Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA EDUKASI

SEBELUM MEMINUM ARV DAN KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PASIEN


DENGAN HIV/AIDS

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas


Mata Kuliah Keperawatan HIV AIDS

Oleh :

MARGARETA LAURA CANGKUNG

NIM: 185070209111006

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2019
SATUAN ACARA EDUKASI PASIEN
SEBELUM MEMULAI ARV DAN KEPATUHAN MINUM OBAT PADA
PASIEN DENGAN HIV AIDS

1. Topik
Edukasi sebelum memulai ARV dan kepatuhan meminum obat pada pasien
dengan HIV AIDS
2. Sasaran dan target
Sasaran : Ny. Sr dan Nn. ST
Target : ST
3. Materi
Terlampir
4. Metode
Diskusi
5. Waktu dan Tempat
a. Hari/tanggal : Sabtu
b. Waktu : 09.00
c. Tempat : Poli VCT Rumah Sakit X
6. Tujuan edukasi
Setelah dilakukan edukasi diharapkan klien dan keluarga paham tentang
pengobatan ARV dan patuh dalam pengobatan yang dijalani

7. Pelaksanaan
Tindakan Aktivitas Implementasi
STEP 1: Perawat Perawat: "Selamat siang ibu, silahkan masuk! "
Establishing memperkenal Klien: “Selamat siang Suster”
Trust kan diri Perawat: “Silahkan duduk”
Klien: “Terimakasih”
Perawat: “Perkenalkan nama saya perawat laura
Mohon maaf nama Ibu siapa?”
Klien: “Nama saya bapak Sr dan ini anak saya ST”
Perawat: “Kalo boleh saya tahu usia ibu berapa?”
Klien: “50 tahun”
Perawat: “Maaf apakah ini anak Ibu?”
Klien: “Iya suster, ini anak saya, usianya 30 tahun.”
Perawat Perawat: "Disini saya sebagai perawat edukasi di
Tindakan Aktivitas Implementasi
menjelaskan poli VCT rumah sakit ini, apakah ada yang
perannya bisa saya bantu Ny. Sr ?"
Klien: “Iya, suster.2 bulan yang lalu anak saya
dinyatakan positif HIV, terus terang saya
sangat kaget dan tidak percaya mengetahui
hal tersebut karena saya melihat anak saya
tidak pernah berbuat macam-macam, dan
setelah ditelusuri ternyata anak saya serig
menggunakan narkoba secara diam-diam
tanpa sepengetahuan saya. Awalnya saya
sangat syok dan tidak percaya. Sehingga
baru hari ini kami datang untuk konsultasi
tentang proses pengobatannya. Beberapa
waktu lalu dokter sudah menyarankan kami
untuk memulai penogbatan. Sehingga hari ini
kami datang untuk berkonsultasi seputar
pengobatan yang akan dijalani oleh anak
saya.”

