Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH TREND DAN ISSUE GANGGUAN SISTEM RESPIRASI,

KARDIOVASKULER,HEMATOLOGI

DOSEN PENGAMPU :

Ns. Mila Sartika S,Kep. M,Kep

Disusun Oleh :

- Putri Nurfadilah
- Ratu Najla Shopandi
- Sulistia Salbiah
- Ulpa Dwiyanti

INSTITUT MEDIKA Drg, SUHERMAN


PRODI S1 KEPERAWATAN
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak
akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-
natikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah dengan judul
“TREND DAN ISSUE GANGGUAN SISTEM
RESPIRASI,KARDIOVASKULER,HEMATOLOGI”

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta
saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang
lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon
maaf yang sebesar-besarnya.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada Ibu Ns, Mila
Sartika kami yang telah membimbing dalam menulis makalah ini.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.


KATA PENGANTAR.....................................................................................................i

Daftar isi..........................................................................................................................ii

Bab I................................................................................................................................1

 PENDAHULUAN .........................................................................................1
1.2 Latar Belakang ...................................................................................2
1.3 Rumusan Masalah …………………………………………………..3
1.4 Manfaat Penulisan……………………………………………………4
1.1.1 Manfaat Teoritis………………………………………………5
1.1.2 Manfaat Praktis……………………………………………….6
Bab II..............................................................................................................................7

 Pembahasan..............................................................................................8
2.1 Pengertian Trend………………………………………………...9
2.2 Pengertian Issue…………………………………………………10
2.3 Trend Dan Issue Keperawatan Indonesia………………………..11
2.4 Trend Dan Issue Pada Gangguan System Kardiovaskuler……….12
2.4.1 Pengertian…………………………………………………..13
2.4.2 Resiko Dan Insidusi…………………………………………14
2.4.3 Patofisiologi…………………………………………………15

2.5 Trend Dan Issue Pada Gangguan Pada Sistem Respirasi


Manusia………………………….16
2.5.1 Pengertian……………………………………………………….17
2.5.2 Beberapa Macam Gangguan Yang Terjadi ………………….......18
2.5.3 Macam-macam Peradangan Pada Sistem Pernapasan……………19
2.6 Trend Dan Issue Pada Gangguan Sistem Imun Dan Hematologi…………20
2.6.1 Pengertian HIV/AIDS………………………………………………21
2.6.2 Perbedaan AIDS Dengan HIV………………………………………22
2.6.3 Peran Perawat………………………………………………………23

Bab III..............................................................................................................................24
3.1 Kesimpulan...............................................................................................25
3.2 Saran……………………………………………………………………26

BAB I
PENDAHULUAN

1.2 Latar Belakang


 Keperawatan merupakan profesi yang dinamis dan berkembang secara terus menerus dan
terlibat dalam masyarakat yang berubah, sehingga pemenuhan dan metode keprawatan kesehatan
berubah, karena gaya hidup masyarakat berubah dan perawat sendiri juga dapat menyesuaikan
dengan perubahan tersebut. Definisi dan filosofi terkini dari keperawatan memperlihatkan trend
holistic dalam keperawatan yang ditunjukkan secara keseluruhan dalam berbagai dimensi, baik
dimensi sehat maupun sakit serta dalam interaksinya dengan keluarga dan komunitas. Tren
praktik keperawatan meliputi perkembangan di berbagai tempat praktik dimana perawat
memiliki kemandirian yang lebih besar. Trend adalah sesuatu yang sedang di bicarakan oleh
banyak orang saat ini dan kejadiannya berdasarkan fakta, sedangkankanIssue adalah sesuatu
yang sedang di bicarakan oleh banyak namun belum jelas faktannya atau buktinya. Berikut salah
satu contoh kasus issue keperawatan pada saat ini . Penyakit jantung koroner/ penyakit arteri
koroner (penyakit jantung artherostrofik) merupakan suatu manifestasi khusus dan
arterosclerosis pada arteri koroner. Penyakit jantung koroner dan micardiail infark merupakan
respons iskemik dari miokardium yang di sebabkan oleh penyempitan arteri koronaria secara
permanen atau tidak permanen. Oksigen di perlukan oleh sel-sel miokardial, untuk metabolisme
aerob di mana Adenosine Triphospate di bebaskan untuk energi jantung pada saat istirahat
membutuhakn 70 % oksigen. Banyaknya oksigen yang di perlukan untuk kerja jantung di sebut
sebagai Myocardial Oxygen Cunsumption (MVO2), yang dinyatakan oleh percepatan jantung,
kontraksi miocardial dan tekanan pada dinding jantung. Tren paraktik keperawatan meliputi
berbagai praktik di berbagai tempat praktik dimana perawat memiliki kemandirian yang lebih
besar. Perawat secara terus menerus meningkatkan otonomi dan penghargaan sebagai anggota
tim asuhan keperawatan. Peran perawat meningkat dengan meluasnya focus asuhan keperawatan.
Tren dalam keperawatan sebagai profesi meliputi perkembangan aspek-aspek dari keperawatan
yang mengkarakteristikan keperawatan sebagai profesi
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan sejumlah masalah sebagai
berikut:
1. Apa pengertian dari Trend?
2. Apa pengertian dari Issue?
3. Apa saja Trend dan Issue keperawatan di Indonesia?
4. Bagaimana Trend dan Issue keperawatan di Indonesia, pada system Kardiovaskuler
“JantungKoroner”?
5. Bagaimana Trend dan Issue keperawatan di Indonesia, pada system respirasi ( TBC,
Asma, Influenza ) ?
6. Bagaimana Trend dan Issue keperawatan di Indonesia, pada system Hematologi
( AIDS/HIV ) ?

1.4 Manfaat Penulisan


1.1.1 Manfaat Teoritis
Secara teoritis diharapkan makalah ini dapat bermanfaat untuk menambah
pengetahuan bagi pembaca khususnya seorang perawat
1.1.2 Manfaat Praktis
Hasil makalah ini dapat memberikan sumbangan dan masukan mengenai Trend dan
Issue pada system Kardiovaskuler, Respirasi, Hematologi.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Trend


Trend adalah sesuatu yang sedang di bicarakan oleh banyak orang saat ini dan
kejadiannya berdasarkan fakta.
Setelah tahun 2000, dunia khususnya bangsa Indonesia memasuki era globalisasi,
pada tahun 2003 era dimulainya pasar bebas ASEAN dimana banyak tenaga professional
keluar dan masuk ke dalam negeri. Pada masa itu mulai terjadi suatu masa
transisi/pergeseran pola kehidupan masyarakat dimana pola kehidupan masyarakat
tradisional berubah menjadi masyarakat yang maju. Keadaan itu menyebabkan berbagai
macam dampak pada aspek kehidupan masyarakat khususnya aspek kesehatan baik yang
berupa masalah urbanisaasi, pencemaran, kecelakaan, disamping meningkatnya angka
kejadian penyakit klasik yang berhubungan dengan infeksi, kurang gizi, dan kurangnya
pemukiman sehat bagi penduduk. Pergeseran pola nilai dalam keluarga dan umur harapan
hidup yang meningkat juga menimbulkan masalah kesehatan yang berkaitan dengan
kelompok lanjut usia serta penyakit degeneratif.
Pada masyarakat yang menuju ke arah moderen, terjadi peningkatan kesempatan
untuk meningkatkan pendidikan yang lebih tinggi, peningkatan pendapatan dan
meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap hukum dan menjadikan masyarakat lebih
kritis. Kondisi itu berpengaruh kepada pelayanan kesehatan dimana masyarakat yang kritis
menghendaki pelayanan yang bermutu dan diberikan oleh tenaga yang profesional. Keadaan
ini memberikan implikasi bahwa tenaga kesehatan khususnya keperawatan dapat memenuhi
standart global internasional dalam memberikan pelayanan kesehatan/keperawatan,
memiliki kemampuan professional, kemampuan intelektual dan teknik serta peka terhadap
aspek social budaya, memiliki wawasan yang luas dan menguasi perkembangan Iptek.
Namun demikian upaya untuk mewujudkan perawat yang professional di Indonesia
masih belum menggembirakan, banyak factor yang dapat menyebabkan masih rendahnya
peran perawat professional, diantaranya:
1) Keterlambatan pengakuan body of knowledge profesi keperawatan. Tahun 1985
pendidikan S1 keperawatan pertama kali dibuka di UI, sedangkan di negara barat
pada tahun 1869.
2) Keterlambatan pengembangan pendidikan perawat professional.
3) Keterlambatan system pelayanan keperawatan.(standart, bentuk praktik keperawatan,
lisensi)

2.2 Pengertian Issue


Issue adalah sesuatu yang sedang di bicarakan oleh banyak namun belum jelas
faktannya atau buktinya. Berikut salah satu contoh kasus issue keperawatan pada saat ini.
Penyakit jantung koroner/ penyakit arteri koroner (penyakit jantung artherostrofik)
merupakan suatu manifestasi khusus dan arterosclerosis pada arteri koroner. Plaque
terbentuk pada percabangan arteri yang ke arah aterion kiri, arteri koronaria kanan dan agak
jarang pada arteri sirromflex. Alirandarah ke distal dapat mengalami obstruksi secara
permanen maupun sementara yang disebabkan oleh akumulasi plaque atau penggumpalan.
Sirkulasi kolateral berkembang di sekitar obstruksi arteromasus yang menghambat
pertukaran gas dan nutrisi kemiokardium.

2.3 Trend dan Issue keperawatan di Indonesia


Keperawatan merupakan profesi yang dinamis dan berkembang secara terus-menerus
dan terlibat dalam masyarakat yang yang berubah, sehingga pemenuhan dan metode
keperawatan kesehatan berubah, karena gaya hidup masyarakat berubah dan perawat sendiri
juga dapat menyesuaikan perubahan tersebut.
Keperawatan menetapkan diri dari ilmu social bidang lain karena fokus asuhan
keperawatan bidang lain meluas.tren dalam pendidikan keperawatan di indonesia adalah
berkembangnya jumlah peserta keperawatan yang menerima pendidikan keperawatan, baik
peserta didik dari D3 keperawatan, S1 keperawatan atau kesehatan masayrakat sampai ke
tingkat yang lebih tinggi, yaitu S2 atau kesehatan.
Tren paraktik keperawatan meliputi berbagai praktik di berbagai tempat praktik
dimana perawat memiliki kemandirian yang lebih besar. Perawat secara terus menerus
meningkatkan otonomi dan penghargaan sebagai anggota tim asuhan keperawatan. Peran
perawat meningkat dengan meluasnya focus asuhan keperawatan. Tren dalam keperawatan
sebagai profesi meliputi perkembangan aspek-aspek dari keperawatan yang
mengkarakteristikan keperawatan sebagai profesi meliputi: pendidikan, teori, pelayanan,
otonomi, dan kode etik. Aktivitas dari organisasi keperawatan professional menggambarkan
trend dan issue praktik keperawatan. Trend dan Isu tersebut adalah:
1. Semakin tingginya tuntutan profesionalitas pelayanan kesehatan.
2. Penerapan desentralisasi yang juga melibatkan bidang kesehatan.
3. Peran serta masyarakat yang semakin tinggi dalam bidang kesehatan.
4. Munculnya perhatian dari pihak pemerintah mengenai masalah kesehatan masyarakat
seperti diberikannya bantuan bagi keluarga miskin serta asuransi kesehatan lainnya bagi
keluarga yang tidak mampu.

