Anda di halaman 1dari 7

NEGARA KAMBOJA

Nama resmi                : Kingdom of Cambodia


Bentuk Negara            : Kerajaan Konstitusional
Ibukota                       : Phnom Penh
Tahun Merdeka            :195
Kepala Negara             : Raja Norodom Sihamoni
Kepala Pemerintahan  :PM Hun Sen
Luas Wilayah               : 181.035 sq km
Iklim                           : Tropis
Agama                        : Budha
Bahasa Nasional         : Khmer
Lagu Nasional             : Nokor Reakh
Hari Nasional              : 9 November
Pembagian wilayah    : Kamboja dibagi menjadi 20 Provinsi & 4
Kota praja. Daerah Kamboja kemudian dibagi menjadi Distrik,
komunion . distrik besar,dan kepulauan.
LETAK ASTRONOMIS DAN GEOGRAFIS
Negara kamboja terletak antara 10  LU- 14 LU dan 102,5  BT-
107,5  BT. Dengan Luas sekitar 181,035 Km2. Letak astronomis
Kamboja adalah 10°-15°LU, 102°-108°BT. Letak geografis Kamboja
adalah: Thailand di sebelah barat, Laos di sebelah utara, dan Vietnam di
sebelah timur, dan Teluk Thailand di sebelah selatan. Kamboja memiliki
garis pantai sepanjang 443 kilometer sepanjang Teluk Thailand.
Kenampakan geografis yang menarik di Kamboja ialah adanya dataran
lacustrine yang terbentuk akibat banjir di Tonle Sap. Gunung tertinggi di
Kamboja adalah Gunung Phnom Aoral yang berketinggian sekitar 1.813
mdpl.

BENTANG ALAM

Secara menyeluruh, bentuk wilayah Kamboja menyerupai piring. Di bagian


tengahnya terdapat dataran besar Tonle Sap, sedangkan bagian tepi
dibentuk oleh deetan pegunungan.
Di sebelah utara terdapat Pegunungan Dong Rek (Phanon Dang Reh)
dan di bagian barat terdapat Pegunungan Cardamon. Barisan pegunungan
itu memiliki ketinggian 750 – 900 meter.

Puncak tertingginya adalah Gunung Phnum Aoral ( 1.771 m). Di bagian


timur dapat dijumpai Plato Rotanikiri dan Plato Mondol.
Danau Tonle Sap memiliki ciri geografis yang luar biasa. Air danau
berasal dari Sungai Tonle Sap, yaitu anak Sungai Mekong yang meluap
pada bulan Mei dan Oktober.
Dalam bulan-bulan itu cabangcabang Sungai Mekong di wilayah Vietnam
bagian selatan tidak mampu menampung luapan air itu.
Akibatnya, luapan air kembali ke Sungai Bassac dan Sungai Tonle Sap,
sehingga membanjiri daerah sekitar danau. Pada puncaknya, banjir
tersebut akan melipat gandakan luas permukaan air danau.
Jika semula luas permukaannya hanya 3.000 km2, maka oleh luapan
banjir akan menjadi 10.000 km2 lebih. Gejala tersebut menguntungkan
bagi kegiatan perikanan darat di Kamboja.
Daerah pantai sepanjang 560 km di tepi Teluk Thailand berupa tanah
berbatu-batu. Dataran pantainya sebagian besar sempit dan terpotong-
potong oleh Pegunungan Elephant yang membujur ke arah pantai.
Wilayah tersebut memiliki pelabuhan alam terbaik yaitu di Teluk
Kompong Som dan beberapa pulau di lepas pantai.
KONDISI IKLIM
Wikayah kamboja beriklim tropis, bulan November-Mei merupakan musim
kemarau. Musim hujan berlangsung dari bulan Mei-Oktober. Suhu udara
berkisar antara 20 - 36 . Musim hujan sangat diperlukan untuk
budidaya tanaman padi. Pada saat musim hujan, Danau Tonle Sap yang
merupakan danau terbesar dikamboja meluas hingga sekitar 8 kali ukuran
saat musim kemarau.

