Anda di halaman 1dari 13

MENU

Search

Search

Sridianti.com

Skip to content

 Teknologi
 Kesehatan
 Kimia
 Fisika
 Biologi

Pengaruh suhu pada laju fotosintesis


Monica Agnesia    13/12/2018 13/12/2018    Komentar Dinonaktifkan pada Pengaruh suhu pada
laju fotosintesis
 Suhu rendah
 Suhu sedang
 Suhu tinggi
 Artikel Lainnya

Fotosintesis adalah proses dimana tanaman dan beberapa bakteri memproduksi

glukosa. Prosesnya dapat diringkas dengan menggunakan persamaan kata: Karbon

dioksida + air (Menggunakan sinar matahari) = glukosa + oksigen. Prosesnya terjadi

di dalam struktur khusus yang disebut kloroplas yang berada pada sel daun.

Tingkat fotosintesis optimum menyebabkan pembuangan sejumlah besar karbon

dioksida dari atmosfir lokal, menghasilkan jumlah glukosa yang lebih banyak.

Karena kadar glukosa dalam tanaman sulit diukur, para ilmuwan biasanya

menggunakan asimilasi karbon dioksida sebagai alat untuk mengukur tingkat


fotosintesis. Tingkat fotosintetik maksimum bervariasi antara spesies tanaman tapi

tanaman seperti jagung dapat mencapai tingkat asimilasi karbon dioksida setinggi

100 miligram per desimeter per jam (0,075 ounce per kaki kubik per jam). Untuk

mencapai pertumbuhan optimum beberapa tanaman, petani perlu menyimpannya

di rumah kaca yang mengatur kondisi seperti kelembaban dan suhu. Ada tiga

kondisi suhu dimana laju fotosintesis mengalami perubahan.

Suhu rendah
Enzim adalah molekul protein yang digunakan oleh organisme hidup untuk

melakukan reaksi biokimia. Protein dilipat menjadi bentuk yang sangat khusus, dan

ini memungkinkan mereka mengikat secara efisien molekul-molekul yang diminati.

Pada suhu rendah, antara 0 dan 10 derajat Celcius (32 dan 50 derajat Fahrenheit),

enzim yang melakukan fotosintesis tidak bekerja secara efisien, dan ini mengurangi

tingkat fotosintesis. Hal ini menyebabkan penurunan produksi glukosa dan akan

mengakibatkan pertumbuhan kerdil. Pemasangan pemanas rumah kaca dan

termostat dapat mencegah hal ini terjadi.

Suhu sedang
Pada suhu sedang, antara 10 dan 20 derajat Celsius (50 dan 68 derajat Fahrenheit),

enzim fotosintesis bekerja pada tingkat optimumnya, sehingga laju fotosintesis


tinggi. Bergantung pada tanaman tertentu yang dimaksud, termostat rumah kaca

harus diatur ke suhu di dalam kisaran ini. Pada suhu optimum ini, faktor pembatas

menjadi difusi karbon dioksida ke dalam daun.

Suhu tinggi
Pada suhu di atas 20 derajat celcius (68 derajat Fahrenheit) laju fotosintesis

berkurang karena enzim tidak bekerja seefisien mungkin. Ini juga akan terjadi

peningkatan difusi karbon dioksida memasuki daun. Pada suhu di atas 40 derajat

celcius (104 derajat Fahrenheit), enzim yang melakukan fotosintesis kehilangan

bentuk dan fungsinya, dan tingkat fotosintesis menurun dengan cepat. Grafik laju

fotosintesis versus suhu sehingga memiliki tampilan melengkung dengan laju

puncak yang terjadi mendekati suhu kamar. Dengan demikian, rumah kaca atau

kebun yang memberikan cahaya dan air yang optimal akan tetap menghasilkan

energi yang lebih sedikit jika terlalu panas.

Kata Kunci: hubungan fotosintesis dengan suhupdf.

KONTEN TERPROMOSIKAN
Hasilkan Rp10.400.000 tiap 60 detik dari komputer Anda
Olymp Trade
Olymp Trade

Pertanyaan terbesar tentang wabah virus korona akhirnya terjawab


HerBeauty
HerBeauty
Model-model jelita berukuran-plus melampaui standar kecantikan
HerBeauty
HerBeauty

