Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH EVALUASI DAN ASSESMENT

(Disisun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengukuran dan Asesmen Pembelajaran Fisika )

Dosen Pengampu : Dr. Wawan Bunawan, M.Pd, M.si dan Satria Mihardi, S.Pd, M.Pd

Kelompok : 4 (Empat)

Nama : Asyifah Regina Finkan Nasution (4183321002)

Dea Azzahra Salsabila Ks (4183321010)

Dewi Yanti (4183321025)

Henni Dalimunthe (4183321006)

Windi Fadhila Lubis (4182121018)

Ramadhani Syafitri (4183321007)

Kelas : FISIKA DIK A 2018

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas nikmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Mini Riset dengan baik. Tak lupa pula
penulis berterima kasih kepada dosen mata kuliah yang bersangkutan atas bimbingan dan
arahannya dalam menyelesaikan tugas ini.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas rutin dari mata kuliah Pengukuran dan
Asesmen Pembelajaran Fisika, Jurusan Fisika, Universitas Negeri Medan.

Tugas ini diharapkan mampu menjadi bahan acuan dalam mencari informasi yang
berkaitan dengan materi perkembangan peserta didik sehingga pembaca yang lain mampu
mencari literatur sesuai dengan kebutuhan setelah mempelajari makalah ini. Kritik dan saran
sangat diperlukan oleh penulis agar terciptanya kualitas makalah yang lebih baik dan bermutu
kedepannya. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih atas perhatiannya dan semoga dapat
bermanfaat bagi para pembaca.

Medan,18 Februari 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................................................1
C. Tujuan..............................................................................................................................................1
BAB II TINJAUAN TEORITIS.................................................................................................................3
BAB III PENUTUP.....................................................................................................................................8
A. Kesimpulan......................................................................................................................................8
B. Saran................................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................................9

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Dalam dunia pendidikan, kegiatan evaluasi sering digunakan karena, selama satu
periode pendidikan berlangsung orang perlu mengetahui hasil atau prestasi yang dicapai
baik oleh pihak pendidik maupun oleh peserta didik tersebut. Hal ini dapat dirasakan dalam
semua bentuk dan jenis pendidikan, baik pendidikan formal, informal maupun non formal

Fungsi evaluasi di dalam pendidikan tidak terlepas dari tujuan evaluasi itu sendiri,
dimana tujuan dari evaluasi pendidikan adalah untuk mendapatkan data pembuktian yang
akan menunjukkan sampai dimana tingkat kemampuan dan keberhasilan siswa dalam
mencapai tujuan-tujuan kurikuler. Selain itu, juga dapat digunakan oleh para guru dan para
pengawas pendidikan untuk mengukur atau menilai sampai dimana keefektifan
pengalaman-pengalaman mengajar, kegiatan-kegiatan belajar, dan metode-metode
mengajar yang di gunakan.

Pada prinsipnya melakukan evaluasi adalah melakukan suatu penilaian dan


pengukuran sehingga dibutuhkan suatu alat ukur yang baik dan akurat. Alat ukur dalam
penelitian biasanya dinamakan instrumen penelitian.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang ingin dijabarkan berdasarkan latar belakang yang sudah
disajikan adalah:
1. Apasaja instrumen jenis instrumen dalam penelitian ?
2. Bagaimana instrumen yang baik dan akurat dalam penilaian terhadap aktivitas
belajar siswa?
3. Bagaimana kriteria tes yang baik?
C. Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian adalah:

1. Untuk mengetahui jenis instumen pengumpulan data

1
2. Untuk mengetahui bagaimana cara menyususn instrumen penelitian
3. Untuk mengetahui kriteria tes yang baik.

