Anda di halaman 1dari 14

Penyakit Jantung: Ketahui Gejala, Penyebab, Pencegahan, dan Penanganannya

Jantung merupakan organ utama penyokong hidup manusia. Bila jantung terganggu, maka
kelangsungan hidup manusia pun juga akan terpengaruh. Untuk itu, serangan jantung ini
merupakan salah satu penyakit yang mematikan di dunia.

Hampir semua kematian mendadak disebabkan oleh serangan jantung yang tidak disadari
penderita. Bahkan gejala yang dialami sebelumnya pun terabaikan.

Ada beberapa jenis penyakit jantung, namun yang paling dominan adalah penyakit jantung
koroner. Koroner sendiri merupakan pembuluh darah utama yang mengalirkan darah ke jantung.
Pembuluh koroner ini sering mendapatkan gangguan dan bisa mengalami kerusakan.

Gangguan yang paling umum terjadi adalah akibat penumpukan kolerterol pada pembuluh darah,
sehingga terjadi proses peradangan yang menyumbat aliran darah, dan fungsi jantung menjadi
terganggu.

Ketahui Proses Terjadinya Penyakit Jantung

Jantung berfungsi normal manakala aliran darah menuju dan keluar dari jantung berjalan dengan
lancar. Biasanya, hal ini ditandai dengan detak jantung atau nadi yang terlalu cepat dibanding
biasanya.

Detak jantung/nadi normal adalah 60-100 denyut per menit. Namun banyak dokter belakangan
ini yang menyarankan denyut normal jantung sekitar 50-70 denyut per menit.

Lalu, bagaimana terjadinya penyakit jantung? Karena suatu hal, biasanya akibat terjadi
penumpukan kolesterol, maka menimbulkan plak. Hal inilah yang memicu pembuluh darah
koroner terganggu dan aliran darah menjadi tidak lancar.

Selain denyut menjadi lebih cepat, tekanan darah juga bisa naik saat kondisi seperti itu. Dan
dampak lanjutannya adalah suplai oksigen menuju jantung akan terhambat, sehingga fungsi
jantung menjadi tidak optimal.

Penderita gangguan jantung ini biasanya akan merasakan nyeri pada dada dan sesak napas. Jika
berlangsung lama dan terlambat mendapatkan penanganan, jantung bisa berhenti total, dan inilah
yang disebut serangan jantung koroner yang berisiko menimbulkan kematian mendadak.
Penyebab Penyakit Jantung Koroner
Penyakit jantung koroner terjadi jika suplai darah ke jantung melalui pembuluh darah koroner
terhambat oleh lemak. Penimbunan lemak di dalam pembuluh darah ini dikenal dengan
istilah aterosklerosis dan merupakan penyebab utama penyakit jantung koroner.
Banyak orang terlambat sadar akan bahaya dan risiko penyakit jantung koroner ini. Sehingga
terlambat dalam penanganannya. Beberapa kondisi orang yang berisiko terkena penyakit
jantung koroner adalah malas berolahraga, menu makanan tidak sehat seperti banyak lemak,
kebiasaan merokok, diabetes, hipertensi/darah tinggi, obesitas dan lainnya, yang jarang disadari.

Kebiasaan buruk lainnya yang memicu penyakit jantung ini adalah kebiasaan makan makanan
yang asin. Sebab, garam memiliki kandungan natrium klorida yang dapat meningkatkan risiko
serangan jantung, stroke, tekanan darah tinggi, hingga gagal ginjal.

Bahkan, malas menggosok gigi pun bisa membuat bakteri yang berada di gigi itu berkembang
bia dan berisiko masuk ke dalam organ tubuh, yang salah satunya bisa mengganggu fungsi
jantung.

Penyumbatan pembuluh darah (aterosklerosis), selain menghambat aliran darah ke jantung, juga
bisa memicu penggumpalan darah yang membuat jantung tersumbat total dan berhenti
berdenyut. Kondisi darurat ini disebut serangan jantung yang berisiko kematian mendadak.

Gejala Penyakit Jantung yang Kerap Diabaikan

Mengingat penyakit jantung merupakan salah satu penyakit yang mematikan, maka sudah
seharusnya setiap orang memahami beberapa gejala yang sering diabaikan penderita berikut ini:

 Rasa nyeri di dada yang tidak biasa

Tidak semua nyeri di dada adalah gejala penyakit jantung, namun sudah sewajarnya setiap nyeri
di dada harus ditangani secara serius. Rasa nyeri akibat serangan jantung ini cukup khas, yakni
seolah dada mendapatkan tekanan beban yang berat dan biasanya nyeri menghilang saat istirahat.
Jika kondisi sudah berat atau parah, rasa nyeri tersebut biasanya tidak akan berkurang atau hilang
meski sudah beristirahat.
 Sering pusing dan mudah lelah

Pusing bisa jadi adalah efek dari fungsi jantung yang tidak normal. Biasanya pusing akibat
jantung ini biasanya terasa berbeda dibanding rasa pusing pada umumnya. Sebab seringkali
diikuti dengan perasaan mudah lelah akibat sirkulasi darah terganggu.

Jenis Penyakit Jantung Koroner


Sesuai dengan tingkat risiko dan penyebabnya, penyakit jantung koroner terbagi beberapa jenis,
yakni:

Angina, atau lebih dikenal dengan angin duduk

Ini terjadi akibat suplai darah terhambat atau terlalu lemah sehingga kinerja jantung menurun

Serangan jantung akibat berhenti berdetak

Ini biasanya diawali atau timbul komplikasi oleh beberapa penyebab, seperti gagal jantung dan
syok kardiogenik karena otot jantung rusak permanen, lalu aritmia akibat detak jantung tidak
normal (terlalu cepat bredetak) dan berisiko berhenti, serta jantung ruptur/retak akibat otot,
dinding, atau katup jantung sudah retak.

Diagnosis Penyakit Jantung Koroner

Guna memastikan apakah gejala di atas merupakan serangan jantung atau bukan, dokter akan
melakukan diagnosa sebagai berikut:

- Cek keluhan/gejala dan riwayat kesehatan keluarga


- Dilakukan tes darah
- Tes X-Ray
- Tes Elektrokardiogram (EKG)
- Tes angiografi coroner
- Tes CT Scan
- MRI Scan
Penanganan Penyakit Jantung Koroner

Apabila sudah terlanjut terserang penyakit jantung, maka beberapa tindakan medis berikut ini
biasanya akan dilakukan oleh dokter, tergantung dari kondisi pasien, yaitu:

Rutin mengonsumsi obat yang diresepkan dokter spesialis jantung pada tahap awal sakit

Penanganan Stent, yakni melalui operasi jika kondisi pembuluh darah jantung tersumbat dan
tidak diobati dengan obat oral

Pengobatan jangka panjang rutin dan tidak boleh berhenti hingga kondisi jantung membaik

Operasi By Pass Jantung (cangkok jantung) jika kondisi darurat, dimana jantung sudah tidak lagi
berfungsi optimal dan perlu diganti dengan jantung baru yang sehat.

Pencegahan Penyakit Jantung Koroner

Hampir semua kasus penyakit jantung berawal dari minimnya kesadaran dan pengetahuan akan
gaya hidup sehat penderita. Oleh karena itu, penting melakukan gaya hidup sehat sebagai
berikut:

Tidak merokok dan minum minuman keras/beralkohol

Jalani pola makan sehat dengan konsumsi buah-buahan serta sayuran, dan kurangi makanan
berlemak

Mengontrol kadar gula dan tekanan darah dalam batas normal

Olahraga teratur

Mitos Seputar Penyakit Jantung

Dunia kesehatan seolah tak pernah sepi dari yang namanya mitos . Salah satu yang banyak
beredar adalah mitos salah tentang penyakit jantung, seperti berikut ini:

Mitos serangan jantung adalah penyakit menurun

Padahal, faktor genetik/keturunan hanya sebagai pemicu saja, bukan penyebab sakit jantung.
Mitos serangan jantung bisa dideteksi oleh penderita

Padahal, organ jantung yang penuh dengan ritmik elektrik dan otomatis hampir tidak
memungkinkan pasien mengetahui kapan serangan jantung terjadi.

Mitos serangan jantung menyerang orang tua/lanjut usia

Itu jelas salah. Faktanya, serangan jantung dapat menyerang siapa saja dan pada usia berapapun.

Mitos keringat di tangan adalah penyakit jantung

Ini tidak sepenuhnya benar. Guna memastikan semua gejala penyakit jantung itu benar adanya,
harus dicek secara medis terlebih dahulu oleh dokter.

https://www.cermati.com/artikel/penyakit-jantung-ketahui-gejala-penyebab-pencegahan-dan-
penanganannya

Pengertian Penyakit Jantung Koroner

Penyakit jantung koroner (PJK) adalah kondisi ketika pembuluh darah jantung (arteri koroner)
tersumbat oleh timbunan lemak. Bila lemak makin menumpuk, maka arteri akan makin
menyempit, dan membuat aliran darah ke jantung berkurang. Berkurangnya aliran darah ke
jantung akan memicu gejala PJK, seperti angina dan sesak napas. Bila kondisi tersebut tidak
segera ditangani, arteri akan tersumbat sepenuhnya, dan memicu serangan jantung.

Arteri koroner adalah pembuluh darah yang mengalirkan darah kaya oksigen ke jantung.
Terdapat dua jenis arteri koroner, yang sama-sama bercabang dari aorta atau pembuluh darah
besar, yaitu:

1. Arteri koroner kiri utama (left main coronary artery/LMCA) – Arteri ini berfungsi
mengalirkan darah ke serambi kiri dan bilik kiri jantung. LMCA terbagi menjadi dua
bagian, yaitu:

- Left anterior descending (LAD) – berfungsi mengalirkan darah ke bagian depan dan kiri
jantung.

- Circumflex (LCX) – berfungsi mengalirkan darah ke bagian belakang dan sisi luar jantung.
2. Arteri koroner kanan (right coronary artery/RCA) – Arteri ini mengalirkan darah ke
serambi kanan dan bilik kanan. Selain itu, RCA juga mengalirkan darah ke nodus
sinoatrial dan nodus atrioventrikular, yang mengatur ritme jantung. RCA terbagi
menjadi right posterior descending dan acute marginal artery. Bersama LAD, RCA juga
mengalirkan darah ke bagian tengah jantung, dan septum (dinding pemisah antara bilik
kanan dan bilik kiri jantung).

Berdasarkan data WHO, penyakit jantung koroner merupakan salah satu penyebab kematian
tertinggi di dunia. Pada tahun 2015 saja, tercatat lebih dari 7 juta orang meninggal karena PJK.
Sedangkan di Indonesia sendiri, lebih dari 2 juta orang terkena PJK di tahun 2013. Dari jumlah
tersebut, PJK lebih sering terjadi pada rentang usia 45-54 tahun.

https://www.alodokter.com/penyakit-jantung-koroner

Penyakit Jantung Koroner

PENGERTIAN GEJALA PENYEBAB DIAGNOSIS PENGOBATAN KOMPLIKASI


PENCEGAHAN

Pencegahan Penyakit Jantung Koroner

Penyakit jantung koroner dapat dicegah dengan menjalani pola hidup sehat, seperti berhenti
merokok dan membatasi konsumsi alkohol. Selain itu, kelola stres dengan baik, misalnya dengan
melakukan relaksasi otot atau latihan pernapasan dalam.

Langkah pencegahan lain adalah dengan rutin menjalani pemeriksaan gula darah dan kolesterol
tiap dua tahun. Pemeriksaan lebih rutin akan disarankan, pada pasien dengan riwayat hipertensi
dan penyakit jantung.

Beberapa langkah lain untuk mencegah penyakit jantung koroner adalah:

Konsumsi makanan bergizi seimbang

Perbanyaklah mengonsumsi makanan tinggi serat, seperti sayur dan buah. Selain itu, batasi kadar
garam pada makanan, tidak lebih dari 1 sendok teh sehari. Hindari makanan dengan kadar
kolesterol tinggi, terutama bila kadar LDL Anda cukup tinggi. Beberapa jenis makanan tinggi
kolesterol tersebut antara lain:

Makanan yang digoreng.

Ati

Kuning telur

Mentega

Otak sapi dan jeroan hewan

Udang

Makanan cepat saji

Jenis makanan lain yang harus dihindari adalah makanan berkadar gula tinggi, karena dapat
meningkatkan risiko terkena diabetes, salah satu faktor risiko penyakit jantung koroner.

Sebaliknya, tingkatkan kadar kolesterol baik atau HDL dengan memperbanyak konsumsi
makanan tinggi lemak tak jenuh, seperti minyak ikan, alpukat, kacang-kacangan, serta minyak
zaitun dan minyak sayur.

Lakukan olahraga rutin

Pola makan sehat yang dikombinasikan dengan olahraga rutin dapat menjaga berat badan ideal.
Di samping itu, olahraga rutin dapat menurunkan kadar kolesterol dan menjaga tekanan darah
tetap normal.

Luangkan waktu setidaknya 150 jam dalam seminggu, untuk berolahraga. Misalnya dengan
jogging 30 menit setiap hari. Selain jogging, senam, atau renang juga dapat menjaga kesehatan
jantung.

Konsumsi obat dengan benar

Sangat penting untuk mengikuti petunjuk dokter dalam mengonsumsi obat. Penting untuk diingat
bahwa jangan menghentikan pengobatan tanpa terlebih dahulu berkonsultasi dengan dokter,
karena dapat mengakibatkan gejala makin memburuk.
https://www.alodokter.com/penyakit-jantung-koroner/pencegahan

Pengertian Penyakit Jantung Koroner

Penyakit jantung koroner adalah kondisi ketika pembuluh darah utama yang memberi pasokan
darah, oksigen, dan nutrisi untuk jantung menjadi rusak. Biasanya, kondisi ini disebabkan oleh
plak kolesterol dan proses peradangan.

Gejala Penyakit Jantung Koroner

Gejala yang ditimbulkan oleh penyakit jantung koroner, meliputi:

Nyeri dada atau ketidaknyamanan pada dada, nyeri ini bisa menjalar ke leher, rahang, bahu, dan
tangan sisi kiri, punggung, perut sisi kiri (sering dianggap maag). Nyeri ini ringan sampai dengan
berat. Nyeri dada ini disebut dengan “angina” yang dapat bertahan selama beberapa menit. Jika
plak belum menyumbat arteri koronaria secara total, maka angina akan mereda dengan
sendirinya. Jika angina bertahan terus-menerus, maka segera bawa diri ke dokter.

Keringat dingin, mual, muntah, atau mudah lelah.

Irama denyut jantung yang tidak stabil (aritmia), bahkan bisa menyebabkan henti jantung
(sudden cardiac arrest) yang bila tidak ditangani dengan cepat dapat menyebabkan kematian.

Penyebab Penyakit Jantung Koroner

Penyebab penyakit jantung koroner ada banyak. Meski begitu, penelitian telah menunjukkan
bahwa tekanan darah tinggi, kolesterol dan trigliserida tinggi, diabetes, kegemukan, kebiasaan
merokok, serta peradangan pada pembuluh darah merupakan faktor utama yang melukai dinding
arteri, sehingga menyebabkan PJK.

Saat arteri rusak, plak akan lebih mudah menempel pada arteri dan lambat laun menebal.
Penyempitan pembuluh kemudian akan menghambat aliran darah kaya oksigen ke jantung. Jika
plak ini pecah, trombosit akan menempel pada luka di arteri dan membentuk gumpalan darah
yang memblokir arteri. Hal ini dapat menyebabkan angina semakin parah.

Ketika bekuan darah cukup besar, maka arteri akan tertekan yang menyebabkan infark miokard
atau kematian otot jantung.

Faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner


Beberapa faktor yang dapat memengaruhi penyakit jantung koroner,meliputi:

Usia lanjut. Semakin tua, arteri akan semakin menyempit dan rapuh.

Pria lebih memiliki risiko terkena penyakit jantung koroner daripada wanita.

Apabila ada anggota keluarga yang mengidap gangguan jantung, maka risiko PJK meningkat.

Merokok. Nikotin dapat menyebabkan penyempitan arteri sementara karbon monoksida


menyebabkan kerusakan pembuluh.

Memiliki riwayat tekanan darah tinggi dan/atau kadar lemak darah yang tinggi.

Memiliki trauma mental atau stres psikologis berat jangka waktu panjang.

Diagnosis Penyakit Jantung Koroner

Diagnosis penyakit jantung koroner dapat dilakukan dengan wawancara, pemeriksaan fisik,
ataupun pemeriksaan laboratorium. Beberapa jenis pemeriksaan untuk penyakit ini, meliputi:

Elektrokardiogram (EKG)

Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksi adanya kelainan-kelainan pada irama jantung.

Ekokardiogram

Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kerusakan berefek pada fungsi
jantung.

Stress test

Jika seseorang memiliki faktor risiko, dokter akan menyarankan stress test. Pada pemeriksaan
ini, ia akan diminta untuk berjalan atau bersepeda statis sementara dokter akan mengukur
aktivitas jantung dengan EKG.

Pencegahan Penyakit Jantung Koroner

Penyakit ini merupakan penyebab nomor satu dari serangan jantung dimana pada beberapa orang
dapat menyebabkan kematian, penyempitan pada pembuluh darah koroner membuat darah tidak
dapat diantar menuju otot jantung dengan semestinya. Arteri yang sempit, karena timbunan plak
yang mengeras akan membuat suplai oksigen ke jantung terhambat, akibatnya jantung
mengalami kontraksi mendadak yang memicu serangan jantung.

Berikut beberapa tips berguna untuk mencegah penyakit jantung koroner:

Pola makan sehat

Terapkan menu makan yang kaya serat dan cukup nutrisi, perhatikan pula cara pengolahannya,
sebaiknya hindari makanan yang diolah dengan cara digoreng di dalam banyak minyak,
sebaliknya olah makanan dengan cara ditumis, direbus, ataupun dikukus. Jika harus mengolah
makanan dengan cara menggoreng, sebaiknya gunakan minyak zaitun daripada minyak goreng,
sebab minyak zaitun memiliki kandungan lemak yang rendah.

Hindari makanan makanan yang mengandung kolesterol dan lemak tinggi, misalnya seafood –
kandungan kolesterol tinggi di dalamnya dapat membahayakan jantung. Pilih produk makanan
yang rendah lemak atau bahkan tanpa lemak. Konsumsi susu, keju, ataupun mentega yang
rendah lemak.

Selain lemak, hindari juga makanan yang mengandung gula yang tinggi, misalnya soft drink.
Konsumsi karbohidrat secukupnya karena secara alami tubuh akan memproses karbohidrat
menjadi gula dan lemak. Mengonsumsi oat atau gandum dapat membantu menjaga kesehatan
jantung.

Berhenti Merokok

Siapapun tahu bahwa rokok berdampak negatif untuk kesehatan jantung, karena itu, hentikan
kebiasaan merokok segera agar jantung tetap sehat.

Hindari Stres

Saat seseorang mengalami stres, otak memerintah tubuh untuk mengeluarkan hormon kortisol
untuk mengatasinya, tapi jika hormon ini diproduksi berlebihan dapat menyebabkan pembuluh
darah menjadi kaku. Hormon norepinephrine juga akan diproduksi oleh tubuh untuk mengatasi
stres, tapi jika diproduksi berlebihan dapat mengakibatkan tekanan darah meningkat.
Hipertensi

Tekanan darah tinggi juga dapat menjadi penyebab penyakit jantung, sebab tekanan darah yang
berlebihan dapat melukai dinding arteri dan memungkinkan kolesterol LDL memasuki arteri dan
berakibat pada meningkatnya timbunan plak.

Obesitas

Jaga pola makan agar tidak berlebihan, sehingga terhindar dari kegemukan. Seseorang dengan
lingkar pinggang lebih dari 80 sentimeter memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena serangan
jantung koroner.

Selain itu, obesitas atau kelebihan berat badan dapat meningkatkan resiko terkena tekanan darah
tinggi dan diabetes. Diabetes merupakan salah satu faktor yang mempercepat terjadinya penyakit
jantung koroner selain dapat meningkatkan risiko terkena serangan jantung.

Olahraga Teratur

Lakukan olahraga kardio, seperti jogging, berjalan kaki, renang, ataupun bersepeda. Jenis
olahraga tersebut dapat menguatkan kerja otot jantung dan melancarkan peredaran darah ke
seluruh tubuh.

Konsumsi antioksidan

Radikal bebas yang berasal dari polusi udara, asap rokok, dan asap kendaraan bermotor dapat
menyebabkan endapan pada pembuluh darah yang mengakibatkan penyumbatan, radikal bebas
dalam tubuh dapat dihilangkan lewat konsumsi antioksidan, di mana antioksidan bekerja
menangkap radikal bebas dalam tubuh dan membuangnya. Antioksidan bisa diperoleh dari
berbagai macam sayuran dan buah.

Pengobatan Penyakit Jantung Koroner

Beberapa obat yang digunakan untuk mengatasi penyakit jantung koroner, meliputi:

Obat-obatan penurun kolesterol, termasuk statin, niasin, dan fibrat. Obat-obatan ini membantu
mengurangi kadar kolesterol darah, sehingga mengurangi jumlah lemak yang menempel pada
pembuluh.
Aspirin: Obat ini atau pengencer darah lainnya membantu untuk melarutkan darah yang
tersumbat, dan mencegah risiko stroke atau infark miokard. Namun dalam beberapa kasus,
aspirin mungkin bukan pilihan yang baik. Beritahu dokter jika keluarga atau kerabat mengidap
gangguan pembekuan darah.

Beta blockers: Obat ini menurunkan tekanan darah dan mencegah risiko infark miokard.

Nitrogliserin dan inhibitor enzim yang mengubah angiotensin: Obat ini dapat membantu
mencegah risiko infark miokard.

Operasi:

Pemasangan stent untuk memperlebar arteri koroner yang menyempit.

Bedah koroner seperti operasi bypass jantung adalah pengobatan yang paling umum untuk PJK.
Dokter juga dapat melakukan angioplasty jika diperlukan.

https://www.halodoc.com/kesehatan/penyakit-jantung-koroner

Penyebab Jantung Koroner, Pengobatan, dan Pencegahan


Hal-hal yang menjadi penyebab jantung koroner di sini berkaitan dengan faktor-faktor yang
menyebabkan terbentuknya sumbatan arteri koroner oleh proses yang disebut dengan
aterosklerosis. Mari kita ketahu penyebab, faktor resiko, pengobatan, dan pencegahan jantung
koroner. Jantung adalah otot yang kuat yang memompa darah ke paru-paru dan anggota tubuh
lainnya. Jantung juga mengalirkan darah untuk dirinya sendiri melalui arteri koronaria (koroner).
Penyakit jantung koroner berarti terjadinya hambatan atau sumbatan pada arteri koroner
sehingga pasokan darah ke otot-otot jantung menjadi berkurang bahkan tidak ada sama sekali
sehingga menimbulkan berbagai gejala bahkan bisa mengancam nyawa. Hal ini paling sering
disebabkan oleh aterosklerosis atau sumbatan kolesterol pada pembuluh darah arteri. Baca juga:
Fungsi Pembuluh darah. Penyakit jantung koroner (PJK atau) terjadi ketika kolesterol
dan lemak dalam darah menumpuk dan membentuk plak pada dinding dalam pembuluh darah
sehingga membentuk sumbatan. Hal-hal yang menjadi penyebab jantung koroner berarti
berkaitan dengan faktor-faktor yang menyebabkan terbentuknya sumbatan ateroslerosis, dan
inilah yang akan kita bahas. Baca: 7 Gejala Angin Duduk atau Jantung Koroner

Penyebab Penyakit Jantung Koroner


Faktor-faktor berikut ini sangat mungkin menjadi penyebab jantung koroner:

 Kolesterol Tinggi. Kolesterol merupakan jenis lemak yang diproduksi oleh hati yang
berasal dari lemak jenuh dalam makanan. Meskipun kolesterol penting bagi sel-sel sehat, terlalu
banyak dalam darah dapat menyebabkan penyakit jantung. Low-density lipoprotein (LDL) atau
kolesterol jahat adalah jenis kolesterol yang bisa menumpuk di dinding arteri koroner bagian
dalam dan meningkatkan risiko PJK. Baca: Cara benar Menurunkan Kolesterl Jahat

 Tekanan darah tinggi. Hipertensi kronis, yakni tekanan darah sistolik (140 mm Hg atau
lebih) atau tekanan diastolik (90 mmHg atau lebih) dapat menyebabkan penyakit jantung
koroner.

 Merokok cukup dikenal sebagai faktor utama yang dapat merusak jantung,


meningkatkan risiko terjadinya pembekuan darah dan merusak arteri. Risiko penyakit jantung
koroner meningkat sekitar 24 persen.

 Diabetes. Kadar gula darah tinggi pada penyakit diabetes dapat meningkatkan risiko


penyakit jantung koroner. Diabetes dapat membuat lapisan dalam pembuluh darah menjadi lebih
tebal, sehingga membatasi aliran darah ke jantung.

 Trombosis. Gumpalan darah yang terbentuk di dalam arteri koroner (trombosis) akan
menyebabkan pembuluh darah menyempit dan mencegah aliran darah ke otot jantung. Hal ini
biasanya terjadi di tempat yang sama di mana aterosklerosis berada, yang pada akhirnya dapat
menyebabkan serangan jantung.

Faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner

Faktor-faktor dibawah ini akan meningkatkan risiko PJK:

 Tidak olahraga teratur

 Kelebihan berat badan / obesitas

 Memiliki riwayat keluarga yang mengalami penyakit jantung

 Minum alkohol berlebihan

 Stres kronis atau depresi

Pengobatan Penyakit Jantung Koroner


Mungkin Anda sudah mendengar berbagai terapi yang digunakan untuk menangani penyakit
jantung koroner, baik dengan obat-obatan (tanpa operasi) atau dengan operasi. Obat-obatan

 Obat Anti-koagulan untuk mencegah pembentukan gumpalan darah

 ACE inhibitor (contohnya: captopril)

 Beta blockers

 Calcium channel blockers

 Nitrat

 Sindrom koroner akut

 Angina tidak stabil yang tidak responsif terhadap pengobatan

 Angina berat dengan episode berulang yang berlangsung lebih dari 20 menit

 Tanda-tanda penyakit arteri koroner (CAD) yang parah

Pencegahan Jantung Koroner

Kita dapat mengurangi resiko serangan jantung dengan gaya hidup yang sehat sebagai berikut:

 Jangan merokok.

 Makan makanan yang sehat yang rendah kolesterol, lemak jenuh, dan garam.

 Melakukan latihan aerobik selama minimal 30 menit per hari, tiga hari dalam seminggu.

 Menurunkan berat badan berlebih.

 Kunjungi dokter secara teratur untuk memeriksa kolesterol darah dan tekanan
darah. Baca juga: Kadar Kolesterol Normal

https://www.honestdocs.id/penyebab-jantung-koroner-pengobatan-dan-pencegahan

Anda mungkin juga menyukai