Artikel Lainnya

 Pengaruh suhu pada Aktivitas Enzim

 Gerak Yang Dilakukan Bunga Tulip Pada Suhu Tertentu

 Pengaruh suhu terhadap cairan

 Jelaskan fungsi klorofil pada proses fotosintesis

 Pengaruh Peradaban Mesir kuno pada Masyarakat Indonesia

 Pengaruh Karbon Monoksida Pada Tubuh Manusia

 Pengaruh Suhu terhadap Membran Sel

 Pengaruh obat pada Sistem Saraf

 Pengaruh pH pada enzim amilase


 Pengaruh suhu pada Aktivitas Enzim

Biologi    Apa yang dimaksud dengan Fotosintesis, Fotosintesis, Suhu

Navigasi pos
Reaksi Fusi Termonuklir Matahari
3 Kondisi ideal untuk pertumbuhan bakteri
POS-POS TERBARU

 Dampak Positif dan negatif media sosial sebagai berikut:


 Rektum adalah: Pengertian, fungsi, gangguan
 Pengertian Nukleus (inti sel) dan fungsinya
 Fungsi hati: Struktur; regenerasi, gangguan, cara menjaganya
 Mortalitas adalah
 Fungsi Sistem limfatik
 Fungsi Sendi engsel: Anatomi dan gangguan
 Fungsi Sel darah putih: Jenis dan gangguan
 Fungsi Sistem saraf pusat: Pengertian, anatomi dan gangguan
 Fungsi Langit-langit lunak

CIRI

 Media sosial
 lumut tanduk
 Protozoa
 Protista mirip tumbuhan
 Interaksi Disosiatif

ARTI

 Biofuel
 Prometafase
 Sitoskeleton
 Simbiosis Komensalisme
 Pithecanthropus Erectus

PENGARUH INTENSITAS CAHAYA DAN SUHU TERHADAP


LAJU FOTOSINTESIS Juni 28, 2010

Filed under: Uncategorized — arcturusarancione @ 7:46 PM

1. Tujuan
Melihat pengaruh suhu dan intensitas cahaya terhadap laju fotosintesis dengan mengukur
banyaknya O2 yang dikeluarkan.

1. Pendahuluan

Fotosintesis adalah suatu proses yang hanya terjadi pada tumbuhan yang berklorofil dan bakteri
fotosintetik, dimana energi matahari (dalam bentuk foton) ditangkap dan diubah menjadi energi
kimia (ATP dan NADPH). Energi kimia tersebut akan digunakan sebagai bahan baku
pembentukan karbohidrat, yang disusun melalui fiksasi karbondioksida dan air (Devlin, 1975).
Fotosintesis dapat diartikan juga sebagai suatu proses biokimia pembentukan zat makanan atau
energi yaitu glukosa yang dilakukan tumbuhan, alga, dan beberapa jenis bakteri dengan
menggunakan zat hara, karbondioksida, dan air serta dibutuhkan bantuan energi cahaya matahari.
Hampir semua makhluk hidup bergantung dari energi yang dihasilkan dalam fotosintesis.
Akibatnya fotosintesis menjadi sangat penting bagi kehidupan di bumi. Fotosintesis juga berjasa
menghasilkan sebagian besar oksigen yang terdapat di atmosfer bumi. Organisme yang
menghasilkan energi melalui fotosintesis (photos berarti cahaya) disebut sebagai fototrof
(http://en.wikipedia.org).

Proses fotosintesis dipengaruhi beberapa faktor, yaitu: faktor yang dapat mempengaruhi secara
langsung maupun faktor yang tidak mempengaruhi secara langsung. Faktor yang memengaruhi
langsung adalah kondisi lingkungan, seperti: intensitas cahaya, suhu, konsentrasi karbon
dioksida, kadar air, dan kadar fotosintat. Faktor yang memengaruhi secara tidak langsung, yakni:
terganggunya beberapa fungsi organ yang penting bagi proses fotosintesis dan tahap
pertumbuhan tanaman. Proses fotosintesis sebenarnya peka terhadap beberapa kondisi
lingkungan yang memengaruhi secara langsung (direct), sehingga factor-faktor itu dikenal juga
sebagai faktor pembatas dalam laju fotosintesis (http://www.tutorvista.com).

