Makalah Pengkes Bu Lulut Edit
Makalah Pengkes Bu Lulut Edit
DIAGNOSTIK
“PEMERIKSAAN INSPEKSI”
Kelompok 1
Disusun Oleh :
2019
KATA PENGANTAR
Tiada kata yang lebih mulia selain ungkapan puji syukur alhamdulillah
kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah PENGKAJIAN KESEHATAN DAN TEST DIAGNOSTIK
tentang PEMERIKSAAN FISIK “INSPEKSI” ini sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan guna memenuhi tugas yang diberikan.
Tidak lupa pula kami mengucapkan terima kasih kepada referensi, buku dan
media massa yang berhubungan dengan persepsi & sensori yang telah membantu
dalam penyusun makalah ini hingga selesai dan juga kami ucapkan banyak terima
kasih atas pemberian tugas ini, karena kami dapat lebih memahami. Kami berharap
makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi kami sendiri dan para pembaca pada
umumnya.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pemeriksaan fisik atau pemeriksaan klinis adalah sebuah proses dari
seorang ahli medis memeriksa tubuh pasien untuk menemukan tanda klinis
penyakit. Hasil pemeriksaan akan dicatat dalam rekam medis. Rekam medis
dan pemeriksaan fisik akan membantu dalam penegakkan diagnosis dan
perencanaan perawatan pasien.
Biasanya, pemeriksaan fisik dilakukan secara sistematis, mulai dari
bagian kepala dan berakhir pada anggota gerak. Setelah pemeriksaan organ
utama diperiksa dengan inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi, beberapa tes
khusus mungkin diperlukan seperti test neurologi.
Dengan petunjuk yang didapat selama pemeriksaan riwayat dan fisik,
ahli medis dapat menyusun sebuah diagnosis diferensial,yakni sebuah daftar
penyebab yang mungkin menyebabkan gejala tersebut. Beberapa tes akan
dilakukan untuk meyakinkan penyebab tersebut.
Sebuah pemeriksaan yang lengkap akan terdiri diri penilaian kondisi
pasien secara umum dan sistem organ yang spesifik. Dalam prakteknya, tanda
vital atau pemeriksaan suhu, denyut dan tekanan darah selalu dilakukan
pertama kali.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep teori pada Pemeriksaan Fisik.
2. Apa tujuan Pemeriksaan Fisik.
3. Apa manfaat dari Pemeriksaan Fisik.
4. Bagaimana prosedur Pemeriksaan Fisik.
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan dari makalah ini yaitu mengetehui konsep teori,
pemeriksaan fisik, tujuannya, manfaatnya, indikasi serta prosedur
pemeriksaan fisik.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Pemeriksaan fisik merupakan peninjauan dari ujung rambut sampai
ujung kaki pada setiap system tubuh yang memberikan informasi objektif
tentang klien dan memungkinkan perawat untuk mebuat penilaian klinis.
Keakuratan pemeriksaan fisik mempengaruhi pemilihan terapi yang diterima
klien dan penetuan respon terhadap terapi tersebut.(Potter dan Perry, 2005).
Pemeriksaan fisik dalah pemeriksaan tubuh klien secara keseluruhan
atau hanya bagian tertentu yang dianggap perlu, untuk memperoleh data yang
sistematif dan komprehensif, memastikan/membuktikan hasil anamnesa,
menentukan masalah dan merencanakan tindakan keperawatan yang tepat
bagi klien. ( Dewi Sartika, 2010).
B. Bentuk
1. Inpeksi mata
Bentuk dan penyebaran alis dan bulu mata. Apakah bulu mata lentik,
kebawah atau tidak ada. Fungsi alis dan bulu mata untuk mencegah
masuknya benda asing (debu) untuk mencegah iritasi atau mata
kemerahan.
Kaji sistem pembuangan air mata dengan uji anel test. Yaitu dengan
menggunakan spuit berisi cairan, dan berikan pada kanal lakrimal.
2. Inspeksi hidung
Lakukan dengan
mengamati ada
tidaknya kelainan
bentuk hidung,
tanda-tanda infeksi
dan sekret yang
keluar dari rongga
hidung.
Dilakukan
dengan alat
bantu
spekulum, untuk membantu membuka romgga hidung agar
terlihat dengan jelas
Temuan : letak konka, peradangan, lesi, polip, rambut dan
sekret.
Untuk mengetahui fungsi sensori hidung dilakukan prosessus
xifoideus tes bau-bauan.
Amati terlebih dahulu bentuk hidung simetris atau tidak, ada
tidaknya kelainan yang tampak, seperti fraktur hidung.
3. Inspeksi telinga
4. Inspeksi dada
Melihat keadaan sela iga sewaktu bernafas (secara normal :
sela iga akan ekspansi atau meregang saat inspirasi dan kembali ke
posisi semula sewaktu ekspirasi)
Dinding dada
Bentuk : pectus ekscavatus, pectus carinatum, barrel chest
Besar, simetri
Gerakan dada saat bernapas
Deformitas, penonjolan, pembengkakan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Rivaldi, Fahmi. 2016. Konsep pemeriksaan fisik dan proses keperawatan. Pada
tanggal 15 Juli 2019 pukul 14.00 WIB
https://www.academia.edu/8425389/Konsep_Pemeriksaan_Fisik_dan_Proses_Kepera
watan