KEDOKTERAN KELUARGA
STROKE ISKEMIK
DISUSUN OLEH :
Vania Elvira
156105005
Pembimbing :
dr. Tjahjo Nugroho
STATUS PASIEN
Fasilitas Pelayanan Kesehatan : Puskesmas Kelurahan Pondok kopi 1
Nomor Rekam Medis :
DATA ADMINISTRASI
Tanggal : 4 Maret 2020 Diisi oleh : Vania Elvira NIM: 1965050005
Nama Ny. SN
Umur 43 Tahun
Alamat Jl. Rawa Wadas No. 38
Jenis Kelamin Perempuan
Agama Islam
Pendidikan SMA
Status Perkawinan Janda
Pekerjaan Wiraswasta
Alergi Obat Disangkal
Sistem Pembayaran BPJS III
DATA PELAYANAN
ANAMNESIS (dilakukan secara autoanamnesis)
A. Keluhan Utama
Tangan kanan tidak dapat digerakan
B. Keluhan Tambahan
Merasakan pusing hilang-timbul
C. Riwayat Perjalanan Penyakit Sekarang
Pasien datang ke Puskesmas Kelurahan Pondok Kopi 1 dengan keluhan tangan kanan
tidak dapat digerakan sejak 2 tahun yang lalu. Beberapa jam sebelum kejadian pasien
merasakan kepalanya pusing saat sedang nonton TV. Lalu saat pasien sedang mandi, pasien
merasa tangan kanannya sulit untuk mengangkat gayung yang berisi air, sehingga gayung
tersebut jatuh. Lalu tangan pasien dipijit oleh tukang urut. Setelah 2 hari, pasien merasakan
tangan kanannya semakin berat untuk mengambil barang-barang dan terasa kaku. Lalu pasien
berobat kerumah sakit dan didiagnosa stroke oleh dokter. Pasien dianjurkan untuk melakukan
fisioterapi oleh dokter, namun pasien tidak menjalani fisioterapi karena pasien pindah
WC jongkok ,dindingnya tidak bersifat kedap air dan tidak ada pegangan untuk pasien namun
kamar mandi digabung dengan tempat cuci baju dan cuci piring. Dapur pasien kurang rapih
dan kurang bersih, serta terdapat beberapa barang-barang rongsokan yang masih ditumpuk.
Pasien menggunakan gas untuk memasak. Sumber air yang digunakan oleh pasien adalah jet
pump untuk keperluan mencuci dan masak, dan air galon isi ulang untuk minum. Sumber air
berjarak kurang dari 10 meter dari septik tank. Kamar utama terletak menghadap ruang tamu.
Dikamarnya, pasien menggunakan kasur spring bed, pencahayaan dikamar hanya berasal dari
lampu kamar.
Saat ini pasien bekerja sebagai wirasawasta. Pasien memiliki warung sembako yang
berada diteras rumahnya. Untuk kebutuhan sehari-hari pasien berasal dari pemasukan warung
sembakonya .Pasien mengatakan mendapat Rp 75.000 hingga Rp 100.000 per hari dari
jualannya . Saat ini kebutuhan sehari-hari pasien dan keluarganya masih
tercukupi.Pembayaran listrik perbulannya sekitar Rp. 75.000 hingga Rp 100.000.Untuk
berobat di fasilitas kesehatan pasien menggunakan asuransi kesehatan yang telah disediakan
oleh pemerintah yaitu BPJS. Untuk iuran BPJS itu sendiri juga ditanggung oleh pemerintah.
DATA KELUARGA YANG TINGGAL SERUMAH
Pendidikan Riwayat
No Nama Usia Status Jenis Kelamin Pekerjaan
Terakhir Penyakit
Kakak
1. Tn. Ichsan 48 tahun Laki-laki SMA wiraswasta -
Pasien
2. Ny. Siti Nurizki 43 tahun pasien Perempuan SMA wiraswasta Hipertensi
GENOGRAM
Tanda vital
o Tekanan darah : 170/100mmHg
o Nadi : 82 x/menit
o Pernapasan : 20 x/menit
o Suhu : 36,2°C
B. Status Generalis
Kepala :
Normocephali, rambut bewarna putih, distribusi rambut merata, kuat dan tidak mudah
dicabut.
