Anda di halaman 1dari 4

TUGAS GENDER DALAM HUKUM

(PENGERTIAN GENDER, SEKS, DAN KODRAT)

oleh :
Kadek Puri Gita Pertiwi (1904551060)
Kelas A (Reguler Pagi)
Semester 2

PROGRAM STUDI S1 ILMU HUKUM

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS UDAYANA

2020
PENGERTIAN GENDER, SEKS, DAN KODRAT

A. Pengertian Gender
Gender kerap kali disama artikan dengan jenis kelamin. Namun sebenarnya
gender memiliki makna yang berbeda, dalam artian gender yang dimaksudkan ialah
sosial-budaya yakni berkaitan dengan peran, kedudukan, norma, dan nilai-nilai yang
berkaitan dengan laki-laki maupun perempuan. Istilah gender diperkenalkan untuk
menjelaskan perbedaan perempuan dan laki-laki yang bersifat bawaan sebagai ciptaan
Tuhan dan bentukan budaya yang diresapi sejak kecil. Beberapa para ahli mendefinisikan
gender sebagai berikut, menurut Suryadi dan Idris (2004) gender adalah jenis kelamin
sosial atau konotasi masyarakat untuk menentukan peran sosial berdasarkan jenis
kelamin. Menurut WHO, gender adalah perbedaan status dan peran antara perempuan
dan laki-laki yang dibentuk oleh masyarakat sesuai dengan nilai budaya yang berlaku
dalam periode tertentu. Menurut Fakih, gender adalah suatu sifat yang melekat pada
kaum laki-laki maupun perempuan yang dikonstruksikan secara social maupun kultural,
perubahan ciri dan sifat-sifat yang terjadi dari waktu ke waktu serta dari tempat ke tempat
lainnya disebut konsep gender. Selanjutnya menurut John M. Echols dan Hassan Sadhily,
gender berasal dari Bahasa Inggris yang berarti jenis kelamin atau perbedaan yang
tampak antara laki-laki dan perempuan apabila dilihat dari nilai dan tingkah laku.
Sedangkan menurut Santrock mengemukakan bahwa gender dan seks memiliki
perbedaan dari segi dimensi, seks mengarah pada dimensi biologis dan gender mengarah
pada dimensi sosial-budaya. Jadi, dapat ditarik kesimpulan bahwa gender berbeda dengan
seks, dimana gender lebih mengarah pada perihal sosial-budaya yakni menjelaskan
perbedaan antara laki-laki dan perempuan dalam menjalankan suatu peran dalam
bermasyarakat yang tentunya dapat berubah sewaktu-waktu atau bersifat dinamis.

B. Pengertian Seks
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, seks merupakan jenis kelamin dalam
artian biologis yang mengacu pada alat kelamin laki-laki dan perempuan. Hal ini
merupakan pemberian Tuhan yang dibawa sejak lahir dan berbeda dengan istilah
seksualitas. Seksualitas menyangkut dimensi biologis, sosial, psikologis, dan kultural.
Sedangkan seks menekankan keadaan anatomis manusia yang memberi identitas kepada
yang bersangkutan. Seks berasal dari kata “sexus” dalam Bahasa Latin dan dalam Bahasa
Perancis Kuno disebut “sexe”. Secara terminologis, seks dapat diartikan sebagai nafsu
syahwat yang dimiliki setiap manusia baik itu laki-laki ataupun perempuan untuk
melestarikan keturunannya. Beberapa ahli mengemukakan pendapat berbeda mengenai
definisi dari seks tersebut. Menurut Kartono, seks merupakan energy psikis yang ikut
mendorong manusia untuk bertingkah laku, tidak cuma bertingkah laku dalam hal seks
saja tetapi juga melakukan kegiatan-kegiatan abnormal. Jadi dapat disimpulkan bahwa
seks merupakan perwujudan fisik atau penamaan fungsi biologis yang dimiliki manusia
yakni perempuan dan laki-laki untuk memenuhi nafsu serta mengadakan keturunan tanpa
ada hubungannya dengan norma atau perihal peran dalam bermasyarakat.

C. Pengertian Kodrat
Kodrat berasal dari kata Yunani yaitu “fy’sis” yang artinya sifat-sifat yang
diwarisi maupun kebiasaan umum. Dalam Bahasa Indonesia, juga diterjemahkan menjadi
“alam”, “asli”, “sebenarnya”, dan “pengalaman umum”. Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia, kodrat memiliki arti kekuasaan (Tuhan) dimana manusia sebagai makhluk
hidup tidak mampu menentang yang memaksa harus bersikap sesuai dengan kehendak
beliau. Makna kodrat dan takdir sebenarnya hampir serupa namun tetap ada perbedaan,
kodrat merupakan suatu kuasa yang diberikan oleh Tuhan tanpa mampu ditentang oleh
umatnya sedangkan takdir merupakan rencana atau skenario yang dijalankan manusia
semasa hidupnya yang telah disiapkan oleh sang kuasa. Contoh kodrat yaitu perempuan
sudah kodratnya untuk melahirkan, adanya siang dan malam, dsb. Takdir contohnya ialah
adanya musibah dan hal-hal yang didapat berdasar situasi dan kondisi yang dijalankan.
Jadi dapat disimpulkan kodrat adalah peran-peran yang dijalankan oleh manusia atau hal-
hal yang dikehendaki oleh Tuhan tanpa ada satupun yang mampu menentang, bersifat
statis atau tidak dapat diubah karena merupakan pemberian Tuhan, dan berlaku universal.
Kodrat yang dimiliki laki-laki dan perempuan sangat berbeda, tetapi tidak untuk dibeda-
bedakan melainkan untuk saling melengkapi mencapai keadilan.
DAFTAR PUSTAKA

Astiti, Tjok Istri Putra, dkk. 2017. Buku Ajar Gender Dalam Hukum. Tabanan: Pustaka Ekspresi.

Arbian, Janu, dkk. 2015. Pemikiran Gender Menurut Para Ahli: Telaah Atas Pemikiran Amina
Wadud Muhsin, Asghar Ali Engineer, dan Mansour Fakih. Semarang. Jurnal SAWWA,
Vol 11, No 1.

Kusmana. 2014. Menimbang Kodrat Perempuan Antara Nilai Budaya dan Kategori Analisis.
Jurnal Refleksi, Vol 13, No 6.

Anda mungkin juga menyukai