III. Hasil Pengamatan

Tabel 1. Jumlah Gas yang Dihasilkan pada Intensitas Cahaya yang Diberikan

Jarak Cahaya (cm) Intensitas Cahaya Relatif Jumlah Gas (mm/waktu)

20°C 30°C

15 100 20 27,75

25 36 27,5 10,5

60 6,25 10 12,25

120 1,5625 2,5 5,5

IV. Pembahasan

Tumbuhan bersifat autotrof. Autotrof artinya dapat mensintesis makanan langsung dari senyawa
anorganik. Tumbuhan menggunakan karbon dioksida dan air untuk menghasilkan gula dan
oksigen yang diperlukan sebagai makanannya. Selain bahan anorganik tersebut, cahaya matahari
juga sangat berperan penting dalam proses fotosintesis, oleh sebab itu tumbuhan disebut juga
sebagai organism fotoautotrof. Proses fotosintesis mengikuti persamaan reaksi sebagai berikut :

6H2O + 6CO2 + cahaya → C6H12O6 (glukosa) + 6O2

Praktikum ini membahas mengenai pengaruh intensitas cahaya dan suhu terhadap laju
fotosintesis dari tumbuhan air, Hydrilla sp. yang diamati dengan menggunakan mikroburet
audus. Berdasarkan hasil pengamatan, terjadi perbedaan volume oksigen yang dihasilkan oleh
Hydrilla sp. pada jarak sumber cahaya yang berbeda. Semakin dekat dengan sumber cahaya,
akan semakin banyak jumlah oksigen yang dihasilkan. Hal tersebut dapat diamati dari semakin
banyaknya gelembung-gelembung udara yang terbentuk pada pipa kapiler mikroburet audus.
Gelembung-gelembung ini awalnya berukuran kecil, kemudian membesar ketika bergabung
dengan gelembung lainnya. Jarak sumber cahaya yang lebih dekat dengan tanaman,
mengindikasikan jumlah cahaya/intensitas cahaya yang diterima oleh tanaman akan semakin
besar. Diasumsikan pada jarak sebesar 15 cm, intensitas cahayanya adalah 100. Nilai ini akan
semakin menurun seiring dengan jarak sumber cahaya yang menjauh.

Tak hanya pengaruh intensitas cahaya, namun suhu air sebagai habitat hydrilla sp. Juga memiliki
pengaruh yang cukup signifikan. Terlihat perbedaan yang cukup besar antara perlakuan 20°C
dan 30°C, yakni pada suhu yang lebih tinggi laju fotosintesis menjadi meningkat dengan volume
gelembung udara (O2) yang semakin membesar. Hasil demikian diperoleh karena enzim yang
mengatur proses fotosintesis pada tumbuhan bekerja optimum pada suhu 30°C. Enzim-enzim ini
mengkatalis reaksi fotosintesis agar berlangsung secara efisien dan efektif (www.tutorvista.com).

Selain factor intensitas cahaya dan suhu, terdapat beberapa factor lain yang mendorong laju
fotosintesis, yaitu : konsentrasi CO2, konsentrasi klorofil, air, aplikasi, dan titik kompensasi.
Kenaikan konsentrasi CO2 sebesar 0,1% dan konsentrasi klorofil akan berpengaruh secara
signifikan hingga mencapai 2 kali lipat laju fotosintesis semula. Air merupakan salah satu factor
pembatas dalam laju fotosintesis, karena membukanya stomata daun untuk memperoleh CO2
akan berdampak bagi transpirasi air oleh tumbuhan. Apabila kondisi transpirasi ini berlebihan,
maka akan sangat merugikan tumbuhan. Titik kompensasi yang terlalu kecil juga dapat
menghambat fotosintesis untuk mencapai kondisi optimum. Jumlah CO2 yang dilepaskan selama
proses respirasi terlalu besar, dan tidak seimbang denagn jumlah CO2 yang diserap untuk
fotosintesis. Hal tersebut akan merugikan tumbuhan, karena cadangan makanan terbatas, namun
respirasi dalam jumlah besar terus berlangsung (www.neiljohan.com).

Laju fotosintesis yang telah mencapai kapasitas maksimum, akan dibatasai oleh faktor pembatas.
Faktor ini akan mencegah laju fotosintesis dari naik di atas tingkat tertentu, bahkan jika kondisi
lainnya yang diperlukan untuk fotosintesis ditingkatkan. Setelah kondisi maksimum ini tercapai,
laju fotosintesis akan kembali menurun akibat dari factor pembatas ini. Penurunan ini dapat
terlihat dari belokan maupun patahan pada grafik. Terlihat dari grafik bahwa factor pembatas
pada suhu 20°C ketika intensitas cahaya bernilai 36, dan menurun pada intensitas cahaya 100.
Namun demikian, hasil percobaan ini dapat saja terpapar beberapa kesalahan sehingga hasil yang
diperoleh kurang tepat. Seperti kesalahan praktikan ketika mengukur panjang gelembung,
maupun ketidaktepatan sewaktu memasang alat yang memungkinkan O2 yang dihasilkan tidak
seluruhnya masuk ke dalam mikroburet audus (www.123helpme.com).