Mata:
5.Saraf Kranlialis
N. Olfaktorius Anosmia (-), hyposmia (-), parosmia (-), halusinasi (-)
N. Optikus
- Visus Tidak dilakukan
- Lapang Pandang Luas
- Funduskopi Tidak dilakukan
N. Oculomotorius, N. Trochlearis, N. Abducens Kedudukan bola mata ditengah , ptosis (-/-), ekso/enoftalmus (-/-),
diplopia (-), gerak bola mata kesegalah arah, pupil : bulat,
3mm/3mm, isokor, reflex cahaya langsung (+/+), reflex cahaya tidak
langsung (+/+)
N. Trigeminus
Cabang Motorik
- Otot Maseter Normal
- Otot temporal Normal
Cabang Sensorik
- Reflex kornea +/+
- N.V.I Normal
- N.V.II Normal
- N.VIII Normal
N. facialis
- Kerutan dahi Simetris kanan dan kiri
- Tinggi alis Simetris kanan dan kiri
- Sulcus nasolabialis Lebih tinggi yang kiri
- Tutup buka mata Tutup buka mata +/+
- Kembung pipi Simetris kanan dan kiri
N.Vestibulocochlearis
- Vertigo (-)
- Nystagmus (-)
- Tinnitus (-)
- Tes rinne Tidak dilakukan
- Tes weber Tidak dilakukan
- Tes schwabach Tidak dilakukan
- Test berbisik Tidak dilakukan
N. accesorius
- Mengangkat bahu Lemah / normal
- Memalingkan kepala Lemah / normal
N. hipoglossus
- Sikap lidah
Didalam rongga mulut Ditengah
Saat dijulurkan Ditengah
- Kekuatan lidah ++/++
- Fasikulus / tremor lidah (-)
Non Medikamentosa :
Menginformasikan bahwa obat hipertensi harus diminum secara rutin dan teratur
serta pasien harus rutin kontrol untuk cek tekanan darah ke puskesmas setiap obat
habis
Menjelaskan kepada pasien untuk memodifikasi gaya hidup dengan tidak
merokok dan mengonsumsi alcohol, serta melakukan aktifitas fisik setidaknya 30
menit latihan fisik dengan intensitas sedang (low intensity exercise ) selama 3 kali
seminggu, misalnya berjalan cepat pada pagi hari.
Memberikan edukasi untuk memperhatikan waktu istirahat yang cukup, mengatur
pola makan, dan berolahraga ringan (jalan pagi).
Gizi :
Mengurangi asupan garam
Mengurangi makanan yang dapat meningkatkan tekanan darah dan kolesterol
sepeti makanan berlemak (jeroan, babi, dll), asin (ikan asin, ikan teri, dll), dan
manis.
Mengurangi mengolah makanan dengan cara digoreng.
Mengkonsumsi sayur dan buah setiap hari.
C. ASPEK RISIKO INTERNAL
Pasien memiliki faktor genetik terhadap hipertensi
Pasien mengetahui memiliki tekanan darah tinggi, namun pasien tidak minum obat
yang diberikan dokter
S I dd I tab
R/ Miniaspi 80 mg No.X
S I dd I tab
S I dd I tab
Edukasi :
- Obat harus teratur diminum dan kontrol
ke dokter setiap obat habis.
- Menjelaskan pasien dan keluarga untuk
mengenali dan cepat tanggap terhadap
gejala-gejala stroke, seperti kehilangan
keseimbangan, bicara pelo, lemah separuh
badan.
- Mengedukasi pasien dan keluarga agar
segera membawa pasien ke instalasi
gawat darurat ketika ditemukan gejala
stroke pada pasien.
- Mengedukasi untuk memodifikasi gaya
hidup dengan mengurangi pembatasan
asupan garam, penurunan berat badan, diit
dengan kaya buah-buahan, sayuran dan
low fat dairy products.
- Istirahat yang cukup, mengatur pola
makan dan berolahraga ringan secara
rutin.
3 Aspek Edukasi : Pasien 20 Pasien dapat minum obat
Risiko - Menjelaskan kepada pasien bahwa salah dan menit dengan dan kontrol secara
Internal satu penyebab pasien terkena stroke keluarga teratur dan memiliki
adalah karena hipertensi pada pasien yang pasien pengetahuan yang cukup
mengenai myalgia dan
KEPANITERAAN ILMU KEDOKTERAN KELUARGA
PERIODE 24 FEBRUARI–28 MARET 2020
VANIA ELVIRA
1965050005 Page12
kemungkinan besar sifatnya bersifat hipertensi dan faktor
genetik dari orang tua pasien. resikonya.
