DOSEN PEMBIMBING:
JENNY KARTIKA, SKM., M.Kes
DI SUSUN OLEH:
1. ELNEST SYLVIA
2. NEVI YUNITA PRASASTI
3. YULITA HARIANI
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-Nya kami masih
diberi kesehatan sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Makalah
yang berjudul ”MTBS” ini disusun untuk memenuhi tugas dari dosen mata kuliah KESMAS
DIII Kebidanan Muara Enim
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada : Ibu jenny kartika
selaku dosen pembimbing mata kuliah KESMAS yang telah memberikan bimbingan dan
pengarahan demi terselesaikannya makalah ini, serta Rekan-rekan dan semua pihak yag telah
membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu, kritik
dan saran yang bersifat membangun sangat penyusun harapkan demi kesempurnaan makalah
ini dimasa mendatang. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para mahasiswa
khususnya dan masyarakat pada umumnya. Dan semoga makalah ini dapat dijadikan sebagai
bahan untuk menambah pengetahuan para mahasiswa, masyarakat, dan pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................
DAFTAR ISI.........................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN
Latar Belakang.............................................................................................................1.1
Rumusan Masalah......................................................................................................1.2
Tujuan Penulisan........................................................................................................1.3
BAB II PEMBAHASAN
Pengertian MTBS.................................................................................................................2.1
Pelaksanaan MTBS Pada Bayi Umur 2 Bulan Sampai 5 Tahun..........................................2.2
Penilaian Dan Klasifikasi Bayi Umur 2 Bulan Sampai 5 Tahun.........................................2.3
Tujuan Pendekatan MTBS.............................................................................................2.4
Tindakan Dan Pengobatan...........................................................................................2.5
Konseling Bagi Ibu...............................................................................................................2.6
Kunjungan Ulang Untuk Pelayanan Tindak Lanjut.............................................................2.7
BAB III PENUTUP
Kesimpulan..................................................................................................................3.1
Saran............................................................................................................................3.2
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.LatarBelakang
Bank Dunia tahun 1993 melaporkan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) adalah
intervensi yang cost effective untuk mengatasi masalah kematian balita yang disebabkan oleh
ISPA, diare, campak, malaria, kurang gizi, yang sering merupakan kombinasi dari keadaan
tersebut. MTBS yang diperkenalkan WHO dan UNICEF di Indonesia pada tahun 1997.
Penerapan MTBS diharapkan tenaga kesehatan dibekalli cara untuk mengenali seecara dini
dan cepat semua gejala anak sakitsehingga dapat ditentukan apakah anak sakit ringan berat
dan perlu rujukan. Jika penyakitnya tidak parah petugas dapat memberikan
pengobatan/tindakan sesuai pedoman MTBS dan diuraikan juga tentang konseling dan tindak
lanjut.
Perubahan dalam tatalaksana MTBS untuk umur 2 bulan sampai 5 tahun secara
singkat dirangkum yakni perubahan jenis antibiotika pada pelaksanaan pneumonia,
penggunaan tablet Zinc dan oralit asmolaritas rendah pada diare, tatalaksana malaria,
penentuan status gizi dengan berat badan menurut tinggi/panjang badan antara anak laki-
lakidan perempuan, penggunaan Albendazole sebagai obat kecacingan, tatalaksana masalah
gizi dan anemia dan perubahan jadwal imunisasi. Penerapan MTBS akan efektif jika
ibu/keluarga segera membawa balita sakit ke petugas kesehatan yang terlatihserta
mendapatkan pengobatan yang tepat. Jika ibu dan keluarga tidak membawa anaknya
kefasilitas kesehatan sampai sakitnya menjadi parah mungkin anak itu akan meninggal
karena penyakitnya.
1.2.Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian MTBS ?
