Kelompok :8
Nama Mahasiswa : Naufal Rafi Prabawa (181411083)
Kelas / Prodi : 2C / D3 TEKNIK KIMIA
Tanggal Praktikum : 27 Februari 2020
Tanggal pengumpulan : 4 Maret 2020
2020
BAB 1
I. TUJUAN
- memahami konsep perpindahan panas yang terjadi di dalam PHE khususnya
konduksi dan konveksi
- mengetahui pengaruh laju alir fluida terhadap koefisien pindah panas
keseluruhan (U)
- menghitung koefisien pindah panas keseluruhan (U) pada pelat menggunakan
persamaan neraca energy dan menggunakan empiris; dan
- menghitung efisiensi kalor yang dilepas fluida panas terhadap kalor yang
diterima fluida dingin.
Unit penukar kalor adalah suatu alat untuk memindahkan panas dari
suatu fluida ke fluida yang lain. Sebagian besar dari industri-industri yang
berkaitan dengan pemprosesan selalu menggunakan alat ini, sehingga alat
penukar kalor ini mempunyai peran
yang penting dalam suatu proses produksi atau operasi.
Salah satu tipe dari alat penukar kalor yang banyak dipakai adalah Plate
Heat Exchanger. Plate Heat Exchanger adalah salah satu jenis alat penukar
panas yang terdiri atas paket pelat-pelat tegak lurus bergelombang atau
dengan profil lain, yang dipisahkan antara satu dengan lainnya oleh sekat-
sekat lunak. Pelat-pelat ini dipersatukan oleh suatu perangkat penekan dan
jarak antara pelat-pelat ditentukan oleh sekat-sekat tersebut.
a. Glue Type : Tipe glue ini memerlukan lem untuk memasang gasket pada
plat PHE. Lem yang digunakan hendaknya ialah lem yang mempunyai
ketahanan terhadap panas yang baik.
b. Clip Type : Di sisi luar gasket tipe ini terdapat clip-clip, sehingga dalam
pemasangannya cukup menancapkan clip-clip tersebut ke lubang yang
terdapat pada plat. Pemasangan gasket tipe ini lebih mudah dan ringkas
jika dibandingkan dengan tipe glue.
Kelebihan PHE
Kekurangan PHE
Q=U . A . △ T lm
Q
U=
A . △ T lm
Harga Q dapat dihitung dari :
Q = (M.Cp.△T)1 .. Kalor yang diberikan fluida panas
Q = (M.Cp.△T)2 .. Kalor yang diterima fluida dingin
( M .Cp . △ T ) 2
η= x 100 %
( M .Cp . △ T ) 1
△ T 1−△ T 2
△ T lm=
△ T1
ln
△ T2
△T1 = Thi – Tco
△T2 = Tho – Tci
1
U . A=
1 △X 1
+ +
hi K ho
N Nu=0,664 N 0,5 1 /3
ℜ . N Pr
Lνρ C μ
N ℜ= N Nu=hL/k N pr = p
μ k
Harga ν, L diperoleh dari percobaan, kemudian memasukkan harga sifat
fisik air yang diperoleh dari buku referensi, dapat dihitung hi dan ho.
Menghubungkan pompa
dengan aliran mempersiapkan PHE dan
peralatan yang akan digunakan
A = 0,0525 m2 x 25 = 1,3125 m2
K =77,83 W/m.K
laju alir
Hasil kalibrasi T T T
rotameter T hot
no (L/jam) hot cold cold CP Kj/kg C
(L/jam) out
in in out
panas dingin panas dingin
236,5
1 200 100 104,92 77,5 69,5 33 44,5 4,2
1
236,5
2 200 100 104,92 77 69 33 44,5 4,2
1
236,5
3 200 200 205,54 77 68 35 45 4,2
1
236,5
4 200 300 306,15 76,5 67 37,5 46 4,2
1
236,5
5 200 400 406,76 76 65 38 46 4,2
1
236,5
6 200 500 507,38 76 64 40 47 4,2
1
Kalibrasi laju alir air panas tetap, air dingin berubah
laju alir
Hasil kalibrasi T T T
rotameter T hot
no (L/jam) hot cold cold CP Kj/kg C
(L/jam) out
in in out
panas dingin panas dingin
127,9 205,5
1 100 200 76 64 40 47 4,2
1 4
127,9 205,5
2 100 200 75 69 41,5 47,5 4,2
1 4
236,5 205,5
3 200 200 78,5 69 44 51,5 4,2
1 4
345,1 205,5
4 300 200 79,5 73 45 54 4,2
1 4
453,7 205,5
5 400 200 79,5 75 48 56 4,2
1 4
6 500 200 562,3 205,5 80 75 51 59 4,2
4
Q dan efesiensi pada laju alir air panas tetap, air dingin berubah
T Q Q M M
panas T dingin dingin ( panas panas dingin
(C) (C) Kw) (Kw) Efesiensi (%)
0,065 0,029
8 -11,5 1,403 2,184 64,23
0,065 0,029
8 -11,5 1,403 2,184 64,23
0,065 0,056
9 -10 2,39 2,457 97,27
0,065 0,084
9,5 -8,5 3,026 2,593 116,69
0,065 0,112
11 -8 3,784 3,003 126,00
0,065 0,140
12 -7 4,130 3,276 126,06
Q dan efesiensi pada laju alir air panas berubah, air dingin tetap
T Q M M
panas T dingin Q dingin panas Panas dingin
(c) (C) ( Kw) (Kw) Efesiensi (%)
0,035 0,056
12 -7 1,617 1,787 90,48
0,035 0,056
6 -6 1,386 0,893 155,20
0,065 0,056
9,5 -7,5 1,732 2,616 66,20
0,095 0,056
6,5 -9 2,079 2,612 79,59