Kunjungan rumah Saat kunjungan yang pertama dilakukan beberapa hal yaitu:
pertama 1. Memperkenalkan diri kepada pasien dan keluarga pasien.
Rabu, 4 Maret 2020 2. Memberi informed consent secara lisan pada pasien dan keluarga agar
dapat mengerti maksud dan tujuan kegiatan yang dilakukan oleh
pemeriksa.
3. Meminta persetujuan pemeriksaan kepada pihak pasien dan keluarga.
4. Melakukan anamnesis lengkap riwayat penyakit dahulu, riwayat
penyakit keluarga dan kebiasaan pribadi pasien serta melakukan
pemeriksaan ulang tanda vital, pemeriksaan fisik dan status neurologis.
5. Pemantauan aktivitas sehari-hari pasien dan keluarga.
6. Pemantauan pola makan pasien dan keluarga.
7. Menyusun penatalaksanaan terhadap pasien dan keluarga.
8. Mengevaluasi pemberian penatalaksanaan farmakologis.
Intervensi yang diberikan:
1. Edukasi mengenai stroke (klasifikasi, penyebab, gejala klinis,
tatalaksana, dan pencegahan). Edukasi dilakukan pada pasien dan
keluarganya.
2. Edukasi minum obat dan dikonsumsi secara rutin sampai habis
kamudian kontrol ke puskesmas saat obat akan habis
3. Edukasi agar pasien memperbaiki pola hidup termasuk pola makan
dengan gizi seimbang, dan berolahraga ringan secara rutin.
Kunjungan Rumah Saat kunjungan kedua dilakukan beberapa hal, yaitu :
Kedua 1. Pemantauan keadaan pasien dan keluarga dengan melakukan anamnesis
Senin, 9 Maret 2020 dan pemeriksaan fisik untuk mengevaluasi penyakit pasien.
2. Melakukan anamnesis lengkap mengenai riwayat kehidupan sosial,
ekonomi dan lingkungan pasien dan keluarga.
5.Saraf Kranlialis
N. Olfaktorius Anosmia (-), hyposmia (-), parosmia (-), halusinasi (-)
N. Optikus
- Visus Tidak dilakukan
- Lapang Pandang Luas
- Funduskopi Tidak dilakukan
N. Oculomotorius, N. Trochlearis, N. Abducens Kedudukan bola mata ditengah , ptosis (-/-), ekso/enoftalmus (-/-),
diplopia (-), gerak bola mata kesegalah arah, pupil : bulat,
3mm/3mm, isokor, reflex cahaya langsung (+/+), reflex cahaya tidak
langsung (+/+)
N. Trigeminus
Cabang Sensorik
- Reflex kornea +/+
- N.V.I Normal
- N.V.II Normal
- N.VIII Normal
N. facialis
- Kerutan dahi Simetris kanan dan kiri
- Tinggi alis Simetris kanan dan kiri
- Sulcus nasolabialis Lebih tinggi yang kiri
- Tutup buka mata Tutup buka mata +/+
- Kembung pipi Simetris kanan dan kiri
- Mengerutkan dahi +/+
- Daya kecap 2/3 lidah Tidak dilakukan
- Menyeringai Simetris
N.Vestibulocochlearis
- Vertigo (-)
- Nystagmus (-)
- Tinnitus (-)
- Tes rinne Tidak dilakukan
- Tes weber Tidak dilakukan
- Tes schwabach Tidak dilakukan
- Test berbisik Tidak dilakukan
N. accesorius
- Mengangkat bahu Lemah / normal
- Memalingkan kepala Lemah / normal
N. hipoglossus
- Sikap lidah
Didalam rongga mulut Ditengah
Saat dijulurkan Ditengah
- Kekuatan lidah ++/++
- Fasikulus / tremor lidah (-)
Tidak
Yang di Tidak
ASPEK Baik Cukup Kurang bisa Keterangan
observasi baik
dinilai
Hubungan Hubungan pasien dengan
SOSIAL antar √ anggota keluarga sangat
keluarga baik.
Pasien menjalin hubungan
Hubungan
baik dengan anggota
dengan √
masyarakat disekitar
tetangga
lingkungan tempat tinggal.
