Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

ISU SOSIAL DAN ETIKA DALAM SISTEM INFORMASI

Haris Rifai H 2017101603227


Evin Bayu N M 2017101603253
Abyan Daffa Tsany 2017101603265

MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADYAH MALANG
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini
bisa selesai pada waktunya.

Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi
dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.
Dengan judul “”

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca.
Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi
terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Penyusun

i
DAFTAR ISI

BAB I....................................................................................................................................................3
A. Latar Belakang............................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah..........................................................................................................................3
C. Tujuan..........................................................................................................................................3
BAB II...................................................................................................................................................4
A. Isu etika dan sosial yang terkait dengan system informasi...................................................4
a. Model Pemikiran Tentang isu Etika, Sosial , dan politis.....................................................5
B. Tren Teknologi Utama Yang Memunculkan Isu Etika.........................................................5
C. Dimensi Moral Sistem Informasi............................................................................................6
D. Isu Isu Yang Ada Dalam System Informasi.........................................................................12
BAB III...............................................................................................................................................14
PENUTUP..........................................................................................................................................14
KESIMPULAN..............................................................................................................................14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada masa sekarang ini manusia berada pada era informasi, hal itu berarti bahwa
informasi sudah menyentuh seluruh segi kehidupan dan penghidupan, baik pada tingkat individu,
tingkat kelompok, dan tingkat organisasi. Begitu banyak sekali manfaat adanya sistem informasi
melalui teknologi-teknologi canggih seperti saat ini, tapi banyak juga dampak negatif untuk
masyarakat. Sistem Informasi menimbulkan pertanyaan etika baru baik untuk individu dan
masyarakat karena mereka menciptakan peluang bagi perubahan sosial yang intens, dan dengan
demikian mengancam distribusi kekuasaan, uang, hak, dan kewajiban yang ada. Seperti teknologi
lainnya, seperti mesin uap, listrik, telepon, dan radio, informasi teknologi dapat digunakan untuk
mencapai kemajuan sosial, tetapi juga dapat digunakan untuk melakukan kejahatan dan
mengancam nilai-nilai sosial dihargai. Pengembangan dari teknologi informasi akan
menghasilkan manfaat bagi banyak dan biaya untuk orang lain.

Masyarakat mulai perhatian terhadap etika, terutama karena kesadaran bahwa komputer
dapat menggangu hak privasi individu. Dalam dunia bisnis, salah satu alasan utamanya adalah
masalah pembajakan. Namun, subjek etika komputer lebih dalam daripada hanya sekedar masalah
privasi dan pembajakan. Untuk itu, isu sosial yang menyebabkan etika berubah negatif maka
harus di cegah dari individu dan masyarakat sekitar yang bisa membedakan mana yang baik dan
mana

yang buruk untuk diri sendiri maupun orang lain.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Isu etika dan sosial yang terkait dengan system informasi ?
2. Apa saja  tren teknologi utama yang memunculkan isu etika?
3. Apa saja dimensi moral system informasi ?

3
4. Apa saja isu isu yang ada dalam system informasi?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui isu permasalahan etika dan sosial yang terkait dengan system informasi
2. Untuk mengetahui tren teknologi utama yang memunculkan isu etika
3. Untuk mengetahui dimensi apa saja system informasi
4. Untuk mengetahui isu yang ada dalam system informasi

BAB II
PEMBAHASAN

A. Isu etika dan sosial yang terkait dengan system informasi


Teknologi dapat membawa perubahan yang cukup besar yang menciptakan isu-isu sosial yang
harus diselesaikan masyarakat. meningkatkan kemampuan jaringan teknologi informasi internet, yang
memiliki kapasitas penyimpanan dan dapat memperluas jangkauan seperti individu dan organisasi dalam
bertindak. Sistem informasi secara online menimbulkan tantangan-tantangan baru yang menciptakan
dilema etika, dimana bisa menciptakan akuntabalitas ( pertanggung jawaban) atas konsekuensi sistem
informasi, menetapkan standar untuk kualitas sistem pengaman yang melindungi keamanan individu dan
masyarakat serta melindungi nilai sosial dan etika yang sangat penting bagi kualitas hidup dalam
masyarakat informasi.

