Anda di halaman 1dari 6

Nama : Rini Aryati

NIM : 18334005

Tugas Mid Test Kewirausahaan

Dampak Covid-19 terhadap Sektor Kewirausahaan

Introduction
Middle East Respiratory Syndrome-Corona Virus atau biasa disingkat
MERSCoV adalah penyakit sindrom pernapasan yang disebabkan oleh Virus-
Corona yang menyerang saluran pernapasan mulai dari yang ringan sampai yang
berat. Gejalanya adalah demam, batuk dan sesak nafas, bersifat akut, dan biasanya
pasien memiliki penyakit ko-morbid (penyakit penyerta). Virus MERS-CoV baru
dikenali pertama kali pada tahun 2012 di Negara Arab Saudi. Virus tersebut yang
menyebabkan SARS (Severe Acute Respiratory Syndrom) pada tahun 2002
hingga 2003, virus tersebut sangat berbahaya dan sudah mewabah hingga 8273
kasus dan 775 meninggal dunia (Elshinta, 2015).

Virus Corona telah menyebarkan ketakutan yang nyata di seluruh penjuru


dunia. Dampak virus ini sangat lah banyak , seperti halnya mulai pada pemilik-
pemilik toko atau usaha. Berkurangnya omzet atau pendapatan mereka karena
pandemic ini , warga diharuskan untuk tetap berdiam dirumah agar bisa terjauh
dari virus ini oleh karena itu toko-toko atau usaha sepi pelanggan.
Pembahasan

Sektor Kewirausahaan
Sektor-sektor usaha dalam hubungannya dengan wirausaha dapat dikelompokkan
menjadi sektor formal dan informal.

A. Sektor Formal
Adalah kegiatan-kegiatan usaha yang dikelola sedemikian rupa, sehingga
kegiatannya bersifat tetap atau menjadi tumpuan harapan pengelola.
Sektor ekonomi formal yang dapat diusahakan antara lain:
1. Industri, baik industri besar, industri menengah, industry kecil,
industri kerajinan, maupun industri pariwisata.
2. Perdagangan, baik dalam negeri maupun luar negeri atau perdagangan
internasional, dan pedagang besar, pedagang menengah atau pedagang
kecil.
3. Jasa dan transportasi, yang meliputi pedagang perantara, pemberi
kredit atau perbankan, pengusaha angkutan, pengusaha hotel dan
restoran, pengusaha biro jasa atau travel pariwisata, pengusaha
asuransi, pergudangan, perbengkelan, koperasi, tata busana, dan lain
sebagainya.
4. Agraris, yang meliputi pertanian, perkebunan dan kehutanan,
perikanan dan peternakan.
5. Pangan pertambangan dan energi, meliputi bidang minyak bumi dan
gas alam yang ada, dan
6. Usaha-usaha lainnya yang berbentuk perusahaan, berbadan hukum
maupun yang tidak berbadan hukum.

B. Sektor Informal
Adalah kegiatan usaha yang bersifat sampingan, biasanya tidak berbentuk
perusahaan serta berbentuk home industri (industri rumah tangga).
Sektor ekonomi informal yang bisa diusahakan antara lain:
1. Perdagangan, artinya sebagai pedagang kecil atau retailer.
2. Industri rakyat atau industri rumah tangga, meliputi pengrajin,
pengolahan hasil pertanian, pengolahan hasil perkebunan, pengolahan
hasil perikanan, pengolahan hasil peternakan, dan pengolahan hasil
kehutanan.
3. Jasa, meliputi perantara perdagangan, angkutan, warung makan,
perbengkelan, biro jasa travel/perjalanan, tata busaha atau penjahit,
dan sebagainya.
4. Agraris, meliputi pertanian tanaman pangan, perkebunan kecil,
perikanan darat, peternakan unggas, dan sebagainya, atau
5. Usaha-usaha lainnya yang tidak berbentuk perusahaan.

Disini saya akan menjelaskan dampak apa saja yang ditimbulkan karena
pandemic ini atau Covid-19 terhadap berbagai sektor kewirausahaan dari mulai
perdagangan kaki lima atau rakyat , toko , industri , pusat perbelanjaan dan
banyak lain. Diatas saya udah menjelaskan terlebih dahulu apa saja sektor
kewirausahaan itu.

