Anda di halaman 1dari 4

ARTIKEL

VIRUS TETELO
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Pelajaran Biologi

DISUSUN OLEH :
NAMA : SITI ZENAB
KELAS : 10
NO. INDUK :

MAS. MATHLAUL ANWAR


Kp. Barengkok RT.02/07 Desa Sukasari Rumpin Bogor, Sukasari,
Kec. Rumpin, Bogor, Jawa Barat 16350
2019
VIRUS TETELO

Penyakit Newcastle Disease (ND) atau dikenal dengan penyakit tetelo bukan
merupakan penyakit yang asing di industri peternakan unggas Indonesia. Indonesia
merupakan daerah endemis dan mempunyai sejarah yang sangat dekat dengan penyakit ini.
Newcastle Disease (ND) merupakan penyakit menular akut yang menyerang ayam
dan jenis unggas lainnya dengan gejala klinis berupa gangguan pernafasan, pencernaan dan
syaraf disertai mortalitas yang sangat tinggi.
Penyakit ini ditemukan pertama kalinya oleh Kreneveld di Indonesia pada tahun 1926,
karena menyerupai pes ayam, sehingga disebut pseudovogelpest, Doyle pada tahun 1927
memberi nama Newcastle Disease berasal dari nama suatu daerah di Inggris “Newcastle on
Tyne” yang terjangkit penyakit serupa.
Kerugian yang ditimbulkan ND berupa kematian yang tinggi, penurunan produksi
telur dan daya tetas, serta hambatan terhadap pertumbuhan. Penyakit ND / Tetelo ini
disebabkan karena serangan virus NDV, suatu virus RNA berkas tunggal dengan sekuens
antisens negatif.
Bagi peternak, mengenal berbagai jenis penyakit merupakan hal yang perlu dilakukan.
Kita mengetahui ada banyak jenis penyakit yang bisa menjangkit unggas yang kita pelihara,
apapun jenis ayam kita, tanpa terkecuali Ayam Kampung Super. Ayam kampung super
termasuk jenis ayam yang lebih tahan terhadap penyakit. Namun ada beberapa penyakit yang
bisa menjangkit ayam kampung super. Penyakit yang biasanya menyerang pada ayam
kampung super tersebut diantaranya penyakit tetelo,gumboro, bronkitis dan ngorok. Penyakit
menular yang sering menyerang ayam tersebut cukup berbahaya karena 3-4 hari dari
merebaknya tetelo maka ayam yang terdapat dalam satu populasi bisa terjangkit semua.
Penyakit tetelo atau sampar menyerang sistem bagian tubuh ayam. Penularan penyakit
tetelo disebabkan sanitasi kandang yang kurang baik, kontaminasi maupun tertular dari
burung yang masuk ke area kandang.
Penyakit sampar atau tetelo ini mempunyai tingkatan yang berbeda-beda:
1. Tipe Velogenik
Pada tingkatan inilah yang akan menjadi momok menakutkan bagi peternak ayam,
setelah virus meyebar dan tidak adanya penanganana yang lebih lanjut biasanya penyakit \
dengan tipe velogenik sangat berbahaya karena bisa menyebabkan kematian hingga 100 %.
Pada faktanya yang bersumber dari para peternak penyakit tetelo beli=um ditemukan
obat yang efisien untuk mengobati atau disembuhkan. Oleh sebab itu, ayam yang sudah
terkena dan terjangkit harus segera dimusnahkan karena untuk mencegah penuralan ke ayam
yang lainnya. Pencegahan terbaik guna mengurangi serangan penyakit tetelo adalah dengan
memberikan ayam vaksinisasi rutin dengan jenis vaksin strain F, strain K dan Lasota.
Dalam melakukan pembelian vaksin peternak harus memperhatikan kemasan yang
sesuai dengan kebutuhan, sebab vaksin harus habis dalam satu kali pemakaian. Sebelum
melakukan vaksinisasi pada ayam peternak harus memperhatikan juga beberapa hal seperti
dibawah ini :
 Simpan vaksin dalam suhu dingin
 Alat yang akan digunakan untuk vaksinisasi pada ayam harus steril dan bebas dari
kuman
 Sebelum melakukan vaksin sebaiknya ayam diberikan makan terlebih dahulu
 Lakukan vaksinisasi pada waktu pagi atau sore hari, jagan melakukan vaksin pada
saat siang hari saat matahari sedang panas – panasnya
 Pastikan ayam yang akan diberikan vaksin dalam keadaan sehat.
2. Tipe Mesogenik (Strain ND tipe sedang)
Penyakit ini dapat menjangkiti anak ayam dan ayam yang masih muda. Kematian
akibat penyakit denga tipe mesogenik bisa mencapai 30% dari seluruh populasi ayam
dikandang. Ayam yang jarang terkena tetelo tipe mesogenik adalah ayam yang berumur 8
bulan keatas (yang sudah dewasa). Bagian tubuh yang diserang adalah sistem pernapasan dan
syaraf.Pada tingkatan ini gejala yang akan ditimbukan adalah gangguan pernafasan pada
ayam, biasanya tingkat ini akan membuat ayam yang masih berusia muda akan lebih banyak
mengalami kematian.
3. Tipe Lentogenik (strain ND tipe lemah)
Ayam yang terkena penyakit ini menyebabkan produktivitas telur menjadi berkurang.
Telur yang dihasilkannya juga mengalami penurunan kualitas. Penyakit ND stadium lemah
ini hampir tidak menyebabkan kematian hanya pernapasan agak megap-megap.
Penyakit sampar atau tetelo ini mempunyai beberapa gejala diantaranya megap-
megap, lemah, lesu, tidak mempunyai nafsu makan, ngorok dan beberapa gejala lainnya.
Cara penanggulangannya dengan diberikan vaksinasi secara teratur. Jenis vaksin yang
diberikan ND Lasota, ND Komarov. Sekarang ini ada vaksin ND-IB yang merupakan
kombinasi vaksin yang cukup efektif. Sebaiknya vaksinasi NB-IB diberikan saat anak ayam
berumur kurang dari 1 minggu.

Gejala yang ditimbulkan ketika ayam terkena penyakit tetelo adalah sebagai berikut : 
1. Excessive mocus di bagian trakea
2. Gangguan pernafasan pada ayam yang biasanya ayam akan mengalami batuk, bersin –
bersin, ngorok, dan juga nafasnya ngap – ngapan
3. Pada tubuh ayam akan terlihat lesu dan lemas
4. Nafsu makan pada ayam akan menjadi menurun dinanding pada hari – hari biasanya.
5. Bila penyakit ini menyerang pada ayam betina, ini akan mengakibatkan produktifitas
telur menjadi menurun
6. Kotoran ayam akan terlihat lebih encer dan berwarna hijau
7. Pada kornea mata ayam terlihat keruh, jenggernya berwarna biru, sayam akan menjadi
menurun dan ketika sudah parah maka akan terjadi kelumpuhan saraf yang akan
mengakibatkan kejang – mkejang dan leher terpuntir ke arah bawah

Untuk tindakan pencegahan bisa dilakukan dengan cara:


1. Membersihkan kandang secara teratur. Kandang diusahakan mendapat sinar matahari
yang cukup agar dalam kondisi kering dan tidak lembab.
2. Ayam yang terdeteksi terkena tetelo dipisahkan dan diletakkan dalam kandang
karantina agar tidak menular ke unggas yang lain.
3. Pemberian vaksinisasi pada ayam harus dilakukan agar dapat memperoleh imun dan
kekebalan tubuh menjadi kuat terhadap serangan berbagai penyakit. Vaksinisai
pertama dapat dilakukan dengan cara pemberian obat melalui tetes mata pada kedua
mata ayam. Untuk selanjutnya, pemberian vaksin dapat dilakukan dengan cara suntik
di intramuskuler otot dada pada ayam.
4. Pengobatan dengan cara dilakukan pemberian antibiotik yang bertujuan untuk
mengobati infeksi sekunder akibat kuman. Pemberian antibiotik dilakukan bersamaan
dengan pemberian multivitamin agar stamina ayam cepat pulih. Multivitamin
diberikan melalui air minum yang biasa diberikan ke Ayam Kampung Super.

Anda mungkin juga menyukai