2.4 Penyakit yang menjadi Trend dan Issue keperawatan di Indonesia, pada system
Kardiovaskuler “Jantung Koroner”.

2.4.1 Pengertian
Penyakit jantung koroner/ penyakit arteri koroner (penyakit jantung artherostrofik)
merupakan suatu manifestasi khusus dan arterosclerosis pada arteri koroner. Plaque terbentuk
pada percabangan arteri yang ke arah aterion kiri, arteri koronaria kanan dan agak jarang
pada arteri sirromflex. Alirandarahke distal dapat mengalami obstruksi secara permanen
maupun sementara yang di sebabkan oleh akumulasi plaque atau penggumpalan. Sirkulasi
kolateral berkembang di sekitar obstruksi arteromasus yang menghambat pertukaran gas dan
nutrisi kemiokardium.
Kegagalan sirkulasi kolateral untuk menyediakan supply oksigen yang adekuat yang
berakibat terjadinya penyakit arterikoronaria, gangguan aliran darah karena obstruksi tidak
permanen (angina pektoris dan angina preinfark) dan obstruksi permanen (miocardinfarct)
Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan.
      2.4.2 Resiko dan insidensi
Penyakit arteri koronaria merupakan masalah kesehatan yang paling lazim dan
merupakan penyebab utama kematian di USA. Walaupun data epidemiologi menunjukan
perubahan resiko dan angka kematian penyakit ini tetap merupakan tantangan bagi tenaga
kesehatan untuk mengadakan upaya pencegahan dan penanganan. Penyakit jantung iskemik
banyak di alami oleh individu berusia yang berusia 40-70 tahun dengan angka kematian 20
%. (Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan Dep.kes, 2006).
Faktor resiko yang berkaitan dengan penyakit jantung koroner dapat di golongkan
secara logis sebagai berikut:
1. Sifat pribadi Aterogenik.
Sifat aterogenik mencakup lipid darah, tekanan darah dan diabetes melitus. Faktor
ini bersama-sama berperan besar dalam menentukan kecepatan artero- genensis
(Kaplan &Stamler, 2005).
2. Kebiasaan hidup atau faktor lingkungan yang tak di tentukan semaunya.Gaya hidup
yang mempredisposisi individu kepenyakit jantung koroner adalah diet yang terlalu
kaya dengan kalori, lemak jenuh, kolesterol, garam serta oleh kelambanan fisik,
penambahan berat badan yang tak terkendalikan, merokok sigaret dan
penyalahgunaan alkohol (Kaplan &Stamler, 2007).
3. Faktor resiko kecil dan lainnya
Karena faktor resiko yang di tetapkan akhir-akhir ini tidak tampak menjelaskan
keseluruhan perbedaan
dalam kematian karena penyakit jantung koroner, maka ada kecurigaan ada faktor
resiko utama yang tak
diketahui bernar-benar ada.
Berbagai faktor resiko yang ada antara lain kontrasepsi oral, kerentanan hospes,
umur dan jenis kelamin

2.4.3 Patofisiologi
Penyakit jantung koroner dan miocardial infark merupakan respons iskemik dari
miokardium yang di sebabkan oleh penyempitan arteri koronaria secara permanen atau
tidak permanen. Oksigen di perlukan oleh sel-sel miokardial, untuk metabolisme aerob
di mana Adenosine Triphospate di bebaskan untuk energi jantung pada saat istirahat
membutuhakn 70 % oksigen. Banyaknya oksigen yang di perlukan untuk kerja jantung
di sebut sebagai Myocardial Oxygen Cunsumption (MVO 2), yang dinyatakan oleh
percepatan jantung, kontraksi miocardial dan tekanan pada dinding jantung.
Jantung yang normal dapat dengan mudah menyesuaikan terhadap peningkatan tuntutan
tekanan oksigen dangan menambah percepatan dan kontraksi untuk menekan volume
darah ke sekat-sekat jantung. Pada jantung yang mengalami obstruksi aliran darah
miocardial, suplai darah tidak dapat mencukupi terhadap tuntutan yang terjadi. Keadaan
adanya obstruksi letal maupun sebagian dapat menyebabkan anoksia dan suatu kondisi
menyerupai glikolisis aerobic berupaya memenuhi kebutuhan oksigen.
Penimbunan asam laktat merupakan akibat dari glikolisis aerobik yang dapat sebagai
predisposisi terjadinya disritmia dan kegagalan jantung. Hipokromia dan asidosis laktat
mengganggu fungsi ventrikel. Kekuatan kontraksi menurun, gerakan dinding segmen
iskemik menjadi hipokinetik.
Kegagalan ventrikel kiri menyebabkan penurunan stroke volume, pengurangan cardiac
out put, peningkatan ventrikel kiri pada saat tekanan akhir diastole dan tekanan desakan
pada arteri pulmonalis serta tanda-tanda kegagalan jantung. Kelanjutan dan isquemia
tergantung pada obstruksi pada arteri koronaria (permanen atau sementara), lokasi serta
ukurannya. Tiga manifestasi dari iskemi miocardial adalah angina pectoris,
penyempitan arterikoronarius sementara, preinfarksi angina, dan miocardial infark atau
obstruksi permanen pada arteri koronari (Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan Dep.kes,
2.5 Gangguan Pada Sistem Respirasi Manusia

2.5.1 Pengertian
Respirasi adalah peristiwa menghirup udara dari luar yang mengandung oksigen serta
menghembuskan udara yang banyak mengandung Karbondioksida keluar dari tubuh.

2.5.2 Beberapa macam gangguan yang umum terjadi pada saluran pernapasan manusia

1. Influenza (flu), penyakit yang disebabkan oleh virus influenza. Gejala yang ditimbulkan antara
lain pilek, hidung tersumbat, bersin-bersin, dan tenggorokan terasa gatal.