1. Kesimpulan

Fotosintesis adalah suatu mekanisme pembentukan zat makanan yang dilakukan oleh organisme
fotoautotrof dengan menggunakan CO2, air, dan cahaya matahari. Laju fotosintesis dipengaruhi
oleh intensitas cahaya dan suhu, yaitu semakin tinggi intensitas cahaya dan suhu yang
berlangsung selama proses tersebut, maka fotosintesis akan berlangsung semakin cepat.
Besarnya laju fotosintesis dapat diamati dari jumlah O2 ynag dihasilkan. Selain kedua faktor di
atas, fotosintesis juga dipengaruhi oleh : konsentrasi karbon dioksida, konsentrasi klorofil, air,
dan titik kompensasi. Laju fotosintesis juga dikontrol oleh suatu faktor pembatas ketika telah
mencapai kondisi maksimum.

VI. Daftar Pustaka

[Anonim]. 2010. Photosyntesis [terhubung berkala]. http://


en.wikipedia.org/wiki/Photosynthesis.html (23 Mei 2010)

[Anonim]. 2010. Effect of Temperature on The Rate of Photosynthesis of Elodea [terhubung


berkala]. www.123helpme.com/view.asp?id=121718 (23 Mei 2010)

[Anonim]. 2010. Factors Affecting Photosyntesis [terhubung berkala].


www.tutorvista.com/content/biology/…/factors-affecting-photosynthesis.php (23 Mei 20101)

[Anonim]. 2010. Rate of Photosyntesis [terhubung berkala].


www.neiljohan.com/projects/biology/rate-of-photosynthesis.htm (23 Mei 2010)

1. Jawaban Pertanyaan
2. Semakin jauh jarak sumber cahaya, akan semakin sedikit juga O2 yang dihasilkan dikarenakan
oleh intensitas cahaya yang akan semakin berkurang (intensitas cahaya berbanding terbalik
denagn kuadrat jarak sumber cahaya). Banyaknya jumlah gas yang terbentuk menunjukkan
besar laju fotosintesis dan intensitas cahaya berpengaruh pada fotosintesis, bahkan dapat
diduga sebagai factor pembatas.
3. Reaksi yang dimaksud adalah reaksi gelap dan terang.

–          Reaksi terang, berlangsung ketika cahaya tersedia. Dalam reaksi ini berlaku semkain jauh
jarak dan semakin kecil intensitas cahaya yang diterima tumbuhan akan membuat O2 yang
dihasilkan semakin sedikit. Begitu pula hal sebaliknya.

–          Reaksi gelap, yaitu reaksi pada saat kekurangan cahaya dan dibantu oleh enzim. Enzim
erat hubungannya dengan suhu. Pada suhu optimum kerja enzim (30°C) O2 yang dihasilkan akan
lebih banyak daripada suhu 20°C
PENGARUH INTENSITAS CAHAYA
DAN SUHU TERHADAP LAJU
FOTOSINTESIS
Nama : Bambang Sutrisno Tgl Praktikum : Mei 2011
NRP : A24090137 Bahan Tanaman : Hydrilla sp.
Mayor : AGH Asisten : 1. Henny W (G34070044)
Kelompok : 5 2. Nisfulaila YK (G34070085)

PERCOBAAN 6
PENGARUH INTENSITAS CAHAYA DAN SUHU TERHADAP LAJU FOTOSINTESIS

TUJUAN PERCOBAAN
Melihat pengaruh suhu dan intensitas cahaya terhadap laju fotosintesis dengan mengukur
banyaknya O2 yang dikeluarkan.

II. HASIL PENGAMATAN


Tabel 1. Pengaruh Intensitas Cahaya terhadap Laju Fotosintesis
Jarak Cahaya Intensitas Cahaya Relatif Jumlah Gas rata-rata ulangan (mm3/menit)
(cm) Hoagland 20oC Hoagland 30oC H+Na2Co3
20°C H+Na2Co3
30°C
15 100 0 2,745 15,7 3
25 36 0 1,96 5,5 1
60 6.25 0 1,57 0 1
120 1.56 0 0 0 0

Grafik 1. Pengaruh perlakuan Suhu terhadap jumlah gas rata-rata

Grafik 2. Pengaruh Suhu terhadap jumlah gas rata-rata

Contoh Perhitungan :
I1/I2= ((〖r2)〗^2)/〖(r1)〗^2
100/I2 = 〖25〗^2/〖15〗^2 2. 100/I4 = 〖120〗^2/〖15〗^2 3. 100/I3 = 〖60〗^2/
〖15〗^2
I2 = 36 I4 = 1.5625 I3 = 6.25

