Anda di halaman 1dari 11

Assignment Block Research Methodology 1

Evaluasi Penerapan Metode Problem Based Learning di Program Studi


Ilmu Gizi Fakultas Kesehatan Universitas Muhadi Setia Budi

Any Fitriyani

Program Studi S2 Ilmu Pendidikan Kedoketeran


Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat & Keperawatan
Universitas Gadjah Mada
2019
BAB I PENDAHULUAN

I.I Latar Belakang

Seiring perkembangan dunia kesehatan, berbagai tantangan muncul.

Tidak hanya dari aspek pelayanan kesehatan, tetapi juga tuntutan terhadap

bidang pendidikan profesi kesehatan. Sehingga dalam menyikap hal ini,

perubahan kurikulum yang berkelanjutan adalah menjadi hal yang familiar

dan sering dilakukan dalam pendidikan kesehatan (Dolmans et al, 2015).

Momentum reformasi kurikulum ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas

proses dan hasil dari pembelajaran yang dilaksanakan (Haidet et al, 2005).

Beberapa hal yang menjadi upaya dalam melakukan reformasi pendidikan ini

salah satunya adalah dengan menerapkan metode pembelajaran terkini dan

inovatif, yang bertujuan untuk menghasilkan pembelajaran yang aktif dari

mahasiswa (Haidet et al, 2005).

Salah satu perubahan yang besar pada reformasi kurikulum pada

pendidikan bidang kesehatan adalah pergeseran paradigma pembelajaran

teacher-centered menjadi student-centered, dengan memberlakukan metode

pembelajaran baru yaitu Problem-Based Learning (PBL) dan variasinya

(Barrows & Tamblyn, 1980; Frenk et al, 2010). Awal mulanya PBL

dikembangkan pada akhir tahun 1960-an di Universitas McMaster dan

menyebar luas ke Amerika Utara hingga ke seluruh penjuru dunia (Albanese

& Mitchel, 1993). Hemker (1998) menyatakan bahwa PBL adalah metode

yang tepat untuk diterapkan pada pendidikan kedokteran, yang lebih

mementingkan pengetahuan faktual. Metode pembelajaran ini digunakan

sebagai pengganti dominasi dari pendekatan teacher-centered, yang memiliki


karakteristik konten pembelajaran yang kurang relevan dengan dunia praktis,

penekanan kepada transmisi pengetahuan satu arah dari dosen ke mahasiswa

dan kurang menekankan kepada clinical reasoning dan problem solving

(Dolmans et al, 2015).

Problem-based learning (PBL) adalah sebuah strategi pembelajaran baru

yang menitikberatkan pembelajaran pada mahasiswa atau dengan kata lain

pembelajaran berpusat kepada mahasiswa (student centered learning),

dimana mahasiswa dihadapkan pada suatu masalah dalam kehidupan nyata,

kemudian dari masalah tersebut mahasiswa dirangsang untuk

mempelajarinya berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang telah

mereka miliki sebelumnya (prior knowledge) sehingga dari prior knowledge

ini akan terbentuk pengetahuan dan pengalaman baru.( Secondaria.2009).

Penerapan kurikulum berbasis kompetensi (KBK) dengan metode

pembelajaran PBL adalah inovasi pendidikan profesi kesehatan lainnya yang

berkembang di Indonesia, termasuk program studi ilmu gizi.

Metode pembelajaran berbasis masalah sudah mulai diterapkan dalam

Program Studi Gizi Universitas Muhadi Setia Budi pada awal tahun ajaran

baru pada tahun 2019, dengan ketentuan, proses belajar mengajar pada

semester 1-4 dilakukan untuk memberikan pengetahuan dasar terkait ilmu

yang mendukung pencapaian pembelajaran lulusan. Pada semester 5 dan 6,

proses pembelajaran juga diarahkan pada pembelajaran berorientasi siswa

dengan metode Problem Based Learning (PBL). Pada fase ini, siswa

diharapkan lebih aktif dan terekspos pada masalah yang mungkin mereka

hadapi di dunia kerja nanti dan yang telah dirancang dan disiapkan oleh tim

pengajar.
Dalam penerapannya, PBL memiliki banyak kelebihan. Namun juga

harus diakui bahwa metode ini juga tidak luput dari kekurangan. PBL akan

membawa perubahan kepada cara belajar mahasiswa, yaitu dengan

melakukan proses pembelajaran melalui kelompok-kelompok kecil dan

dengan format self-directed learning. Hal ini tidak jarang membuat

mahasiswa menjadi stres karena terbiasa dengan pola belajar sebelumnya

yang cenderung individual (Hawkins et al, 2013). Mahasiswa yang tidak

memiliki pengalaman sebelumnya dengan self-directed learning akan merasa

kebingungan dan frustasi karena merasa kurang mendapat pengarahan,

informasi dan afirmasi dari dosen dalam menghadapi open-ended

assignments (Wood, 2003; Lewis et al, 2009). Hal ini akan menimbulkan

persepsi yang berbeda – beda mengenai penerapan PBL dari mahasiswa.

