Anda di halaman 1dari 15

PROSEDUR Document No.

:
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN REK-HSE-PRO-009
Rev. : 1 Date : 01/12/2010
PT. REKANANDA Page 1 of 15

APPROVAL SHEET

Prepared by : Reviewed by : Approved by :

01/12/2010 02/12/2010 02/12/2010

Rudi / HSE Coordinator ARIFIN H. / HSE Manager RIDWAN/ DIREKTUR

DESCRIPTION OF CHANGES HISTORY

REV. DATE RESPONSIBLE PERSON DESCRIPTION OF CHANGE

0 N/A ARIFIN H. Prosedur baru

1 01/12/2010 ARIFIN H. Perubahan format prosedur


PROSEDUR Document No. :
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN REK-HSE-PRO-009
Rev. : 1 Date : 01/12/2010
PT. REKANANDA Page 2 of 15

1. TUJUAN
Untuk memberikan pedoman kepada semua karyawan bagaimana cara memberikan
pertolongan pertama pada kecelakaan.

2. RUANG LINGKUP
Prosedur pertolongan dalam keadaan darurat dan teknik memberikan pertolongan
pertama pada kecelakaan yang dapat terjadi pada kegiatan operasi di semua
project/site yang ditangani PT. REKANANDA.

3. ACUAN

3.1. UU No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja


3.2. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI no Per.05/MEN/1996 tentang Sistem
Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja
3.3. Manual Sistem Manajemen K3L PT. REKANANDA
3.4. Permintaan Pelanggan (Client Requirement)
3.5. First Aid, Margeret Barca, Penguin Books Australia Ltd, 1991

4. TANGGUNG JAWAB
4.1. Site Manager
4.2. Mekanik
4.3. Safety Officer
4.4. Operator Mesin

5. PROSEDUR
5.1 Antisipasi Kondisi Darurat.
5.1.1 Baca semua informasi tentang pertolongan pertama dan teknik yang dijelaskan
pada prosedur ini sekarang juga, sebelum kecelakaan atau sakit parah terjadi.
5.1.2 Pelajari bagaimana mengaplikasikan pernapasan buatan dengan mulut
(EAR - Expired Air Resuscitation) atau menekan dada dan jantung
(CPR - Cardiopulmonary Resuscitation) dan teknik menyelamatkan jiwa.
PROSEDUR Document No. :
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN REK-HSE-PRO-009
Rev. : 1 Date : 01/12/2010
PT. REKANANDA Page 3 of 15

5.1.3 Adalah perlu berlatih dengan instruktur berpengalaman, alasannya praktek


yang membuat anda percaya diri serta kemampuan bertindak dengan segera
dan benar beberapa menit sangat menentukan hidup dan mati si korban.
5.1.4 Pastikan obat-obatan di dalam kotak P3K (First Aid) masih cukup dan tersedia.
5.2 Prioritas Darurat.
5.2.1 Jiwa manusia dalam bahaya jika ia pingsan.
5.2.2 Saluran pernapasan mungkin mampet, pernapasan mungkin terhenti dan
peredaran darah mungkin berhenti.
5.2.3 Anda harus melakukan :
 Segera bertindak karena otak bisa rusak atau korban bisa meninggal
dunia.
 melakukan prosedur yang dijelaskan dalam bagan, sesuai urutan.
(terlampir)
5.2.4 Hal-hal yang harus diingat dalam kondisi darurat :
 Jangan mendekati korban kecuali aman. Periksa apakah ada bahaya
buat anda atau orang lain atau si korban.
 Adalah penting untuk bertindak dengan setenang mungkin dan
menenangkan semua penderita.
 Setiap menit sangat berharga.
 Jangan memindahkan korban kecuali perlu demi keamanan.
 Jangan meninggalkan korban sendirian. Kirim orang lain untuk segera
mencari pertolongan medis. Namun jika anda hanya satu-satunya orang
yang ada di tempat kecelakaan dan bantuan tidak kunjung tiba, anda
boleh segera pergi mencari bantuan medis.
 Jangan memberikan makanan atau minuman.
5.2.5 Pertolongan pertama pada kecelakaan adalah perawatan segera dan bersifat
sementara terhadap korban kecelakaan atau serangan sakit mendadak sampai
di dapat perawatan dari seorang dokter atau tim medis di rumah sakit.
5.2.6 Tujuan utama pertolongan pertama adalah menyelamatkan jiwa si
korban. Pemberi pertolongan pertama hendaknya berusaha untuk :
 Mencegah jangan sampai terlalu banyak darah keluar.
 Menjaga korban tetap bernafas.
PROSEDUR Document No. :
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN REK-HSE-PRO-009
Rev. : 1 Date : 01/12/2010
PT. REKANANDA Page 4 of 15

 Mencegah luka yang lebih parah lagi.