GEOGRAFI
Kamboja mempunyai area seluas 181.035 km2. Kenampakan geografis
yang menarik di Kamboja ialah adanya dataran lacustrine yang terbentuk
akibat banjir di Tonle Sap. Gunung tertinggi di Kamboja adalah Gunung
Phnom Aoral yang berketinggian sekitar 1.813 mdpl.

EKONOMI
•      Agrikultur menjadi andalan utama kehidupan ekonomi masyarakat
Kamboja terutama bagi masyarakat desa, selain itu bidang pariwisata dan
Tekstil juga menjadi bidang andalan dalam perekonomian di Kamboja.
•      Perlambatan ekonomi pernah terjadi pada masa Krisis Finansial ASIA.
Investasi asing dan turisme turun dengan sangat drastis, kekacauan
ekonomi mendorong terjadinya kekerasan dan kerusuhan di Kamboja.

POLITIK
Berdasarkan konstitusi 1993, Kamboja adalah negara kerajaan yang
menganut sistem demokrasi liberal, pluralisme dan ekonomi pasar. Raja
Kamboja menjabat
Kepala Negara menjabat sebagai Kepala Negara, tetapi tidak
memerintah. Pemerintahan dipimpin oleh Perdana Menteri dengan
dibantu oleh para menteri yang tergabung dalam Dewan Menteri .

PENDUDUK
Pertumbuhan penduduk alami dinegara ini  sekitar 1,7%. Sebagian
penduduknya merupakan suku bangsa Khmer 90%, terdapat pula suku
bangsa cina 1%., vietnam 5%. Dan lainnya 4%.

