Anda di halaman 1dari 14

LAB ACTIVITY 5

Guidance Imaginary

Makalah ini disusun guna memenuhi

tugas mata kuliah Keperawatan Keluarga

Dosen Pengampu:Ns. Ritanti, M.Kep, Sp.Kep.Kom

Disusun Oleh:

Dwi Arini 1710711034

Riska Hidayattullah 1710711042

Fijri Resky Nendareswari 1710711093

FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAKARTA

2020
DAFTAR ISI

Daftar Isii
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian guided imagenery
B.. Tujuan dan Manfaatguided imagenery
C. Indikasi guided imagenery
D. Waktu melaksanakan guided imagenery
E. Jenis-jenis guided imagenery
BAB III PENUTUP
SOP Guided Imagenary

Teknik guided imagenery


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah swt, atas segala limpahan rahmat &
kasih sayang-Nya. Karena atas izin-Nya lah, akhirnya kami dapat menyelesaikan tugas
makalah tentang Guided imagenary ini dengan baik.

Tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah selain untuk memenuhi tugas yang telah
diberikan, Guided Imanegary

Namun, kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah
ini sehingga belum begitu sempurna. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan
saran dari pembaca agar kami dapat memperbaiki kekurangan-kekurangan tersebut. Sehingga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Depok, 17 Maret 2020

Kelompok 5
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada dasarnya, kecemasan merupakan hal wajar yang pernah dialami


oleh setiap manusia. Kecemasan sudah dianggap sebagai bagian dari
kehidupan sehari-hari. Kecemasan adalah suatu perasaan yang sifatnya umum,
dimana seseorang merasa ketakutan atau kehilangan kepercayaan diri yang
tidak jelas asal maupun wujudnya (Sutardjo Wiramihardja, 2005:66).
Kecemasan adalah sesuatu yang menimpa hampir setiap orang pada waktu
tertentu dalam kehidupannya. Kecemasan merupakan reaksi normal terhadap
situasi yang sangat menekan kehidupan seseorang. Kecemasan bisa muncul
sendiri atau bergabung dengan gejala-gejala lain dari berbagai gangguan
emosi (Savitri Ramaiah, 2003:10).
Untuk mengurangi rasa cemas dapat dilakukan dengan terapi salah satunya
Guide Imegery. guided imagery sebagai sebuah teknik yang memanfaatkan
cerita atau narasi untuk mempengaruhi pikiran, sering dikombinasi dengan
latar belakang musik.   Guided imagery adalah teknik untuk mengarahkan
individu untuk fokus dan berkhayal atau berimajinasi

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud guided imagenary?


2. Apa tujuan dan manfaat guided imagenary?
3. Apa saja indikasi dari guided imagenary?
4. Apa saja jenis-jenis guided imagenary?
5. Kapan saja waktu yang tepat untuk guided imagenary ?

C. Tujuan

1. Mengetahui pengertian guided imagenary


2. Mengetahui tujuan dan manfaat guided imagenary
3. Mengetahui indikasi guided imagenary
4. Mengetahui jenis-jenis guided imagenary
5. Mengetahui kapan waktu yang tepat untuk melakukan guided imagenary
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi
Guided imagery adalah proses yang menggunakan kekuatan pikiran
dengan menggerakkan tubuh untuk menyembuhkan diri dan memelihara
kesehatan atau rileks melalui komunikasi dalam tubuh melibatkan semua
indra meliputi sentuhan, penciuman, penglihatan, dan pendengaran (Potter &
Perry, 2005)
Imajinasi terbimbing (guided imagery) adalah sebuah teknik relaksasi yang
bertujuan untuk mengurangi stres dan meningkatkan perasaan tenang dan
damai serta merupakan obat penenang untuk situasi yang sulit dalam
kehidupan (National Safety Council, 2004).

