7 PROSEDUR (PROCEDURES)
7.1 Pembuatan Fase Gerak
Metanol grade HPLC sebanyak 100 ml dimasukkan ke dalam labu ukur 250 ml, kemudian di ad
dengan aquades hingga tanda batas.
7.2 Pembuatan Larutan Baku Paracetamol 50 ppm
7.2.1 Sebanyak 50 mg baku paracetamol ditimbang dan dimasukkan ke dalam labu ukur
10 mL (5000 ppm)
7.2.2 Menambahkan fase gerak methanol: air (40:60) sedikit demi sedikit kedalam labu
ukur hingga tanda batas kemudian mengocoknya hingga homogen.
7.2.3 Memipet sebanyak larutan stok baku paracetamol 5000 ppm ditambahkan
sebanyak 0,1 ml ke dalam labu ukur 10 mL.
7.2.4 Menambahkan fase gerak ke dalam labu ukur hingga tanda batas, lalu di kocok
hingga homogen.
7.3 Pembuatan Larutan Baku Kafein 6,5 ppm
7.3.1 Sebanyak 65 mg baku kafein ditimbang dan dimasukkan ke dalam labu ukur 10 mL
(6500 ppm)
7.3.2 Menambahkan fase gerak methanol: air (40:60) kedalam labu ukur hingga tanda
batas lalu di kocok hingga homogen.
7.3.3 Sebanyak 0,01 mL larutan stok baku kafein 6500 ppm dipipet ke dalam labu ukur 10
mL.
7.3.4 Fase gerak ditambahkan ke dalam labu ukur hingga tanda batas, lalu dikocok hingga
homogen.
trb−tm k ' b
α== =
tra−tm k ' a
2 ∆ tr
R=
wb+wa
Ket: ∆tr = trb – tra
wb = lebar pita b
wa = lebar pita a
a
TF =
b
tr
N = 16 ( )2
w
Ket: tr = waktu retensi
w = lebar pita
7.5.6 Nilai koefisien variansi (%CV)
SD
%CV = x 100%
rata−rata
Ket: SD = standar deviasi
\\192.168.124.119\Official-Documents\Work Instruction\Method Validation Protocol\5.4.PV-A-01 Validasi Metode Analisis
SMT dalam Sediaan Suspensi dengan FTIR- doc
O
O
No. Dokumen: IK/5.4/PV-A-01 Revisi: 00 Halaman: 3 of 5
(Document No.) (Revision) (Page)
Reza Laila Najmi (050) Dikaji oleh: Disetujui oleh:
LP3M Kita Radisa (051) Rieda Nurwulan S., S. Farm Mutakin, M.Si., Ph.D., Apt.
Ai Masitoh (052) Siti Utami R., S. Farm Agus Rusdin, M. Farm
Hammam H.S (053)
Menimbang sampel dengan bobot 110 mg, dilarutkan ke dalam 10 ml dengan fase gerak
(8.000 ppm). Kemudian dilakukan pengenceran sehingga didapatkan larutan sampel 80
ppm. Larutan dibuat sebanyak 3 kali replikasi. Larutan disonikasi, disaring dengan filter
0,45 µm dan diinjeksikan ke HPLC. Hasil yang didapat dihitung sehingga didapat % kadar
parasetamol dan kafein.