PENDAHULUAN
Informasi politik yang sedang berkembang di Indonesia saat ini sudah cukup
mudah untuk bisa kita temukan dan baca, bahkan berita yang beredar mengenai politik
setiap hari akan selalu ada. Namun berita yang kita temukan tidak selama selalu fakta,
bisa hanya sebuah isu bahkan bisa hoaks. Masyarakat pada umumnya sering dibuat
bingung dengan adanya berita politik yang ada, maka dari itu diperlukan pengetahuan
lebih untuk dapat membedakan setiap jenis berita yang beredar.
1
1.2 RUMUSAN MASALAH
2
BAB II
LANDASAN TEORITIS
Hoaks menurut KBBI adalah berita bohong atau berita tipuan, yang mampu
menipu. Dalam konteks hukum ialah berita yang tidak benar dan dibuat seolah-olah
menjadi berita benar sehingga dapat menggiring opini publik untuk seolah-olah
mempresipsikan bahwa hoaks tersebut adalah sebuah kebenaran.
Dalam era serba digital ini, banyak bertebaran berita hoaks dalam instagram,
facebook, twitter, group whatsaap keluarga serta jejaring sosial lainnya yang
memberikan ruang untuk ajang saling memfitnah ataupun menyebarkan berita
bohong yang sumbernya tidak jelas dengan mengedepankan tujuan-tujuan mereka.
Ini menjadi konsekuensi yang harus diterima dan tidak boleh dikeluhkan oleh
pemerintah dan masyarakat yang telah memilih demokrasi dengan kebebasan
berpendapat yang kebablasan. Bagaimanapun berita hoaks tidak bisa dihilangkan
secara permanen namun dapat di minimalisir dengan cara lebih pintar dalam memilih
informasi dalam memilahnya.
3
2.2 KEBEBASAN BERPENDAPAT
4
BAB III
METODE PENELITIAN
Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian ini yang berjudul “inventarisir isu isu sosial, politik, hukum
yang diikuti khalayak masyarakat di Jawa barat” kami menggunakan
pendekatan penelitian kualitatif
Instrumen Penelitian
Pedoman kuisioner
Halaman 1 perkenalan
5
Halaman 2 identitas
1. Nama
2. Usia
3. Asal
4. Jurusan / prodi
sekarang? - politik
- sosial
- hukum
6. Biasanya kamu tau isu isu yang lagi hitz dari mana?
- line today
- lainnya.....................
Halaman 3
6
dalam pasal itu disebutkan, "Setiap orang yang dengan sengaja dan
atau tanpa hak menyebarkan berita bohong dan menyesatkan,
ancamannya bisa terkena pidana maksimal 6 tahun dan denda
maksimal Rp 1 miliar.")?
- cukup
- tidak cukup
7
BAB IV
Pada penelitian terhadap inventarisir isu-isu social, politik, dan hukum yang
diikuti khalayak masyarakat Jawa Barat serta tanggapan berikut solusi dari tersebut,
kami mendapat sebanyak 149 responden dengan 137 diantaranya menjadi sampel
penelitian yang akan menjadi acuan dari penilaian kualitatitf pada penelitian berupa
kuesioner ini.
Pada penelitian ini responden yang kami dapatkan berkisar dari umur 17 – 21
tahun dengan rincian sebagai berikut.
8
Usia Jumah
(responden)
17 3
18 66
19 53
20 14
21 1
TOTAL 137
Dapat dilihat dari tabel bahwa sebaran responden terbanyak di usia kisaran 18
– 19 tahun. Hal ini dikarenakan penyebaran kuesioner terbanyak berada di
lingkungan mahasiswa yang memiliki rentang umur 18 – 19 tahun dan target dari
penelitian ini ialah Mahasiswa serta NonMahasiswa di Jawa Barat.