Informed Perawat: "Baiklah, Ibu sudah benar datang kesini,


consent dan saya akan berusaha membantu untuk
kontrak mengatasi permasalahan yang bapak dan ibu
hadapi, apakah ibu dan Mbak bersedia?”
Klien: “Iya bersedia”
Perawat: “Kalo begitu untuk pertemuan ini bisa kita
kontrak waktu 30 menit untuk diskusi,
bagaimana?"
Menciptakan Mengajak klien menyampaikan segala
interaksi permasalahn
yang “trust- Perawat: Agar dsikusi kita berjalan dengan baik,
honest” saya sangat mengharapkan ibu dan mbak bia
menceritakan apa saja masalah yang dialami
berhubungan dengan permasalahan atau
kesulitan yang dihadapi mba dan keluarga.
STEP 2: Menyusun Menanyakan segala kesulitan yang dihadapi oleh
Tindakan Aktivitas Implementasi
Assess list masalah klien
Patient’s yang akan Perawat: “sebelum kita bahas permasalahan mba
Needs dijadikan ST dan juga ibu sebagai keluarga terlebih
topik edukasi dahulu saya tanya sejauh mana Mba dan
juga Ibu paham dengan HIV AIDS, apakah
Mba tau apa itu HIV AIDS?”
Klien: “Iya saya tahu HIV adalah virus yang
menyerang sistem kekebalan tubuh manusia
dan AIDS itu adalah penyakit stadium lanjut
dari HIV yang tidak ditangani dengan baik”
Perawat: “Apakah mba tahu cara penularannya?”
Klien: “Iya penularannya melalui darah,
berhubungan intim/ seks bebas, narkoba,
persalinan.”
Perawat: “Benar sekali mba, terus sekarang kalau
boleh saya tahu apa yang menjadi
permasalahan Mba juga ibu sebagai
keluarga?”
Klien: “ Iya suster, sejak saya dinyatakan kena HIV
positif rasanya dunia ini hancur dan yang ada
di pikiran saya hanya kematian, dan saya
merasa tidak berguna karena telah
mempermalukan keluarga. Tapi saya
bersyukur karena pada akhirnya ayah dan
ibu saya dapat menerima kondsisi saya dan
memberi dukungan untuk mulai menjalani
pengobatan. Hanya saya bingung harus
bagaimana memulainya.”
Ny Sr: Iya suster, karena itulah hari ini kami datang
berkonsultasi.
Perawat: “ baiklah mba juga Ibu, mungkin ada lagi
masalah yang ingin bapak diskusikan?”
Klien: “ saya masih belum jelas dengan pengobatan
ARV yang saya jalankan, apakah obat itu
bisa menyembuhkan saya, apakah seumur
Tindakan Aktivitas Implementasi
hidup saya harus minum obat itu, apakah
tidak ada efek samping pada tubuh saya jika
minum obat tersebut setiap hari. Apa yang
harus saya lakukan bila saya tidak
meminumnya secara rutin. Semua
pertanyaan itu selalu ada di fikiran saya
suster.”
Perawat: ”Baiklah mba, saya akan coba bantu
menyelesaikan masalah mba juga Ibu
sebagai keluarga yang akan merawat dan
mendampingi mba ST. Dari penjelasan Mba
tadi mari saya bantu membuat daftar
masalah mba hadapi, mba yang
menyebutkan dan saya yang menulis ya..
1. Bagaimana memulai pengobatan
2. Tujuan pengobatan
3. Tata cara pengobatan ARV dan efek
sampingnya
4. Manfaat dan dampak yang dapat muncul bila
patuh dan tidak patuh
5. Pentingnya peran keluarga dalam
pengobatan
Apakah bapak setuju dengan daftar masalah
tersebut?”
Klien: “Iya Suster”

STEP 3: Mengarahka Perawat membantu klien mengidentifikasi


Setting n klien untuk masalah yang dinilai paling Berat/sulit
Priorities And menentukan Perawat: “ karena waktu diskusi kita terbatas, maka
Time Frame topik yang untuk pertemuan hari ini, bagaimna klo kita
dinilai perlu lngsung membahas pada proses pengobatan
untuk segera yang akan dijalani oleh mbak ST. atau ada
diatasi masalah lain yang ingin dibahas oleh mba ST
Klien: ”Baiklah suster, karea selama ini maslaah itu
saja yang mengganggu pikiran saya.
Tindakan Aktivitas Implementasi
Perawat: Baiklah klo begitu.
Menyusun Perawat: ”Menurut Mba ST juga Ibu kira-kira berapa
deadline lama waktu yang mba butuhkan untuk bisa
pencapaian melaksanakan penyelesaian masalah
tersebut?”
Klien: ”Mudah-mudahan dalam waktu satu bulan
saya sudah bisa menyelesaikan,”
Perawat: ”Baiklah nanti akan saya jelaskan secara
rinci dan menurut saya waktu 1 bulan cukup
sudah bisa mulai menjalani pengobatan, jadi
nanti pas kontrol berikutnya mba bisa datang
kesini lagi, dan kami akan melakukan
evaluasi kembali, bagaimana menurut mba?”
Klien: ”Iya mudah-mudahan bisa”

STEP 4: Memberikan Perawat menjelaskan tentang:


Delivering edukasi
The kepada klien Perawat: “ Baiklah pak bisa kita mulai diskusi kita?”
Education mengenai Klien: “Iya”
Contents topik yang Perawat: ”Pertama-tama bapak harus mengerti
telah dahulu tentang pengobatan HIV, apakah
disepakati yang sudah bapak ketahui?”
perawat Klien: ”Saya tahunya bahwa obat HIV itu harus
memberi diminum seumur hidup
kesempatan Perawat: “ iya mba,benar sekali obat HIV harus
kepada klien diminum seumur hidup.
untuk Klien: “ O.. begitu ya suster.
menyampaik Perawat: “ iya. Pengobatan HIV merupakan program
an feedback pengobatan bagi penderita HIV postif untuk
menekan perkembangan virus dalam tubuh
yang harus dijalani oleh pasien seumur
hidup. Adapun tujuan pengobatan HIV
diantaranya: menekan perkembangan virus
dalam tubuh manusia, mencegah infeksi lain
karena penurunan keebalan tubuh,
Tindakan Aktivitas Implementasi
mencegah penularan HIV kepada orang lain,
dan dapat meningkatkan kualitas hidup
pasien HIV postif.
Klien: “ Trus kapan harus saya memulainya suster..
apalagi sudah dua bulan sejak saya
dinyatakan postif.?
Perawat: “Baik Mba, sebenarnya pengobatan
dimulai sesegera mungkin setelah diyakinkan
bahwa pasien postif menderita HIV dan
dipastikan bahwa pasien siap untuk
menjalani pengobatan karena berhubungan
dengan kepatuhan untuk mencegah
resistensi..”
Klien: “Apa yang harus saya lakukan saat memulai
pengobatan?
Perawat: “selama menjalani pengobatan mba tetap
harus diampingi sama ibu atau anggota
keluarga yang lain adan tetap melakukan
pemeriksaan darah awal untuk mengetahui
kadar CD4 dan virus dalam darah serta
kondisi yang lain
Ny S: “O,,begitu ya suster, lalu apakah ada efek
samping dari pengobatan?
Perawat: “ Efek samping dari pengobatan HIV yang
akan mba jalani diantarnya:
 kehilangan napsu makan untuk
mengatasinya mba dapat mengkonsumsi
suplemen atau smoothies bernutrisi untuk
tetap memastikan bahwa mba tetap
mendapatkan vuatamin dan mineral selain itu
mba dapat makan beberpa porsi kecil tapi
sering,
 Diare: cara mengatsinya mba harus
mengurangi asupan makanan berminyak,
Tindakan Aktivitas Implementasi
berlemak, pedas. Selain itu mba dapat
menggunakan obat anti Diare, seperti
loperamide.
 Kelelahan: Mba dapat mengatasinya dengan
mengkonsumsi makanan sehat untuk
memberikan tenaga lebih dan juga hrus
sering berolahraga.
 Mual muntah
 Ruam dan gangguan tidur: cara mengatsinya
bersantailah sebelum tidur dengan mandi air
hangatatau aktivitas yang menenangkan
lainnya, serta hindari kafein dan stimulant
lain beberapa jam sebelum tidur.
Klien: “apa yang harus saya lakukan agar saya tetap
rutin dan tidak lupa berkaitan dengan jam atau
jadwal pengobatannya?
Perawat: “pertanyaan yang bagus mba,bebrepa hal
yang dapat mba lakukan supaya tetap payuh dalam
pengobatannya diantaranya: diantaranya memilih
terapi yang sesuai dengan kondisi mba, buatlah
jadwal minum obat, membuat alarm pada
handphone berkaitan dengan jam minum obat,
membeli obat kotak obat mingguan sehinnga mba
bisa melihat atau mengecek apakh obatnya sudah
diminum atau tidak. Dan yang paling penting adalah
peran dan kehadiran keluarga. Mba harus tetap
meminta bantuan keluarga untuk selalu
mengingatkan supaya mba minum obat tepat waktu.
Perawat: “apakah informasi yang saya berikan
sudah sesuai dengan kebutuhan mba dan
juga ibu?”
Klien: “iya sudah sesuai suster, terimakasih”
STEP 5: Perawat Perawat: ”Bagaimana mba, apakah ada kesulitan
Evaluation-Re mengevaluasi saat kita diskusi tadi?”
Evaluation- implementasi Klien: ”Tidak ada”
Tindakan Aktivitas Implementasi
Follow Up materi edukasi
Strategies oleh klien
Perawat Perawat: ”Apakah media yang saya gunakan sudah
melakukan cukup membantu mba dan juga ibu dalam
rencana tindak proses diskusi ini?”
lanjut atau
Klien dan Ny. SR: ”Iya suster, sangat membantu”
modifikasi
pembelajaran
Terminasi Perawat: “baiklah Mba, saya akan menyimpulkan
sesi edukasi diskusi kita hari ini, meskipun HIV adalah
virus yang menular, namun jika ditangani
dengan tepat yaitu dengan kepatuhan
pengobatan ARV, mba mengendalikan risiko
infeksinya.”
Klien: “ Baik Suster. terimaksh.”
Perawat: “baiklah kita akiri pertemuan kita hari ini,
semoga diskusi kita hari ini bermanfaat bagi
mba ST dan bagi ibu SR yang merawat Mba
ST dirumah sehingga harapan saya hasil
diskusi kita hari ini dapat diterapkan dirumah
Klien: “amin, terimaksih”
Perawat: “baiklah saya tunggu kehadiran bapak
bulan depan, sampai bertemu lagi dan
terimaksih atas waktunya.”
Klien: “iya sama-sama saya juga terimaksih”
MATERI PENYULUHAN
Memulai Pengobatan dan Kepatuhan Minum Obat