.SEJARAH NEGARA KAMBOJA

Kamboja (Bahasa Khmer:Dibaca: Kampuchea). Secara resmi bernama


Kerajaan Kamboja, adalah sebuah negara di Asia Tenggara. Luas totalnya
adalah 181.035 km2. Berbatasan dengan Thailand di sebelah
barat, Laos di sebelah utara, Vietnam di sebelah timur, dan Teluk
Thailand di selatan. Sungai Mekong dan Danau Tonle Sap melintasi
negara ini. Negara ini merupakan penerus Kekaisaran Khmer yang pernah
menguasai seluruh Indochina antara abad ke-11 dan 14.
Negara Kamboja (Bahasa Khmer ) adalah nama resmi dari Kamboja 1989
sampai 1993 .Nama Kamboja ini tidak diakui secara internasional. Ibu kota
Kamboja yaitu Phnom Penh, Bahasa Nasional kamboja yaitu Bahasa
Khmer, Negara Kamboja berasal dari Republik Rakyat Kamboja , yang
didirikan pada tahun Kerajaan Kamboja atau Kamboja adalah
sebuah negara berbentuk monarki konstitusional di Asia Tenggara 1979
setelah negara yang didirikan oleh Pol Pot dan Khmer Merah nya yang
dinamakan Republik Demokratik Kampuchea dikalahkan. Republik Rakyat
Kampuchea, bagaimanapun tetap berdiri dengan hanya pengakuan
beberapa negara, seperti Vietnam dan Uni Soviet . Dalam PBB Kamboja
(atau Kampuchea) tetap diwakili oleh rezim Demokratik Kamboja. Untuk
mengandalkan masyarakat internasional lebih simpatik di Republik Rakyat
Kamboja pada tahun 1989 negara ini berganti nama menjadi Negara
Kamboja dan pada 1991) struktur pemerintahan komunis negara
dihapuskan. Pada 15 Maret 1992 negara ini berakhir ketika pemerintah
Kamboja diambil alih oleh Pemerintahan Transisi PBB di Kamboja.
Berdasarkan konstitusi 1993, Kamboja adalah negara kerajaan yang
menganut sistem demokrasi liberal, pluralisme dan ekonomi pasar. Raja
Kamboja menjabat Kepala Negara menjabat sebagai Kepala Negara, tetapi
tidak memerintah. Pemerintahan dipimpin oleh Perdana Menteri dengan
dibantu oleh para menteri yang tergabung dalam Dewan Menteri ( Council
of Minister ). Kepala Negara Norodom Sihamoni naik tahta pada tanggal 29
oktober 2004.
Jumlah populasi Kamboja lebih dari 14,8 juta jiwa. Agama resmi di
Kamboja adalah Buddha dengan pemeluk sekitar 95% dari total penduduk
Kamboja. Ibukota dan kota terbesar Kamboja adalah Phnom Penh. Bentuk
negara Kamboja adalah monarki konstitusional demokratik.
Kamboja berbatasan dengan Thailand di sebelah barat, Laos di
utara, Vietnam di timur, dan Teluk Thailand di selatan. Sungai Mekong dan
Danau Tonle Sap melintasi negara ini.
Bentuk pemerintahan negara Kamboja adalah kerajaan. Negara dipimpin
oleh raja, sedangkan kepala pemerintahannya adalah perdana menteri.
Kamboja memiliki lima pemerintahan lokal dengan ibu kota Phnom Penh.
Kamboja merupakan wilayah protektorat Perancis sejak tahun 1863, dan
pada tahun 1951 pemerintah Perancis mengangkat Sihanouk sebagai raja,
yang menjadikan negara ini berbentuk kerajaan konstitusional dengan
nama resmi Kerajaan Kamboja.
Pada tanggal 9 November 1953, Perancis memberikan kemerdekaan untuk
Kamboja dan pada saat itu Sihanouk menyatakan bahwa Kamboja
merupakan negara netral yang tidak terlibat dalam perang Vietnam. Dalam
periode 1970-1993, Kamboja memasuki masa perang saudara yang
menghancurkan infrastruktur fisik dan kemampuan sumber daya manusia,
sewaktu Pangeran Sihanouk pergi ke luar negeri, keponakannya Pangeran
Sisowath Sirik Matak bersama Lon Nol melakukan kudeta. Semenjak itu
kemelut semakin besar di negara Kamboja pada masa ini juga ditandai
dengan berkuasanya rezim Khmer Merah.
Kamboja dijadikan daerah Protektorat oleh Perancis dari tahun 1863
sampai dengan 1953, sebagai daerah dari Koloni Indochina. Setelah
penjajahan Jepang pada 1940-an, akhirnya Kamboja meraih
kemerdekaannya dari Perancis pada 9 November 1953. Kamboja menjadi
sebuah kerajaan konstitusional di bawah kepemimpinan Raja Norodom
Sihanouk.
Pada saat Perang Vietnam tahun 1960-an, Kerajaan Kamboja memilih
untuk netral. Hal ini tidak dibiarkan oleh petinggi militer, yaitu Jenderal Lon
Nol dan Pangeran Sirik Matak yang merupakan aliansi pro-AS untuk
menyingkirkan Norodom Sihanouk dari kekuasaannya. Dari Beijing,
