Anda di halaman 1dari 3

Komponen-komponen kurikulum

A. Tujuan

Kurikulum menurut Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang SistemPendidikan Nasional


adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan dan isi atau bahan pelajaran
serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar. Ini
berarti kurikulum adalah konsep yang bertujuan. Asas utama dalam pengembangan kurikulum
adalah asas filosofis. Dalam asas tersebut dibahas, tentang persoalan mendasar tentang
pengembangan kurikulum, misalnya tentang arah pendidikan. Ada beberapa alasan mengapa
tujuan perlu dirumuskan dalam kurikulum.

Pertama, tujuan erat kaitannya dengan arah dan sasaran yang harua dicapai oleh setiap upaya
pendidikan. Kurikulum merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Kedua, melalui
tujuan yang jelas, maka dapat membantu para pengembang kurikulum dalam mendesain
sistem pembelajaran. Ketiga, tujuan kurikulum yabg jelas dapat digunakan sebagai kontrol
dalam menentukan batas-batas dan kualitas pembelajaran.

1. Klasifikasi Tujuan

Menurut Bloom dalam bukunya Taxonomy of Education Objectives yang terbit pada tahun1965,
bentuk perilaku tujuan yang harus dirumuskan dapat digolongkan ke dalam tiga klasifikasi atau
tiga bidang, yaitu:

a. Domain Kognitif : adalah tujuan pendidikan yang berhubungan dengan kemampuan


intelektual atau kemampuan berfikir seperti kemampuan mengingat dan memecahkan
masalah, terbagi ke dalam 6 tingkatan, yaitu:
1) Pengetahuan (knowledge) : tingkatan tujuan kognitif yang paling rendah. Tujuan ini
berhubungan dengan kemampuan untuk mengingat informasi yabg sudah dipelajari
(recall),
2) Pemahaman ; pemahaman lebih tinggi tingkatannya dari pengetahuan. Pemahman
bukan hanya sekedar mengingat fakta, akan tetapi berkenaan dengan kemampuan
menjelaskan, menerangkan, menafsirkan atau kemampuan menangkap makna atau
arti suatu konsep.
3) Penerapan : merupakan tujuan kognitif yang lebih tinggi lagi tingkatannya
dibandingkan dengan pengetahuan dan pemahaman. Tujuan ini berhubungan
dengan kemampuan mengaplikasikan suatu bahan pelajaran yang sudah dipelajari
seperti teori, rumus-rumus, dalil, hukum, konsep, ide dan lain sebagaibya ke dalam
siituasi baru yang konkret.
4) Analisials : kemampuan menguraikan atau memecahkan suatu bahan belajar ke
dalam bagian-bagian atau unsur-unsur serta hubungan antarbagian bahan itu.
5) Sintesis : kemampuan untuk menghimpun bagian-bagian kedalam suatu keseluruhan
yang bermakna, seperti merumuskan tema, rencana atau melihat hubungan abstrak
dari berbagai informasi yang tersedia. Sintesis merupakan kebalikan dari analisis.
6) Evaluasi : tujuan yang paling tinggi dalam domain kognitif. Tujuan ini berkenaan
dengan kemampuan membuat penilaian.
b. Domain Afektif
Berkenaan dengan sikap, nilai-nilai dan apresiasi. Merupakan bidang tujuan pendidikan
kelanjutan dari domain kognitif. Menurut Krathwohl, dkk. (1964), dalam bukunya
Taxonomy of Education Objectives : Affective Domain, domain afektif memiliki tingkatan
yaitu:
1) Penerimaan : sikap kesadaran atau kepekaan seseorang terhadap gejala, kondisi,
keadaan atau suatu masalah.
2) Merespons : ditunjukan oleh kemauan untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan
tertentu
3) Menghargai : berkenaan dengan kemauan untuk memberi penilaian atau
kepercayaan kepada gejala atau objek tertentu.
4) Mengorganisasi : berhubungan dengan organisasi berkenaan dengan
pengembangan nilai ke dalam sistem organisasi tertentu.
5) Karakteristik nilai : mengadakan sintesis dan internalisasi sistem nilai dengan
pengkajian secarmendalamam

c. Domain psikomotor

Adalah tujuan yang berhubungan dengan kemampuan keterampilan seseorang. Terdapat enam
tingkatan

1) Gerak refleks
2) Keterampilan dasar
3) Keterampilan spiritual
4) Keterampilan fisik
5) Gerakan keterampilan
6) Komunikasi nondiskursif

2. Herarkis Tujuan

Tujuan pendidikan yang bersifat umum sampai kepada tujuan khusus itu dapat diklasifikasikan
menjadi empat, yaitu:

a. Tujuan Pendidikan Nasional (TPN) : tujuan umum yang serat dengan muatan filosofis
b. Tujuan Institusional : tujuan yang harus dicapai oleh setiap lembaga pendidikan
c. Tujuan Kurikulum : tujuan harus dicapai oleh setiap bidang studi atau mata pelajaran
d. Tujuan Pembelajaran Instruksional : kemampuan atau keterampilan yang diharapkan
dapat dimiliki oleh siswa setelah mereka melakukan proses pembelajaran tertentu.

Anda mungkin juga menyukai