2. Bagaimana Pelaksanaan MTBS Pada Bayi Umur 2 Bulan Sampai 5 Tahun ?
3. Bagaimana Penilaian Dan Klasifikasi Bayi Umur 2 Bulan Sampai 5 Tahun ?
4. Bagaimana Tindakan Dan Pengobatan ?
5. Bagaimana Konseling Bagi Ibu ?
6. Bagaimana Kunjungan Ulang Untuk Pelayanan Tindak Lanjut ?
1.3.Tujuan
1. Untuk mengetahui Pengertian MTBS
2. Untuk mengetahuiPelaksanaan MTBS Pada Bayi Umur 2 Bulan Sampai 5 Tahun
3. Untuk mengetahuiPenilaian Dan Klasifikasi Bayi Umur 2 Bulan Sampai 5 Tahun
4. Untuk mengetahuiTindakan Dan Pengobatan
5. Untuk mengetahuiKonseling Bagi Ibu
6. Untuk mengetahuiKunjungan Ulang Untuk Pelayanan Tindak Lanjut
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.Pengertian MTBS
Manajemen terpadu balita sakit (MTBS) adalah modul yang menjelaskan secara rinci
cara menerapkan proses keterpaduan pelayanan dalam menangani balita sakit yang datang
kefasilitas rawat jalan. Keterpaduan pelayanan tidak hanya kuratif, tapi promotif dan
preventif. Sekitar 70% kematian anak dibawah 5 tahun disebabkan oleh pneumonia, diare,
malaria, campak, dan malnutrisi. Di Indonesia, angka kematian bayi (AKB) 50/1000
kelahiran hidup, dan angka kematian anak balita (AKABA) 64/1000 kelahiran hidup
(Surkesnas, 2001).
Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) merupakan pendekatan keterpaduan dalam
tatalaksana balita sakit yang datang berobat ke fasilitas rawat jalan pelayanan kesehatan dasar
yang meliputi upaya kuratif terhadap penyakit pneumonia, diare, campak, malaria, infeksi
telinga, malnutrisi, dan upaya promotif dan preventif yang meliputi imunisasi, pemberian
vitamin A dan konseling pemberian makan yang bertujuan untuk menurunkan angka
kematian bayi dan anak balita serta menekan morbiditas karena penyakit tersebut (Pedoman
Penerapan Manajemen Terpadu Balita Sakit di Puskesmas, Modul-7. 2004). Balita (bawah
lima tahun) yaitu anak umur 0-5 tahun (tidak termasuk umur 5 tahun) (MTBS, Modul 1,
2004).
Ada tanda bahaya umum atau tarikan dinding Pneumonia atau penyakit sangat berat
dada ke dalam atau stridor
4. Diare
Ibu mudah mengenal diare karena perubahan bentuk tinja yang tidak seperti biasanya
dan frekuensi beraknya lebih sering dibandingkan biasanya. Diare terjadi apabila tinja
mengandung air yang lebih banyak dari normal. Sebagian besar diare yang menyebabkan
dehidrasi berat adalah diare karena kolera. Jika diare berlangsung selama 1 hari atau lebih
disebut DIARE PERSISTEN dan diare denagn darah dalam tinja dengan atau tanpa lendir
disebut DISENTERI yang disebabkan oleh shigella
Biasanya bayi dehidrasi rewel dan gelisah dan jika berlanjut bayi menjadi letargis atau
tidak sadar, karena bayi kehilangan cairan matanya menjadi cekung anak malas minum jika ia
lemah dan tidak bisa minum tanpa dibantudan jika dicubit kulit akan kembali dengan lambat
atau sangat lambat. Cubit kulit perut dengan menggunakan ibu jari dan telunjuk lihat apakah
kulit itu kembali lagi dengan sangat lambat (lebih dari 2 detik), lambat atau segera.
KLASIFIKASIDERAJAT DEHIDRASI
tT
KLAIFIKASI DISENTRI
a. Malaria
Demam merupakan tanda utama malaria dan anak dengan malaria mungkin menderita
anemia kronis. Malaria berat adalah malaria dengan komplikasi seperti malaria serebral atau
anemia berat.Harus mengetahui risiko malaria di daerah anda tinggi, rendah, atau tanpa
resiko.Pada risiko rendah tanyakan apakah anak dapat berkunjung keluar dalam 2 minggu
terakhir. dan pemeriksaan malaria dapat dilakukan dengan alat diagnostik cepat, praktis dan
tepat. Ambil sediaan darah periksa RDT jika belum dalam 28 hari dan periksa mikroskopis
darah jika pernah dilakukan RDT dalam 28 hari terakhir (tidak dilakukan untuk daerah tanpa
resiko malaria)
Kemudian lanjutkan penilaian anak demam
a. Sudah berapa lama anak itu demam
b. Jika lebih dari 7 hari apakah demam setiap hari
c. Apakah pernah mendapat obat anti malaria dalam 2 minggu terakhir
d. Apakah anak menderita campak dalam 3 bulan terakhir
e. Apakah ada kaku kuduk
f. Apakah ada pilek
g. Lihat ada tanda campak yaitu ruam kemerahan yang menyeluruh dan salah satu dari
batuk, pilek atau mata merah
b. Campak
Demam dan ruam kemerahan yang menyeluruh adalah tanda utama campak. Campak
disebabkan oleh virus yang merusak sistem kekebalan.
