Aspek
Strength / kekuatan
 Kondisi fisik wilayah yang
datar
 Dilewati jalan Arteri Primer
 Fasilitas pelayanan yang
 Partisipasi Masyarakat
 Terdapat sebaran Kampung Tematik
Weakness / kelemahan Opportunity / kesempatan
cendrung  Kepadatan Bangunan yang tinggi
 Luas Wilayah yang Tidak Terlalu Luas
 Kemacetan lalu lintas yang meningkat
memadai  Terdapat Daerah Rawan Banjir dan Genangan
yang Baik
 Lokasi Wilayah yang strategis menjadi
pusat kota
 Berkembangya lahan permukiman
perkotaan
 Jumlah penduduk yang banyak menjadi
modal utama dalam pengembangan
social masyarakat
 Adanya kampong-kampung tamatik
yang menjadi ciri khas wilayah
Threat / ancaman
 Pembangunan yang semakin pesat
menyebabkan berkurangnya lahan terbuka
 Pesatnya pembangunan mengurangi nilai-
nilai social masyarakat
 Terus bertambahnya jumlah kepadatan
penduduk yang dapat mempengaruhi
dalam tingkat kedisiplinan masyarakat
 Rawan terjadi genagan pada wilayah
tertentu
Kekuatan dan kelemahan merupakan faktor intern sedangkan kesempatan dan ancaman merupakan faktor ekstern. Dalam memanfaatkan SWOT, juga terdapat alternatif
penggunaan yang didasarkan dari kombinasi masing-masing aspek, sebagai berikut :
 SO : memanfaatkan kekuatan (S) secara maksimal untuk meraih peluang (O).
 ST : memanfaatkan kekuatan (S) secara maksimal untuk mengantisipasi atau menghadapi ancaman (T) dan berusaha maksimal menjadikan ancaman sebagai peluang.
 WO : meminimalkan kelemahan (W) untuk meraih peluang (O).
 WT : meminimalkan kelemahan (W) untuk menghindari secara lebih baik dari ancaman (T).
Untuk lebih jelas, keterkaitan diantara keempat aspek SWOT dapat terlihat pada tabel berikut

Tabel 5.14
S-W, O-T
INTERNAL Strength Weakness
 Kondisi fisik wilayah yang cendrung datar  Kepadatan Bangunan yang tinggi
 Dilewati jalan Arteri Primer  Luas Wilayah yang Tidak Terlalu Luas
 Fasilitas pelayanan yang memadai  Kemacetan lalu lintas yang meningkat
 Partisipasi Masyarakat yang Baik  Terdapat Daerah Rawan Banjir dan Genangan
 Terdapat sebaran Kampung Tematik
EKSTERNAL

Opportunity SO WO
▪ Lokasi Wilayah yang  Dengan letak banjarbaru Selatan  Melakukan pengelolaan dan
strategis menjadi pusat kota yang strategi diharapkan dapan pengembangan potensi masyarakat
▪ Berkembangya lahan menjadi pusat perkembangan berupa LKM, usaha Bersama
permukiman perkotaan kota  Melakukan pembangunan dan
▪ Jumlah penduduk yang  Banyak potensi dari masyarakat pemaksimalan kampong-kamoung tematik
banyak menjadi modal utama dalam yang dapat dikembangkan sehingga menjadi wadah bagi masyarakat
pengembangan social masyarakat seperti kampung tematik, usaha- baik dalam segi social dan ekonomi
▪ Adanya kampong-kampung usaha dan lembaga masyarakat  Melaukan sosialisai dan edukasi terhadap
tamatik yang menjadi ciri khas wilayah  Dengan adanya sumberdaya dan masyarakat
komunitas masyarakat yang aktif  Memaksimalkan potensi kawasan dengan
maka pemaksimalan keberdayaan pengawasan dan kordinasi
masyarakat menjadi prioritas
ST WT
▪ Pembangunan yang  Pemerintah daerah harus  Pembuatan dan penegasan pengendalian
semakin pesat menyebabkan berkurangnya melaukan pengawasan mengenai dan pemanfaatan kawasan
lahan terbuka pemanfaatan lahan yang  Penyediaan fasilitas penunjang untuk
▪ Pesatnya pembangunan berkembang mendukung kemasyarakatan
mengurangi nilai-nilai social masyarakat  Meingkatkan kesadaran  Pengoptimalan potensi kemasyarakatan
▪ Terus bertambahnya masyarakat akan pentingya yang ada
jumlah kepadatan penduduk yang dapat kebersihan lingkungan  Peningkatan pendanaan dan pemilihan
mempengaruhi dalam tingkat kedisiplinan  Meningkatkan masyarakat lokasi yang selektif dalam melakukan
masyarakat pentingnya norma-norma social pembangunan guna mendukung potensi
Rawan terjadi genagan pada wilayah tertentu masyarakat masyarakat yang ada
 Dengan adanya potensi social  Melakukan pembenahan bangunan
masyarakat yang dikembangkan, pendukung yang dapat menghambat
menjadi dlah satu wadah untuk proses social masyarakat
masyarkat dam bersosialisasi
 Mitigasi terhadap permasalahan
lingkungan yng menghambat
proses social masyarakat