Anda di halaman 1dari 2

Kondisi ketunadaksaan yang terjadi pada masa kelahiran bayi yaitu :

- Kesulitan saat persalinan karena letak bayi sungsang atau pinggul ibu
terlalu kecil.
- Pendarahan pada otak saat kelahiran.
- kelahiran premature.
- Gangguan pada plasenta yang dapat mengurangi oksigen sehingga
mengakibatkan terjadinya anoxia.

Sedangkan kelainan fungsi aggota tubuh atau ketuna daksaan yang terjadi pada
masa setelah lahir, diantaranya:

- Faktor penyakit seperti meningitis (radang selaput otak), enchepalis


(radang otak), influenza, dhiptheria, partusis dan lain-lain.
- Faktor kecelakaan, pertumbuhan tubuh atau tulang yang tidak sempurna.
( Laila, 2012).

3. Karakteristik
Menurut (Martin & Hartini, 2012) Penyandang tuna daksa rata-rata
mengalami gangguan psikologis yang cenderung merasa malu, rendah diri
dan sensitif serta memisahkan diri dari lingkungannya. Disamping
karakteristik tersebut terdapat problem lain, gangguan taktil dan knestetik
serta gangguan emosi.
Pelayanan pendidikan bagi anak tuna daksa, guru mempunyai
peranan sebagai pengajar, pendidik dan pelatih. Pelayanan terapi yang
diperlukan anak tunadaksa yaitu : latihan bicara, fisioterapi, Occupational
Therapy dan hydro Therapy. Anak tunadaksa pada dasarnya sama dengan
anak normal lainnya, hanya dari aspek psikologi sosial mereka
membutuhkan rasa aman dalam bermobilisasi dalam kehidupannya.
Model layanan pendidikan bagi anak tunadaksa dibagi pada
sekolah khusus dan atau sekolah terpadu atau inklusi : Sekolah khusus
adalah diperuntukkan bagi anak yang mempunyai problema yang lebih
berat bagi intelektualnya maupun emosinya.
Klasifikasi kelainan pada Tuna Daksa dapat dikelompokkan
menjadi dua bagian besar, yaitu:

Anda mungkin juga menyukai