 Mencegah shock atau kejutan.
 Membawa korban ke dokter atau kamar darurat di rumah sakit.
5.3 Pendarahan Berat.
5.3.1 Pendarahan yang parah dapat berasal dari luka yang terjadi pada satu
atau beberapa urat nadi. Pendarahan seperti ini dapat menewaskan
korban .
5.3.2 Janganlah Membuang Waktu. Langsung Tekanlah Lukanya.
5.3.3 Lakukan :
 Tutuplah luka itu dengan bantalan pembalut atau sapu tangan bersih
atau secarik kain, tekanlah kuat-kuat dengan sebelah tangan atau
kedua belah tangan anda.
 Kalau tidak ada kain pembalut, tutuplah luka tersebut dengan tangan
atau jari-jari anda. Tekanlah kuat-kuat langsung pada luka tersebut.
 Ikatlah bantalan atau pembalut itu kuat-kuat dengan tali pembalut
yang kuat, atau dasi, robekan kain atau lainnya.
 Angkatlah bagian yang mengalami pendarahan tersebut supaya lebih
tinggi dari bagian tubuh yang lain, kecuali bila terdapat patah tulang.
 Usahakan agar korban tetap berbaring. Jaga supaya si korban tetap
hangat badannya. Silimutilah dengan mantel atau lainnya dan berilah
alas bila berbaring ditempat yang dingin atau lembab.
 Jika si korban tidak pingsan, dapat menelan dan tidak terdapat luka
pada bagian perut, berilah minuman air, teh, atau kopi secukupnya.
 Bawalah si korban secapatnya ke rumah sakit, setelah diberikan
pertolongan pertama.
5.3.4 Jangan Sekali-Kali Menghentikan Pendarahan Dengan
Menggunakan Ikatan Kuat Atau Tourniquet Kecuali Untuk
Pendarahan Akibat Kaki Atau Tangan Yang Hancur, Koyak Atau Bila
Pendarahan Itu Melibatkan Beberapa Urat Nadi.
5.3.5 Jangan Memberi Si Korban Minuman Yang Mengandung Alkohol.
5.3.6 Jika Korban Tidak Sadarkan Diri Atau Sekiranya Terdapat Luka Di
Perut, Janganlah Diberi Minum.
PROSEDUR Document No. :
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN REK-HSE-PRO-009
Rev. : 1 Date : 01/12/2010
PT. REKANANDA Page 5 of 15

5.4 Pernafasan Terhenti


Pertolongan pernafasan perlu diberikan sewaktu gerak pernafasan terhenti atau
bibir, lidah dan kuku membiru. Korban yang terhenti pernafasannya akan
meninggal jika pernafasannya tidak segera dipulihkan. Keadaan yang dapat
menyebabkan pernafasan terhenti antara lain;

5.4.1 Terisapnya Gas, Asap Atau Kekurangan Oksigen.


5.4.1.1 Lakukan;
 Angkatlah si korban ke tempat yang berudara segar.
Berikanlah pernafasan buatan dari mulut ke mulut atau dari
mulut ke hidung.
 Jika mungkin matikan sumber gas atau asap. Suruhlah yang
lain menyingkir dari tempat itu.
5.4.1.2 Jangan Lakukan;
 Masuk daerah atau tempat yang terkena kontaminasi tanpa
alat pelindung diri.
 Jangan sekali-kali berusaha menolong atau menyelamatkan
korban sambil menahan nafas sewaktu memasuki tempat
yang terkena kontaminasi. Hal ini bisa mengakibatkan
kematian si penolong dan juga si korban yang di tolong.
5.4.2 Kejutan Listrik
5.4.2.1 Lakukan;
 Sakelar dimatikan dahulu, atau gunakanlah papan atau
tongkat kayu yang kering untuk membebaskan korban dari
aliran listrik.
 Berikanlah pernafasan buatan dari mulut ke mulut segera
korban terlepas dari aliran listrik.
5.4.2.2 Jangan Lakukan;
 Jangan sentuh si korban sebelum dibebaskan dari sirkuit
listrik.
PROSEDUR Document No. :
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN REK-HSE-PRO-009
Rev. : 1 Date : 01/12/2010
PT. REKANANDA Page 6 of 15