Pasien melakukan kegiatan
ibadah sholat 5 waktu
Melakukan
SPIRITUAL √
ibadah
EKONOMI
EDUKASI
- Memberi informasi kepada pasien mengenai penyakit stroke (klasifikasi, penyebab, gejala
klinis, diagnosis banding, tatalaksana, dan prognosis).
- Menginformasikan bahwa obat hipertensi harus diminum secara rutin dan teratur serta pasien
harus rutin kontrol untuk cek tekanan darahnya ke puskesmas setiap obat habis
- Menjelaskan kepada pasien untuk melakukan aktivitas fisik intensitas sedang sekitar 30 menit
selama minimal 3 kali per minggu.
- Menjelaskan pasien untuk mengurangi asupan garam, dan makanan yang banyak
mengandung lemak dan kolestrol
- Memberikan motivasi kepada keluarga pasien untuk membantu mengingatkan pasien untuk
menjaga kesehatan dan mengurangi aktivitasnya.
5.Saraf Kranlialis
N. Olfaktorius Anosmia (-), hyposmia (-), parosmia (-), halusinasi (-)
N. Optikus
- Visus Tidak dilakukan
- Lapang Pandang Luas
- Funduskopi Tidak dilakukan
N. Oculomotorius, N. Trochlearis, N. Abducens Kedudukan bola mata ditengah , ptosis (-/-), ekso/enoftalmus (-/-),
diplopia (-), gerak bola mata kesegalah arah, pupil : bulat,
3mm/3mm, isokor, reflex cahaya langsung (+/+), reflex cahaya tidak
langsung (+/+)
N. Trigeminus
Cabang Motorik
- Otot Maseter Normal
- Otot temporal Normal
Cabang Sensorik
- Reflex kornea +/+
- N.V.I Normal
- N.V.II Normal
- N.VIII Normal
N.Vestibulocochlearis
- Vertigo (-)
- Nystagmus (-)
- Tinnitus (-)
- Tes rinne Tidak dilakukan
- Tes weber Tidak dilakukan
- Tes schwabach Tidak dilakukan
- Test berbisik Tidak dilakukan
N. accesorius
- Mengangkat bahu Lemah / normal
- Memalingkan kepala Lemah / normal
N. hipoglossus
- Sikap lidah
Didalam rongga mulut Ditengah
Saat dijulurkan Ditengah
- Kekuatan lidah ++/++
- Fasikulus / tremor lidah (-)
EDUKASI
PROGRESS REPORT
N. Accesorius N. Accesorius
Mengangkat bahu: Lemah / N Mengangkat bahu: Lemah / N
Memalingkan kepala: Lemah / N Memalingkan kepala: Lemah / N
rutin dan teratur serta pasien rutin dan teratur serta pasien
harus rutin kontrol untuk cek harus rutin kontrol untuk cek
minggu. minggu.
Pagi: (07.00)
1
Nasi putih /2 gelas 67 27 3 117
Telur ayam 1 butir 55 7 5 75
Tempe 2 ptg sedang 50 7 5 3 75
Tumis kangkung 1 porsi 100 5 1 25
Pepaya 1 ptg bsr 50 12 50
Snack: (09.30)
Kacang hijau 4 sdm 40 14 5 9 150
gula 1 sdm 13 12 50
Siang: (12.30)
Snack: (15.30)
Singkong 2 47 27 3 117
Biscuit
Malam: (18.30)
1
Nasi putih /2 gelas 67 27 3 117
Ikan 1 ptg sedang 40 7 5 50
Tempe 2 potong sdg 50 7 5 3 75
Sayur bayam 1 porsi 100 5 1 25
Jeruk 2 buah 110 12 50
TOTAL 221,2 51 30,25 1.361,2
5 kal
Kesimpulan : Dari poin satu sampai empat dari fungsi holistik keluarga dapat disimpulkan bahwa
keluarga pasien memiliki fungsi biologis, psikologis, sosial, dan ekonomi yang cukup baik.
B. FUNGSI FISIOLOGIS
Untuk menilai fungsi fisologis digunakan APGAR score. APGAR score adalah skor yang
digunakan untuk menilai fungsi keluarga ditinjau dari sudut pandang setiap anggota keluarga terhadap
hubungannya dengan keluarga lainnya.
C. FUNGSI PATOLOGIS
Fungsi patologis dari keluarga pasien dinilai dengan SCREEM sebagai berikut:
Sumber Patologis Ket
Social Ikut berpartisipasi dalam kegiatan di lingkungannya.