2. Asma atau sesak napas, merupakan suatu penyakit penyumbatan saluran pernapasan yang
disebabkan alergi terhadap rambut, bulu, debu, atau tekanan psikologis. Asma bersifat menurun.

3. Tuberkulosis (TBC), penyakit paru-paru yang diakibatkan serangan bakteri mycobacterium


tuberculosis. Difusi oksigen akan terganggu karena adanya bintil-bintil atau peradangan pada
dinding alveolus. Jika bagian paru-paru yang diserang meluas, sel-selnya mati dan paru-paru
mengecil. Akibatnya napas penderit terengah-engah.

2.5.3 Macam-macam peradangan pada sistem pernapasan manusia:

a. Rinitis, radang pada rongga hidung akibat infeksi oleh virus, missal virus influenza. Rinitis
juga dapat terjadi karena reaksi alergi terhadap perubahan cuaca, serbuk sari, dan debu. Produksi
lendir meningkat.
b. Faringitis, radang pada faring akibat infeksi oleh bakteri Streptococcus. Tenggorokan sakit
dan tampak berwarna merah. Penderita hendaknya istirahat dan diberi antibiotik.
c. Laringitis, radng pada laring. Penderita serak atau kehilangan suara. Penyebabnya antara lain
karena infeksi, terlalu banyak merokok, minum alkohol, dan terlalu banyak serak.
d. Bronkitis, radang pada cabang tenggorokan akibat infeksi. Penderita mengalami demam dan
banyak menghasilkan lendir yang menyumbat batang tenggorokan.
e. Sinusitis, radang pada sinus. Sinus letaknya di daerah pipi kanan dan kiri batang hidung.
Biasanya di dalam sinus terkumpul nanah yang harus dibuang melalui operasi.
2.6 SISTEM IMUN DAN HEMATOLOGI.

HIV/AIDS
2.6.1 PENGERTIAN HIV/AIDS
HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah sejenis virus yang melemahkan
sistem kekebalan tubuh atau perlindungan tubuh manusia. Virus inilah yang
menyebabkan AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) (Brooks, 2004).
2.6.2 PERBEDAAN ANTARA HIV DENGAN AIDS
Seorang yang terinfeksi HIV dapat tetap sehat bertahun-tahun tanpa ada tanda fisik
atau gejala infeksi. Orang yang terinfeksi virus tersebut tetapi tanpa gejala adalah
‘HIV-positif’ atau mempunyai ‘penyakit HIV tanpa gejala.’ Apabila gejala
mulai muncul, orang disebut mempunyai ‘infeksi HIV bergejala’ atau‘penyakit HIV
lanjutan.’ Pada stadium ini seseorang kemungkinan besar akan mengembangkan
infeksi oportunistik. AIDS merupakan definisi yang diberikan kepada orang
terinfeksi HIV yang masuk pada stadium infeksi berat.
AIDS didefinisi sebagai jumlah sel CD4 di bawah 200 ; dan/atau
terjadinya satu atau lebih infeksi oportunistik tertentu. Istilah AIDS terutama dipakai
untuk kepentingan kesehatan masyarakat, sebagai patokan untuk laporan kasus.
Sekali kita dianggap AIDS, berdasarkan gejala dan/atau status kekebalan, kita
dimasukkan pada statistik sebagai kasus, dan status ini tidak diubah walau kita
menjadi sehat kembali. Orang terinfeksi HIV yang mempunyai semakin banyak
informasi, dukungan dan perawatan medis yang baik dari tahap awal penyakitnya
akan lebih berhasil menangani infeksinya. Terapi antiretroviral (ARV) yang sekarang
semakin terjangkau dapat memperlambat kecepatan penggandaan HIV; obat lain
dapat mencegah atau mengobati infeksi yang disebabkan HIV (Kannabus, 2008).