Jika anak sedang sakit campak saat ini atau dalam 3 bulan terakhir periksa adanya gejala
komplikasi campak seperti : luka dimulut, nanah pada mata dan kekeruhan pada kornea
Ada tanda bahaya umum kaku kuduk Penyakit berat dengan demam
Demam (pada anamnesa atau teraba panas Demam mungkin bukan malaria
atau suhu > 37,5̊C) rapid diagnostic test
negatif (RDT)
Ada pilek atau ada campak atau ada Demam bukan malaria
penyebab lain dari demam
Badan sangat kurus atau BB/PB<-3 SD atau Sangat kurus dan atau anemia
bengkak pada kedua punggung kaki
8. Anemia
Kekurangan zat besi pada makanan dapat menyebabkan anemia atau dari penyakit malaria
yang dapat menghancurkan sel darah merah dan parasit seperti cacing yang dapat terjadi
perdarahan
Menilai Anemia
Lihat tanda kepucatan pada telapak tangan yang merupakan tanda anemia dan
bandingkan telapak tangan anak dengan telapak tangan anda dikatakan agak pucat jika kulit
telapak tangan anak itu pucat dan dikatakan sangat pucat jika telapak tangan kelihatan putih.
Kepucatan dapat dilihat juga melalui konjungtiva
KLASIFIKASI ANEMIA
b. Memberikan cairan tambahan dan tablet zinc untuk diare dan melanjutkan pemberian
makanan (Zinc adalah zat mikroyang penting untuk kesehatan dan pertumbuhan dan zinc
sangat diperlukan dalam proses kesembuhan) kecuali pada bayi muda
a. Rencana terapi A (penanganan diare dirumah) diare tanpa dehidrasi dengan
memberi cairan semaunya, beri tablet zinc, lanjutkan pemberian makan, dan
kunjungan ulang
b. Rencana terapi B (penanganan dehidrasi ringan /sedang dengan oralit) dengan
pemberian oralit 3 jam pertama dan segera dirujuk
c. Rencana terapi C (penanganan di RS) dengan rehidrasimelalui
intravena/menggunakanpipa nasogastrik pada dehidrasi berat
d. Menangani diare persisiten dengan memerlukan makanan khusus
e. Mengobati disentri yaitu dengan kotrimoksasol/asam nalidiksat
f. Tindakan dan pengobatan infeksi lokal salep mata dengan
tetrasiklin/kloramfenikol, mengeringkan telinga dengan kertas penyerap, luka
dimulut dengan Gentian violet
g. Memberi imunisasi setiap anak sakit sesuai kebutuhan
A. Kesimpulan
Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) adalah suatu pendekatan pelayanan
terhadap balita sakit yang dikembangkan oleh WHO.Dengan MTBS dapat ditangani secara
lengkap kondisi kesehatan balita pada tingkat pelayanan kesehatan dasar, yang memfokuskan
secara integrative aspek kuratif, preventif dan promotif termasuk pemberian nasihat kepada
ibu sebagai bagian dari pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan kesehatan
anak.Pemberian antibiotika sangat selektif sesuai klasifikasi dan dapat dan dapat membatasi
beberapa klasifikasi yang akhirnya dapat menekan biaya pengobatan.Melihat keunggulan
tersebut maka dapatlah dimengerti mengapa Indonesia termasuk salah satu pengguna dini
dari pendekatan MTBS ini, bahkan Indonesia sekarang sudah sampai tahap pemantapan
implementasi.
B. Saran
Dengan mengetahui manajemen terpadu balita sakit/MTBS bisa melaksanakan
pelayanan dalam menangani balita sakit yang datang kefasilitas rawatjalan. Keterpaduan
pelayanan tidak hanya kuratif, tapi promotif dan preventif.
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Soedjatmiko, SpA (K), Msi, 2009, Materi presentase pada “Pelatihan Program Kesehatan
Balita Bagi Penanggung Jawab Program Kesehatan Anak”. Bogor. 2009. Stimulasi , Deteksi
dan Intervensi Dini Gangguan Tumbuh Kembang Balita.
https://www.google.com/url?.files.wordpress.com%2F2013%2F01%2Fmtbs-2-bulan-5-
tahun-doc.
Alimul Hidayat, A. Azizi. 2011. Ilmu Kesehatan Anak Untuk Penidikan Kebidanan. Jakarta:
Salemba Medika.
Maryani, Anik. 2010. Ilmu Kesehatan Anak Dalam Kebidanan. Jakarta: CV. Trans Info
Media.