5.5 Pernafasan Buatan Dari Mulut Ke Mulut Atau Mulut Ke Hidung


5.5.1 Baringkanlah si korban dengan wajah tengadah.
5.5.2 Angkatlah leher si korban dengan satu tangan dan miringkan kepalanya
ke belakang dengan memegang tangan yang lain.
5.5.3 Angkatlah dagu si korban dengan tangan anda yang memegangi leher si
korban dengan begitu lidah tidak akan menutupi jalan pernafasan.
5.5.4 Tarik nafas panjang dan tempelkan mulut anda pada mulut atau hidung si
korban rapat-rapat jangan sampai bocor.
5.5.5 Tiupkanlah nafas anda ke dalam mulut atau hidung si korban sampai
dada si korban terlihat menggembung. Udara yang anda tiupkan ke
dalam paru-paru si korban tadi cukup mengandung oksigen yang dapat
menyelamatkan nyawanya.
5.5.6 Lepaskan mulut anda dan biarkanlah si korban menghembuskan udara
sementara anda menarik nafas panjang lagi.
5.5.7 Segera setelah anda mendengar si korban mengeluarkan nafas,
lepaskanlah mulut anda dari mulut atau hidung si korban dan ulangilah
prosedur itu.
5.5.8 Ulangi prosedur pernafasan itu 15 kali setiap menit.

Pernafasan buatan Tutuplah bibir si korban rapat-rapat dengan ibu


dari jari anda. Yakinkanlah bahwa bibir anda tidak
mulut ke hidung menutup lubang hidung si korban.
Pernafasan buatan Tempelkan mulut anda rapat-rapat. Pijatlah
dari lubang hidung si korban dengan jari telunjuk dan
mulut ke mulut ibu jari anda sehingga menutup.
5.6 Serangan Jantung
5.6.1 Lakukan;
 Bawalah si penderita ke runah sakit secepatnya ! Seruhlah yang lain
menghubungi kamar darurat rumah sakit.
 Tetaplah tenang, hiburlah hati si penderita.
PROSEDUR Document No. :
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN REK-HSE-PRO-009
Rev. : 1 Date : 01/12/2010
PT. REKANANDA Page 7 of 15

 Kendorkan Pakaian yang sekiranya menyesakkan dan bantulah si


penderita bersandar dengan enak, biasanya pada posisi antara
berbaring dan duduk.
 Dijaga supaya si penderita tidak menggigil kedinginan, tetapi juga
diusahakan agar ia jangan sampai kegerahan.
5.6.2 Jangan Lakukan;
 Jangan mengangkat-angkat si penderita melebihi sekedar yang
diperlukan.
 Penderita jangan diberi minum tanpa pentunjuk dari dokter.
5.7 Shock
5.7.1 Shock biasanya timbul karena luka yang parah atau kekacauan emosi.
Bisa juga disebabkan oleh infeksi, rasa sakit, gangguan peredaran darah
sewaktu pendarahan, gangguan otak yang mendadak, serangan jantung,
lemas kepanasan, keracunan kimiawi atau makanan, luka bakar yang
hebat dan sebagainya.
5.7.2 Pencegahan shock haruslah senantiasa dipertimbangkan bila
menghadapi Setiap luka dan penyakit.
5.7.3 Adapun tanda-tanda shock adalah : sekujur badan dingin dan kulit basah
dengan butir-butir keringat menempel pada dahi dan telapak tangan
penderita, wajah pucat, penderita mengeluh akan adanya perasaan
kedinginan atau bahkan dingin yang menggigil. Bernafas pendek -pendek.
5.7.4 Lakukan;
 Hilangkan Penyebab Shock Itu Jika Mungkin (Misalnya : Hentikan
Pendarahan).
 Usahakan Si Penderita Tetap Berbaring.
 Jagahlah Kelancaran Pernafasan. Jika Ia Muntah-Muntah,
Miringkanlah Kepalanya Kesamping Sehingga Lehernya
Membengkok Dengan Dagu Ke Bawah.
 Angkatlah Kaki Penderita Kalu Tidak Ada Tulang Yang Patah.
Jagalah Supaya Kepalanya Lebih Rendah Dari Rongga Badan Jika
Mungkin.
PROSEDUR Document No. :
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN REK-HSE-PRO-009
Rev. : 1 Date : 01/12/2010
PT. REKANANDA Page 8 of 15