Status Responden
Status Jumlah
12%
Bukan 16
Mahasiswa
Mahasiswa 121
88%
TOTAL 137
Dari diagram tersebut didapat data berupa terdapat 88% Mahasiswa dan 12%
Nonmahasiswa yang menjadi partisipan responden dalam penelitian ini. Hal ini
menjadi salah satu simpulan berdasarkan statistik bahwa Mahasiswa di Jawa Barat
memiliki ketertarikan yang tinggi terhadap isu-isu sosial, politik, dan hukum
9
dibandingkan Nonmahasiswa di Jawa Barat. Sehingga mahasiswa Jawa Barat dapat
disimpulkan erat dalam mengikuti perkembangan isu-isu tersebut.
(responden)
Hukum 3
Politik 78
Sosial 26
Tidak ada 25
yang lain 5
TOTAL 137
Politik
18%
Sosial
Tidak ada
57% yang lain
19%
Hukum
10
dari tiap orang yang membaca atau melihat suatu opini satu dengan opini lain dari
sumber yang berbeda. Sehingga sumber isu menjadi salah satu parameter dari tujuan
penelitian ini yang menggarap tanggapan publik Jawa Barat terhadap isu yang beredar.
TOTAL 137
Dalam penelitian ini, kami mengambil salah satu isu hangat sebagai salah
satu sampel yang mewakili ketiga bidang tersebut dan didapatkan sebuah isu
mengenai pengatahuan UU ITE. Sebelum memasuki isu yang terjadi, diajukan
pertanyaan mengenai pengetahuan terhadap UU ITE. Dari survey yang kami
lakukan, didapat data berikut persentase dalam bentuk diagram lingkaran.
Tahu 87
64%
TOTAL 137
Tahu Belum tahu
Dari survey didapat perbandingan 87 orang dari 137 orang tahu mengenai UU
ITE. Dengan perbandingan yang melebihi dari setengah responden yang ada, dari segi
statistic pengetahuan khalayak masyarakat mengenai UU ITE termasuk luas sehingga
penelitian dapat dilanjutkan dengan mengkhususkan pertanyaan selanjutnya.
Cukup 101
Tidak Cukup 36
TOTAL 137
26%
74%
Pengetahuan mengenai
s
Isu yang terjadi
0% 58
20% 48
50% 27
70% 4
TOTAL 137
Pengetahuan mengenai
Isu yang terjadi
3%
20% 42%
35%
Setuju 97
Tidak Setuju 40
TOTAL 137
Tanggapan mengenai isu
yang terjadi
29%
71%
Responden dimintai solusi dari isu tersebut dan didapatkan hasil beserta
persentase sebagai berikut.
Solusi lain 41
TOTAL 137
30%
70%
Dari hasil penelitian tersebut didapatkan bahwa 96 dari total 137 responden
setuju dengan isi dari isu yang beredar mengenai UU ITE pasal 28 ayat 1.
BAB V
PENUTUP
4.1 SIMPULAN
Dari hasil kuisioner yang kami lakukan, didapat simpulan sebagai berikut:
1. berdasarkan statistik bahwa Mahasiswa di Jawa Barat memiliki ketertarikan
yang tinggi terhadap isu-isu sosial, politik, dan hukum dibandingkan
Nonmahasiswa di Jawa Barat yaitu sebanyak 88% dari 137 sampel.
2. Isu yang paling sering diikuti responden adalah isu politik
3. Biasanya responden mengetahui isu-isu melalui media sosial yaitu instagram
4. Lebih banyak responden yang telah mengetahui UU ITE tentang berita hoaks
dibanding yang tidak mengetahui perbandingannya 3 : 1 (tiga banding satu)
dari jumlah sampel
5. Banyak responden yang belum tahu mengenai isu “Penyebaran Hoaks dijerat
UU Terorisme” namun setuju dengan isu tersebut
4.2 SARAN
Menurut kelompok kami, penyebar hoaks sudah cukup diberikan sanksi yang ada
didalam UU ITE.
DAFTAR PUSTAKA