Etika (ethics) merujuk pada sebuah prinsip benar dan salah yang digunakan seseorang,
yang bertindak sebagai pelaku moral yang bebas, untuk membuat keputusan untuk mengarahkan
perilakunya. Sistem informasi menimbulkan pertanyaan etika yang baru baik untuk individu
maupun masyarakat karena sistem informasi menciptakan kesempatan untuk perubahan sosial
yang besar dan juga membahayakan distribusi kekuatan, uang, dan kewajiban yang ada.
Perkembangan teknologi informasi akan menghasilkan banyak manfaat di satu sisi tetapi juga
menimbulkan kerugian di sisi yang lain. Permasalahan etika dalam sistem informasi telah
memberikan desakan baru dengan semakin maraknya penggunaan internet dan perdagangan
elektronik. Permasalahn etika yang mendesak lainnya yang disebabkan oleh sistem informasi
adalah untuk menciptakan akuntabilitas atas konsekuensi sistem informasi, menetapkan standart
untuk kualitas sistem pengamanan yang melindungi keamanan individu dan masyarakat, dan
melindungi nilai dan institusi yang sangat penting bagi kualitas hidup dalam masyarakat
informasi.

4
a. Model Pemikiran Tentang isu Etika, Sosial , dan politis

Isu etika. sosial, dan politis saling berkaitan erat. Dilema etika yang mungkin akan Anda
hadap sebagai manajer sistem informasi biasanya tercermin pada debat sosial dan politik. Salah
satu cara memikirkan hubungan-hubungan ini ditunjukkan oleh Gambar 4.1. Bayangkan
masyarakat seperti kolam yang tenang pada musim panas, ekosistem yang lembut dengan

5
keseimbangan diantara individu, masyarakat, dan institusi politik. Setiap individu tahu bagaimana
harus berperilaku dalam kolam ini karena institusi sosial (keluarga, pendidikan, dan organisasi)
telah mengembangakan aturan berperilaku yang telah teruji dengan baik, dan hal ini didukung
oleh hukum yang dibuat oleh sektor politik yang mengatur perilaku serta menyediakan hukuman
bagi yang melanggar. Sekarang lemparlah batu ke kolam tersebut. Apa yang terjadi ?Tentu saja
beriak.

Bayangkan hal itu sebagai teknologi dan sistem informasi yang baru melanda kalangan
masyarakat. Secara tiba-tiba pelaku individu bertentangan dengan situasi barunya, yang sering
kali belum pernah dibahas dalam peraturan lama. Institusi sosial tidak dapat merespons riak
(baca: perumpamaan melempar batu ke kolam)-ini dengan cepat, butuh waktu bertahuntahun
untuk mengembangkan kode etik, ekspetasi, tanggung jawab sosial, tindakan yang benar ucara
politik atau peraturan yang disetujui. Institusi politik juga memerlukan waktu sebelum
mengembangkan aturan-aturan baru dan sering kali memerlukan demonstrasi akibat kerugian
nyata sebelum mereka bertindak. Pada waktu itu, Anda harus bertindak. Anda dipaksa untuk
bertindak di wilayah abu-abu. Kita dapat menggunakan model ini untuk mengilustrasikan
dinamika yang berhubungan dengan isu etika, sosial, dan politis. Model ini juga berguna untuk
mengidentifikasi dimensi moral Utama pada masyarakat informatis, yang meliputi berbagai
tingkatan tindakan baik individu, sosial maupun politis.

B. Tren Teknologi Utama Yang Memunculkan Isu Etika

Ada empat tren teknologi utama yang bertanggung jawab atas tekanan-tekanan etika ini, yaitu:

1. Kecepatan komputasi belipat dua kali setiap 18 bulan, Pengaruh → Banyak organisasi
bergantung pada sistem komputer untuk operasi yang penting.
2. Biaya penyimpanan data menurun dengan cepat, Pengaruh → perusahaan dapat dengan mudah
memelihara secara terperinci masing-masing basis datanya.
3. Kemajuan analisis data, Pengaruh → perusahaan dapat menganalisis data berukuran besar yang
diperoleh secara terpisah untuk mengembangkan profil yang terperinci aas perikau individu.
4. Kemajuan jaringan dan internet, Pengaruh → menyalin data dari lokasi ke lokasi yang lain dan
mendapatkan data pribadi dari lokasi yang jauh menjadi sangat mudah.

