Alhamdulilah segala puji bagi Allah SWT. Atas rahmat dan karunia-Nya kami
dapat menyelesaikan proposal dengan ini tepat waktu. Proposal ini dibuat dengan
tujuan sebagai alternatif alat kontrasepsi alami dari bahan yang melimpah jumlahnya.
Dalam menyusun proposal ini kami menghadapi banyak rintangan dan hambatan,
namun atas bantuan dari berbagai pihak akhirnya semua dapat terselesaikan. Pada
kesempatan ini ucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang turut berkontribusi
dalam suksesnya pembuatan proposal ini. Berikut diantaranya :
1. Allah SWT yang atas Kemurahan-Nya kami dapat menyelesaikan proposal ini
sesuai dengan target waktu pengerjaan .
2. Bu Candra Dewinataningtyas selaku dosen pembimbing dalam pembuatan
proposal ini dan,
3. Teman-teman yang telah memberi inspirasi dan motivasi.
Kami sadari proposal ini masih jauh dari kesan sempurna. Maka dari itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak. Semoga proposal ini dapat
bermanfaat dan berguna sebagaimana mestinya dan menjadi sarana pembelajaran kita
semua demi kemajuan dan perkembangan imu pengetahuan.
i
DAFTAR
KATA PENGANTAR……………………………………………………………... i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………..ii
HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………………... ii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………..1
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………. 1
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………………... 2
1.3 Tujuan Penelitian………………………………………………………………. 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA…………………………………………………... 3
2.1 Pare…………………………………………………………………………….. 3
2.2 Buah Pare………………………………………………………………………. 3
2.3 Manfaat Buah Pare……………………………………………………………...4
2.4 Alat Kontrasepsi………………………………………………………………...
4
BAB III METODE PENELITIAN………………………………………………… 5
3.1 Tahapan Pelaksanaan…………………………………………………………... 5
3.2 Prosedur Pelaksanaan…………………………………………………………...5
BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN……………………………………6
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………… 7
ii
HALAMAN PENGESAHAN
USUL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
iii
(Candra Dewinataningtyas, M.Keb) (Adkhaka Jaza Akna Wida)
BAB I
PENDAHULUAN
iv
impotensi, merusak buah zakar dan hormon pria bahkan berpotensi merusak liver
( Basch el al. 2003, Lord et al 2003). Bagi wanita hamil sebaiknya mengkonsumsi pare
harus dibatasi karena percobaan pada tikus menunjukkan pemberian jus pare dapat
menimbulkan keguguran.8
Dari penjelasan di atas dapat kami simpulkan bahwa pare dapat mematikan
sperma dan dapat menjadi alternatif kontrasepsi baru dalam bidang kesehatan dengan
cara kami lakukan ujicoba pada tikus putih (Rattus norvegicus) sehingga akan
mendapatkan hasil dari penelitian kami yang menunjukkan bahwa zat triterpenoid
pada buah pare mengandung zat anti spermatozoid yang dapat membunuh sperma.
v
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pare
Pare (Momordica charantia L) Sinonim Momordica balsamina Blanco,
Momordica balsamina Descourt, Momordica cylindrica Blanco, Momordica
jagorana C.Koch, Momordica operculata Vell, Cucumis africanus Lindl.
Merupakan tanaman tropis, hidup di dataran rendah dan dapat merupakan
tanaman yang dibudidayakan atau tanaman liar di tanah kosong. Bila
dibudidayakan akan ditanam di ladang, halaman tumah, dirambatkan pada
anjang anjang bambu, atau dipohon dan pagar. Pare mudah tumbuh
memerlukan banyak sinar matahari, sehingga dapat tumbuh subur ditampat
yang teduh dan terlindung dari sinar matahari. Tanaman semusim berumur
hanya setahun perambat dengan sulurnya mirip spiral membelit kuat untuk
merambat. Mempunyai banyak cabang, batangnya segi lima.
Pare berdaun tunggal, berjajar diatara batang berselang seling,
bentuknya bulat panjang, dengan panjang 3,5-8,5 cm, lebar 4 cm, berbagi
menjari 5-7, pangkal berbentuk jantung, warnanya hijau tua. Taju bergigi
kasar sampai berlekuk menyirip. Bunga tunggal, berkelamin dua dalam satu
pohon, bertangkai panjang, berwarna kuning. Buah bulat memanjang, dengan
8-10 rusuk memanjang, berbintil-bintil tidak beraturan, panjangnya 8-30 cm,
rasanya pahit. Warna buah hijau, bila masak menjadi oranye yang pecah
dengan tiga katup. Biji banyak, coklat kekuningan, bentuknya pipih
memanjang, keras.
