DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4
Marselina Kristiana Ningsih (2018.A.09.0765)
Sylvia Brigida (2018.A.09.0778)
Tesa Aprilia Monica (2018.A.09.0780)
Vingky Wulandari (2018.A.09.0784)
Wulandari (2018.A.09.0785)
Pertama-tama Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa
atas rahmat dan pertolongan-Nya yang telah memberikan kemudahan pada kami sehingga
penyusunan makalah ini dapat selesai sesuai dengan yang diharapkan. Makalah ini kami
susun dengan maksud menambah informasi dan pengetahuan kita semua mengenai
Unwanted Pregnancy dan Aborsi.
Akhir kata, kami menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada
segala pihak jika dalam makalah ini terdapat kekeliruan atau ada kata yang tidak berkenan
di hati pembaca. Sebagai manusia biasa, penyusun tentu tidak luput dari kesalahan dan
kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun penyusun sangat
diharapkan untuk kesempurnaan penyusunan selanjutnya.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................4
1.1 Latar Belakang ..................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................4
1.3 TujuanPenulisan.................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................5
2.1 Pengertian Unwanted Pregnancy.......................................................................5
2.2 Faktor-faktor Penyebab Unwanted Pregnancy...................................................5
2.3 Dampak Dari Unwanted Pregnancy...................................................................6
2.4 Pengertian Aborsi...............................................................................................7
2.5 Macam-macam Aborsi.......................................................................................7
2.6 Penyebab Terjadinya Aborsi..............................................................................8
2.7 Dampak Dari Terjadinya Aborsi........................................................................9
2.8 Penanganan Dan Pencegahan...........................................................................10
2.9 Hukum Aborsi..................................................................................................11
BAB III PENUTUP...............................................................................................13
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................13
3.2 Saran.................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................14
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
sex di luar nikah dan terus berlangsung perbuatan semacam itu, membuat kehamilan
yang terjadi sebenarnya bukan merupakan kehamilan yang diinginkan.
d. Alasan karir atau masih sekolah ( karena kehamilan dan konsekuensi lainnya
yang dianggap dapat menghambat karir atau kegiatan belajar).
e. Persoalan Ekonomi ( biaya untuk melahirkan dan membesarkan anak ).
f. Kegagalan Kontrasepsi
6
di luar nikah. Di Indonesia, melahirkan anak diluar nikah masih sering menjadi
beban orang tua.
4. Risiko ekonomi
Merawat kehamilan, melahirkan dan membesarkan bayi/anak membutuhkan
biaya besar
7
2.6 Penyebab terjadinya Aborsi
1. Keluarga yang tidak siap menerima kehamilan, misal : karena tidak ber-KB atau
gagal ber-KB, membatasi jumlah anak, jarak kehamilan yang terlalu pendek.
2. Keluarga yang dikarenakan memiliki ekonomi pas-pasan sehingga cenderung
bersikap menolak kelahiran anak.
3. Masyarakat cenderung menyisihkan dan menyudutkan wanita yang hamil di luar
nikah, baik secara sengaja ataupun pada kasus perkosaan. Wanita selalu
disalahkan, tidak ditolong atau dibesarkan jiwanya tetapi malah ditekan dan
disudutkan sehingga dalam reaksinya wanita tersebut akan melakukan aborsi.
4. Ada aturan perusahaan yang tidak memperbolehkan karyawatinya hamil
(meskipun punya suami) selama dalam kontrak dan kalau ketahuan hamil akan
dihentikan dari pekerjaannya.
5. Pergaulan yang sangat bebas bagi remaja yang masih duduk di bangku sekolah,
misal SMA, mengakibatkan kecelakaan dan membuahkan kehamilan. Karena
merasa malu, dengan teman-temannya, takut kalau kesempatan belajarnya
terhenti dan barangkali masa depannya pun menjadi buruk. Ditambah dengan
tekanan masyarakat yang menyisihkan sehingga akhirnya ia melakukan aborsi
supaya tetap eksistensi di masyarakat dan dapat melanjutkan sekolah.