6
Kemajuan dalam penyimpanan data telah menyebabkan kejahatan rutin atas privasi
individu menjadi murah dan efektif. Sistem penyimpanan data yang besar telah cukup murah
untuk suatu daerah dan bahkan perusahaan eceran lokal menggunakannya dalam mengidentifikasi
pelanggannya. Penggunaan komputer untuk menggabungkan data dari sumber yang banyak ini
dan menghasilkan dokumen elektronik berisi informasi perorangan yang terperinci
disebut profiling. Sebuah teknologi analisis data terbaru yang disebut nonobvious relationship
awareness (NORA) telah memberikan lebih banyak kapasitas profiling bagi sektor swasta dan
pemerintah. NORA dapat mengambil informasi tentang seseorang dari berbagai sumber yang
terpisah, seperti aplikasi karyawan, catatan telepon, daftar pelanggan, dan daftar orang-orang
yang dicari. Dan mengaitkan hubungan untuk memperoleh koneksi tersembunyi yang tidak jelas
yang mungkin dapat membantu mengedintifikasi pelaku kejahatan atau teroris.

Perkembanagn jaringan komunikasi digital dunia yang secara luas tersedia untuk individu dan perusahaan
menimbulkan banyak perhatian etika dan sosial.

C. Dimensi Moral Sistem Informasi


1. Hak Informasi : Privasi dan kebebasan di era internet
1) Privasi 

adalah klaim individu untuk dibiarkan sendiri, bebas dari pengawasan atau intervensi dari
individu atau organisasi lain, termasuk Negara. Klaim atas privasi juga terdapat dalam dunia
kerja, contoh ; jutaan karyawan menjadi subyek pengawasan elektronik dan bentuk teknologi
tinggi lainnya (Ball, 2001). Teknologi dan sistem informasi membahayakan klaim individu atas
privasi dengan membuat invasi terhadap privasi menjadi murah, menguntungkan, dan efisien.

2) Tantangan Internet Terhadap Privasi

Teknologi internet menimbulkan tantangan baru atas perlindungan privasi pribadi.


Karena informasi yang dikirim melalui jaringan yang sangat luas mungkin saja melewati banyak
sisten komputer yang Berbeda sebelum informasi mencapai tujuan akhirnya. Setiap sistem ini

7
mempunyai kemampuan untuk melakukan pengawasan, pengambilan, dan penyimpanan
komunikasi yang melewati sistem tersebut.

Sangat memungkinkan untuk merekam semua aktivitas online dari puluhan juta orang,
termasuk kelompok berita (news group) atau file online mana yang telah diakses, situs web dan
halaman web mana yang telah dikunjungi, dan barang apa saja yang telah dilihata oleh orang-
orang.

3) Solusi Teknis

Selain perundang-undangan, teknologi baru telah bermunculan untuk melindungi privasi


pengguna selama berinteraksi di Web. Saat ini juga ada perangkat yang membantu pengguna
menentukan jenis data pribadi yang dapat diambil oleh situs-situs Web. Batasan preferensi
Privasi, yang disebut dengan P3P, menentukan komunikasi otomatis kebujakan privasi antara
sebuah situs perdagangan dan pengunjungnya.

2. Hak Kekayaan : Kekayaan Intelektual

Sistem informasi yang kontemporer memiliki tantangan yang berat bagi undang-undang
dan praktik yang ada serta melindungi kekayaan intelektual pribadi. Kekayaan intelektual
dianggap sebagai kekayaan tidak tampak yang diciptakan oleh seseorang atau perusahaan.
Teknologi informasi telah membuat perlindungan kekayaan intelektual yang sulit dilakukan
karena informasi yang terkomputerisasi dapat dengan mudah digandakan atau didistribusikan
pada jaringan. Kekayaan intelektual dilindungi oleh berbagai perlindungan dalam tiga tradisi sah
yang berbeda, yakni rahasia, hak cipta, dan hak paten.