 Jika Udara Dingin Atau Lembab Usahakan Supaya Penderita Tetap


Merasa Hangat.
 Berilah Minum (Air, The, Kopi Dan Sebagainya) Jika Si Penderita
Sanggaup Menelan. Berikut Ini Adalah Ramuan Minuman Yang
Boleh Diberikan ; 1 Liter Air, 1 Sendok Teh Garam, ½ Sendok Teh
Soda Roti (Natrium Bikarbonat).
 Hiburlah Hati Si Penderita.
5.7.5 Jangan Lakukan;
 Jangan Sekali-Kali Memberikan Minuman Yang Mengandung
Alkohol.
 Jangan Memberikan Minuman Kepada Penderita Yang Tidak Sadar
Atau Setengah Sadar.
 Jangan Meberikan Minuman Jika Sekiranya Terdapat Luka Di Perut.
5.8 Luka Bakar
5.8.1 Luka bakar dapat diakibatkan karena api (luka bakar api) atau karena
bahan kimia (luka bakar kimia).
5.8.2 Setiap luka bakar, bahkan luka bakar sinar matahari dapat disertai
dengan shock dan oleh karenanya si penderita harus digolongkan ke
dalam golongan shock.
5.8.3 Mencegah shock, mencegah kontaminasi, meniadakan.mengurangi rasa
sakit, inilah tujuan dari pertolongan pertama untuk luka bakar.
5.8.4 Luka Bakar Api Yang Hebat
5.8.4.1 Basahilah pakaiannya secepat mungkin dengan air untuk
mencegah menjalarnya bagian yang terbakar. Jangan diulangi.
5.8.4.2 Bungkus seluruh bagian tubuh yang terbakar dengan kain bersih
yang tersedia di dalam BURN KIT agar jangan terkena angin.
Basahilah dengan air untuk mengurangi rasa panas, tetapi
jangan diulang.
5.8.4.3 Suruhlah si korban berbaring.
5.8.4.4 Dada dan kepala si korban supaya lebih rendah dari pada
anggota badan lainnya. Angkatlah kakinya jika mungkin.
PROSEDUR Document No. :
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN REK-HSE-PRO-009
Rev. : 1 Date : 01/12/2010
PT. REKANANDA Page 9 of 15

5.8.4.5 Jika si korban sadar dan dapat menelan, berilah dia minum
minuman yang tidak beralkohol (teh, air, kopi dan sebagainya)
yang banyak.
5.8.4.6 Bawahlah si korban secepatnya ke kamar darurat rumah sakit.
5.8.5 Luka Bakar Api Ringan :
5.8.5.1 Celupkan kain kasa pembalut yang steril atau kain bersih ke
dalam air.
5.8.5.2 Letakkan bantal pembalut kasa pada luka tersebut dan balutlah
agak longgar.
5.8.5.3 Jangan mengkutik-kutik ataupun membuka kulit yang melepuh.
5.8.5.4 Jika kulit tidak pecah, benamkanlah bagian yang terbakar dalam
air yang sejuk dan bersih atau gunakan es yang bersih untuk
mengurangi rasa sakit.
5.8.6 Luka Bakar Kimia
5.8.6.1 Pada kulit
 Segeralah siram dengan air. Cepat-cepat membasuh luka
merupakan hal yang terpenting untuk mencegah meluasnya
luka.
 Siramlah dengan pancaran air sewaktu mengambil Pakaian
yang melekat pada badan.
 Tutuplah bagian yang terbakar dengan bahan yang ada dan
bersih.
 Jika luka bakar itu cukup parah, suruhlah si korban
berbaring. Letakkan kepala dan dadanya dalam posisi agak
rendah dari badan dan angkatlah kakinya bila mungkin. Jika
ia sadar dan sanggup menelan, berilah minum minuman
yang tidak beralkohol secukupnya.
5.8.6.2 Pada Mata
 Basuhlah matanya dengan jalam mencelupkan kepala ke
dalam bak berisi air bersih dan kedip-kedipkanlah mata
dengan cepat atau dengan jalan membasuh mata tersebut
langsung dengan air mancur atau air dari selang.
PROSEDUR Document No. :
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN REK-HSE-PRO-009
Rev. : 1 Date : 01/12/2010
PT. REKANANDA Page 10 of 15