2.6.3 PERAN PERAWAT


Peran seorang perawat dalam mengurangi beban psikis seorang penderita
AIDS sangatlah besar. Lakukan pendampingan dan pertahankan hubungan yang
sering dengan pasien sehinggan pasien tidak merasa sendiri dan ditelantarkan.
Tunjukkan rasa menghargai dan menerima orang tersebut. Hal ini dapat meningkatkan
rasa percaya diri klien. Perawat juga dapat melakukan tindakan kolaborasi dengan
memberi rujukan untuk konseling psikiatri. Konseling yang dapat diberikan adalah
konseling pra-nikah, konseling pre dan pasca tes HIV, konseling KB dan perubahan
prilaku. Konseling sebelum tes HIV penting untuk mengurangi beban psikis. Pada
konseling dibahas mengenai risiko penularan HIV, cara tes, interpretasi tes,
perjalanan penyakit HIV serta dukungan yang dapat diperoleh pasien. Konsekuensi
dari hasil tes postif maupun negative disampaikan dalam sesi konseling.
Dengan demikian orang yang akan menjalani testing telah dipersiapkan
untuk menerima hasil apakah hasil tersebut positif atau negatif. Mengingat beban
psikososial yang dirasakan penderita AIDS akibat stigma negatif dan diskriminasi
masyarakat adakalanya sangat berat, perawat perlu mengidentifikasi adakah sistem
pendukung yang tersedia bagi pasien.

Perawat juga perlu mendorong kunjungan terbuka (jika memungkinkan),


hubungan telepon dan aktivitas sosial dalam tingkat yang memungkinkan bagi
pasien. Partisipasi orang lain, bantuan dari orang terdekat dapat mengurangi
perasaan kesepian dan ditolak yang dirasakan oleh pasien. Perawat juga
perlu melakukan pendampingan pada keluarga serta memberikan pendidikan
kesehatan dan pemahaman yang benar mengenai AIDS, sehingga keluarga dapat
berespons dan memberi dukungan bagi penderita. Aspek spiritual juga
merupakan salah satu aspek yang tidak boleh dilupakan perawat. Bagi penderita
yang terinfeksi akibat penyalahgunaan narkoba dan seksual bebas harus disadarkan
agar segera bertobat dan tidak menyebarkannya kepada orang lain dengan
menjaga perilakunya serta meningkatkan kualitas hidupnya. Bagi seluruh
penderita AIDS didorong untuk mendekatkan diri pada Tuhan, jangan
berputus asa atau bahkan berkeinginan untuk bunuh diri dan beri penguatan bahwa
mereka masih dapat hidup dan berguna bagi sesama antara lain dengan
membantu upaya pencegahan penularan HIV/AIDS.

BAB III

PENUTUP

3.1  Kesimpulan
Jadi, Trend adalah sesuatu yang sedang di bicarakan oleh banyak orang saat ini dan
kejadiannya berdasarkan fakta, sedangkankan Issue adalah sesuatu yang sedang di bicarakan
oleh banyak orang namun belum jelas faktannya atau buktinya. Berikut salah satu contoh
kasus issue keperawatan pada saat ini, Penyakit jantung koroner atau penyakit arteri koroner
(penyakit jantung artherostrofik) merupakan suatu manifestasi khusus dan arterosclerosis
pada arteri koroner.Penyakit ini disebabkan oleh penyempitan arteri. Pada system respirasi
difusi oksigen akan terganggu karena adanya bintil-bintil atau peradangan pada dinding
alveolus yang akan disebabkan oleh penyakit TBC. Dan pada system hematologi jumlah sel
CD4 dibawah 200 akan terjadinya AIDS atau terjadinya satu atau lebih infeksi oportunistik
tertentu.

3.2  Saran
Demikian makalah yang telah kami susun, semoga dapat membantu pembaca untuk
menambah pengetahuan serta memahami pokok bahasan asuhan keperawatanTrend dan
Issue Kardiovaskuler, Respirasi, Hematologi. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
semua.
DAFTAR PUSTAKA

(KARDIOVASKULER)
Udjianti, Wajan Juni. 2010. Keperawatan Kardiovaskular. Jakarta: Salemba Medika.

Potter & Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktik,
Ed 4 Vol 1. Jakarta: EGC

Elektrokardiogram. http://id.wikipedia.org/wiki/Elektrokardiogram (Available). Diakses pada


tanggal 26 Oktober 2013 pukul 14: 18 WITA.

( RESPIRASI )

http://www.artikelkeperawatan.info/asuhan-keperawatan-bronkiektasis-94.html

(HEMATOLOGI)

Chin. J, Kandun. (2006). Manual Pemberantasan Penyakit Menular, Jakarta :


Infomedika.

Sudoyo AW, dkk. (2006). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi IV. Jakarta : Pusat
Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia,.

Umar Zein, dkk: Aspek Klinis, Problema Diagnostik dan Pengobatan Penderita AIDS
Dewasa di Medan, Acta Medica Indonesiana, Volume XXXV Supplemen 2, Agustus 2003.

Anda mungkin juga menyukai