Norodom Sihanouk memutuskan untuk beraliansi dengan gerombolan
Khmer Merah, yang bertujuan untuk menguasai kembali tahtanya yang
direbut oleh Lon Nol. Hal inilah yang memicu perang saudara timbul di
Kamboja.
Khmer Merah akhirnya menguasai daerah ini pada tahun 1975, dan
mengubah format Kerajaan menjadi sebuah Republik Demokratik Kamboja
yang dipimpin oleh Pol Pot. Mereka dengan segera memindahkan
masyarakat perkotaan ke wilayah pedesaan untuk dipekerjakan di
pertanian kolektif. Pemerintah yang baru ini menginginkan hasil pertanian
yang sama dengan yang terjadi pada abad 11. Mereka menolak
pengobatan Barat yang berakibat rakyat Kamboja kelaparan dan tidak ada
obat sama sekali di Kamboja.
Pada November 1978, Vietnam menyerbu RD Kamboja untuk
menghentikan genosida besar-besaran yang terjadi di Kamboja. Akhirnya,
pada tahun 1989, perdamaian mulai digencarkan antara kedua pihak yang
bertikai ini di Paris. PBB memberi mandat untuk mengadakan gencatan
senjata antara pihak Norodom Sihanouk dan Lon Nol.
Sekarang, Kamboja mulai berkembang berkat bantuan dari banyak pihak
asing setelah perang, walaupun kestabilan negara ini kembali tergoncang
setelah sebuah kudeta yang gagal terjadi pada tahun 1997
Berdasarkan konstitusi 1993, Kamboja adalah negara kerajaan yang
menganut sistem demokrasi liberal, pluralisme dan ekonomi pasar. Raja
Kamboja menjabat Kepala Negara menjabat sebagai Kepala Negara, tetapi
tidak memerintah. Pemerintahan dipimpin oleh Perdana Menteri dengan
dibantu oleh para menteri yang tergabung dalam Dewan Menteri ( Council
of Minister ). Kepala Negara Norodom Sihamoni naik tahta pada tanggal 29
oktober 2004.
Bahasa resmi penduduk Kamboja adalah bahasa Khmer. Bahasa lain yang
digunakan adalah bahasa Prancis, sebagian besar penduduk beragama
Buddha. Jumlah penduduk negara ini 11.168.000 jiwa. Sebagian besar
penghidupan penduduknya di sektor pertanian. Hasil pertanian di Kamboja
adalah beras, jagung, merica, tembakau, kapas, gula aren, dan lain
sebagainya. Sedangkan hasil tambangnya adalah besi, tembaga, mangan,
dan emas. Hasil industri Kamboja adalah tekstil, kertas, plywood, dan
minyak.
Kerajaan Kamboja dibagi menjadi 20 provinsi (khett) dan 4 kota praja
(krong). Daerah Kamboja kemudian dibagi menjadi distrik (srok), komunion
(khum), distrik besar (khett), dan kepulauan(koh). Kamboja mempunyai
area seluas 181.035 kilometer per segi.
Meskipun tergabung dalam satu perhimpunan negara-negara kawasan
Asia Tenggara, letak geografis Kamboja yang berbatasan darat dengan
Thailand, membuat kedua negara seringkali terlibat konflik yang
memperebutkan batas wilayah kedua negara.
Dalam hubungan dua negara antara Indonesia dan Kamboja, Indonesia
memiliki peran yang sangat penting dalam upaya penyelesaian masalah
perang saudara secara damai di Kamboja.
Pada tanggal 27 Juli 1987, telah dicapai Ho Chi Minh City Understanding,
Jakarta Informal Meeting (JIM) I pada tahun 1988, JIM II pada 1989, dan
Paris Conference on Cambodia pada 1989, yang semuanya menunjukkan
peran aktif dan keterlibatan Indonesia dalam upayanya membantu
menyelesaikan permasalahan yang terjadi di Kamboja.
Berdasarkan konstitusi 1993, Kamboja adalah negara kerajaan yang
menganut sistem demokrasi liberal, pluralisme dan ekonomi pasar. Raja
Kamboja menjabat Kepala Negara, tetapi tidak memberikan perintah.
Pemerintahan dipimpin oleh Perdana Menteri dan dibantu oleh para
menteri yang tergabung dalam Dewan Menteri.
Negara yang memiliki kuil indah bernama Angkor Wat ini bergabung dalam
ASEAN pada tanggal 16 Desember 1998, setelah situasi politik di negara
tersebut lebih terkendali.
Kamboja merupakan salah satu negara yang memiliki komoditas utama
seperti pakaian, kayu, karet, beras, ikan, tembakau dan alas kaki.
Menjelang kemerdekaannya, Negara Kesatuan Republik Indonesia banyak
membantu negara Kamboja ini. Buku - buku taktik perang karangan
perwira militer Indonesia banyak digunakan oleh militer Kamboja. Oleh
karenanya, para calon perwira di militer Kamboja, wajib belajar dan dapat
berbahasa Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai