Anda di halaman 1dari 2

Review Video : “Profiting from the Data Deluge”

By Citra Suryaning Wardani


( 447558 / 74 Marketing )

George Day dan David Reibsten menjadi narasumber pada diskusi online
KnowledgeAtWharton (https://www.youtube.com/watch?v=XASah52eaYc) yang
dipandu oleh Robbie Shell. Mereka membahas mengenai gap yang terjadi antara
permintaan market dan kemampuan perusahaan untuk memenuhi tuntutan tersebut.
Gap tersebut bisa terjadi dikarenakan marketer baru masih mengimplementasikan
cara pemasaran tradisional, padahal teknologi sudah berubah dan sekarang lebih
banyak memanfaatkan database. Walaupun cenderung lebih kompleks karena
kesenjangan itu bisa disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu banyaknya kemauan
konsumen, pilihan yang dimiliki perusahaan, dan banyaknya data. Maka menurut
George sendiri, perusahaan perlu mengidentifikasi dengan cepat dan merasakan apa
yang diinginkan oleh konsumen.
Lebih lanjut, George menjelaskan terdapat tiga kemampuan berbeda yang
dibutuhkan oleh perusahaan agar bisa menggunakan teknologi tersebut secara
efektif antara lain (1).Mempelajari Pasar, kemampuan perusahaan untuk
mengcapture informasi dengan lebih cepat serta memilih sinyal mana yang perlu
diperhatikan; (2).Eksperimen Pasar Adiptif, kemampuan perusahaan untuk
menguasai strategi B2B maupun B2C; dan (3).Open Marketing, kemampuan
perusahaan melakukan inovasi dengan membangun pengalaman dibanyak situasi
yang berbeda.
Menurut pendapat David Reibstein, salah satu perusahaan yang berhasil
menggunakan database dan mampu memenuhi keinginan konsumen adalah
Amazon. Amazon sebagai raksasa e-commerce di Amerika Serikat mampu
mengindetifikasi terlebih dahulu apa yang dibutuhkan konsumen, sebelum
konsumen tahu akan kebutuhannya. Hal ini dikarenakan pengelolaan database
Amazon yang lebih cepat dan terorganisir, memiliki ekperimen yang berbeda, dan
memiliki pelayanan yang baik kepada konsumen. Sehingga Amazon dapat
memecahkan masalah gap tersebut lebih responsive, serta dapat menyesuaikan
pesan komunikasi dengan penawaran khusus atau berbeda terhadap masing-masing
konsumennya.
Mengapa pesan yang diberikan perusahaan berbeda ke masing-masing
konsumen? Karena menurut mereka semua konsumen adalah penting, sehingga
diperlukan keahlian khusus untuk melayaninya, hal ini berdasar dari jumlah
transaksi setiap konsumen, perbedaan demografi, juga perbedaan geografi.
Baik tidaknya kapabilitas perusahaan yang merupakan salah satu penentu
kinerja perusahaan, ketika sumber daya yang dimiliki perusahaan baik, maka
kapabilitas perusahaan juga akan baik yang kemudian bisa mengarah kepada
competitive advantage. Teori resource-based view menekankan kepada pentingnya
factor-faktor internal sebagai hal yang menentukan keberhasilan perusahaan, dan
juga tidak mengabaikan factor eksternal. Sebagaimana yang dibahas dalam diskusi,
kapabilitas teknologi yakni database perusahaan. Perusahaan harus bisa
mengembangkan atau mengelola database yang berasal dari pelanggan agar produk
perusahaan sesuai dengan keinginan target pasarnya.

Anda mungkin juga menyukai