2
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Penelitian Instrumen Penelitian
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian  instrumen
adalah alat yg dipakai untuk mengerjakan sesuatu (seperti alat yang
dipakai oleh pekerja teknik, alat-alat kedokteran, optik, dan kimia),
perkakas, sarana penelitian (berupa seperangkat tes dan sebagainya)
untuk mengumpulkan data sebagai bahan pengolahan.
Beberapa pengertian isntrumen menurut beberapa ahli:
1. Menurut Suharsimi Arikunto 2010, instrumen penelitian  adalah alat
bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya
mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan
dipermudah olehnya.
2. Menurut baso intang (jurnal pendidikan dan kebudayaan 2007)
mengatakan bahwa instrumen adalah suatu alat yang karena
memenuhi persyaratan akademis maka dapat digunakan sebagai alat
untuk mengukur suatu objek ukur atau mengumpulkan data mengenai
suatu variabel.
Maka dari pengertian dan pendapat ahli diatas, dapat disimpulkan
bahwa instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan untuk
meneliti dan mengumpulkan data-data dan disajikan dalam bentuk
sistematis guna memecahkan atau menguji suatu hipotesis.
Instrumen memegang peranan yang sangat penting dalam
menentukan mutu suatu penelitian, karena validitas atau kesahihan data
yang diperoleh akan sangat ditentukan oleh kualitas atau validitas
instrumen yang digunakan, di samping prosedur pengumpulan data yang
di tempu. Hal ini mudah dipahami karena instrumen berfungsi
mengungkapkan fakta menjadi data, sehigga jika instrumen yang
digunakan mempunyai kualitas yang memadai dalam arti valid dan

3
reliable maka data yang diperoleh akan sesuai dengan fakta atau
keadaan sesungguhnya  di lapangan.
Sedangkan jika kualitas instrumen yang digunakan tidak baik
dalam arti mempunyai validitas dan reliabilitas yang rendah, maka
data yang diperoleh juga tidak valid atau tidak sesuai dengan fakta di
lapangan sehingga dapat menghasilkan kesimpulan yang keliru.

B. Jenis Instrumen Pengumpulan Data


Penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif adalah
penelitian yang datanya berbasis pada angka yang kemudian diuji dengan
menggunakan perhitungan statistik. Dalam menggunakan instrumen
penelitian, evaluator menggunakan cara atau teknik evaluasi yaitu teknik
non tes dan teknik tes. 

1. Tes
Tes merupakan himpunan pertanyaan yang harus dijawab, harus
ditanggapi, atau tugas yang harus dilaksanakan oleh orang yang dites.
Tes digunakan untuk mengukur sejauh mana seorang siswa telah
menguasai pelajaran yang telah disampaikan terutama meliputi aspek
pengetahuan dan keterampilan. (jihad asep 2007)
Ditinjau dari pelaksanannya, tes dibedakan atas 3 yaitu:
a Tes tulis yaitu tes atau soal yang harus diselesaikan oleh siswa
secara tertulis
b Tes lisan yaitu sekumpulan tes atau soal atau tugas pertanyaan
yang diberikan kepada siswa yang dilaksanakan dengan cara tanya
jawab.
c Tes perbuatan yaitu tugas yang pada umumnya berupa kegiatan
praktek atau melakukan kegiatan yang mengukur keterampilan

Ditinjau dari segi sistem penskorannya, tes dibedakan atas dua yaitu:
a Tes objektif yaitu bentuk tes yang mengandung kemungkinan
jawaban atau respon yang harus dipilih oleh peserta tes dalam hal
ini peserta hanya memilih alternatif jawaban yang telah disediakan.
Adapun beberapa tes objektif anatara lain:
4
 Tes pilihan ganda
 Tes benar salah
 Tes menjodohkan jawaban
b Tes subjektif yaitu umumnya berbentuk tes uraian yang dimana
siswa dalam menjawab soal terseburt dilakukan dengan cara
mengekspresikan pikiran peserta tes. Adapun beberapa tes uraian
atau tes subjektif antara lain:
 Tes uraian bebas
 Tes uraian terbatas. (eko putro widoyoko 2009)

2. Non Tes
Penilaian non tes merupakan prosedur yang dilalui untuk
memperoleh gambaran mengenai karakteristik minat, sifat dan
kepribadian.Menurut jihat asep dalam bukunya yang berjudul evaluasi
pembelajaran, bentuk penilaian non tes dibedakan atas 5 yaitu antara
lain:
1) Pengamatan yaitu alat penilaian yang pengisiannya dilakukan oleh
guru atas dasar pengamatan terhadap perilaku siswa baik secara
perorangan maupun kelompok
2) Skala sikap yaitu alat penilaian yang digunakan untuk mengungkap
sikap siswa melalui pengerjaan tugas tertulis dengan soal-soal yang
lebih mengukur daya nalar dan pendapat siswa
3) Angket yaitu alat penilaian yang menyajikan tugas-tugas atau
mengerjakan dengan cara tertulis
4)  Catatan harian yaitu suatu catatan mengenai perilaku siswa yang
dipandang mempunyai kaitan dengan perkembangan pribadinya.
5) Daftar cek yaitu suatu daftar yang dipergunakan untuk mengecek
terhadap perilaku siswa telah sesuai dengan yang diharapkan atau
belum.

C. Cara Menyusun Instrumen


Instrumen-instrumen penelitian dalam bidang social umumnya dan
khususnya bidang pendidikan khususnya yang sudah baku sulit
ditemukan. Untuk itu peneliti harus mampu membuat instrument yang
akan digunakan untuk penelitian.

5
Titik tolak dari penyusunan adalah variabel-variabel penelitian yang
ditetapkan untuk diteliti. Dari variabel-variabel tersebut diberikan definisi
operasionalnya, dan selanjutnya ditentukan indicator yang akan diukur.
Dari indicator ini kemudian dijabarkan menjadi butir-butir pertanyaan atau
pernyataan. Untuk memudahkan penyusunan instrument, maka perlu
digunakan matrik pengembangan instrument atau kisi-kisi instrument.
Ada beberapa langkah umum yang biasa ditempuh dalam menyususn
instrumen penelitian. Langkah-langkah tersebut adalah:
1) Analisis Variabel Penelitian, menganalisis setiap variabel menjadi
subvariabel kemudian mengembangkannya menjadi indikator-indikator
merupakan langkah awal sebelum instrumen itu dikembangkan. 
2) Menetapkan Jenis Instrumen, jenis instrumen dapat ditetapkan
manakala peneliti sudah memahami dengan pasti tentang variabel dan
indikator penelitiannya. Satu variabel mungkin hanya memerlukan
satu jenis instrumen atau meungkin memerlukan lebih dari satu jenis
instrumen.
3) Menyusun Kisi-kisi atau Layout Instrumen, kisi-kisi
instrumen diperlukan sebagai pedoman dalam merumuskan item
instrumen. Dalam kisi-kisi itu harus mencakup ruang lingkup materi
variabel penelitian, jenis-jenis pertanyaan, banyaknya pertanyaan,
serta waktu yang dibutuhkan. Selain itu, dalam kisi-kisi juga harus
tergambarkan indikator atau abilitas dari setiap variabel. Misalnya,
untuk menentukan prestasi belajar atau kemampuan subjek penelitian,
diukur dari tingkat pengetahuan, pemahaman, aplikasi, dan
sebagainya.
4) Menyusun Item Instrumen, berdasarkan kisi-kisi yang telah disusun,
langkah selanjutnya adalah menyusun item pertanyaan sesuai dengan
jenis instrumen yang akan digunakan.
5) Mengujicobakan Instrumen, uji coba instrumen perlu dilakukan untuk
mengetahui tingkat reabilitas dan validitas serta keterbacaan setiap
item. Mungkin saja berdasarkan hasil uji coba ada sejumlah item yang
harus dibuang dan diganti dengan item yang baru, setelah mendapat
masukkan dari subjek uji coba.

6
D. Kriteria tes yang baik
Sebuah tes yang dapat dikatakan baiksebagai alat pengukur harus
memiliki syarat tes, yaitu:
1) Validitas
Alat ukur dikatakan valid apabila alat ukur itu dapat dengan tepat
mengukur apa yang hendak diukur. Dengan kata lain validitas berkaitan
dengan “ketepatan” dengan alat ukur. Tes sebagai salah satu alat ukur
hasil belajar dapat dikatakan valid apabila tes tersebut dapat tepat
mengukur hasil belajar yang hendak diukur. (eko putro widoyoko 2009)
Validitas dikategorikan kedalam 3 yaitu:
a. Validitas Is, adalah sejauhmana elemen-elemen dalam suatu
instrumen ukur benar-benar relevan dan merupakan representasi dari
konstrak yang sesuai dengan tujuan pengukuran. (saifuddin aswar .
2013)
b. Validitas Konstrak, Validasi konstrak membuktikan apakah hasil
pengukuran yang diperoleh melalui aitem-aitem tes berkorelasi tinggi
dengan konstrak teoritikyang mendasari penyusunan tersebut.
(saifuddin aswar . 2013)
c. Validitas berdasarkan Kriteria, validitas empiris sama dengan validitas
kriteria yang berarti bahwa validitas ditentukan berdasarkan kriteria,
baik kriteria internal maupun kriteria eksternal. Kriteria internal adalah
tes atau instrumen itu sendiri yang menjadi kriteria, sedangkan kriteria
eksternal adalah hasil ukur instrumen atau tes lain di luar instrumen
itu sendiri yang menjadi kriteria.

2) Reliabilitas
Reliabilitas adalah serangkaian pengukuran atau serangkaian alat
ukur yang memiliki konsistensi bila pengukuran yang dilakukan dengan
alat ukur itu dilakukan secara berulang. Pengujian reliabilitas instrumen
dapat dilakukan secara internal dan eksternal.
a. Pengujian Reliabilitas eksternal

7
 Test-retest, instrumen penelitian yang teliabilitasnya diuji dengan
cara test-retest dilakukan dengan cara mencoba instrumen beberapa
kali pada responden
 Ekuivalen , pengujian reliabilitas instrumen dengan cara ini cukup
dilakukan sekali, tetapi instrumennya ada dua, pada responden yang
sama, waktu sama, instrumen berbeda.
 Gabungan, pengujian reliabilitas ini dilakukan dengan cara
mencobakan dua instrumen yang equivalen ini beberapa kali,
keresponden yang sama.
b. Pengujian reliabilitas interna, pengujian reliabilitas dengan internal
consistency , dilakukan dengan cara mencobakan instrumen sekali
saja, kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu.
3) Objektivitas
Objektivitas berarti bahwa dalam tes tersebut, tidak dipengaruhi
oleh unsur pribadi atau unsur subjek yang mempengaruhinya. Baik itu
dari segi bentuk soal maupun dari aspek penilaiannya.
4) Praktikabilitas
Sebuah tes dikatakan praktikabilitas tinggi apabila ter tersebut
bersifat praktis, dan mudah pengadministrasiannya.
5) Ekonomis
Yang dimaksud dengan ekonomis bahwa pelaksanaan tes tersebut
tidak membutuhkan ongkos yang mahal, tenaga yang banyak, dan waktu
yang lama

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

a. Jenis pengumpulan data Penelitian yang menggunakan pendekatan


kuantitatif adalah penelitian yang datanya berbasis pada angka
yang kemudian diuji dengan menggunakan perhitungan statistik.
Dalam menggunakan instrumen penelitian, evaluator
menggunakan cara atau teknik evaluasi yaitu teknik non tes dan
teknik tes. Tes merupakan himpunan pertanyaan yang harus
dijawab, harus ditanggapi, atau tugas yang harus dilaksanakan
oleh orang yang dites. Penilaian non tes merupakan prosedur
yang dilalui untuk memperoleh gambaran mengenai karakteristik
minat, sifat dan kepribadian.
b. beberapa langkah umum yang biasa ditempuh dalam menyususn
instrumen penelitian. Langkah-langkah tersebut adalah:
1. Analisis Variabel Penelitian,
2. Menetapkan Jenis Instrumen,
3. Menyusun Kisi-kisi atau Layout Instrumen,
4. Menyusun Item Instrumen
5. Mengujicobakan Instrumen.
c. Sebuah tes yang dapat dikatakan baiksebagai alat pengukur
harus memiliki syarat tes, yaitu validitas dan realibilitas.

B. Saran
Dalam membuat instruen penelitian hendaknya kita harus membuat nya menurut
aturan yang berlaku agar yang kita kerjakan hasilnya akan baik.

9
10
DAFTAR PUSTAKA

Arifin zainal. 1991 Evaluasi Instruksional PT remaja rosdakarya. Bandung


Azwar saifuddin. 2013. Reliabilitas dan Validitas. Pustaka Pelajar. Yogyakarta
Jihad asep. 2007. Evaluasi Pembelajaran. Multi press. yogyakarta
Mertens Donna. 2010. Research and Evaluation in Education and Psychology sage. London

11

Anda mungkin juga menyukai