4,5 -8 1,848 2,377 0,125 0,056 77,74
0,155 0,056
10 -8 1,848 6,547 28,22
Perhitungan
y+ 17,785
X= , dimana x merupakan laju alir fluida panas yang sesungguhnya
0. 9208
y+ 4,875
X= , dimana x merupakan laju alir fluida panas yang sesungguhnya
0.9 939
Harga “m” berubah-ubah pada laju alir yang berbeda . contoh perhitungan :
m= 104,92L/jam
1 3600 s mL
1. 2000 ml x x = 83974.8
85.74 s 1h h
1 3600 s mL
2. 2000 ml x x = 148914.16
48.35 s 1h h
1 3600 s mL
3. 2000 ml x x = 264317.18
27.24 s 1h h
1 3600 s mL
4. 2000 ml x x = 352422.9
20.43 s 1h h
1 3600 s mL
1. 2000 ml x x = 87987.29
81.83 s 1h h
1 3600 s mL
2. 2000 ml x x = 193236.7
37.26 s 1h h
1 3600 s mL
3. 2000 ml x x = 314273.2
22.91 s 1h h
1 3600 s mL
4. 2000 ml x x = 378947.3
19 s 1h h
Q
U=
A . ∆TLMTD
Air panas :
Air dingin
- Laju alir panas tetap dan laju alir dingin berubah
1403,172
1. U= =109,46
1,3 x 9,86
1403,172
2. U= =155,30
1,3 x 6,95
2390,293
3. U= =198,99
1,3 x 9,24
3026,272
4. U= =294,67
1,3 x 7,9
3784,278
5. U= =404,30
1,3 x 7,2
4130,344
6. U= =289,88
1,3 x 10,96
U LMTD
panas dingin
137,289
151,7477 9 9,06
126,172
81,35111 1 8,45
231,5889 153,315 8,69
182,978
229,892 3 8,74
0 0 0
192,099
680,6139 8 7,4
300
250
200
U
150
100
50
0
400
0 1 2 3 4 5 6 7
350 Laju alir
300
- Kalibrasi pengukuran laju
250
alir (rotameter) air dingin
200
U
150
100
50
0
0 1 2 3 4 5 6 7
Laju alir
Kurva laju alir panas Vs U
Air panas
- Laju alir panas tetap dan
350
laju alir dingin berubah
300
250 450
200 400
350
U
150
300
100
250
U
50 200
150
0
200 250 300 350 400 450 500
100
Laju alir
50
0
100 150 200 250 300 350 400 450 500 550 600
Laju alir
Air dingin
500
400
U
300
200
100
0
50 100 150 200 250 300 350 400 450 500 550
Laju alir
250 - Laju alir panas berubah
dan laju alir dingin tetap
200
150
U
100
50
0
150 200 250 300 350 400 450
Laju alir
Pembahasan
Percobaan yang telah dilakukan oleh praktikan yaitu mengkalibrasi alat dan
pengambilan data pengamatan berbeda saat air panas bersuhu 70˚C. Kalibrasi alat
dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh laju yang efektif untuk pengambilan data
percobaan. Sedangkan pengambilan data pada suhu air panas berbeda dan laju alir
berbeda bertujuan untuk pengolahan data sehingga diketahui pengaruh laju alir fluida
terhadap koefisien pindah panas keseluruhan menggunakan persamaan neraca energi
dan empiris. Selain itu pengolahan data dilakukan untuk mengetahui efisiensi kalor
yang dilepas fluida terhadap kalor yang diterima fluida.
Pengaruh laju alir terhadap efisiensi kalor yang dilepas terhadap yang diterima
dapat dilihat dari kurva efisiensi terhadap laju alir pada pengolahan data. Tren kurva
pada grafik efisiensi terhadap laju alir fluida dingin berubah menanjak sedangkan tren
kurva pada grafik efisiensi terhadap laju alir fluida panas berubah menurun. Efisiensi
perpindahan kalor dipengaruhi oleh konveksi karena laju alir fluida mempengaruhi
perpindahan panas. Ketika laju alir fluida dingin berubah semakin cepat maka
perpindahan panas dari fluida yang suhunya lebih tinggi ke lebih rendah semakin tinggi
sehingga efisiensinya meningkat. Namun terjadi hal yang berkebalikan jika laju alir
fluida panasnya berubah semakin cepat dan kecepatan fluida dinginnya konstan maka
perpindahan panas dari fluida bersuhu lebih tinggi ke fluida bersuhu lebih rendah
semakin kecil sehingga efisiensinya menurun. Hal ini terjadi karena konveksi terjadi
pada fluida yang bergerak.
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah dipaparkan dalam laporan ini oleh
praktikan, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
- Perpindahan panas yang terjadi dalam PHE terjadi dengan cara konduksi
yang terjadi pada medium padat yaitu plate dan konveksi yang terjadi
pada fluida karena adanya aliran
- Pengaruh laju alir fluida terhadap koefisien pindah panas keseluruhan
adalah berbanding lurus, jika laju alir fluida semakin tinggi maka
semakin tinggi pula koefisien pindah panas keseluruhannya dan juga
sebaliknya.
DAFTAR PUSTAKA