 Bila kedua cara tersebut tidak mungkin dipakai, tuangkan


saja air bersih dari gelas minum ke dalam mata tersebut.
Sebaiknya sediakanlah selalu sebotol air bersih untuk
membasuh mata dalam keadaan darurat. Jika pelupuk mata
terlalu kejang, suruhlah orang lain membukanya.
 Jangan menggunakan asam borat (boorwater – H3BO3)
atau bahan kimia lainnya, karena hail ini dapat membuat
luka bertambah lebar.

5.9 Gigitan Ular Berbisa


5.9.1 Faktor-faktor yang menentukan ringan-parahnya akibat gigitan adalah :
besar kecilnya ular, Jumlah racun yang masuk ke dalam tubuh, jenis ular.
5.9.2 Lakukan;
Hindarilah kepanikan. Mulailah memberi pertongan pertama, sebagai
berikut :
5.9.2.1 Ikatkan balutan keras (turniket) di antara tempat gigitan dan
jantung, sekitar satu atau dua inci (2,5 – 5 cm) dari tempat
gigitan. Turniket harus cukup kencang untuk menghambat
kembalinya darah ke jantung, tetapi tidak menghambat darah
dari jantung (pada urat nadi). Usahakan turniket terikat selama
10 menit dan kendorkan selama 1½ - 2 menit (pakailah arloji
untuk mengukur waktu) kemudian kencangkan lagi. Jika terjadi
pembengkakkan dibagian sebelah bawah turniket, geserlah
turniket ke arah jantung. Tungguilah turniket itu secara tetap
sewaktu dipakai dan berhentilah memakai turniket setelah satu
jam.
5.9.2.2 Torehlah bagian badan di dekat tempat gigitan 2 – 4 kali
sepanjang ½ inci (12,5 cm). Torehan harus dibuat menembus
kulit sampai lapisan lemak tetapi tidak boleh lebih dalam jika hal
itu dilakukan oleh orang ahli medis.
PROSEDUR Document No. :
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN REK-HSE-PRO-009
Rev. : 1 Date : 01/12/2010
PT. REKANANDA Page 11 of 15

5.9.2.3 Isaplah luka tersebut dengan menggunakan Peralatan First Aid


Kit. Jika korban tersebut keberatan untuk ditoreh lukanya,
janganlah dipaksa.
5.9.2.4 Pengisapan tersebut tidak akan ada gunanya jika sampai
tertunda 30 menit dan seandainya diadakan haruslah dihentikan
setelah satu jam.
5.9.2.5 Setelah menoreh dan mengisap luka, masukkanlah es dalam
kantung plastik atau kain dan letakkan di atas luka tersebut.
5.9.2.6 Mengetahui jenis ular yang menggigit akan banyak membantu
dokter dalam mengobati si korban.
5.9.2.7 Pergilah ke kamar darurat rumah sakit secepatnya setelah
mendapat pertolongan.
5.9.3 Jangan Lakukan;
5.9.3.1 Jika korban itu sendirian atau dalam 30 menit lagi sudah sampai
di rumah sakit atau ruang tunggu dokter, jangan menoreh gigitan
serta mengisapnya, kecuali jika ular yang menggigit itu jenis
yang besar. Dalam hal itu, luka harus ditoreh dan diisap. Dalam
saat seperti itu pertimbangan adalah penting.
5.9.3.2 Dalam memakai es untuk menutup gigitan, yakinlah bahwa es itu
tidak akan membekukan daging.
5.9.3.3 Jangan sekali-kali menelantarkan turniket yang terpasang dan
jangan sekali-kali memasangnya lebih dari satu jam.
5.9.3.4 JANGAN SEKALI-KALI MEMBERIKAN MINUMAN YANG
MENGANDUNG ALKOHOL.
5.10 Pencegahan Terhadap Gigitan Ular
5.10.1 Housekeeping yang baik serta akal sehat merupakan pelindung yang
terbaik terhadap gigitan ular.
5.10.2 Jangan biarkan tumpukan barang menggunung sehingga menjadi sarang
persembunyian binatang mengerat dan ular (binatang mengerat biasanya
merupakan mangsa ular). Bersihkanlah semak-semak dan potonglah
selalu rumput-rumput yang tumbuh ditempat yang sering dipakai.
PROSEDUR Document No. :
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN REK-HSE-PRO-009
Rev. : 1 Date : 01/12/2010
PT. REKANANDA Page 12 of 15

5.10.3 Berjalanlah hati-hati, pandangan ke depan pada tanah sewaktu


mendekati tempat yang diperkirakan ada ularnya. Buatlah suara berisik
pada semak-semak atau rerumputan untuk mengejutkan dan menghalau
ular biasanya mereka akan lari.
5.10.4 Pakailah sepatu boot yang cukup kuat, tinggi dan tahan gigitan ular untuk
melindungi kaki.
5.10.5 TETAPLAH WASPADA DI DAERAH BERLUKAR.
5.11. Keracunan Tanaman
5.11.1 Hal yang perlu diperhatikan : Awaslah bila bersentuhan dengan
tumbuhan yang beracun.
5.11.2 Gatal-gatal, warna kemerahan pada kulit dan melepuh setelah
bersentuhan.
5.11.3 Perawatan : Jauhkan bagian Pakaian yang terkena racun sehingga tidak
akan mengenai bagian badan yang lain.
5.11.4 Basuhlah bagian yang terkena racun dengan sabun lunak dan air. Cuci
dan sabunilah berulang-ulang bagian tersebut.
5.11.5 Usaplah dengan lembut bagian tersebut dengan alcohol pembersih. Jika
kulit melepuh, pergilah ke dokter.
5.12. Tertelan Racun
5.12.1 Buatlah supaya muntah dengan jalan memasukan jari ke tenggorokan
dalam-dalam, kecuali jika yang tertelan itu bensin, minyak tanah, atau
hidrokarbon sejenisnya. Bila demikian, JANGAN MERANGSANG
PEMUNTAHAN, karena hal itu akan mengakibatkan luka.
5.12.2 Si korban secepatnya di bawa ke kamar darurat di rumah sakit.
5.12.3 Jika yang tertelan itu asam, beri dia minum soda roti.
5.12.4 Jika yang tertelan alkali yang bersifat korosif, beri dia minum cuka ¼
cangkir.
5.12.5 Jika racun yang tertelan tidak diketahui jenisnya, minumlah susu atau
campuran susu dan telur mentah untuk mencapur bahan yang tertekan
menjadi kental. Kemudian coba rangsang sekali lagi agar muntah.
PROSEDUR Document No. :
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN REK-HSE-PRO-009
Rev. : 1 Date : 01/12/2010
PT. REKANANDA Page 13 of 15

5.13. Menghirup H2S, Asap Dan Gas Beracun


5.13.1 Pindahkan korban dengan segera ke tempat yang berudara segar. Jaga
supaya tubuh si korban tetap hangat yang penting dijaga supaya si
korban tetap bernafas.
5.13.2 Jika si korban tidak bernafas, sadarkanlah dia dengan cara seperti yang
diberikan pada bagian pernafasan buatan dari mulut ke mulut dan mulut
ke hidung. Jiga alat pernafasan buatan tersedia, gunakanlah tetapi
sementara menunggu datangnya alat itu lakukanlah pernafasan buatan.
5.13.3 Daya racun H2S :
Sampai 10 ppm Dapat dicium. Masih tidak berbahaya untuk
(1/1000 dari 1 %) menghadapi gas itu selama 8 jam

Sampai 100 ppm Dapat menyengat mata dan kerongkongan.


(1/100 dari 1 %) Dalam 3 – 15 menit dapat mematikan indera
penciuman. Dalam 4 – 48 jam dapat
mengakibatkan kematian.
Sampai 500 ppm Kehilangan keseimbangan, Kelumpuhan
(5/100 dari 1 %) pernafasan dalam waktu 30 - 45 menit.
Diperlukan segera pernafasan buatan.