8
1) Rahasia Dagang
Produk karya intelektual apapun-rumus, perangkat, pola, atau kompilasi data yang
digunakan untuk sebuah tujuan bisnis dapat diklasifikasikan sebagai rahasia dagang (trade secret),
asalkan hal itu tidak didasarkan pada informasi di domain publik. Perlindungan untuk rahasia
dagang bervariasi di setiap negara. Pada umumnya, undang-undang rahasia dagang mengizinkan
monopoli untuk ide-ide dari sebuah produk karya, meskipun monopoli tersebut bisa jadi sangat
lemah.

2) Hak Cipta

Hak cipta adalah pengakuan oleh undang-undang yang melindungi pencipta kekayaan
intelektual dari penggandaan hasil karyanya oleh pihak lain untuk tujuan apapun selama usia
hidup pencipta ditambah 70 tahun setelah penciptanya meninggal. Sedangkan untuk perusahaan,
perlindungan hak cipta akan berakhir 95 tahun setelah penciptaan pertamanya.

3) Hak Paten

Hak paten memberikan hak monopoli eksklusif kepada pemilik gagasan yang melatar
belakangi suatu penemuan. Konsep-konsep dasar dalam undang-undang hak paten adalah
orisinalitas, kebaruan, dan penemuan. Kekuatan perlindungan hak paten adalah bahwa hak paten
memberikan hak monopoli untuk sebuah konsep dasar dan gagasan dari piranti lunak.

Penggunaan teknologi informasi memiliki dampak yang besar dalam masalah isu etika dan sosial,
berkenaan dengan hal ini terdapat dampak positif dan dampak negatif.

Dampak positif dari teknologi informasi adalah:

9
a.      Sebagai media yang dapat menghemat biaya

Pemanfaatan teknologi informasi dimulai pada saat teknologi informasi dianggap sebagai
media yang dapat menghemat biaya dibandingkan dengan metode konvensional, misalkan saja
pemakaian mesin ketik, kertas, penghapus, tip-ex, proses editing, dsb yang cenderung tidak
efisien. Sekarang dengan bantuan komputer kita bisa melihat hasil ketikan di layar monitor
sebelum dicetak (paperless). Lebih efisien dalam waktu dan tempat penyimpanan file. Makanya
dahulu banyak kursus mengetik, sekarang sudah jarang kita temui kursus mengetik apalagi di
kota-kota besar.

b.      Internet sebagai media komunikasi

Merupakan fungsi internet yang paling banyak digunakan dimana setiap pengguna
internet dapat berkomunikasi dengan pengguna lainnya dari seluruh dunia. Media pertukaran
data, dengan menggunakan email, newsgroup, ftp dan www (world wide web) / jaringan situs-
situs web para pengguna internet di seluruh dunia dapat saling berkomunikasi dan bertukar
informasi dengan cepat dan murah.

c.       Pendidikan

Menjadi media pendidikan, karena adanya situs-situs yang berhubungan pendidikan.


Sehingga mendorong seseorang untuk kembali belajar, dan menambah wawasan yang ada.

10
d.      Media untuk mencari informasi atau data

Perkembangan internet yang pesat, menjadikan www sebagai salah satu sumber informasi
yang penting dan akurat. Kemudahan memperoleh informasi melalui internet membuat para
pelaku IT tahu apa saja yang terjadi. Bisa digunakan sebagai lahan informasi untuk bidang
pendidikan, kebudayaan, dan lain-lain.

e.       Perdagangan

Kemudahan bertransaksi dan berbisnis dalam bidang perdagangan sehingga tidak perlu
pergi menuju ke tempat penawaran/penjualan. Seperti, pengiriman barang melalui paket.

f.       Agama

Adanya situs-situs rohani,dapat menambah iman serta pengetahuan manusia tentang


agama.

Sedangkan dampak negatifnya adalah:

a) Penggunaan komputer yang bertujuan untuk memperingan dan mempercepat pekerjaan, di sisi
lain bisa menimbulkan pengangguran, karena beban pekerjaan semakin berkurang dengan adanya
komputer.
b) Adanya kemungkinan penyalahgunaan data untuk kepentingan pribadi. Kemudahan pengelolaan
informasi dalam bentuk pangkalan data memberi peluang untuk memindahkan data yang tadinya
milik pribadi atau rahasia dapat diakses oleh orang lain.