A. Dampak Negatif
Wabah virus corona baru atau Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) makin
terasa dalam perekonomian dalam negeri, terutama dari sisi konsumsi, korporasi,
sektor keuangan, dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Berdasarkan
kajian Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Covid-19 menimbulkan ancaman
kehilangan pendapatan rumah tangga, tidak dapat bekerja untuk memenuhi
kebutuhan hidup minimalnya.
Untuk korporasi, pelemahan perekonomian akibat virus corona membuat
aktifitas sektor manufaktur, perdagangan, transportasi, dan akomodasi seperti
restoran dan perhotelan merupakan yang paling rentan. Sehingga, terjadi
gangguan aktifitas bisnis yang akan menurunkan kinerja, pemutusan hubungan
kerja, dan bahkan mengalami ancaman kebangkrutan.
Sampai 11 April lebih dari 1,5 juta karyawan putus kerja atau pemutusan
hubungan kerja (PHK) dan dirumahkan. Di mana 1,2 juta pekerja itu berasal dari
sektor formal, 265.000 dari sektor informal.
1. Pariwisata
Virus Corona juga sangat berdampak pada sektor pariwisata. Data Badan
Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa wisatawan asal China mencapai
2.07 juta orang pada tahun 2019 yang mencakup 12.8 persen dari total
wisatawan asing sepanjang 2019. Penyebaran virus Corona menyebabkan
wisatawan yang berkunjung ke Indonesia akan berkurang. Sektor-sektor
penunjang pariwisata seperti hotel, restoran maupun pengusaha retail pun
juga akan terpengaruh dengan adanya virus Corona. Okupansi hotel
mengalami penurunan sampai 40 persen yang berdampak pada
kelangsungan bisnis hotel. Sepinya wisatawan juga berdampak pada
restoran atau rumah makan yang sebagian besar konsumennya adalah para
wisatawan. Melemahnya pariwisata juga berdampak pada industri retail.
Adapun daerah yang sektor retailnya paling terdampak adalah Manado,
Bali, Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Medan dan Jakarta. Penyebaran
virus Corona juga berdampak pada sektor usaha mikro, kecil dan
menengah (UMKM) karena para wisatawan yang datang ke suatu destinasi
biasanya akan membeli oleh-oleh. Jika wisatawan yang berkunjung
berkurang, maka omset UMKM juga akan menurun. Berdasarkan data
Bank Indonesia, pada tahun 2016 sektor UMKM mendominasi unit bisnis
di Indonesia dan jenis usaha mikro banyak menyerap tenaga kerja.
2. Pusat perbelanjaan
Virus corona ini berdampak besar terhadap pusat perbelanjaan atau yg
sering disebut “mall’ . Apa saja dampak dari virus ini yaitu menurunnya
omset karena para pengunjung tidak ada disebabkan dengan adanya
kewajiban mengharuskan dirumah karena pandemi ini, stok yg masih
banyak dan terutama lagi untuk karyawannya yg harus dirumahkan
dikarenakan pusat perbelanjaan dari beberapa toko seperti baju dan lain-
lain di tutup dikarenakan keputusan pemerintah.
3. Pertanian
Harga Pasar dan Pertanian ,situasi ini akan menciptakan pasar dan
transaksi tidak normal, sehingga akan mempengaruhi stabilitas supply dan
demand barang dan jasa serta harga yang dimungkinkan meningkat. Rantai
Pasokan Melambat dan Kekurangan karena logistik terganggu dan upaya-
upaya dilanjutkan untuk memperlambat penyebaran virus, berbagai sektor
industri yang terhubung sudah terkena dampak.
4. Pertokoan
Banyak toko yang sepi pelanggan karena dampak virus ini atau bahkan
untuk sekarang pertokoan di pingir jalan sudah banyak menutup karena
ketentuan pemerintah toko yg boleh buka hanyalah toko sembako.
5. Warung makan
Banyak sekali pemilik warung makan seperti warteg atau beberapa warung
makan lainnya mengeluhkan karena pelanggan mereka tidak seramai
seperti sebelumnya. Hal ini dikarenakan pelanggan sekarang sudah tidak
boleh memakan ditempat atau berkeluaran rumah.

B. Dampak Positif
1. Peluang usaha jualan masker
Masker kini menjadi barang paling dicari saat ini. Masker diklaim sebagai
barang pelindung agar melindungi kita dari tetesan-tetesan air yang keluar
dari mulut. Hal ini kerap terjadi saat seseorang sedang ngobrol dengan
orang lain. Selain itu, masker menjadi barang yang wajib dikenakan oleh
tenaga kerja medis yang sedang merawat pasien yang sedang terkena virus
Corona menurut WHO. Tingginya permintaan masker membuat sejumlah
orang untuk menimbun masker dan menjualnya dengan berkali-kali lipat.
2. Jualan hand sanitizer
Hand sanitizer juga termasuk kedalam daftar barang most wanted.
Tuntutan untuk tetap bersih dan higienis memaksa masyarakat untuk
membekali mereka dengan hand sanitizer, agar bisa membersihkan tangan
mereka dimana saja dan kapan saja.
3. Jualan rempah-rempah
Anjuran untuk tetap menjaga kesehatan tubuh dengan meminum minuman
rempah-rempah juga mempengaruhi masyarakat. Tak pelak, rempah-
rempah seperti jahe dan ginseng juga diburu orang-orang. Bahan-bahan ini
menjadi ramuan minuman yang dapat membantu mereka untuk tetap fit
dalam masa-masa genting saat ini.

Kesimpulan :
Dapat disimpulkan bahwa virus Covid-19 ini berdampak positif dan negatif
terhadap sektor kewirausahaan , yaitu :

Dampak Negatif :

- Berkurangnya sumber daya manusia


- Berkurangnya pendapatan usaha / omzet
- Sepi pelanggan

Dampak Positif :

- Meningkatnya penjualan masker


- Meningkatnya penjualan handsanitizer
- Meningkatnya penjualan rempah-rempah

Daftar Pustaka
https://www.paper.id/blog/bisnis/peluang-usaha-virus-corona/

https://nasional.kontan.co.id/news/menghitung-dampak-covid-19-
terhadap-dunia-usaha-hingga-umkm

Anda mungkin juga menyukai