1. Pengertian
Merupakan suatu kegiatan untuk memulai mengkonsumsi obat
dalam pengobatan HIV pada pasien yang telah siap menjalani
pengobatan dan menjaga agar pasien patuh dalam mengkonsumsi obat.
Pengobatan HIV adalah program pengobatan bagi penderita HIV positif
untuk menekan perkembangan virus dalam tubuh yang harus dijalani oleh
pasien seumur hidup.
2. Tujuan
Tujuan Pengobatan HIV antara lain:
a. Menekan perkembangan virus dalam tubuh pasien
b. Mencegah infeksi lain karena penurunan kekebalan tubuh
c. Mencegah penularan HIV kepada orang lain atau kepada bayi
dari ibu yang sedang hamil atau menyusui
d. Meningkatkan kualitas hidup pasien HIV positif
3. Kapan Memulai Pengobatan
a. Pengobatan dilakukan sesegera mungkin setelah diyakinkan
bahwa pasien postif menderita HIV
b. Setelah dipastikan pasien siap untuk menjalani pengobatan
karena berhubungan dengan kepatuhan untuk mencegah
resistensi
4. Apa Yang dilakukan saat memulai pengobatan
a. Meyakinkan pasien untuk memulai pengobatan dan mencari
sumber pendukung yang ada ( keluarga atau teman)
b. Melakukan pemeriksaan darah awal untuk mengetahui kadar CD4
dan virus dalam darah serta kondisi yang lain
5. Efek Samping apa saja yang bisa terjadi
Pengobatan HIV adalah pengobatan seumur hidup, jadi pemahaman
tentang efek samping sangat penting dalam memulai pengobatan. Efek
samping yang dapat muncul antara lain:
a. Kehilangan napsu makan
Cara mengatasinya pasien dapat makan beberapa porsi kecil
dalam sehari sebagai pengganti 3 porsi besar. Disarankan untuk
mengkonsumsi suplemen atau smoothies bernutrisi untuk
memastikan bahwa pasien mendapatkan cukup vitamin dan
mineral, seperti mengkonsumsi stimulant napsu makan, minum jus
buah sebagai pengganti air putih.
b. Diare
Untuk mengatasinya pasien harus mengurangi asupan makanan
berminyak, berlemak, pedas dan produk susu serta lemak yang
tidak larut (seperti sayuran mentah, sereal gandum utuh, kacang-
kacangan). Selain itu, gunakan obat anti diare yang dijual bebas
seperti loperamide (Imodium) atau diphenoxylate dan atropine
(lomotil).
c. Mual Muntah
Cara mengatasinya: Pasien dapat mengkonsumsi porsi yang lebih
kecil beberapa kali dalam sehari daripada 3 porsi besar dan
konsumsi makanan hambar seperti nasi putih dan crackers. Selain
itu, hindari makanan yang berlemak dan pedas. Hidangkan
makanan dengan dingin dan tidak panas. Penting untuk
menggunakan obat anti emetic untuk mengendalikan mual.
d. Kelelahan
Cara mengatasinya: penting untuk mengkonsumsi makanan sehta
untuk memberikan tenaga lebih dan hindari alcohol serta rokok.
Selain itu, pasien harus sering berolahraga.
e. Ruam
Cara mengatsinya: Penting untuk melembabkan kulit dengan
menggunakan lotion setiap hari dan hindari mandi air panas.
Selain itu gunakan sabun dan deterjen yang tidak mengiritasi..
kenakan kain yang dapat bernapas, seperti katun. Tanyakan
dokter apakah dapat menggunakan antihistamin.
f. Perubahan mood, depresi, gelisah
Cara mengatasinya: Pasien dapat mengubah waktu pemberian
dosis obat. Serta hindari alcohol dan obat-oabtan terlarang serta
lakukan terapi obat-obatan antidepresan.
g. Gangguan Tidur
Cara mengatasinya: Pasien dianjurkan berolahraga secara rutin.
Selain itu, ikuti jadwal tidur dan hindari tidur siang. Disarankan
untuk memastikan kamar tidur nyaman untuk tidur. Hindari kafein
dan stimulant lain beberapa jam sebelum tidur. Selain itu, bahas
dengan dokter mengenai obat tidur apabila gangguan berlanjut.

Anda mungkin juga menyukai