Anda di halaman 1dari 3

PEMULIAAN TANAMAN LANJUTAN

“Resume Materi Seleksi Gametofit Sporofit”

Oleh :

WA ODE HERVINA
G2A119009

PROGRAM STUDI AGRONOMI


PASCA SARJANA
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2020
SELEKSI GAMETOFIT SPOROFIT

1. Seleksi Gametofitik (seleksi polen) adalah aplikasi tekanan seleksi pada

generasi sporo-fitik untuk memperbaiki keturunan sporofitik. Generasi

gametofit berkembang dari sel-sel haploid (mikrospora) yang dihasilkan

melalui pembelahan miosis kemudian berkembang dari zigot (diploid)

menjadi tanaman dewasa yang memiliki struktur betina (pistil) dan jantan

(antera) hingga berakhir pd pembentukan embrio.

2. Alasan Seleksi gamet jantan lebih mudah dari seleksi gamet betina yaitu

karena (1) persaingan perkembangan antara polen di dlm antera dan

perkecambahan di dalam jaringan yg menghubungkan ovule & (2) fase

bebas antara jatuhnya ke kepala putik dan masuk ke dalam style.

3. Dua alasan pentingnya PCA dlm pemuliaan tanaman yaitu kualitas polen

yg baik dan kemampuan kompetisi polen (pollen tube growth)

4. Tujuan Seleksi gametofit jantan (SGJ) yaitu memperbaiki

kesuburan/kualitas polen dan perbaikan sifat penting pd generasi sporofit.

Sedangkan Keuntungan menggunakan SGJ yaitu Eksploitasi variabilitas

hsl rekombinasi genetik dan tdk tergantung dr kemampuan regenerasi sbgi

aspek negatif somaclonal variation.

5. Masalah yang dihadapi saat seleksi secara in vitro adalah 1) Konvensional

di lapangan luas, populasi besar, pengaruh lingkungan, Ketidakpastian, &

waktu lama (10-20 thn) (2) Perubahan kecil per siklus, & (3) Akibat

negatif faktor biotik. Sedangkan keuntungan seleksi secara in vitro adalah


teratasi pengaruh keragaman lingkungan, penggunaan bhn yg sedikit

(gen/genom  PCR pd level DNA) dan peningkatan kualitas proses

seleksi dlm pemuliaan tanaman.

Anda mungkin juga menyukai