B. Tujuan
1. Meningkatkan relaksasi otot.
2. Mengurangi stres, baik stres fisik maupun emosional.
3. Mengarahkan secara lembut seseorang ke dalam keadaan dimana pikiran
mereka tenang dan tetap rileks.
4. Membantu menurunkan atau meredakan nyeri dengan mengurangi tekanan
otot dan ansietas (kecemasan).

C. Manfaat
Manfaat guided imagery diantaranya mengurangi stress dan
kecemasan, mengurangi nyeri, mengurangi efek samping, mengurangi
tekanan darah tinggi, mengurangi level gula darah (diabetes), mengurangi
alergi dan gejala pernapasan, mengurangi sakit kepala, mengurangi biaya
rumah sakit, meningkatkan penyembuhan luka dan tulang, dan lain-lain
(Rahmayanti, Yeni. N, 2010).
D. Indikasi
Indikasi dari guided imagery adalah semua pasien yang memiliki
pikiran negatif atau pikiran menyimpang dan mengganggu perilaku
(maladaptif). Misalnya: over generalitation, filter mental, stress, cemas,
depresi, nyeri, hipokondria, loncatan kesimpulan dan lain-lain.

E. Waktu

Guided imagery dapat dilakukan pada pagi dan malam hari, tidak ada batas
ketentuan untuk melakukan teknik ini. Durasi/frekuensi: 10-15 menit.

F. Jenis Guided Imagery


1. pleasant imagery (imajinasimenyenangkan misalnya membayangkan tempat
yang tenang),
2. physiologically focused imagery (imajinasi fokus fisiologis misalnyaberfokus
pada fungsi fisiologis yang membutuhkan penyembuhan),
3. mental rehearsal (latihan mental misalnya membayangkan tugas tertentu
sebelum kejadian), 
4. receptive imagery (scanning tubuh untuk penyembuhan langsung) (Hart,
2008).
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Guided imagery adalah proses yang menggunakan kekuatan pikiran


dengan menggerakkan tubuh untuk menyembuhkan diri dan memelihara
kesehatan atau rileks melalui komunikasi dalam tubuh melibatkan semua
indra meliputi sentuhan, penciuman, penglihatan, dan pendengaran (Potter &
Perry, 2005). Guided imagenary ini untuk Meningkatkan relaksasi otot.,
Mengurangi stres, baik stres fisik maupun emosional, Mengarahkan secara
lembut seseorang ke dalam keadaan dimana pikiran mereka tenang dan tetap
rileks, Membantu menurunkan atau meredakan nyeri dengan mengurangi
tekanan otot dan ansietas (kecemasan).
DAFTAR PUSTAKA

Atkinson, Rita L & Richard C. 1991. Pengantar Psikologi. Jilid II Terjemahan.


Erlangga:Jakarta
Hawari D. 2001. Manajemen Stress, Cemas dan Depresi Edisi Kesatu. FKUI
Jakarta.
Standar Operasional Prosedur (SOP): Teknik Distraksi Guided Imagery

NO URAIAN PENILAIAN
0 1 2
A. FASE PRE ORIENTASI
1. Mengeksplorasi perasaan, harapan, dan
kecemasan diri sendiri.
2. Menganalisis kekuatan dan kelemahan diri
perawat sendiri.
3. Mengumpulkan data tentang peserta
4. Merencanakan pertemuan pertama dengan
peserta
B. FASE ORIENTASI
1. Salam dan memperkenalkan diri
2. Validasi pasien :
a. Nama pasien
b. Tanggal lahir pasien
3. Kontrak waktu: 30-40 menit
4. Kontrak tempat
5. Sebutkan tujuan dilakukannya tindakan
6. Bersikap ramah dan sopan

