Anda di halaman 1dari 3

Penyakit yang disebabkan artropoda

1. Scabies atau penyakit kudis adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infestasi dan
sesnsitasi terhadap sarcoptes scabiei varietas hominis.
Morfologi dan daur hidup
Sarcoptes scabiei adalah tungau yang termasuk family sarcoptidae, ordo acari, kelas
arachnida. Badannya berbentuk oval dan gepeng, yang betina berukuran 300x350 mikron,
sedangkan yang jantan berukuran 150x200. Stadium dewasa mempunyai 4 pasang kaki, 2
pasang merupakan pasangan kaki depandan 2 pasang lainnya kaki belakang.
Pathogenesis
Lesi primer scabies berupa terowongan yang berisi tungau, telur dan hasil metabolisme.
Pada saat menggali terowongan tungau mengeluarkan sekret yang dapat melisiskan stratum
komeum.sekret dan ekskret menyebabkan sensitisasi sehingga menimbulkan pruritus dan
lesi sekunder.lesi sekunder berupa papul,vesikel,pustul,dan kadang bula.dapat juga terjadi
lesi tersier berupa ekskoriasi,eksematisasi dan pioderma.tungau hanya terdapat pada lesi
primer.
Diagnosis
Diagnosis dapat dipastikan bila ditemukan s.scabiei yang di dapatkan dengan cara
mengcongkel /mengeluarkan tungau dari kulit, kerokan kulit atau biopsy.
Pengobatan
Preparat sulphur presipitatum 5-10% efektif terhadap stadium larva, nimfa dan dewasa
tetapi tidak dapat membunuh telur.
Epidemiologi
Scabies biasanya menghinggapi pasien dengan hygiene yang buruk, miskin dan hidup dalam
lingkungan yang padat dan kumuh
2. Demodisiosis
Infestasi demodex folliculorum di sebut Demodisiosis. demodex folliculorum
termasuk family demodicidae. demodex adalah tungau folikel rambut yang berbentuk
panjang menyerupai cacing, berukuran 0,1-0,3 mm, berkaki 4 pasang yang letaknya
berdekatan serta menyerupai abdomen dengan garis-garis transversal.
Patologi dan gejala klinis.
demodex folliculorum hidup di folikel rambut dan kelenjar keringat terutama di
sekitar hidung dan kelopak mata sebagai parasite permanen. Kadang tungau ditemukan
dibagian tubuh seperti kulit kepala.
Diagnosis
Diagnosis ditegakkan dengan menemukan d.folliculorum dari folikel rambut dan
kelenjar keringat.
Pengobatan
Pengobatan demodisiasis dilakukan dengan olesan salep yang mengandung sulphur.
Epidemiologi
Infestasi d.folliculorum adalah kosmoplit dan diangap tidak berbahaya.
3. Pedikulosis
Adalah gangguan yang disebabkan oleh infestasi tuma. Salah satu gangguan pada kepala
dapat disebabkan oleh tuma kepala yang disebut pediculu chumanus var.capitis yang
termasuk family pdiculiade. Pedikulosis telah dikenal sejak jaman dahulu dan ditemukan
kosmopilit
Morfologi dan dar hidup
Bentuk pediculus humanus lonjong pipih dorso-ventral, berukuran 1,0-1,5 mm, berwarna
kelabu, kepala berbentuk segitiga, segmen toraks bersatu dan abdomen bersegmen. Tuma
kepala berjalan darisatu helai rambut ke rambut lain dengan menjepit rambutdengan kuku-
kukunya. Telur (nits) berwarna putih, diletakkan pada rambut dengan perekat kitin (chitin
like coment).
Patologi dan gejala klinis
Lesi pada kulit kepala disebabkan oleh tusukan tuma pada waktu mengisap darah. Lesi
sering di temukan dibelakang kepala atau leher. Air liur tuma yang merangsang menimbukan
papul merah dan gatal.
Diagnosis
Diagnosis ditegakkan dengan menemukan p.humanis capitis dewasa,larva,nimfa atau dari
rambut kepala.
Epidemiologi
Pada infestasi berat, rambut akan melekat satu dengan yang lain dan mengeras, dapat
ditemukan banyak tuma dewasa,telur (nits) dan eksudat nanah yang berasal dari luka gigitan
yang meradang dan dapat pula ditumbuhi jamur.
4. Ftiriasis (pedikulosis pubis) adalah gangguan pada daerah pubis yang disebabkan oleh
infestasi tuma phthirus pubis.
Morfologi dan daur hidup
p.pubis bentuknya pipih dorsoventral, bulat menyerupai ketam dengan kuku pada
ketiga pasang kakinya. Stadium dewasa berukuran 1,5-2 mm dan berwarna abu-abu.
Patologi dan gejala klinis
Rasa gatal terjadi pada tempat tusukan. Kadang-kadang kulit disekitar tusukan
tampak pucat. Telur yang diletakkan pada bulu mata dapat mengganggu
penglihatan.
Diagnosis
Diagnosis ftriasis ditegakkan dengan menemukan p.pubis dewasa,larva,nimfa atau
telur
Pengobatan
Pemberantasan tuma dilakukan degan insektisidaa benzenheksaklorida, permetrin,
atau dengan cara mencykur rambut yang di hinggapinya.
Epidemiologi
Penularan p.pubis terjadi melalui kinta langsung, terutama pada waktu hubunan
seksual.
5. Miasis adalah infestasi larva lalat kedalam jaringan atau alat tubuh manusia atau binatang
vertebrata. Larva itu hidup dari jaringan mati atau jaringan hidup, cairan badan atau
makanan didalam usu hospes.
Diagnosis dibuat dengan menemukan larva lalat yang dikeluarkan dari jarigan tubuh,
lubang tubyh atau tinja dilanjutkan dengan diagnosis spesies dengan cara melakukan
identifikasi spirakel posterior larva
6. Miasis pada mayat . setelah meninggal dunia tubuh manusia akan mengalami pembusukan
sehingga mengeluarkan bau busuk. Bau busuk tersebut menari berbagai spesies serangga
terutama lalat untuk hinggap dan berkembang biak pada mayat.

Anda mungkin juga menyukai