektif dan Objektif)
1 Data Subjektif : Nyeri Akut Faktor predisposisi
Klien mengatakan nyeri dan faktor fungsi
P: nyeri post op hiperplasia pada sel
Q: terasa menusuk-nusuk mamae
R: pada payudara kiri dan kanan
S : Skala Nyeri 5, pasien
mendapatkan terapi analgesik Mendesak sel saraf
T : Saat disentuh/ditekan, saat
menggerakkan tangan
Interupsi sel saraf
Data Objektif:
TD : 101/60 mmhg
N : 61 x/menit Nyeri
P : 19 x/menit
S : 36.6 ℃
Pasien tampak meringis
2 Data Subjektif : Kerusakan Integritas Faktor predisposisi
Pasien mengatakan dia post Jaringan dan resiko tinggi
operasi hari ketiga hiperplasia pada sel
Pasien mngatakan dia operasi di mamae
kiri dan kanan
Pasien mengatakan ini operasi Merusak jaringan
kedua sekitar
sekarang tidak ada terasa apa pun,
tapi bila menggerakkan tangan Menekan jaringan
dengan cepat terasa agak sakit ke pada mamae
payudara
Peningkatan
Data Objektif : konsisten mamae
Terdapat luka operasi tumor
mamae bilateral dengan Luka post Mamae
op tertutup kassa, kering, dan membengkak
tidak ada rembesan
Panjang 3 cm2 Masa tumor
mendesak ke
jaringan luar
Perfusi jaringan
terganggu
Ulkus
Gangguan integritas
jaringan
Page 25 of 39
PROGRAM PROFESI NERS STIKES SYEDZA SAINTIKA] 2019/2020
Peningkatan
konsisten mamae
Ukuran mammae
abnormal
Mammae asimetris
Gangguan Citra
Tubuh
Page 26 of 39
PROGRAM PROFESI NERS STIKES SYEDZA SAINTIKA] 2019/2020
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TANDA
NO DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN
TANGAN
1 Nyeri Akut b.d Agen Cidera Fisiologis
2 Kerusakan Intergritas Jaringan b.d prosedur bedah
3 Gangguan Citra Tubuh b.d prosedur bedah
Page 27 of 39
PROGRAM PROFESI NERS STIKES SYEDZA SAINTIKA] 2019/2020
DIAGNOSA
TGL JAM IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF
KEPERAWATAN
07/02 09.00 1 1. Melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif 17.00
2. Mengobservasi adanya petunjuk non verbal S: Klien mengatakan nyeri masih terasa di daerah
mengenai ketidaknyamanan payudara, sebelah kiri dan kanan apabila beraktivitas.
3. Menggunakan strategi komunikasi terapeutik Skala nyeri 4
untuk mengetahui pengalaman nyeri O:
4. Menggali pengetahuan dan kepercayaan klien Klien sesekali tampak meringis
mengenai nyeri TD : 100/70 mmHg
5. Menggali bersama pasien faktor-faktor yang N : 60 x /menit
dapat menurunkan/memperberat nyeri P : 20 x/menit
6. Mengendalikan faktor lingkungan (kebisingan) S : 36 ℃
7. Mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam A : masalah keperawatan tidak teratasi
8. Mengevaluasi keefektifan dari tindakan P : Intervensi dilanjutkan (1,5,6,7,8)
pengontrolan nyeri yang dipakai selama
pengkajian nyeri
11.00 2 1. Mengangkat balutan dan plester perekat 17.00
2. Memonitor karakteristik, termasuk drainase, S : Klien mengatakan keluhan yang dirasakan tidak ada
aroma, ukuran dan bau O:
3. Mengukur luas luka yang sesuai Klien post op hari ketiga
4. Membersihkan dengan normal salin atau Panjang luka ± 3 cm
pembersih yang tidak beracun dengan tepat
Page 31 of 39
PROGRAM PROFESI NERS STIKES SYEDZA SAINTIKA] 2019/2020
Page 33 of 39
PROGRAM PROFESI NERS STIKES SYEDZA SAINTIKA] 2019/2020
BAB IV
PEMBAHASAN
Dari hasil asuhan keperawatan yang telah dilakukan pada klien Nn. Y dengan tumor
mammae di Ruang Bedah RSUD Arosuka, mulai tanggal 07 Februari 2020 sampai dengan 08
Februari 2020 di dapatkan pengalaman nyata melakukan asuhan keperawatan dan terdapat
A. Pengkajian
Pengkajian merupakan tahap awal dari proses keperawatan, oleh karena itu di
(Muttaqin.2008).
Dari hasil pengkajian ditemukan data pasca operasi, terdapat balutan pasca
operasi pada mammae dextra dan sinistra, balutan kering, klien merasa nyeri pada
luka pasca operasi dengan skala nyeri 5. P = Nyeri luka pasca operasi, Q = terasa
Menurut teori Iskandar (2010) terdapat tanda nyeri tekan pada masa retraksi
kasus pada klien Nn. Y tidak ditemukan.Hal ini besar kemungkinan karena masih
stadium awal, sehingga tidak semua gejala yang ada pada teori ditemukan pada
kasus Nn. Y.
B. Diagnosa
Dalam kasus ini diagnosa keperawatan yang muncul pada Nn. Y ada 3, tetapi
menurut tinjauan teori ada 6 diagnosa. Diagnosa yang tidak muncul adalah
Gangguan Pola Tidur, Hambatan Mobilitas Fisik dan Resiko Infeksi. Hal ini di
34
PROGRAM PROFESI NERS STIKES SYEDZA SAINTIKA] 2019/2020
Diagnosa keperawatan yang muncul setelah dilakuka tindakan operasi pada Nn.
Y yaitu: Nyeri akut, Kerusakan Integritas Jaringan, dan Gangguan Citra Tubuh
nyata. Reseptor nyeri terletak pada semua syaraf, kulit tulang, persendian dinding
arteri, membran yang mengelilingi otak, dan usus (Solehati dan Kosasih,2015).
Pada kasus Nn. Y, nyeri akut terjadi akibat tindakan operasi yang berupa sayatan
di kulit sampai jaringan di bawah kulit yang ada masa (tumor) sehingga
menimbulkan nyeri.
NIC NOC, 2015). Kerusakan Integritas Jaringan bisa terjadi pada klien Nn. Y
kondisinya setelah operasi. Mengingat usia klien yang baru 20 tahun, masalah ini
kondisinya saat ini dan ia merasa tidak percaya diri. Diagnosa tersebut penulis
angkat karena sesuai dengan teori kasus klien Nn. Y. Peranan perawat, keluarga
klien.
C. Perencanaan
kolaborasi.
sebagaiberikut.
1) Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri fisiologis, menjadi prioritas pertama
dengan maksud nyeri dapat terkontrol dan teratasi dengan pemberian terapi non
diagnosa nyeri pasca operasi yaitu dari klien mengeluh nyeri seperti tertusuk-
tusuk pada mammae dextra dan sinistra. Nyeri ini sifatnya lokal sehingga
intervensi keperawatan keparahan nyeri disesuaikan dengan teori yang ada pada
Nanda Nic-Noc.
pada klien pasca operasi adalah kondisi klien, prosedur operasi, jenis operasi dan
3) Gangguan Citra Tubuh. Diagnosa ini diangkat karena adanya pernyataan klien
yang mengatakan ia malu dengan kondisinya saat ini.Dan klien juga merasa tidak
percaya diri.
D. Implementasi
Tahap ini merupakan pelaksanaan dini rencana tindakan yang telah ditetapkan
implementasi keperawatan ini mengacu pada rencana tindakan yang telah disusun
sesuai dengan kondisi dan kebutuhan klien sehingga implementasi juga sesuai
dengan kebutuhan klien.Pada kasus Nn. Y tidak semua rencana tindakan bisa
dilaksanakan karena perawat tidak bisa setiap saat berada di tempat klien. Dalam
36
PROGRAM PROFESI NERS STIKES SYEDZA SAINTIKA] 2019/2020
kerjasama yang baik antara perawat bangsal dan tenaga kesehatan lain serta klien,
E. Evaluasi
macam evaluasi yaitu evaluasi proses yang dibuat untuk mengetahui keberhasilan
dari tindakan yang telah dilakukan, sedangkan evaluasi hasil merupakan keadaan
klien sebagai respon terhadap tindakan yang telah dilakukan dalam kasus ini.
berikut:
dan tujuan diagnosa ini tercapai karena pada evaluasi hasil didapatkan data
bahwa klien mengatakan nyeri yang dirasakan setelah operasi secara berangsur
mulai berkurang.
tujuan diagnosa ini tercapai karena pada evaluasi hasil didapatkan data: tidak
terjadi tanda-tandainfeksi pada klien dan pada luka operasi tidak terjadi tanda-
tanda infeksi. Luka operasi bersih, tidak ada kemerahan di sekitar luka operasi
3) Gangguan Citra Tubuh berhubungan dengan prosedur bedah. Kriteria dan tujuan
diagnosa ini tercapai karena klien mulai tampak ceria, dan paham dengan
kondisinya saat ini, serta keluarga juga tampak selalu menyemangati klien.
37
PROGRAM PROFESI NERS STIKES SYEDZA SAINTIKA] 2019/2020
BAB V
PENUTUP
1. Kesimpulan
2. Saran
Menyediakan sarana dan prasarana yang lebih lengkap kerjasama dengan tim,
b. UntukPerawat
c. Untuk IlmuKeperawatan
klien tumormammae.
38
PROGRAM PROFESI NERS STIKES SYEDZA SAINTIKA] 2019/2020
DAFTAR PUSTAKA
Media
Balitbang kemenkes RI. 2014. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Balitbang Kemenkes RI
Eva Agustina, Fariani Syahrul. 2017. Pengaruh Prosedur Operasi Terhadap Infeksi pada
Grece Frida Rasubala, Lucky Tommy Kumaat, Mulyadi. 2017. Pengaruh Teknik
Relaksasi Benson Terhadap Skala Nyeri Pada Klien Post Operasi di RSUP Prof.
Kusuma Amin. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosis Medis dan
Moh. Alimansur, Agung Setiawan. 2013. Perbedaan Tingkat Kecemasan Pada Klien Pre
dan Post Operasi di Ruang Seruni RSUD Pare.Jurnal ilmu kesehatan, Vol. 1 no.
2. Mei 2013
Solehati Tetti & Kokasih Cecep Eli. 2015. Konsep dan Aplikasi Relaksasi Dalam
39