III. PEMBAHASAN
Cahaya menjadi faktor pembaatas fotosintesis pada intensitas cahaya rendah. Dibawah
intensitas cahaya tertentu kenaikan intensitas cahaya tidak mempengaruhi produksi oksigen.
Keadaan ini disebut sebagai jenuh cahaya pada kondisi percobaan. Ada kemungkinan keadaan
jenuh cahaya terjadi karena CO² menjadi faktor pembatas. Jika demikian maka kenaikan CO²
akan menghilangkan pengaruh intensitas cahaya sebagai faktor pembatas selanjutnya akan
meningkatkan laju fotosintesis.
Cahaya bagi tumbuhan hijau akan dimanfaatkan dalam proses fotosintesis pada reaksi terang
yang akan menghasilkan energi dan hasil sampingan berupa O2 (gelembung udara) . Dalam
percobaan ini bertujuan untuk mengamati seberapa besar pengaruh intensitas cahaya terhadap
jumlah oksigen yang dihasilkan, hal ini dikarenakan oksigen dapat diamati secara kasat mata
dan dapat dengan mudah dihitung volumenya. Namun jika dalam percobaan dikaitkan dengan
faktor suhu, maka yang akan menjadi faktor pembatas adalah intensitas cahaya, jika dalam
jumlah kecil akan menimbulkan pengaruh terhadap jumlah oksigen yang dikeluarkan (Thomas
JB 1965).
Jika intensitas cahaya atau konsentrasi CO2 menjadi faktor pembatas fotosintesis maka suhu
tidak akan mempengaruhi fotosintesis atau sangat sedikit sekali mempengaruhi karena reaksi
fotokimia tidak peka terhadap suhu (Q10= 0,1 ) dan difusi mempunyai Q10=1,5. Laju
fotosintesis bersifat bersifat tanggap terhadap suhu jika cayaha bukan merupakan faktor
pembatas. Pada reaksi selanjutnya yaitu reaksi enzimatik kenaikan suhu akan mempengaruhi
laju dan keseluruhan proses fotosintesis(Hopkins 2004).
Selain faktor-faktor luar seperti suhu, intensitas cahaya dan CO2 yang mempengaruhi
fotosintesis , faktor dalam yang juga penting mempengaruhi faktor ini adalah konsentrasi
klorofil, defisit air dan konsentrasi enzim.
Pada percobaan, jumlah oksigen yang dihasilkan pada reaksi fotosintesis yang tertinggi yaitu
pada intensitas cahaya 100 J dan pada jarak 15 cm yaitu sebesar 2,745 mm/detik pada larutan
Hoagland suhu 30°C dan 15,7 mm/detik pada perlakuan Hoagland + Na2Co3 suhu 30°. Lalu,
pada perlakuan Hoagland suhu 20°C tidak di dapatkan gelembung udara.
Semakin jauh jarak sumber cahaya, akan semakin sedikit juga O2 yang dihasilkan dikarenakan
oleh intensitas cahaya yang akan semakin berkurang (intensitas cahaya berbanding terbalik
denagn kuadrat jarak sumber cahaya). Banyaknya jumlah gas yang terbentuk menunjukkan
besar laju fotosintesis dan intensitas cahaya berpengaruh pada fotosintesis, bahkan dapat
diduga sebagai factor pembatas.
Hasil percobaan menunjukkan bahwa intensitas cahaya mempengaruhi laju fotosintesis dan
suhu tidak mempengaruhi fotosintesis atau sangat sedikit sekali mempengaruhi karena
intensitas cahaya menjadi faktor pembatas fotosintesis. Oleh karena itu, hasil ini belum dapat
menunjukkan sifat reaksi ganda fotosintesis yaitu pada reaksi enzimatik dimana kenaikan suhu
mempengaruhi laju dan keseluruhan proses fotosintesis. CO2 dianggap sebagai pembatas
namun tidak berperan secara langsung. Konsentrasi CO2 dapat dikatakan sebagai faktor
pembatas jika dalam jumlah yang rendah akan menyebabkan laju fotosintesis semakin lambat
yang dapat ditunjukkan semakin sedikitnya jumlah O2 yang dihasilkan.

IV. Kesimpulan
Intensitas cahaya dan jarak cahaya ke alat percobaan mempengaruhi jumlah oksigen yang
dihasilkan pada reaksi fotosintesis dalam percobaan sehingga intensitas cahaya menjadi faktor
pembatas fotosintesis. Selain intensitas cahaya, Suhu dan larutan yang digunakan
mempengaruhi fotosintesis oleh tanaman Hydrilla.

Anda mungkin juga menyukai