Anda di halaman 1dari 11

KISAH ABU BAKAR

Ada banyak sahabat yang memiliki sifat mulia pada zaman Rasulullah SAW. Sahabat-
sahabat tersebut dicatat dan diingat oleh semua umat muslim didunia karena mereka membantu
perjuangan Nabi Muhammad SAW saat menegakkan ajaran agama islam. Salah satu sahabat
yang dikenal sangat dekat dengan Rasulullah SAW adalah Abu Bakar Ash Shiddiq. Abu Bakar
RA adalah salah satu sahabat Rasul yang memeluk islam pertama kali bersama sahabat lainnya
dan beliau banyak membantu Rasulullah SAW selama hidupnya bahkan saat Rasulullah SAW
wafat, Abu Bakarlah yang merasa sangat kehilangan namun ia tetap bersabar serta berusaha
melanjutkan kepemimpinan Rasulullah sebagai seorang khalifah. Untuk mengenal kisahnya
dengan lebih baik, simak uraiannya berikut ini.

Sejarah Abu Bakar Ash Shiddiq


Abu bakar Ash Shiddiq adalah sahabat Rasulullah SAW yang merupakan khalifah pertama
yang diangkat setelah Rasulullah SAW meninggal dunia. Selain itu, Abu Bakar adalah ayah
dari Aisyah yang merupakan istri nabi Muhammad SAW. Abu Bakar RA adalah salah satu
manusia yang sangat mulia dan tidak diragukan lagi keimanan dan ketaqwaannya kepada Allah
SWT (baca manfaat beriman kepada Allah SWT). Abu Bakar juga dikenal sebagai sosok yang
selalu membela Rasul dan Allah SWT bahkan Allah SWT telah menjamin surga bagi Abu
Bakar Asy Syidiq karena ia adalah salah satu orang yang masuk islam pertama kali.
Sebagaimana disebutkan dalam firman Allah SWT berikut

‫ت تَجأ ِري‬ ٍ ‫َّللاُ َع أن ُه أم َو َرضُوا َع أنهُ َوأَ َعدَّ لَ ُه أم َجنَّا‬


َّ ‫ي‬ َ ‫ض‬ِ ‫ان َر‬
ٍ ‫س‬َ ‫ار َوالَّذِينَ اتَّبَعُو ُه أم بِإِحأ‬
ِ ‫ص‬ ِ ‫َوالسَّابِقُونَ أاْل َ َّولُونَ ِمنَ أال ُم َه‬
َ ‫اج ِرينَ َو أاْل َ أن‬
‫أ‬ ‫أ‬ َٰ َ َ
ُ ‫تَحأ ت َ َها أاْل أن َه‬
‫ار خَا ِلدِينَ فِي َها أبَدًا ۚ ذَلِكَ الفَ أو ُز ال َع ِظي ُم‬

Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan muhajirin
dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka
dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang
mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. Mereka kekal di dalamnya. Itulah
kemenangan yang besar. (QS At Taubah : 100)

Masa Sebelum dan Setelah Mengenal Rasul


Sebelum masuk islam dan mengenal Rasulullah, Abu Bakar memiliki nama asli Abdullah bin
Utsman At Taimi. Beliau dilahirkan di kota Makkah pada bulan Oktober tahun 573 Masehi.
Diketahui bahwa Abu Bakar adalah sosok terpelajar yang [andai berdagang dan memiliki
kebijaksaan sebagai seorang hakim. Setelah Rasul menikah dengan istri pertamanya yakni
Khadijah, Rasul SAW tinggal disebelah rumah Abu Bakar dan kemudian mereka berdua saling
mengenal. Rasul lantas mengenalkan islam kepada Abu Bakar dan beliau dengan lapang hati
mau menerima islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. Abu bakar juga merupakan
orang yang menemani Rasul SAW saat beliau hijrah ke Madinah di tahun 622 M. Abu Bakar
senantiasa melindungi Rasul dan menaatinya. Berikut ini adalah ayat yang turun saat
Rasulullah hijrah ke Madinah

َّ ‫احبِ ِه ََّل تَحأ زَ أن ِإ َّن‬


‫َّللاَ َم َعنَا‬ ِ ‫ص‬ ِ ‫ي اثأنَي ِأن ِإذأ ُه َما ِفي أالغ‬
َ ‫َار ِإذأ َيقُو ُل ِل‬ َ ‫َّللاُ ِإذأ أ َ أخ َر َجهُ الَّذِينَ َكفَ ُروا ثَا ِن‬ ُ ‫ِإ ََّّل ت َ أن‬
َ َ‫ص ُروهُ فَقَدأ ن‬
َّ ُ‫ص َره‬

“Jikalau kamu tidak menolongnya (Muhammad) maka sesungguhnya Allah telah menolongnya
(yaitu) ketika orang-orang kafir (musyrikin Mekah) mengeluarkannya (dari Mekah) sedang
dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, di waktu dia berkata
kepada temannya: “Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah beserta kita”. (QS. At-
Taubah: 40)

Masa Kekhalifahan Abu Bakar


Masa kekhalifahan atau kepemimpinan Abu Bakar Ash Shiddiq dimulai sejak Rasul SAW
meninggal dunia. Nabi Muhammad SAW sendiri telah mengisyaratan bahwa Abu Bakarlah
yang akan menggantikan dirinya setelah beliau wafat. Suatu peristiwa juga terjadi tatkala Abu
Bakar dan para sahabat mendengar berita wafatnya Rasulullah SAW. Umar bin Khatab tak
mempercayai berita tersebut dan ia merasa marah. Tatkala hal tersebut terjadi, Abu Bakar
kemudian menenangkan Umar dan berkata barang siapa diantara kalian ada yang menyembah
Muhammad, maka sesungguhnya Muhammad telah mati. Kalau kalian menyembah Allah,
maka sesungguhnya Allah Maha Hidup dan tidak akan pernah mati. Sedangkan dalam suatu
ayat Allah berfirman :

ۗ ‫ش أيئًا‬ َّ ‫س ُل ۚ أَفَإ ِ أن َماتَ أ َ أو قُتِ َل ا أنقَلَ أبت ُ أم َعلَ َٰى أ َ أعقَا ِب ُك أم ۚ َو َم أن َي أن َقلِبأ َعلَ َٰى َع ِق َب أي ِه فَلَ أن َيض َُّر‬
َ َ‫َّللا‬ ُّ ‫ت ِم أن قَ أب ِل ِه‬
ُ ‫الر‬ ُ ‫َو َما ُم َح َّمد ٌ ِإ ََّّل َر‬
‫سو ٌل قَدأ َخلَ أ‬
َ‫شا ِك ِرين‬َّ ‫َّللاُ ال‬
َّ ‫سيَجأ ِزي‬ َ ‫َو‬

Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa
orang rasul. Apakah Jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad)?
Barangsiapa yang berbalik ke belakang, maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada
Allah sedikitpun, dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur. (QS
Ali Imran : 144)

 Penunjukan Abu Bakar Sebagai Khalifah

Abu Bakar Ash Shiddiq ditunjuk sebagai khalifah atas dasar musyawarah antara kaum
muhajirin dan Anshar yang ada di Madinah. Akhirnya mereka membaiat Abu Bakar menjadi
khalifah meskipun beberapa kalangan terutama kaum syiah tidak menerima Abu Bakar sebagai
khalifah dan mereka lebih memilih Ali bin Abi Thalib sebagai penerus kepemimpinan nabi
Muhammad SAW.

 Perkembangan Islam Masa Abu Bakar

Saat masa kepemimpinan Abu Bakar Ash Shidiq islam mulai disebarkan diluar jazirah Arab
seperti penyebaran ke arah utara termasuk Iraq dan Syiria (baca jazirah islam dan sejarah islam
di Arab saudi). Abu bakar juga berperan dalam membukukan atau meletakkan Alqur’an dalam
suatu naskah atau ditulis kembali. Ia membentuk team tersebut dengan diketuai oleh Zaid bin
Tsabit (baca manfaat membaca Alqur’an dalam kehidupan dan manfaat membaca Alqur’an
bagi ibu hamil). Hal ini dikarenakan banyaknya penghafal Alqur’an yang tewas saat perang
Riddah. Perang riddah sendiri adalah perang melawan pasukan nabi palsu yakni Musailamah
Al kazab. Selain itu saat masa kepemimpinan Abu Bakar, beliau juga bertindak tegas dan adil
termasuk menindak mereka yang tidak membayar zakat dan juga memerangi kaum kafir,
sebagaimana disebutkan dalam hadits berikut ini

“Ketika Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam wafat, dan Abu Bakar menggantikannya, banyak
orang yang kafir dari bangsa Arab. Umar berkata: ‘Wahai Abu Bakar, bisa-bisanya engkau
memerangi manusia padahal Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda, aku
diperintah untuk memerangi manusia sampai mereka mengucapkan Laa ilaaha illallah,
barangsiapa yang mengucapkannya telah haram darah dan jiwanya, kecuali dengan hak
(jalan yang benar). Adapun hisabnya diserahkan kepada Allah?’ Abu Bakar berkata: ‘Demi
Allah akan kuperangi orang yang membedakan antara shalat dengan zakat. Karena zakat
adalah hak Allah atas harta. Demi Allah jika ada orang yang enggan membayar zakat di
masaku, padahal mereka menunaikannya di masa Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam,
akan ku perangi dia’. Umar berkata: ‘Demi Allah, setelah itu tidaklah aku melihat kecuali
Allah telah melapangkan dadanya untuk memerangi orang-orang tersebut, dan aku yakin ia di
atas kebenaran‘”

Keutamaan

1. Abu Bakar Ash Shiddiq adalah manusia terbaik setelah Nabi Muhammad
Shallallahu’alaihi Wasallam dari golongan umat beliau

Ibnu ‘Umar Radhiallahu’anhu berkata:

‫ ثم عثمان بن‬، ‫ ثم عمر بن الخطاب‬، ‫ فنخيّر أبا بكر‬، ‫كنا نخيّر بين الناس في زمن النبي صلى هللا عليه وسلم‬
‫عفان رضي هللا عنهم‬

“Kami pernah memilih orang terbaik di masa Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam. Kami pun
memilih Abu Bakar, setelah itu Umar bin Khattab, lalu ‘Utsman bin Affan
Radhiallahu’anhu” (HR. Bukhari)

Dari Abu Darda Radhiallahu’anhu, ia berkata:

‫كنت جالسا عند النبي صلى هللا عليه وسلم إذ أقبل أبو بكر آخذا بطرف ثوبه حتى أبدى عن ركبته فقال النبي‬
‫ فأسرعت إليه‬، ‫ إني كان بيني وبين ابن الخطاب شيء‬: ‫ وقال‬. ‫ أما صاحبكم فقد غامر‬: ‫صلى هللا عليه وسلم‬
‫ يغفر هللا لك يا أبا بكر – ثالثا – ثم إن عمر ندم‬: ‫ فأقبلت إليك فقال‬، ‫ي‬
ّ ‫ثم ندمت فسألته أن يغفر لي فأبى عل‬
‫ فأتى إلى النبي فجعل وجه النبي صلى هللا عليه وسلم‬، ‫ َّل‬: ‫ أثَـ ّم أبو بكر ؟ فقالوا‬: ‫فأتى منزل أبي بكر فسأل‬
‫ يا رسول هللا وهللا أنا كنت أظلم – مرتين – فقال النبي‬: ‫ حتى أشفق أبو بكر فجثا على ركبتيه فقال‬، ‫يتمعّر‬
‫ فهل‬، ‫ وواساني بنفسه وماله‬، ‫صدَق‬َ : ‫ وقال أبو بكر‬، ‫ كذبت‬: ‫ إن هللا بعثني إليكم فقلتم‬: ‫صلى هللا عليه وسلم‬
‫أنتم تاركو لي صاحبي – مرتين – فما أوذي بعدها‬

“Aku pernah duduk di sebelah Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam. Tiba-tiba datanglah Abu
Bakar menghadap Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam sambil menjinjing ujung pakaiannya
hingga terlihat lututnya. Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam berkata: ‘Sesungguhnya teman
kalian ini sedang gundah‘. Lalu Abu Bakar berkata, “Wahai Rasulullah, antara aku dan Ibnul
Khattab terjadi perselisihan, aku pun segera mendatanginya untuk meminta maaf, kumohon
padanya agar memaafkan aku namun dia enggan memaafkanku, karena itu aku datang
menghadapmu sekarang’. Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam lalu berkata: ‘“Semoga Allah
mengampunimu wahai Abu Bakar‘. Sebanyak tiga kali, tak lama setelah itu Umar menyesal
atas perbuatannya, dan mendatangi rumah Abu Bakar sambil bertanya, “Apakah di dalam ada
Abu Bakar?” Namun keluarganya menjawab, tidak. Umar segera mendatangi Rasulullah
Shallallahu’alaihi Wasallam. Sementara wajah Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam
terlihat memerah karena marah, hingga Abu Bakar merasa kasihan kepada Umar dan
memohon sambil duduk di atas kedua lututnya, “Wahai Rasulullah Demi Allah sebenarnya
akulah yang bersalah”, sebanyak dua kali. Maka Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam
bersabda, ‘Sesungguhnya ketika aku diutus Allah kepada kalian, ketika itu kalian
mengatakan, ”Engkau pendusta wahai Muhammad”, Sementara Abu Bakar berkata,
”Engkau benar wahai Muhammad”. Setelah itu dia membelaku dengan seluruh jiwa dan
hartanya. Lalu apakah kalian tidak jera menyakiti sahabatku?‘ sebanyak dua kali. Setelah itu
Abu Bakar tidak pernah disakiti” (HR. Bukhari)

Beliau juga orang yang paling pertama beriman kepada Rasulullah Shallallahu’alaihi
Wasallam, menemani Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam dan membenarkan
perkataannya. Hal ini terus berlanjut selama Rasulullah tinggal di Mekkah, walaupun banyak
gangguan yang datang. Abu Bakar juga menemani Rasulullah ketika hijrah.

2. Abu Bakar Ash Shiddiq adalah orang yang menemani Nabi Muhammad
Shallallahu’alaihi Wasallam di gua ketika dikejar kaum Quraisy

Allah Ta’ala berfirman,

ّ ‫احبِ ِه َّلَ تَحأ زَ أن إِ َّن‬


‫َّللاَ َمعَنَا‬ ِ ‫ص‬ ِ ‫ي اثأنَي ِأن إِ أذ هُ َما فِي أالغ‬
َ ‫َار إِ أذ يَقُو ُل ِل‬ َ ِ‫ثَان‬
“Salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, di waktu dia berkata
kepada temannya: “Janganlah kamu bersedih, sesungguhnya Allah beserta kita”” (QS. At
Taubah: 40)

As Suhaili berkata: “Perhatikanlah baik-baik di sini Rasulullah Shallallahu’alaihi


Wasallam berkata ‘janganlah kamu bersedih’ namun tidak berkata ‘janganlah kamu takut’
karena ketika itu rasa sedih Abu Bakar terhadap keselamatan Rasulullah Shallallahu’alaihi
Wasallam sangat mendalam sampai-sampai rasa takutnya terkalahkan”.

Dalam Shahih Bukhari dan Muslim, dari hadits Anas bin Malik Radhiallahu’anhu, Abu
Bakar berkata kepadanya:

‫ يا رسول هللا لو أن أحدهم نظر إلى قدميه‬: ‫نظرت إلى أقدام المشركين على رؤوسنا ونحن في الغار فقلت‬
‫ يا أبا بكر ما ظنك باثنين هللا ثالثهما‬: ‫ فقال‬. ‫أبصرنا تحت قدميه‬

“Ketika berada di dalam gua, aku melihat kaki orang-orang musyrik berada dekat dengan
kepala kami. Aku pun berkata kepada Rasulullah: ‘Wahai Rasulullah, kalau di antara
mereka ada yang melihat kakinya, mereka akan melihat kita di bawah kaki mereka’.
Rasulullah berkata: ‘Wahai Abu Bakar, engkau tidak tahu bahwa bersama kita berdua yang
ketiga adalah Allah’”

Ketika hendak memasuki gua pun, Abu Bakar masuk terlebih dahulu untuk memastikan tidak
ada hal yang dapat membahayakan Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam. Juga ketika dalam
perjalanan hijrah, Abu Bakar terkadang berjalan di depan Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam,
terkadang di belakangnya, terkadang di kanannya, terkadang di kirinya.

Oleh karena itu ketika masa pemerintahan Umar bin Khattab Radhiallahu’anhu ada sebagian
orang yang menganggap Umar lebih utama dari Abu Bakar, maka Umar Radhiallahu’anhu
pun berkata:

‫ لقد خرج رسول هللا صلى هللا‬، ‫ وليوم من أبي بكر خير من آل عمر‬، ‫وهللا لليلة من أبي بكر خير من آل عمر‬
‫ حتى فطن له رسول‬، ‫ فجعل يمشي ساعة بين يديه وساعة خلفه‬، ‫عليه وسلم لينطلق إلى الغار ومعه أبو بكر‬
‫ يا رسول هللا أذكر‬: ‫ يا أبا بكر مالك تمشي ساعة بين يدي وساعة خلفي ؟ فقال‬: ‫هللا صلى هللا عليه وسلم فقال‬
‫يا أبا بكر لو كان شيء أحببت أن يكون بك‬: ‫ فقال‬. ‫ ثم أذكر الرصد فأمشي بين يديك‬، ‫الطلب فأمشي خلفك‬
‫ فلما انتهيا إلى الغار قال‬، ‫ نعم والذي بعثك بالحق ما كانت لتكون من ُمل ّمة إَّل أن تكون بي دونك‬: ‫دوني ؟ قال‬
. ‫ فنزل‬، ‫ انزل يا رسول هللا‬: ‫ قم قال‬، ‫ فدخل واستبرأ‬، ‫ مكانك يا رسول هللا حتى استبرئ الجحرة‬: ‫أبو بكر‬
‫ والذي نفسي بيده لتلك الليلة خير من آل عمر‬: ‫فقال عمر‬

“Demi Allah, satu malamnya Abu Bakar lebih baik dari satu malamnya keluarga Umar, satu
harinya Abu Bakar masih lebih baik dari seharinya keluarga Umar. Abu Bakar bersama
Rasulullah pergi ke dalam gua. Ketika berjalan, dia terkadang berada di depan Rasulullah
dan terkadang di belakangnya. Sampai-sampai Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam
heran dan berkata: ‘Wahai Abu Bakar mengapa engkau berjalan terkadang di depan dan
terkadang di belakang?’. Abu Bakar berkata: ‘Ya Rasulullah, ketika saya sadar kita sedang
dikejar, saya berjalan di belakang. Ketika saya sadar bahwa kita sedang mengintai, maka
saya berjalan di depan’. Rasulullah lalu berkata: ‘Wahai Abu Bakar, kalau ada sesuatu yang
aku suka engkau saja yang melakukannya tanpa aku?’ Abu Bakar berkata: ‘Demi Allah,
tidak ada yang lebih tepat melainkan hal itu aku saja yang melakukan tanpa dirimu’. Ketika
mereka berdua sampai di gua, Abu Bakar berkata: ‘Ya Rasulullah aku akan berada di
tempatmu sampai memasuki gua. Kemudian mereka masuk, Abu Bakar berkata: Turunlah
wahai Rasulullah. Kemudian mereka turun. Umar berkata: ‘Demi Allah, satu malamnya Abu
Bakar lebih baik dari satu malamnya keluarga Umar’‘” (HR. Al Hakim, Al Baihaqi dalam
Dalail An Nubuwwah)

3. Ketika kaum muslimin hendak berhijrah, Abu Bakar Ash Shiddiq menyumbangkan
seluruh hartanya. (Dalilnya disebutkan pada poin 8, pent.)

4. Abu Bakar Ash Shiddiq adalah khalifah pertama

Dan kita diperintahkan oleh Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam untuk meneladani


khulafa ar rasyidin, sebagaimana sabda beliau:

‫عليكم بسنتي وسنة الخلفاء الراشدين المهديين من بعدي عضوا عليها بالنواجذ‬

“Hendaknya kalian berpegang teguh pada sunnahku dan sunnah khulafa ar rasyidin
setelahku. Gigitlah dengan gigi geraham kalian” (HR. Ahmad, At Tirmidzi dan lainnya.
Hadits ini shahih dengan seluruh jalannya)

5. Abu Bakar Ash Shiddiq dipilih sebagai khalifah berdasarkan nash

Ketika Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam sakit keras, beliau memerintahkan Abu Bakar
untuk menjadi imam shalat berjama’ah. Dalam Shahihain, dari ‘Aisyah Radhiallahu’anha ia
berkata:

ٍ ‫ ُمروا أَبا‬: ‫ضهُ الذي ماتَ فيه أَتاهُ بال ٌل يُؤأ ذِنهُ بالصالةِ فقال‬
‫بكر‬ َ ‫مر‬ َ ‫ي صلى هللا عليه وسلم‬ ّ ‫ض النب‬
َ ‫لما َم ِر‬
‫يف‬
ٌ ِ ‫س‬ َ ‫أ‬ ٌ
‫ل‬ ‫رج‬ ‫بكر‬
ٍ ‫أبا‬ ّ
‫إن‬ : ُ‫قلت‬ . ‫ل‬ّ ‫ص‬
َ ُ ‫ي‬ ‫أ‬
‫فل‬ [ ‫ة‬ ‫ء‬
َِ ِ‫را‬‫ق‬ ‫ال‬ ‫ى‬ َ ‫ل‬‫ع‬ ‫ِر‬
َ ُ ‫د‬‫يق‬ ‫فال‬ ‫يبكي‬ ‫م‬‫قا‬ ‫م‬ ‫م‬
َ‫َ أ َ َ ك‬ُ ‫ق‬ ‫ي‬ ‫إن‬ ] ‫رقيق‬ ‫رجل‬ : ‫رواية‬ ‫وفي‬
‫يوسف ! ُمروا أَبا‬ َ ‫واحب‬
ُ ‫ص‬
َ ‫كن‬ّ ّ‫ ِإن‬: – ‫ فقال في الثالث ِة – أ َ ِو الرابع ِة‬: ُ‫ فقلتُ مثلَه‬. ‫بكر أفليُص ّل‬
ٍ ‫ ُمروا أَبا‬: ‫ قال‬.
‫ فصلّى‬، ‫بكر أفليُص ّل‬
ٍ
“Ketika Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam sakit menjelang wafat, Bilal datang meminta idzin
untuk memulai shalat. Rasulullah bersabda: ‘Perintahkan Abu Bakar untuk menjadi imam
dan shalatlah’. ‘Aisyah berkata: ‘Abu Bakar itu orang yang terlalu lembut, kalau ia
mengimami shalat, ia mudah menangis. Jika ia menggantikan posisimu, ia akan mudah
menangis sehingga sulit menyelesaikan bacaan Qur’an. Nabi tetap berkata: ‘Perintahkan
Abu Bakar untuk menjadi imam dan shalatlah’. ‘Aisyah lalu berkata hal yang sama,
Rasulullah pun mengatakan hal yang sama lagi, sampai ketiga atau keempat kalinya
Rasulullah berkata: ‘Sesungguhnya kalian itu (wanita) seperti para wanita pada kisah Yusuf,
perintahkan Abu Bakar untuk menjadi imam dan shalatlah’”

Oleh karena itu Umar bin Khattab Radhiallahu’anhu berkata:

‫أفال نرضى لدنيانا من رضيه رسول هللا صلى هللا عليه وسلم لديننا‬

“Apakah kalian tidak ridha kepada Abu Bakar dalam masalah dunia, padahal Rasulullah
Shallallahu’alaihi Wasallam telah ridha kepadanya dalam masalah agama?”

Juga diriwayatkan dari ‘Aisyah Radhiallahu’anha, ia berkata:

‫ فإني أخاف أن‬، ‫ ادعي لي أبا بكر وأخاك حتى اكتب كتابا‬: ‫قال لي رسول هللا صلى هللا عليه وسلم في مرضه‬
ٍّ
‫ ويأبى هللا والمؤمنون إَّل أبا بكر وجاءت امرأة إلى النبي صلى هللا عليه‬، ‫ أنا أولى‬: ‫متمن ويقول قائل‬ ‫يتمنى‬
‫ إن لم تجديني فأتي أبا‬: ‫ أرأيت يا رسول هللا إن لم أجدك ؟ قال‬: ‫ فقالت‬، ‫وسلم فكلمته في شيء فأمرها بأمر‬
‫بكر‬

“Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam berkata kepadaku ketika beliau sakit, panggilah


Abu Bakar dan saudaramu agar aku dapat menulis surat. Karena aku khawatir akan ada
orang yang berkeinginan lain (dalam masalah khilafah) sehingga ia berkata: ‘Aku lebih
berhak’. Padahal Allah dan kaum mu’minin menginginkan Abu Bakar (yang menjadi
khalifah). Kemudian datang seorang perempuan kepada Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam
mengatakan sesuatu, lalu Nabi memerintahkan sesuatu kepadanya. Apa pendapatmu wahai
Rasulullah kalau aku tidak menemuimu? Nabi menjawab: ‘Kalau kau tidak menemuiku, Abu
Bakar akan datang’” (HR. Bukhari-Muslim)

6. Umat Muhammad diperintahkan untuk meneladani Abu Bakar Ash Shiddiq

Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda,

‫اقتدوا باللذين من بعدي أبي بكر وعمر‬

“Ikutilah jalan orang-orang sepeninggalku yaitu Abu Bakar dan Umar” (HR. Ahmad,
Tirmidzi, Ibnu Maajah, hadits ini shahih)

7. Abu Bakar Ash Shiddiq adalah salah seorang mufti di masa Nabi Muhammad

Oleh karena itu Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam menugasi beliau sebagai Amirul Hajj pada
haji sebelum haji Wada’. Diriwayatkan Al Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah
Radhiallahu’anhu:

‫بعثني أبو بكر الصديق في الحجة التي أمره عليها رسول هللا صلى هللا عليه وسلم قبل حجة الوداع في رهط‬
‫ وَّل يطوف بالبيت عريان‬، ‫ َّل يحج بعد العام مشرك‬: ‫يؤذنون في الناس يوم النحر‬
“Abu Bakar Ash Shiddiq mengutusku untuk dalam sebuah ibadah haji yang terjadi sebelum
haji Wada’, dimana beliau ditugaskan oleh Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam untuk
menjadi Amirul Hajj. Ia mengutusku untuk mengumumkan kepada sekelompok orang di hari
raya idul adha bahwa tidak boleh berhaji setelah tahunnya orang musyrik dan tidak boleh
ber-thawaf di ka’bah dengan telanjang”

Abu Bakar juga sebagai pemegang bendera Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam ketika perang
Tabuk.

8. Abu Bakar Ash Shiddiq menginfaqkan seluruh hartanya ketika Rasulullah


Shallallahu’alaihi Wasallam menganjurkan sedekah

Umar bin Khattab Radhiallahu’anhu berkata:

. ‫ اليوم أسبق أبا بكر إن سبقته يوما‬: ‫ فوافق ذلك ماَّلً فقلت‬، ‫أمرنا رسول هللا صلى هللا عليه وسلم أن نتصدق‬
‫ وأتى أبو بكر‬، ‫ مثله‬: ‫ ما أبقيت ْلهلك ؟ قلت‬: ‫ فقال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم‬، ‫ فجئت بنصف مالي‬: ‫قال‬
‫ وهللا َّل أسبقه‬: ‫ أبقيت لهم هللا ورسوله ! قال عمر قلت‬: ‫ يا أبا بكر ما أبقيت ْلهلك ؟ فقال‬: ‫بكل ما عنده فقال‬
‫إلى شيء أبدا‬

“Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam memerintahkan kami untuk bersedekah, maka kami


pun melaksanakannya. Umar berkata: ‘Semoga hari ini aku bisa mengalahkan Abu Bakar’.
Aku pun membawa setengah dari seluruh hartaku. Sampai Rasulullah Shallallahu’alaihi
Wasallam bertanya: ‘Wahai Umar, apa yang kau sisakan untuk keluargamu?’. Kujawab:
‘Semisal dengan ini’. Lalu Abu Bakar datang membawa seluruh hartanya. Rasulullah
Shallallahu’alaihi Wasallam lalu bertanya: ‘Wahai Abu Bakar, apa yang kau sisakan untuk
keluargamu?’. Abu Bakar menjawab: ‘Ku tinggalkan bagi mereka, Allah dan Rasul-Nya’.
Umar berkata: ‘Demi Allah, aku tidak akan bisa mengalahkan Abu Bakar selamanya’” (HR.
Tirmidzi)

9. Abu Bakar Ash Shiddiq adalah orang yang paling dicintai Nabi Muhammad
Shallallahu’alaihi Wasallam

‘Amr bin Al Ash Radhiallahu’anhu bertanya kepada Nabi Shallallahu’alahi Wasallam:

‫ أبوها‬: ‫ من الرجال ؟ قال‬: ‫ قلت‬: ‫ قال‬. ‫ عائشة‬: ‫أي الناس أحب إليك ؟ قال‬

“Siapa orang yang kau cintai?. Rasulullah menjawab: ‘Aisyah’. Aku bertanya lagi: ‘Kalau
laki-laki?’. Beliau menjawab: ‘Ayahnya Aisyah’ (yaitu Abu Bakar)” (HR. Muslim)

10. Abu Bakar Ash Shiddiq adalah khalil bagi Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi
Wasallam

Imam Al Bukhari dan Muslim meriwayatkan hadits dari Abu Sa’id Al Khudri
Radhiallahu’anhu, ia berkata:

‫ إن هللا خير عبدا بين الدنيا وبين ما عنده فاختار ذلك العبد‬: ‫خطب رسول هللا صلى هللا عليه وسلم الناس وقال‬
‫ فكان‬، ‫ فعجبنا لبكائه أن يخبر رسول هللا صلى هللا عليه وسلم عن عبد خير‬، ‫ فبكى أبو بكر‬: ‫ قال‬. ‫ما عند هللا‬
‫ إن‬: ‫ فقال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم‬. ‫ وكان أبو بكر أعلمنا‬، ‫رسول هللا صلى هللا عليه وسلم هو المخير‬
‫ ولكن أخوة‬، ‫ ولو كنت متخذا ً خليالً غير ربي َّلتخذت أبا بكر‬، ‫ي في صحبته وماله أبا بكر‬ ّ ‫ِمن أ َم ّن الناس عل‬
‫سـدّ إَّل باب أبي بكر‬
ُ ‫ َّل يبقين في المسجد باب إَّل‬، ‫اإلسالم ومودته‬

“Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam berkhutbah kepada manusia, beliau berkata:


‘Sesungguhnya Allah Ta’ala memilih hamba di antara dunia dan apa yang ada di dalamnya.
Namun hamba tersebut hanya dapat memilih apa yang Allah tentukan’. Lalu Abu Bakar
menangis. Kami pun heran dengan tangisan beliau itu, hanya karena Rasulullah
mengabarkan tentang hamba pilihan. Padahal Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam lah
orangnya, dan Abu Bakar lebih paham dari kami. Lalu Rasulullah Shallallahu’alaihi
Wasallam bersabda: ‘Sesungguhnya orang yang sangat besar jasanya padaku dalam
kedekatan dan kerelaan mengeluarkan harta, ialah Abu Bakar. Andai saja aku diperbolehkan
mengangkat seorang kekasihku selain Rabbku pastilah aku akan memilih Abu Bakar, namun
cukuplah persaudaraan se-Islam dan kecintaan karenanya. Maka jangan ditinggalkan pintu
kecil di masjid selain pintu Abu Bakar saja’”

11. Allah Ta’ala mensucikan Abu Bakar Ash Shiddiq

Allah Ta’ala berfirman:

‫سيُ َجنَّبُ َها اْلَتأقَى * الَّذِي يُؤأ تِي َمالَهُ يَت َزَ َّكى * َو َما ْل َ َح ٍد ِعندَهُ ِمن نِّ أع َم ٍة تُجأ زَ ى * ِإَّل ا أبتِغَاء َوجأ ِه َر ِبّ ِه اْل َ أعلَى‬
َ ‫* َو‬
‫ضى‬ َ ‫ف يَ أر‬ َ َ‫َول‬
َ ‫س أو‬
“Dan kelak akan dijauhkan orang yang paling takwa dari neraka itu, Yang menafkahkan
hartanya (di jalan Allah) untuk membersihkannya, Padahal tidak ada seorang pun
memberikan suatu nikmat kepadanya yang harus dibalasnya, Tetapi (dia memberikan itu
semata-mata) karena mencari keridaan Tuhannya Yang Maha Tinggi. Dan kelak dia benar-
benar mendapat kepuasan” (QS. Al Lail: 17-21)

Ayat ini turun berkenaan dengan Abu Bakar Ash Shiddiq. Selain itu beliau juga termasuk as
sabiquunal awwalun, dan Allah Ta’ala berfirman:

‫ضواأ َع أنهُ َوأ َ َعدَّ لَ ُه أم‬


ُ ‫ع أن ُه أم َو َر‬
َ ُ‫َّللا‬
ّ ‫ي‬ َ ‫ض‬
ِ ‫ان َّر‬
ٍ ‫س‬َ ‫ار َوالَّذِينَ اتَّبَعُوهُم بِإِحأ‬ ِ ‫ص‬َ ‫اج ِرينَ َواْلَن‬ ِ ‫سابِقُونَ اْل َ َّولُونَ ِمنَ أال ُم َه‬َّ ‫َوال‬
‫ار خَا ِلدِينَ ِفي َها أَبَدًا ذَلِكَ أالفَ أو ُز أالعَ ِظي ُم‬ُ َ‫ه‬ ‫أ‬
‫ن‬ َ ‫ْل‬‫ا‬ ‫ا‬ َ ‫َجنَّا جأ ِ حأ‬
‫ه‬َ ‫ت‬ َ ‫ت‬ ‫ي‬‫ر‬ َ ‫ت‬ ٍ
‫ت‬

“Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) di antara orang-orang
muhajirin dan Ansar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah rida
kepada mereka dan mereka pun rida kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka
surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya; mereka kekal di dalamnya selama-
lamanya. Itulah kemenangan yang besar.” (QS. At Taubah: 100)

12. Abu Bakar Ash Shiddiq didoakan oleh Nabi untuk memasuki semua pintu surga

‫ يا عبد هللا هذا خير ؛ فمن كان من‬: ‫من أنفق زوجين من شيء من اْلشياء في سبيل هللا دُعي من أبواب الجنة‬
‫ ومن كان من أهل‬، ‫ ومن كان من أهل الجهاد دُعي من باب الجهاد‬، ‫أهل الصالة دعي من باب الصالة‬
: ‫ فقال أبو بكر‬. ‫ ومن كان من أهل الصيام د ُعي من باب الصيام وباب الريان‬، ‫الصدقة دُعي من باب الصدقة‬
، ‫ نعم‬: ‫ فهل يُدعى منها كلها أحد يا رسول هللا ؟ قال‬، ‫ما على هذا الذي يدعى من تلك اْلبواب من ضرورة‬
‫وأرجو أن تكون منهم يا أبا بكر‬
“Orang memberikan menyumbangkan dua harta di jalan Allah, maka ia akan dipanggil oleh
salah satu dari pintu surga: “Wahai hamba Allah, kemarilah untuk menuju kenikmatan”.
Jika ia berasal dari golongan orang-orang yang suka mendirikan shalat, ia akan dipanggil
dari pintu shalat, yang berasal dari kalangan mujahid, maka akan dipanggil dari pintu jihad,
jika ia berasal dari golongan yang gemar bersedekah akan dipanggil dari pintu sedekah”
(HR. Al Bukhari – Muslim)

14. Abu Bakar Ash Shiddiq melakukan banyak perbuatan agung dalam sehari

Imam Muslim meriwayatkan hadits dari Abu Hurairah, bahwa Nabi Shallallahu’alaihi
Wasallam bersabda:

: ‫ فمن تبع منكم اليوم جنازة ؟ قال أبو‬: ‫ قال‬. ‫ أنا‬: ‫من أصبح منكم اليوم صائما ؟ قال أبو بكر رضي هللا عنه‬
‫ فمن‬: ‫ قال‬. ‫ أنا‬: ‫ فمن أطعم منكم اليوم مسكينا ؟ قال أبو بكر رضي هللا عنه‬: ‫ قال‬. ‫ أنا‬: ‫بكر رضي هللا عنه‬
‫ ما اجتمعن‬: ‫ فقال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم‬. ‫ أنا‬: ‫عاد منكم اليوم مريضا ؟ قال أبو بكر رضي هللا عنه‬
‫في امرىء إَّل دخل الجنة‬

“Siapa yang hari ini berpuasa? Abu Bakar menjawab: ‘Saya’”

“Siapa yang hari ini ikut mengantar jenazah? Abu Bakar menjawab: ‘Saya’”

“Siapa yang hari ini memberi makan orang miskin? Abu Bakar menjawab: ‘Saya’”

“Siapa yang hari ini menjenguk orang sakit? Abu Bakar menjawab: ‘Saya’”

“Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam lalu bersabda: ‘Tidaklah semua ini dilakukan oleh
seseorang kecuali dia akan masuk surga’”

15. Orang musyrik mensifati Abu Bakar Ash Shiddiq sebagaimana Khadijah mensifati
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam

Mereka berkata tentang Abu Bakar:

ِ ّ ‫ب أال َح‬
‫ق‬ ِ ِ‫أف َويُ ِعينُ َعلَى ن ََوائ‬ َّ ‫الر ِح َم َويَ أح ِم ُل أال َك َّل َويَ أق ِري ال‬
َ ‫ضي‬ َّ ‫ص ُل‬ َ ‫ِب أال َم أعد‬
ِ َ‫ُوم َوي‬ ُ ‫أَت ُ أخ ِر ُجونَ َر ُج ًال يُ أكس‬

“Apakah kalian mengusir orang yang suka bekerja untuk mereka yang tidak berpunya,
menyambung silaturahim, menanggung orang-orang yang lemah, menjamu tamu dan selalu
menolong di jalan kebenaran?” (HR. Bukhari)

16. Ali Radhiallahu’anhu mengenal keutamaan Abu Bakar Ash Shiddiq

Muhammad bin Al Hanafiyyah berkata, aku bertanya kepada ayahku, yaitu Ali bin Abi
Thalib:

‫ وخشيت‬، ‫ ثم عمر‬: ‫ ثم من ؟ قال‬: ‫ قلت‬. ‫ أبو بكر‬: ‫أي الناس خير بعد رسول هللا صلى هللا عليه وسلم ؟ قال‬
‫ ما أنا إَّل رجل من المسلمين‬: ‫ ثم أنت ؟ قال‬: ‫أن يقول عثمان قلت‬

“Manusia mana yang terbaik sepeninggal Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam? Ali


menjawab: Abu Bakar. Aku berkata: ‘Kemudian siapa lagi?’. Ali berkata: ‘Lalu Umar’. Aku
lalu khawatir yang selanjutnya adalah Utsman, maka aku berkata: ‘Selanjutnya engkau?’.
Ali berkata: ‘Aku ini hanyalah orang muslim biasa’” (HR. Bukhari)

Sikap Zuhud

Abu Bakar Ash Shiddiq Radhiallahu’anhu meninggal tanpa meninggalkan sepeserpun


dirham atau dinar. Diriwayatkan dari Al Hasan bin Ali Radhiallahu’anhu:

‫ يا عائشة أنظري اللقحة التي كنا نشرب من لبنها والجفنة التي كنا‬: ‫لما احتضر أبو بكر رضي هللا عنه قال‬
‫ فإذا مت فاردديه إلى‬، ‫نصطبح فيها والقطيفة التي كنا نلبسها فإنا كنا ننتفع بذلك حين كنا في أمر المسلمين‬
‫ رضي‬: ‫ فلما مات أبو بكر رضي هللا عنه أرسلت به إلى عمر رضي هللا عنه فقال عمر رضي هللا عنه‬، ‫عمر‬
‫هللا عنك يا أبا بكر لقد أتعبت من جاء بعدك‬

“Ketika Al Hasan sedang bersama Abu Bakar Radhiallahu’anhu, Abu Bakar berkata, wahai
‘Aisyah tolong perhatikan unta perahan yang biasa kita ambil susunya, dan mangkuk besar
yang sering kita pakai untuk tempat penerangan, dan kain beludru yang biasa kita pakai.
Sesungguhnya kita mengambil manfaat dari itu semua saat aku mengurusi urusan kaum
muslimin. Jika aku mati, kembalikanlah semuanya kepada Umar. Maka ketika Abu Bakar
wafat, ‘Aisyah mengirim semua itu kepada Umar Radhiallahu’anhu. Umar pun berkata:
‘Semoga Allah meridhaimu wahai Abu Bakar, sungguh lelah orang yang datang setelahmu’”

Sikap Wara’

Abu Bakar Ash Shiddiq Radhiallahu’anhu adalah orang yang wara’ dan zuhud terhadap
dunia sampai-sampai ketika ia menjadi khalifah, ia pun tetap pergi bekerja mencari nafkah.
Umar bin Khattab pun Radhiallahu’anhu melarangnya dan menganjurkan ia untuk
mengambil upah dari baitul maal, menimbang betapa beratnya tugas seorang khalifah.

Dikisahkan pula dari ‘Aisyah Radhiallahu’anha, ia berkata:

‫ فأكل منه أبو بكر‬، ‫ فجاء يوما ً بشيء‬، ‫ وكان أبو بكر يأكل من خراجه‬، ‫كان ْلبي بكر غالم يخرج له الخراج‬
‫ كنت تك ّهنت إلنسان في الجاهلية وما أحسن‬: ‫ وما هو ؟ قال‬: ‫ تدري ما هذا ؟ فقال أبو بكر‬: ‫ فقال له الغالم‬،
‫ فأدخل أبو بكر يده فقاء كل شيء في بطنه‬، ‫ فلقيني فأعطاني بذلك فهذا الذي أكلت منه‬، ‫الكهانة إَّل أني خدعته‬
. ‫رواه البخاري‬

“Abu Bakar Ash Shiddiq memiliki budak laki-laki yang senantiasa mengeluarkan kharraj
(setoran untuk majikan) padanya. Abu Bakar biasa makan dari kharraj itu. Pada suatu hari
ia datang dengan sesuatu, yang akhirnya Abu Bakar makan darinya. Tiba-tiba sang budak
berkata: ‘Apakah anda tahu dari mana makanan ini?’. Abu Bakar bertanya : ‘Dari mana?’
Ia menjawab : ‘Dulu pada masa jahiliyah aku pernah menjadi dukun yang menyembuhkan
orang. Padahal bukannya aku pandai berdukun, namun aku hanya menipunya. Lalu si pasien
itu menemuiku dan memberi imbalan buatku. Nah, yang anda makan saat ini adalah hasil
dari upah itu. Akhirnya Abu Bakar memasukkan tangannya ke dalam mulutnya hingga
keluarlah semua yang ia makan” (HR. Bukhari)
Wafatnya Abu Bakar Ash Shiddiq
Abu Bakar berperang penting dalam kepemimpinan islam dan beliau SAW wafat pada tanggal
8 Jumadil Awal tahun 13 Hijriyah dalam usia 63 tahun. Ia kemudian dimakamkan disisi makam
Rasulullah SAW. Ada keajaiban yang terjadi saat beliau hendak dikubur yakni saat orang
berkata “Assalamu Alaika Ya Rasulullah, ini Abu Bakar sedang diluar pintu” maka pintu
tersebut terbuka dengan sendirinya dan terdengarkah suara “Masuklah orang yang dicintai
kepada orang yang mencintainya”.

Anda mungkin juga menyukai