Peran dosen dalam PBL adalah berbeda dengan peran mereka

dalam kurikulum tradisional. Perubahan ini akan membawa dampak

kepada kesiapan mereka dalam memfasilitasi pembelajaran dengan

menggunakan pendekatan PBL. Pendekatan baru seperti PBL ini membawa

banyak tuntutan kepada dosen untuk meningkatkan kapasitasnya dalam

mengajar (Harden, 1997), sehingga program pengembangan staf adalah hal

utama yang harus dilakukan dalam mempersiapkan pelaksanaannya.

Peningkatan pengetahuan bagi staff dan dosen mengenai PBL sangat di

perlukan dalam hal ini.

Setelah penerapan metode pembelajaran ini, persepsi akan muncul

dari siswa tentang penerapan metode pembelajaran berbasis masalah ini. dan

juga akan memunculkan persepsi dosen yang akan mendeskripsikan

pengetahuan dosen tentang metode tersebut. Pengetahuan adalah hasil dari

mengetahui, yang terjadi setelah orang merasakan suatu benda tertentu.


Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan mewawancarai atau

mengajukan pertanyaan tentang konten materi yang akan diukur dari subjek

     Metode pembelajaran berbasis masalah yang diterapkan oleh

dosen dalam program studi gizi di Universitas Muhadi benar-benar berbeda

antara satu mata kuliah dengan mata kuliah lainnya. Oleh karena itu peneliti

ingin meneliti tentang pengetahuan dosen dan persepsi siswa tentang

penerapan metode pembelajaran berbasis masalah.

I.2. Rumusan Masalah

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:

1. Bagaimana gambaran umum pengetahuan dosen Program Studi Ilmu Gizi


Universitas Muhadi Setia Budi tentang pmetode pembelajaran berbasis
masalah ( PBL )?
2. bagaimana persepsi mahasiswa terhadap penerapan metode problem based
learning?

I.3. Tujuan Penelitian

A. Tujuan Umum

Mengetahui dampak dari penerapan metode pembelajaran problem based


learning terhadap pengetahuan dosen mengenai metode tersebut dan
persepsi mahasiswa dalam hal akuntabilitas, preferensi dan kepuasan mereka
terhadap pengalaman belajar menggunakan metode ini.

B. Tujuan Khusus

a. Melihat persepsi mahasiswa dalam hal akuntabilitas terhadap metode

pembelajaran PBL

b. Melihat persepsi mahasiswa dalam hal preferensi terhadap metode

pembelajaran PBL

c. Melihat persepsi mahasiswa dalam hal kepuasan terhadap metode


pembelajaran PBL.

d. Melihat gambaran umum pengetahuan dosen mengenai metode

pembelajaran PBL

I.4. Manfaat Penelitian

1. Menerapkan salah satu metode pembelajaran PBL yang efektif terhadap

peningkatan proses pembelajaran, yang kemudian akan berdampak positif

pada capaian pembelajaran.

2. Memberikan bukti ilmiah tentang efektivitas pembelajaran PBL di

program studi ilmu gizi sehingga dapat digunakan sebagai rujukan untuk

dapat diimplementasikan di Institusi yang lain.

3. Memberikan pengetahuan kepada dosen mengenai metode pembelajaran

baru.

METODOLOGI

Desain penelitian

       Metode penelitian yang digunakan adalah metode campuran

(penelitian kualitatif sebagai bagian dari penelitian kuantitatif) dengan

penekanan utama pada penelitian kuantitatif. Cara mengumpulkan data

adalah dengan menggunakan kuesioner untuk mahasiswa dan dosen

menggunakan metode Diskusi Kelompok Terfokus (FGD). Kuisioner

untuk siswa telah diuji dengan validitas dan reliabilitas untuk 30 siswa

sebelum dibagikan kepada responden. Analisis data deskriptif digunakan

untuk mengetahui persentase pengetahuan dosen dan persepsi mahasiswa.