Sampai 1000 ppm Pingsan mendadak. Kematian atau kerusakan


(1/10 dari 1%) tetap pada jaringan otak karena kekurangan
oksigen, jika tidak segera tertolong.
5.14 Kecelakaan Lalu Lintas
5.14.1 Pertolongan pertama yang efisien dan segera terhadap korban
kecelakaan lalu lintas adalah penting.
5.14.2 Beberapa menit pertama sangat penting. Tindakan segera dapat
mencegah kerusakan otak atau meninggal dunia akibat napas
terhalang, denyut jantung berhenti atau darah terus keluar.
5.14.3 Periksalah apakah aman mendekati dan apakah setiap orang aman.
5.14.4 Hindari bahaya kendaraan yang berlalu-lalang. Parkirlah mobil anda
antara kecelakaan dan lalu lintas jika perlu.
PROSEDUR Document No. :
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN REK-HSE-PRO-009
Rev. : 1 Date : 01/12/2010
PT. REKANANDA Page 14 of 15

5.14.5 Nyalakan lampu peringatan bahaya atau lampu hazard.


5.14.6 Pasang segitiga peringatan dan orang, jika memungkinkan dalam jarak
tertentu dengan lokasi kecelakaan untuk memberi tanda kepada lalu
lintas yang lalu lalang.
5.14.7 Matikan mesin mobil anda, gunakan rem tangan dan jika di tempat yang
landai, ganjal ban mobil.
5.14.8 Jangan menyentuh mobil atau si korban, jika ada kabel listrik yang
menyangkut atau konslet.
5.14.9 Periksalah cairan yang mudah terbakar, seperti bensin, sediakan alat
pemadam kebakaran dan jangan merokok.
5.14.10 Lakukan;
 Periksa apakah ada korban di rongsokan atau di pinggir jalan.
 Jangan memecah kaca cendela mobil untuk menolong korban
yang terjebak kecuali korban terlindungi.
 Jangan memindahkan si korban kecuali bahaya sekali.
 Usahakan memberikan pertolongan pertama kepada korban yang
terjebak. Geser atau miringkan jok mobil, jika setir mobil atau
benda berat lain yang menjepit dada.
 Tengadahkan kepala korban dan sanggahlah rahang agar saluran
pernapasan tidak tersumbat.
 Ketahui kondisi korban. Ingat rawatlah yang pingsan lebih dahulu.
Segera periksa saluran pernapasan, napas dan sirkulasi.
5.14.11 Jika anda harus menindahkan korban, lakukan;
 Memegang korban dengan erat tetapi lembut.
 Memberikan bantuan khusus, seperti menyangga kepala, leher
dan tulang belakang khusunya jika korban pingsan.
 Angkat korban perlahan-lahan, tanpa merenggutnya.
5.14.12 Jika anda harus menyeret korban, lakukan;
 Jika tidak ada kaki yang terluka, membungkuk dan berjongkoklah
di kaki korban.
 Pegang pergelangan kaki dan mata kaki dengan erat.
PROSEDUR Document No. :
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN REK-HSE-PRO-009
Rev. : 1 Date : 01/12/2010
PT. REKANANDA Page 15 of 15

 Membungkuklah dan seret korban perlahan-lahan agar jauh dari


bahaya lebih lanjut.
 Jika ada kaki yang terluka, pegang siku atau pergelangan tangan
dengan kencang.
 Bungkuklah dan tarik perlahan-lahan.
 Jangan menarik dengan memegang pakaiannya.
 Jika anda menarik mundur, usahakan tubuh korban tetap rata
dengan tanah.
5.14.13 Jika korban dapat dipindahkan dengan merangkul, lakukan;
5.14.14 Merangkul cocok untuk orang dewasa yang terluka dan dapat
berpindah dengan bantuan.
5.14.15 Berdirilah disamping korban, disebelah sisi tubuh yang terluka, kecuali
tangan atau bahu terluka berdirilah disisi tubuh yang lain.
5.14.16 Rangkul tangan tangan ke belakang korban dan peganglah pinggulnya.
5.14.17 Rangkullah tangan korban ke pundak anda, sanggahlah korban dengan
bahu anda dan pegang tangannya, kecuali luka parah atau berdarah.
5.14.18 Pindahkan ke depan perlahan-lahan. Melangkahlah dengan kaki bagian
dalam lebih dahulu.
5.14.19 Segeralah Mencari Bantuan Atau Membawa Korban Ke Rumah Sakit
Terdekat.

6. LAMPIRAN
Tidak ada

7. FLOW CHART
Tidak ada

Anda mungkin juga menyukai