Oleh :
NIM: 185070209111006
1. Topik
Edukasi sebelum memulai ARV dan kepatuhan meminum obat pada pasien
dengan HIV AIDS
2. Sasaran dan target
Sasaran : Ny. Sr dan Nn. ST
Target : ST
3. Materi
Terlampir
4. Metode
Diskusi
5. Waktu dan Tempat
a. Hari/tanggal : Sabtu
b. Waktu : 09.00
c. Tempat : Poli VCT Rumah Sakit X
6. Tujuan edukasi
Setelah dilakukan edukasi diharapkan klien dan keluarga paham tentang
pengobatan ARV dan patuh dalam pengobatan yang dijalani
7. Pelaksanaan
Tindakan Aktivitas Implementasi
STEP 1: Perawat Perawat: "Selamat siang ibu, silahkan masuk! "
Establishing memperkenal Klien: “Selamat siang Suster”
Trust kan diri Perawat: “Silahkan duduk”
Klien: “Terimakasih”
Perawat: “Perkenalkan nama saya perawat laura
Mohon maaf nama Ibu siapa?”
Klien: “Nama saya bapak Sr dan ini anak saya ST”
Perawat: “Kalo boleh saya tahu usia ibu berapa?”
Klien: “50 tahun”
Perawat: “Maaf apakah ini anak Ibu?”
Klien: “Iya suster, ini anak saya, usianya 30 tahun.”
Perawat Perawat: "Disini saya sebagai perawat edukasi di
Tindakan Aktivitas Implementasi
menjelaskan poli VCT rumah sakit ini, apakah ada yang
perannya bisa saya bantu Ny. Sr ?"
Klien: “Iya, suster.2 bulan yang lalu anak saya
dinyatakan positif HIV, terus terang saya
sangat kaget dan tidak percaya mengetahui
hal tersebut karena saya melihat anak saya
tidak pernah berbuat macam-macam, dan
setelah ditelusuri ternyata anak saya serig
menggunakan narkoba secara diam-diam
tanpa sepengetahuan saya. Awalnya saya
sangat syok dan tidak percaya. Sehingga
baru hari ini kami datang untuk konsultasi
tentang proses pengobatannya. Beberapa
waktu lalu dokter sudah menyarankan kami
untuk memulai penogbatan. Sehingga hari ini
kami datang untuk berkonsultasi seputar
pengobatan yang akan dijalani oleh anak
saya.”
1. Pengertian
Merupakan suatu kegiatan untuk memulai mengkonsumsi obat
dalam pengobatan HIV pada pasien yang telah siap menjalani
pengobatan dan menjaga agar pasien patuh dalam mengkonsumsi obat.
Pengobatan HIV adalah program pengobatan bagi penderita HIV positif
untuk menekan perkembangan virus dalam tubuh yang harus dijalani oleh
pasien seumur hidup.
2. Tujuan
Tujuan Pengobatan HIV antara lain:
a. Menekan perkembangan virus dalam tubuh pasien
b. Mencegah infeksi lain karena penurunan kekebalan tubuh
c. Mencegah penularan HIV kepada orang lain atau kepada bayi
dari ibu yang sedang hamil atau menyusui
d. Meningkatkan kualitas hidup pasien HIV positif
3. Kapan Memulai Pengobatan
a. Pengobatan dilakukan sesegera mungkin setelah diyakinkan
bahwa pasien postif menderita HIV
b. Setelah dipastikan pasien siap untuk menjalani pengobatan
karena berhubungan dengan kepatuhan untuk mencegah
resistensi
4. Apa Yang dilakukan saat memulai pengobatan
a. Meyakinkan pasien untuk memulai pengobatan dan mencari
sumber pendukung yang ada ( keluarga atau teman)
b. Melakukan pemeriksaan darah awal untuk mengetahui kadar CD4
dan virus dalam darah serta kondisi yang lain
5. Efek Samping apa saja yang bisa terjadi
Pengobatan HIV adalah pengobatan seumur hidup, jadi pemahaman
tentang efek samping sangat penting dalam memulai pengobatan. Efek
samping yang dapat muncul antara lain:
a. Kehilangan napsu makan
Cara mengatasinya pasien dapat makan beberapa porsi kecil
dalam sehari sebagai pengganti 3 porsi besar. Disarankan untuk
mengkonsumsi suplemen atau smoothies bernutrisi untuk
memastikan bahwa pasien mendapatkan cukup vitamin dan
mineral, seperti mengkonsumsi stimulant napsu makan, minum jus
buah sebagai pengganti air putih.
b. Diare
Untuk mengatasinya pasien harus mengurangi asupan makanan
berminyak, berlemak, pedas dan produk susu serta lemak yang
tidak larut (seperti sayuran mentah, sereal gandum utuh, kacang-
kacangan). Selain itu, gunakan obat anti diare yang dijual bebas
seperti loperamide (Imodium) atau diphenoxylate dan atropine
(lomotil).
c. Mual Muntah
Cara mengatasinya: Pasien dapat mengkonsumsi porsi yang lebih
kecil beberapa kali dalam sehari daripada 3 porsi besar dan
konsumsi makanan hambar seperti nasi putih dan crackers. Selain
itu, hindari makanan yang berlemak dan pedas. Hidangkan
makanan dengan dingin dan tidak panas. Penting untuk
menggunakan obat anti emetic untuk mengendalikan mual.
d. Kelelahan
Cara mengatasinya: penting untuk mengkonsumsi makanan sehta
untuk memberikan tenaga lebih dan hindari alcohol serta rokok.
Selain itu, pasien harus sering berolahraga.
e. Ruam
Cara mengatsinya: Penting untuk melembabkan kulit dengan
menggunakan lotion setiap hari dan hindari mandi air panas.
Selain itu gunakan sabun dan deterjen yang tidak mengiritasi..
kenakan kain yang dapat bernapas, seperti katun. Tanyakan
dokter apakah dapat menggunakan antihistamin.
f. Perubahan mood, depresi, gelisah
Cara mengatasinya: Pasien dapat mengubah waktu pemberian
dosis obat. Serta hindari alcohol dan obat-oabtan terlarang serta
lakukan terapi obat-obatan antidepresan.
g. Gangguan Tidur
Cara mengatasinya: Pasien dianjurkan berolahraga secara rutin.
Selain itu, ikuti jadwal tidur dan hindari tidur siang. Disarankan
untuk memastikan kamar tidur nyaman untuk tidur. Hindari kafein
dan stimulant lain beberapa jam sebelum tidur. Selain itu, bahas
dengan dokter mengenai obat tidur apabila gangguan berlanjut.