Ada tiga jenis tanaman pare, yaitu pare gajih, pare kodok dan pare
hutan. Pare gajih berdaging tebal, warnanya hijau muda atau keputihan,
bentuknya besar dan panjang dan rasanya tidak begitu pahit. Pare kodok
buahnya bulat pendek, rasanya pahit. Pare hutan adalah pare yang tumbuh liar,
buahnya kecil-kecil dan rasanya pahit. Buah yang panjang dan lurus, biasanya
pada ujung buah yang masih kecil digantungkan batu. Daun dari pare yang
tumbuh liar, dinamakan daun tundung (Rukmana, 1997). Perbanyakan tanaman
Pare dapat dilakukan dengan biji. Dalam waktu tiga bulan setelah penyebaran
biji, tanaman sudah mulai berbuah (Sastrapradja, 1977).
2.2 Manfaat Buah Pare
Tanaman Pare tergolong dalam bangsa Cucurbitaceae, jenis
Momordica charantia L. Penyebarannya meliputi Cina, India dan Asia
vi
Tenggara (Williams, 1971). Pemanfaatan buah Pare bagi masyarakat Jepang
bagian Selatan sebagai obat pencahar, laksatif dan obat cacing (Okabe et al.
1980). Di India, ekstrak buah Pare digunakan sebagai obat diabetik, obat
rheumatik, obat gout, obat penyakit liver dan obat penyakit 1imfa (Dixit et al.
1978). Di Indonesia, buah Pare selain dikenal sebagai sayuran, juga secara
tradisional digunakan sebagai peluruh dahak, obat penurun panas dan
penambah nafsu makan.
Selain itu, daunnya dimanfaatkan sebagai peluruh haid, obat luka bakar,
obat penyakit kulit dan obat cacing (Pramono et al. 1988). Sejak diketahui
bahwa tanaman Pare berkhasiat terhadap kesehatan maka beberapa peneliti
berusaha mengetahui dan mengisolasikan bahan yang terkandung dalam
tanaman Pare. Sebagai tumbuhan bangsa Cucurbitaceae, juga buah Pare
mengandung bahan yang tergolong dalam glikosida triterpen atau kukurbitasin
(Okabe, et al. 1980).
vii
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental menggunakan rancangan
acak. Perlakuan dikelompokkan menjadi 2 dengan ulangan masing-masing 5 kali yang
terdiri dari :
3.1.1 Kelompok P1 : Kelompok kontrol yang diberi aquadest 1ml sebanyak 5 ekor
tikus putih serta makan dan minum secara ad libitum.
3.1.2 Kelompok P2 : Kelompok perlakuan sebanyak 5 ekor tikus putih ysng diberi
larutan ekstrak buah pare dengan dosis 0,04/kg/bb makan dan minum secara ad
libitum.
viii
Pakan tikus putih dengan kandungan protein 10%, lemak 3%, serat 8%,
kadar air 12%
Formalin 10%
Alkohol 70%
Metanol
3.2.1.3 Media
Tikus Putih (Rattus norvegicus)
ix
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
No Kegiatan
1 Persiapan hewan coba
2 Persiapan perlakuan
3 Kegiatan Penelitian
4 Pembuatan preparat histologi testis tikus putih (Rattus norvegicus)
x
DAFTAR PUSTAKA
Rakhmawati YD. 1992. Pengaruh Ekstrak Alkohol Buah Pare (Momordica charantia
L.) terhadap Faal Hati Tikus Strain LMR. Skripsi Strata-I. Fak. Biologi,
Universitas Nasional, h. 30.
Mulyati L. 1992. Pengaruh pemberian ekstraks buah Pare (Momordica charantia L.)
terhadap jumlah spermatogonium A, spermatozit primer pakhiten tikus
(Rattus sp) strain LMR. Skripsi Sarjana Biologi, Unas Jakarta.
Adimunca C. 1996. Kemungkinan Pemanfaatan Ekstrak Buah Pare Sebagai Bahan
Kontrasepsi Pria. Cermin Dunia Kedokteran. 112:12-14
Dixit VP, Kimnna P, Bhargava SK. 1978. Effects of Momordica charantia L. Fruit
extract on the Testicular Function of Dog. J. Med. Plant Res. 34:280.
xi
KOP PERGURUAN TINGGI
Dengan ini menyatakan bahwa proposal PKM-PE saya dengan judul PARE
(Momordica charantia L) SEBAGAI ALTERNATIF KONTRASEPSI PRIA
YANG DIUJIKAN PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) yang diusulkan
untuk tahun anggaran 2019/2020 adalah asli karya kami dan belum pernah dibiayai
oleh lembaga atau sumber dana lain.
Mengetahui,
Wakil/Pembantu Dekan atau
Ketua Jurusan/Departemen/Program Studi/
Pembimbing Unit Kegiatan Mahasiswa
Tanda tangan
xii
(Nama Lengkap) NIP/NIK.
xiii