C. FASE KERJA
1. Menjelaskan pengertian, tujuan, dan manfaat
teknik distraksi guided imagery
2. Memberi kesempatan peserta untuk bertanya
3. Mencontohkan cara melakukan teknik distraksi
guided imagery
4. Meminta peserta untuk melakukan teknik
distraksi guided imagery
5. Dimulai dengan proses relaksasi pada umumnya
yaitu meminta kepada peserta untuk perlahan-
lahan menutup matanya dan fokus pada nafas
mereka.
6. Peserta didorong untuk relaks, mengosongkan
pikiran dan memenuhi pikiran dengan bayangan
yang membuat damai dan tenang.
7. Peserta dibawa menuju tempat spesial dalam
imajinasi mereka (misal: sebuah pantai tropis, air
terjun, lereng pegunungan, dll), mereka dapat
merasa aman dan bebas dari segala gangguan
(interupsi). (Bila keadaan memungkinkan)
8. Pendengaran difokuskan pada semua detail dari
pemandangan tersebut, pada apa yang terlihat,
terdengar dan tercium dimana mereka berada di
tempat special tersebut (Bila keadaan
memungkinkan)
9. Dalam melakukan teknik ini, dapat juga
digunakan radiotape dengan musik yang lembut
atau suara-suara alam sebagai background,
waktu yang digunakan 10-15 menit.
D. FASE TERMINASI
Evaluasi validasi :
1. Tanyakan perasaan peserta setelah dilakukan
tindakan
2. Observasi perawat terhadap peserta setelah
dilakukan tindakan
3. Rencana tindak lanjut untuk peserta
4. Kontrak waktu yang akan datang
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan
perawatan.
E. DOKUMENTASI
Sikap perawat :
1. Sopan
2. Ramah
3. Hati-hati


JUMLAH NILAI : x 100% = ...

Jakarta, 2019

Dosen Penilai

................................................

1) Teknik Guided Imagery


1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Permisi Ibu . Bertemu lagi dengan saya ...... Ibu boleh saya temani
ngobrol lagi hari ini?’
“Ibu bagaimana perasaan Ibu hari ini, sepertinya Ibu tampak lebih gelisah
dari kemarin?
“Oh seperti itu. Kalau begitu, apa ibu keberatan kalau saya temani ibu
disini.”
b. Evaluasi/Validasi
“Oh begitu, Bu. Benar kan tidak apa-apa kalau saya temani ngobrol disini?
Seperti kemarin, ibu bisa ceritakan perasaan dan keluhan ibu pada saya.
Saya akan membantu ibu kalau bisa.”
“Ibu, saya lihat ibu hari ini gelisah sekali, padahal kemarin kita sudah
belajar cara mengurangi cemas kan ibu. Apa Ibu sudah mempraktikan
teknik yang kita pelajari kemarin ibu?”
“Apa ada hal yang ibu cemaskan sampai ibu merasa gelisah lagi?”
c. Kontrak Topik-Tujuan-Tempat-Waktu
“Oh seperti itu. Saya turut prihatin ibu. Tapi ibu jangan langsung
memikirkan hal yang negatif terjadi pada keluarga ibu. Sekarang kita coba
mengatasi cemas dan rasa gelisah ibu ya. Sekalian ibu bisa ungkapkan
perasaan ibu dan kita bisa pelajari cara lain buat ngilangin cemas ibu, Ibu
mau ga?”
“Ada cara lain lagi ibu, namanya teknik relaksasi lima jari. Nah teknik ini
bisa digunakan untuk merilkeskan tubuh sehingga bisa menghilangkan
cemas, relaksasi lima jari ini adalah salah satu teknik relaksasi dengan
metode pembayangan atau imajinasi yang menggunakan 5 jari sebagai alat
bantu, dan sangat mudah untuk dilakukan. Ibu mau saya ajari?”
“Oke deh. Kita mau belajarnya dimana nih bu? Disini aja gapapa?”
“Oke, teknik ini gampang kok bu, paling Cuma butuh 10 menit untuk kita
latihan. Kita mulai aja ya bu?”

d. Fase Kerja
a. Bantu pasien mengenali ansietasnya
“Oke, sebelum kita mulai latihannya, seperti sebelumnya sekarang ibu
bisa ceritakan apa yang ibu rasakan saat ini kepada saya. Ibu tidak perlu
sungkan ya untuk bercerita, agar nantinya bisa kita cari jalan keluarnya
bersama.”
“Oh seperti itu, Ibu. Jadi ibu baru saja dapat kabar kurang menyenangkan
tentang keluarga ibu ya.Ibu, tapi karena kabar soal keluarga ibu belum
diketahui yang pastinya seperti apa, Ibu jangan langsung berpikiran
negatif, sekarang kita berdoa saja dan serahkan semuanya pada Tuhan.
Nah sementara itu untuk mengatasi rasa cemas ibu saat ini, kita bisa coba
teknik relaksasi lima jari ini karena jika perasaan gelisah ini tidak diatasi,
dapat mengganggu kondisi ibu nantinya.”
b. Mengajari Tenik Relaksasi Lima Jari
“Kita mulai ya ibu. Saya akan membimbing ibu melakukan teknik ini.
Sekarang silakan duduk dengan posisi seperti saya. Usahakan agar ibu
duduk dengan nyaman ya. Ibu sudah nyaman belum duduknya?”
“Oke bagus. Nah setelah dapat posisi yang nyaman. Kita bisa mulai
relaksasi Pejamkan mata ibu, tarik napas perlahan lalu buang perlahan.
Lakukan selama 3 kali.
Sekarang ibu bias sentuh jari telunjuk ibu dengan jempol ibu, lalu ibu
bayangkan pada saat ibu sedang bahagia. Sudah terbayang?
Bagus. Sekarang sentuh jari tengah ibu, bayangkan saat ibu bersama
orang yang ibu sayangi/ cintai.
Selanjutnya sentuh jari manis ibu, bayangkan ketika ibu di puji oleh
seseorang, dan sekarang sentuh jari kelingking ibu, bayangkan tempat
yang paling indah yang pernah di kunjungi.
Nah sekarang ibu bisa rilekskan badan ibu, jari-jarinya dilemaskan, tarik
napas lewat hidung keluarkan perlahan lewat mulut. Saya akan berhitung
dari 1 sampai 3, di hitungan ketiga ibu bisa membuka mata ibu ya.”
“Bagus sekali, ibu sudah mampu melakukannya. ibu bisa melakukan
latihan ini sampai ibu merasa relaks atau santai. Selain cara tersebut
untuk mengatasi kecemasan ibu, ibu bisa melakukan dengan metode
pengalihan yaitu dengan melepas kecemasan dengan tertawa, berolahraga,
menulis kecemasan ibu disebuah kertas, bersantai seperti jalan-jalan
atau ibu juga bisa mengatasinya dengan mendengarkan musik. Ibu juga
bisa mencoba merilekskan tubuh menggunakan relaksasi otot dan napas
yang sudah kita pelajari kemarin loh Bu.”
b. Fase Terminasi
a. Evaluasi Subjektif
“Sekarang sudah selesai nih latihan relaksasi lima jarinya. Bagaimana
perasaan ibu setelah kita ngobrol tentang apa yang ibu rasakan dan
latihan relaksasi?”
b. Evaluasi Objektif
“Coba ibu ulangi lagi cara yang sudah kita pelajari.”
c. Rencana Tindak Lanjut
“Wah, bagus sekali. Ibu sudah melakukannya dengan benar. Nah ibu,
teknik ini bisa ibu pakai kapan pun ibu merasa cemas, kapan pun ibu
ingin merilekskan pikiran ibu.Saya harap ibu bisa mempraktikan apa
yang kita pelajari ya ibu.
d. Kontrak yang Akan Datang
“Nah, besok kalo begitu saya akan datang kesini lagi untuk
mengajarkan teknik yang lainnya, besok sekitar jam segini juga kita
ngobrol-ngobrol lagi ya bu, ngobrolnya disini lagi aja ya bu, sekalian
kita cek ada perubahan atau tidak setelah ibu latihan teknik ini, dan
kembali mengulang teknik-teknik yang sudah pernah kita pelajari, ibu
setuju?”

Anda mungkin juga menyukai