Disusun oleh
Teuku Muhammad Agra S
22010118220040
Penguji
dr. Yetty Movieta Nency, Sp.A(K), IBCLC
ANAMNESIS
Dilakukan alloanamnesis dengan ibu pasien di Anak lt 1 kamar 6.3, tanggal 7 Maret 2020
pukul 12.00 WIB
a. Keluhan Utama : Muncul benjolan di leher
b. Riwayat Penyakit Sekarang
± 5 bulan SMRS (Oktober 2019), pasien mengeluhkan muncul benjolan di rahang
bawah kanan, sebesar kacang hijau, dengan konsistensi keras dan tidak bisa digerakan
dan tidak nyeri. Keluhan disertai dengan demam naik turun yang dirasa 5 bulan lalu,
terukur hingga 38 C. Ibu pasien juga mengeluhkan anak sering mimisan, dengan
frekuensi + 3x/minggu , banyak (tidak terukur), anak lesu (+), cepat lelah (+), gusi
berdarah (-), bintik di kulit (-) nyeri tulang (-), nyeri sendi (-). Anak dibawa ke RS
Pekalongan dan dilakukan pengecekan laboratorium dan diberikan antibiotik, hasil
laboratorium turun semua (ibu lupa hasilnya) mendapat transfusi darah merah 3 kantung
dan darah kuning 6 kantung. Anak dirujuk ke RSDK dikarenakan curiga keganasan
hematologi.
+ 4 bulan SMRS , anak mengeluhkan benjolan di leher semakin membesar, sebesar
kelereng, tidak bisa digerakan, keras, tidak nyeri. Anak juga masih demam naik turun,
terukur tertinggi 38.5 C. Masih sering mimisan, dengan frekuensi 3-4x/minggu, tidak
terukur, berhenti sendiri, didapatkan pula anak sering mengalami gusi berdarah, gusi
berdarah secara tiba tiba maupun akibat gosok gigi. Anak sering lemas (+), pucat (+),
bintik bintik kulit (-), sesak (-), nyeri tulang (+) nyeri persendian (-), dilakukan cek
laboratorium di RSUP Kariadi dan didapatan Hb rendah (ibu lupa), mendapat 2 kantung
darah merah. Di kariadi juga di laukan pemeriksaan BMP pada 05/11/19 dan didapatkan
hasil ALL. Setelah KU anak Baik, dilakukan kemoterapi pertama pada 28/11/2019 dan
pasien diperbolehkan pulang.
+ 1 bulan SMRS (Februari 2020) benjolan di leher mulai mengecil, kurang lebih
sebesar kacang hijau, tidak bisa digerakan, keras dan tidak nyeri. Sudah tidak demam.
Anak masih mimisan dengan frekuensi 1-2x/minggu, jumlah tidak terukur, berhenti
sendiri, gusi berdarah (-)pucat (-), lemas (-), bintik dikulit (-), sesak (-), nyeri tulang (-),
nyeri sendi (-), Bab dan Bak normal. Pasien masuk pada tanggal 6 maret 2020 untuk
kemoterapi lanjutan.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Laboratorium
a) Pemeriksaan darah rutin (07/03/2020)
Nilai Keteran
Pemeriksaan Hasil Satuan
Normal gan
Hematologi Paket
Hemoglobin 10.3 gr/dL 10.8 – 15.6 L
Hematokrit 32.9 % 32 - 62 L
Eritrosit 3.79 juta/mm 3 – 5.4 L
k
MCH 27.2 pg 23 – 31
MCV 86.8 fL 77 – 101
MCHC 31.3 g/dL 29 – 36
Leukosit 3.0 ANC: ribu/uL 5 – 13.5 L
1300/ul
Trombosit 648 ribu/uL 150 – 400 H
Kimia Klinik
Glukosa Sewaktu 97 mg/dL 80 - 160
Ureum 17 mg/dL 15 - 39
Kreatinin 0.6 mg/dL 0.6 - 1.3
SGOT 32 u/L 15 - 34
SGPT 18 u/L 15 - 60
Natrium 138 mmol/L 136 – 145
Kalium 5.0 mmol/L 3.5 – 5.1
Chlorida 104 mmol/L 95 - 105
Kesan : Trombosit clumping + , dapat mempengaruhi hasil trombosit
analyzer
Anemia normositik normokromik
DAFTAR MASALAH
1. Pucat
2. Demam
3. Gusi berdarah
4. Epistaksis
5. Demam naik turun
6. Hepatosplenomegali
7. Lymphadenopati level 1 dan 2 regio colli
DIAGNOSIS KERJA
- Acute Lymphoid Leukemia -SR
INITIAL PLAN
IpDx : S : -
O:-
IpRx : Infus D5 ½ NS 380ml/jam
Kemoterapi :
Metotrexate intrarektal 12 mg + dexamethasone 1 mg intrarektal
Vincristine 0.88 mg intravena
Ondansentron 2 mg intravena
Inj. Ondansetron 2,5 mg/8 jam
Inj. Paracetamol 150 mg/4-6 jam prn
IpMx : Keadaan umum, tanda vital, pemeriksaan darah rutin, skala nyeri,
efek samping kemoterapi
IpEx :
- Menjelaskan kepada pasien dan keluarga mengenai kondisi pasien
- Menjelaskan kepada pasien dan keluarga mengenai pengobatan yang
akan dilakukan kepada pasien.
- Menjelaskan kepada pasien dan keluarga mengenai efek samping
kemoterapi seperti mual muntah, rambut rantok, penurunan nafsu
makan
PROGNOSIS
Ad vitam : dubia ad malam
Ad sanam : dubia ad malam
Ad fungsionam : dubia ad malam