11
c) Perlindungan terhadap hak cipta seseorang sulit diwujudkan. Sebuah karya atau kumpulan data
dapat dengan mudah dikopi dan dimiliki oleh orang lain tanpa seizin pemilik informasi tersebut.
Terlebih jika tujuannya digunakan untuk mencari keuntungan pribadi.
d) Ketergantungan pada komputer menimbulkan kelemahan bila listrik mati atau komputer terserang
virus, maka data tidak dapat diakses.
e) Ketidakmampuan sumber daya manusia dalam menguasai teknologi dapat menimbulkan kendala
dan memunculkan anggapan bahwa teknologi justru menghambat pekerjaan.
f) Perjudian.

3. ETIKA DALAM MASYARAKAT INFORMASI

Etika adalah suatu masalah bagi manusia yang memiliki kebebasan untuk memilih. Etika
adalah tentang pilihan masing-masing orang.

1.      Konsep Dasar: Tanggung Jawab, Akuntabilitas, dan Liabilitas

Pilihan etika adalah keputusan yang dibuat oleh setiap orang yang akan bertanggung
jawab untuk setiap konsekuensi yang timbul dari tindakannya.

Tanggung jawab (responsibility) adalah sebuah elemen penting dari tindakan etika.

Akuntabilitas (accountability) adalah ciri-ciri dari sistem dan institusi sosial: ini berarti bahwa ada
mekanisme yang menetukan siapa yang melakukan tindakan yang bertanggung jawab, siapa yang
bertanggung jawab.

Liabilitas (liability) adalah ciri dari sistem politis dimana suatu badan hukum mengambil peranan yang
memberi izin kepada individu untuk memperbaiki kerugian yang disebabkan oleh pelaku,sistem atau
organisasi lain.

12
2.      Analisis Etika

Ketika dihadapkan pada situasi yng tampaknya memunculkan isu etika, dalam
menganalisis masalah. Terdapat lima langkah berikut untuk mengatasinya, antara lain:

1. Identifikasi dan jelaskan faktanya dengan jelas.

2. Didefinisikan konflik atau dilemanya dan identifikasi nilai-nilai luhur yang terlibat.

3. Identifikasi pihak-pihak yang berkepentingannya.

4. Identifikasi pilihan yang dapat anda ambil denagn beralasan.

5. Identifikasi potensi konsekuensi dari pilihan anda.

3.      Prinsip Etika Kandidat

1. Perlakuan orang lain seperti apa yang anda harapkan dari orang lain (Golden Rule).
2. Jika sebuah tindakan tidak baik untuk dilakukan oleh semua orang, tindakan itu tidak
baik untuk dilakukan oleh siapapun juga.
3. Jika sebuah tindakan tidak tepat dilakukan berulang-ulang, tindakan ini tidak tepat
diambil.
4. Ambil tindakan yang dapat mencapai sebuah nilai yang lebih besar atau luhur.
5. Ambil sebuah tindakan yang menghasilkan potensi bahaya atau biaya yang paling sedikit.
6. Asumsikan bahwa sebenarnya semua objek nyata dan tidak nyata dimiliki oleh
seseorang kecuali jika ada pernyataan khusus yang lain (disebut dengan aturan etika
“tidak ada makan siang gratis

4.      Kode Etik Profesi

13
Setiap sekolompok orang ingin mengaku sebagai profesional, mereka mengambil hak
khusus dan kewajiban karena klaim khusus mereka untuk pengetahuan, kebijaksanaan, dan rasa
hormat. Kode etik profesional yang diumumkan oleh asosiasi profesional, seperti Asosiasi Medis
Amerika (AMA), American Bar Association (ABA), Asosiasi Profesi Teknologi Informasi
(AITP), dan Association for Computing Machinery (ACM). Kelompok-kelompok profesional
mengambil tanggung jawab untuk pengaturan parsial profesi mereka dengan menentukan
kualifikasi masuk dan kompetensi. Kode etik adalah janji-janji oleh profesi untuk mengatur diri
mereka sendiri untuk kepentingan umum masyarakat. Sebagai contoh, menghindari merugikan
orang lain, menghormati hak milik (termasuk kekayaan intelektual), dan menghormati privasi
antara General Moral Imperatif dari ACM Kode Etik dan Perilaku Profesional.

5.      Dilema Etika

Sistem informasi telah menciptakan dilema etika baru di mana satu set kepentingan diadu
lain. Sebagai contoh, banyak dari telepon besar perusahaan di Amerika Serikat menggunakan
teknologi informasi untuk mengurangi ukuran tenaga kerja mereka. Perangkat lunak pengenalan
suara mengurangi kebutuhan operator manusia dengan memungkinkan komputer untuk
mengenali respon pelanggan untuk serangkaian pertanyaan komputerisasi.

6. Kualitas Hidup: Ekuitas, Akses dan Batasan

a) Menyeimbangkan Kekuatan: Pusat Versus Pinggiran,


 Pergeseran menuju komputasi yang sangat terdesentralisasi, ditambah dengan ideologi pemberdayaan
ribuan pekerja, dan desentralisasi pengambilan keputusan pada tingkat organisasi yang lebih rendah, telah
mengurangi kekhawatiran sentralisasi kekuasaan di lembaga.
b) Kecepatan Perubahan: Berkurangnya Waktu Respon untuk Kompetisi,
 kompetisi berbasis waktu memiliki sisi buruk: Bisnis yang Anda kerjakan mungkin tidak memiliki cukup
waktu untuk menanggapi pesaing global dan dapat dihapus dalam satu tahun, bersama dengan pekerjaan

14
anda. Kita menghadapi risiko mengembangkan “masyarakat just-in-time” dengan “pekerjaan just-in-time”
dan tempat kerja, keluarga, dan liburan “just-in-time“.
c) Ketergantungan dan Kerentanan,
Saat ini, banyak perusahaan, pemerintah, sekolah, dan asosiasi swasta, seperti gereja, yang sangat
bergantung pada sistem informasi dan, karena itu, sangat rentan jika tidak adanya sistem.
d) Kejahatan Komputer dan Penyalahgunaan, 
Teknologi baru, termasuk komputer, menciptakan peluang baru bagi pelaku kejahatan, cara-cara baru
untuk mencuri, dan cara-cara baru untuk menyakiti orang lain. Kejahatan komputer adalah tindakan yang
ilegal melalui penggunaan komputer atau melawan sistem komputer.
e) Ketenagakerjaan:Teknologi trickle-Down dan Pembenahan Hilangnya Lapangan Kerja,
 Merekayasa kembali lapangan pekerjaan biasanya dipuji dalam komunitas sistem informasi sebagai
manfaat utama dari teknologi informasi baru. Hal ini lebih jarang mencatat bahwa mendesain ulang
proses bisnis berpotensi menyebabkan jutaan manajer tingkat menengah dan pekerja administrasi
kehilangan pekerjaan mereka.
f) Ekuitas dan Akses: Meningkatnya perpecahan Kelas Rasial dan Sosial, 
Sebuah kesenjangan digital ada di sekolah-sekolah AS, dengan sekolah-sekolah di daerah miskin yang
kurang memiliki komputer, program teknologi pendidikan berkualitas tinggi, atau ketersediaan akses
Internet untuk siswa mereka.
g) Risiko kesehatan: RSI, CVS, dan Technostress, stres cedera berulang (RSI). 
RSI terjadi ketika kelompok otot dipaksa melalui tindakan berulang (seperti bekerja di keyboard
komputer). Sindrom penglihatan komputer  (CVS) mengacu pada setiap kondisi kelelahan mata yang
berhubungan dengan tampilan penggunaan layar komputer desktop, laptop, smartphone, dan genggam
video game. Penyakit yang berkaitan dengan komputer terbaru adalah technostress, yang merupakan stres
yang disebabkan oleh penggunaan komputer. Gejalanya meliputi kejengkelan, permusuhan terhadap
manusia, ketidaksabaran kelelahan, dan.

D. Isu Isu Yang Ada Dalam System Informasi

1. Isu isu Etika

Isu-isu etika pokok menaruh perhatian pada perlindungan kepemilikan intelektual seperti
perangkat lunak, buku digital, musik digital, video digital. Haruskah saya(Anda) menggandakan
sebagian perangkat lunak atau materi digital yang dilindungi oleh rahasia dagang, hak cipta, dan
atau paten untuk tujuan pribadi? Apakah ada nilai yang berkelanjutan dalam melindungi

15
kepemilikan intelektual jjika bisa dengan mudahnya digandakan dan didistribusikan melalui
internet.