Populasi dan Sampel Studi

      Subjek penelitian adalah mahasiswa program studi Gizi kesehatan

fakultas Universitas Muhadi Setia Budi angkatan 2016, 2017 dan 2018

berjumlah 100 orang. Ada 15 dosen kesehatan fakultas Muhadi Setia

Budi.

Metode Pengumpulan Data

     Cara mengumpulkan data adalah dengan menggunakan kuesioner untuk

mahasiswa dan dosen menggunakan metode Diskusi Kelompok Terfokus

(FGD). Kuisioner untuk siswa telah diuji dengan validitas dan relibabilitas

untuk 30 siswa sebelum dibagikan kepada responden.

Analisis data

Analisis data deskriptif digunakan untuk mengetahui persentase

pengetahuan dosen dan persepsi mahasiswa.

Project Timeline

July August september october november december


2020 2020 2020 2020 2020 2020
Questionnaires validation
Ethical Approval
First Data Collection
Second Data Collection
Data Analysis
Finishing Project
Project Budget Plan

Office stationery : IDR 2,000,000

FGD participant snack (15 x50,000) : IDR 750,000

Consumption for experts and respondens : IDR 1,000,000

Transportation : IDR 2,000,000

Coder : IDR 1,500,000

Transcriber : IDR 3,000,000

: +

TOTAL : IDR 10,250,000


DAFTAR PUSTAKA

Albanese, M.A., Mitchel, S., 1993. Problem-based learning: A review of literature on its
outcome and implementation issues. Academic Medicine 68(1)

Dolmans, D., Michaelsen, L., Merrienboer, J.V., Vleuten, C.V.D., 2015. Should we
choose between problem-based learning and team-based learning? No, combine the best
of both worlds!. Medical Teacher. Vol 37: 354-9.

Frenk, J., Chen, L.C., Bhutta, Z.A., 2010. Health professionals for a new century:
transforming education to strengthen health systems in an interdependent world. The
Lancet (376):1923-57.

Glazer, Evan. 2001. Problem Based Instruction. In M. Orey (Ed.), Emerging


perspectives on learning, teaching, and technology. [Online]. Tersedia: http://www.coe.
uga.edu/epltt/ProblemBasedInstruct.htm [17 Juni 2010]

Haidet, P., O’Malley, K.J., Richards, B., 2005. An initial experience with “Team-
learning” in Medical Education. Academic Medicine 77:40-4

Hawkins, S., Hertweck, M., Laird, J., Goreczny, A.J., 2013. Problem-Based Learning
Readiness: Evaluation of Physician Assistant Applicant Readiness for Group Learning.
International Journal of Medicine and Pharmacy 1(1).

Johnson, D.W., Johnson, R.T., Smith, K., 2007. The state of cooperative learning in
postsecondary and professional settings. Educ. Psychol. Rev. 19:15-29.

Jerry A. Colliver, PhD. 2000. Effectiveness of Problem-based Learning Curricula:


Research and Theory. Academic Medicine, vol 75 no 3.

Kamp, R.J.A., Dolmans, D.H.J.M., Berkel, H.J.M.V., Schmidt, H.G., 2013. The effect
of midterm peer feedback on student functionling in problem-based tutorials. Adv.
Health. Sci. Educ. 18:199-213.
Lewis, A.D., Menezes, D.B., McDermott, H.E., Jones, L.A., 2009. A comparison of
course-related stressors in undergraduate problem-based learning (PBL) versus non-PBL
medical programmes. BMC Medical Education 9:60-7.

Rodrigo Jiménez-Saiz and Domenico Rosace. 2019. Is hybrid-PBL advancing teaching


in biomedicine? A systematic review . BMC Medical Education

Richa Noprianty.2016. Pendapat Mahasiswa Terhadap Implementasi PBL Pada


Kurikulum Berbasis Kompetensi Program Studi S1 Keperawatan. Jurnal
Pendidikan Kedokteran Indonesia

Savitri Shitarukmi, Siti Rokhmah Projosasmito, Herma Roebertsen.2017. The


Effectiveness of PBL Problems from Students and Tutors Perspectives. Jurnal
Pendidikan Kedokteran Indonesia - The Indonesian Journal of Medical Education

Secondaria V.M.R, G.R.Rahayu, Y.Suhono. Faktor-faktor yang mempengaruhi


mahasiswa fakultas kedokteran UGM untuk melaksanakan pembelajaran yang
konstruktif, mandiri, kolaboratif dan kontekstual dalam problem-based learning. Jurnal
Pendidikan Kedokteran dan Profesi Kedokteran Indonesia. 2009

Anda mungkin juga menyukai