Culture Kepuasaan atau kebanggaan terhadap budaya.
Kesimpulan : Keluarga pasien tidak mempunyai fungsi patologis dalam hal Edukasi dimana
pendidikan pasien kurang akibat pasien dan istri hanya lulusan SD.
ASPEK
NO KRITERIA NILAI BOBOT
PENILAIAN
I KOMPONEN RUMAH 31
a. Tidak ada 0
1. Langit-langit b. Ada, kotor sulit di bersihkan dan rawan kecelakaan 1
c. Ada, bersih dan tidak rawan kecelakaan 2 62
a. Bukan tembok(terbuat dari anyaman bamboo/ilalang) 1
b.Semi permanen/setengah tembok/pasangan bata atau batu
2 62
2. Dinding yang tidak di plester/papan yang tidak kedap air
c. Permanen (tembok/pasangan bata atau batu yang di
3
plester/papan kedap air)
a. Tanah 0
b. Papan/anyaman bamboo dekat dengan tanah/plester yang
3. Lantai 1
retak/berdebu
c. Diplester /ubun/keramik/papan(rumah panggung) 2 62
Jendela kamar a. Tidak ada 0 0
4.
tidur b. Ada 1
Jendela ruang a. Tidak ada 0
5.
keluarga b. Ada 1 31
a. Tidak ada 0
6 Ventilasi b. Ada, luas ventilasi permanent < 10% dari luas lantai 1 31
c. Ada, luas ventilasi permanent > 10% dari luas lantai 2
a. Tidak ada 0
b. Ada, luas ventilasi permanent < 10% dari luas dapur 1 31
Lubang asap
7. b. Ada, luas ventilasi permanent > 10% dari luas dapur
dapur
(asap keluar dengan sempurna) atau ada exhauster fan 2
ada peralatan lain yang sejenis
KEPANITERAAN ILMU KEDOKTERAN KELUARGA
PERIODE 24 FEBRUARI–28 MARET 2020
VANIA ELVIRA
1965050005 Page30
a. Tidak terang, tidak dapat digunakan untuk membaca 0
b. Kurang terang, sehingga kurang jelas untuk membaca
1
8. Pencahayaan normal
c. Terang dan tidak silau, sehingga dapat digunakan untuk
2 62
membaca dengan normal
II SARANA SANITASI 25
a. Tidak ada 0
b. Ada, bukan milik sendiri dan tidak memenuhi syarat
Sarana Air Bersih 1
kesehatan
1. (SGL/SPT/PP
c. Ada, milik sendiri dan tidak memenuhi syarat 2
/KU/PAH)
d. Ada, bukan milik sendiri dan memenuhi syarat 3
e. Ada, milik sendiri dan memenuhi syarat 4 100
a. Tidak ada 0
b. Ada, bukan leher angsa, tidak tutup, disalurkan ke
1
Jamban(sarana sungai/kolam
2 pembuangan c. Ada, bukan leher angsa dan ditutup (leher angsa),
2
kotoran) disalurkan ke sungai/kolam
d. Ada, bukan leher angsa ada tutup, septictank 3
e. Ada, leher angsa, septictank 4 100
a. Tidak ada, sehingga tergenang tidak teratur di halaman
0
rumah
b. Ada, diresapkan tetapi mencemari sumber air (jarak
1
Sarana dengan sumber air <10m)
3 Pembuangan Air c. Ada, disalurkan ke selokan terbuka 2 50
Limbah (SPAL) d. Ada, diresapkan dan tidak mencemari sumber air (jarak
3
dengan sumber air >10m)
e. Ada, dialirkan ke selokan tertutup (selokan kota) untuk
4
diolah lebih lanjut
Sarana a. Tidak ada 0
Pembuangan b. Ada, tetapi tidak kedap air dan tidak tertutup 1
4
Sampah (tempat c. Ada, kedap air dan tidak tertutup 2 50
sampah) d. Ada, kedap air dan tertutup 3
Keterangan
Nilai x Bobot
Rumah sehat = 1068 – 1200
Rumah tidak sehat = < 1068
DENAH RUMAH
LAPORAN DOKUMENTASI
HOME VISIT
KAMAR TIDUR
Gambar 1.5
Dapur, Kamar Mandi, dan tempat pasien mencuci baju
Kebutuhan
Metode : Wawancara dan observasi
Instrumen : Kuisioner dan check list
Nama : Tn. Suyatno (55 tahun)