2. Isu Isu Sosial

Ada beberapa isu sosial yang berhubungan dengan kepemilikan yang diangkat oleh
teknologi informasi baru. Sebagian besar ahli setuju bahwa hukum kepemilikan intelektual
sekarang ini kurang berfungsi dengan era informasi. Laporan penelitian yang dilakukan di
Amerikan menyebutkan bahwa secara rutin beberapa hukum kepemilikan dilanggar-mulai dari
pengutipan tanpa izin terhadap cuplikan dokumen hingga penggandaan buku dan perangkat
lunak. Kemudahan menggandakan perangkat lunak dan content digital semakin membuat kita
sebagai bagian dari masyarakat pelanggar hukum. Pencurian rutin seperti ini secara signifikan
mengancam penyebaran bentuk-bentuk teknologi baru dan, karena itu mengancam pula
kemajuan-kemajuan dalam produktivitas dan kehidupan sosial yang lebih baik.

3. Isu Isu Politik

Isu politik utama yang berhubungan dengan kepemilikan menaruh perhatian pada
penyusunan ukuran-ukuran perlindungan kepemilikan untuk melindungi investasi yang dibuat
oleh pencipta perangkat lunak, buku-buku digital, dan hiburan digital. Microsoft dan 1400
perangkat lunak lainnya dari perusahaan content informasi tergabung dalam Asosiasi Industri
Informasi dan Perangkat Lunak (SIIA), yang mendorong dikeluarkannya hukum-hukum baru dan
pelaksanaan hukum-hukum yang sudah ada untuk melindungi kepemilikan intelektual di seluruh
dunia. SIIA dibentuk pada 1 januari 1999, dari bergabungnya Asosiasi Penerbit Perangkat Lunak
dengan Ssosiasi Industri Informasi. SIIA menerbitkan hotline anti pembajakan untuk para

16
individu agar melaporkan aktivitas pembajakan serta menyebarluaskan program edukasi untukm
membantu organisasi melawan pembajakan perangkat lunak dan telah mempublikasi penuntun
untuk karyawan dalam menggunakan perangkat lunak.

Perkumpulan yang menentang SIIA banyaknya kelompok dan jutaan individu yang
yakin bahwa hukum anti pembajakan tidak bisa dilaksanakan dalam era digital dan bahwa
perangkat lunak seharusnya gratis atau dibayar hanya berdasarkan kerelaan. Menurut
kelompok-kelompok ini, ada keuntungan sosial yang lebih besar dari distribusi perangkat
lunak secara bebas.

BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

Manajer adalah pembuat aturan bagi organisasinya. Mereka harus menetapkan kebijakan
dan prosedur dalam hal etika, termasuk penggunaan system informasi secara etis. Manajer juga

17
bertanggung jawab untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan menyelesaikan dilemma-dilema
etika sewaktu mereka berusaha menyeimbangkan kebutuhan dan minat.

Perubahan pesat yang disebabkan oleh teknologi informasi menciptakan situasi-situasi


baru dimana aturan-aturan dan hukum terkait tidak relevan lagi. Muncul berbagai macam “gray
area” dimana standar etika belum ditetapkan dan disosialisasikan. Diperlukan system etika yang
baru untuk era informasi sebagai penuntun individu dan organisasi dalam mengambil tindakan.

Teknologi informasi menghadirkan perubahan-perubahan yang menciptakan isu-isu etika


baru bagi masyarakat untuk dibahas dan dicari jalan keluarnya. Meningkatkan kekuatan
komputasi, penyimpanan data, dan kemampuan jaringan trmasuk internet bisa memperluas
jangkauan tindakan individu dan organisasi dan memperbesar dampaknya. Kasus dan aninimitas
dimana informasi dikomunikasikan, digandakan, dan diatur dalam lingkungan online,
mengedepankan tantangan-tantangan atas aturan-aturan tradisional mengenai perilaku benar
salah.

18

Anda mungkin juga menyukai