6. Dari segi medis diketahui umur reproduksi sehat antara 20-35 tahun. Bila
seorang wanita hamil di luar batasan umur itu akan masuk dalam kriteria risiko
tinggi. Batasan ini sering menakutkan, sehingga perempuan yang mengalaminya
lebih menjurus menolak kehamilannya dan ujung-ujungnya akan melakukan
aborsi.
7. Pandangan sebagian orang bahwa tanda-tanda kehidupan janin antara lain
adanya detak jantung yakni umur sekitar tiga bulan. Maka hal ini akan memicu
seorang wanita yang mengalami suatu masalah akan melakukan aborsi dengan
alasan usia bayi belum sampai 3 bulan.
8
2.7 Dampak dari terjadinya Aborsi
Banyak remaja memilih untuk mengakhiri kehamilan bila hamil. Jika di negara maju
yang melegalkan aborsi, bila dilakukan secara aman oleh dokter atau bidan
berpengalaman. Di negara kita lebih sering dilakkukan dengan cara tidak aman bahkan
tidak lazim oleh dukun aborsi bisa mengakibatkan dampak negatif secara fisik, psikis dan
sosial terutama bila dilakukan secara tidak aman.
1. Risiko Fisik
Perdarahan dan komplikasi lain merupakan salah satu risiko aborsi. Aborsi
yang berulang selain bisa mengakibatkan komplikasi juga bisa menyebabkan
kematian. Aborsi yang dilakukan secara tidak aman bisa mengakibatkan
kematian.
2. Risiko Psikis
Pelaku aborsi sering kali mengalami perasaan-perasaan takut, panik, tertekan
atau stres, trauma mengingat proses aborsi dan kesakitan. Kecemasan karena
bersalah, atau dosa akibat aborsi bisa berlangsung lama. Selain itu pelaku aborsi
juga sering kehilangan kepercayaan diri.
3. Risiko Sosial
Ketergantungan pada pasangan sering kali menjadi lebih besar karena
perempuan merasa tidak perawan, pernah mengalami KTD atau aborsi.
Selanjutnya remaja perempuan lebih sulit menolak ajakan seksual pasangannya.
Risiko lain adalah pendidikan menjadi terputus atau masa depan terganggu.
4. Risiko ekonomi
Biaya aborsi cukup tinggi. Bila terjadi komplikasi maka biaya akan semakin
tinggi.
9
2.8 Penanganan dan Pencegahan
Unwanted pregnancy dapat dicegah dengan beberapa hal, yaitu :
1. Tidak melakukan hubungan seksual sebelum menikah.
2. Memanfaatkan waktu luang dengan melakukan kegiatan positif seperti
berolahraga, seni, dan keagamaan.
3. Menghindari perbuatan yang akan menimbulkan dorongan seksual, seperti
meraba-raba tubuh pasangannya dan menonton vidio porno.
10
2.9 Hukum Aborsi
Menurut hukum-hukum yang berlaku di Indonesia, aborsi atau pengguguran janin
termasuk kejahatan, yang dikenal dengan istilah Abortus Provocatus Criminalis yang
menerima hukuman adalah:
1. Ibu yang melakukan aborsi
2. Dokter, bidan atau dukun beranak yang membantu melakukan aborsi
Beberapa pasal yang terkait adalah:
Pasal 229
Barang siapa dengan sengaja mengobati seorang wanita atau menyuruhnya
supaya diobati, dengan diberitahukan atau ditimbulkan harapan, bahwa karena
pengobatan itu hamilnya dapat digugurkan, diancam dengan pidana penjara
paling lama empat tahun atau denda paling banyak tiga ribu rupiah. Jika yang
bersalah, berbuat demikian untuk mencari keuntungan, atau menjadikan
perbuatan tersebut sebagai pencarian atau kebiasaan, atau jika dia seorang
tabib, bidan atau juru obat, pidananya dapat ditambah sepertiga. Jika yang
bersalah, melakukan kejahatan tersebut, dalam menjalani pencarian maka dapat
dicabut haknya untuk melakukan pencarian itu.
Pasal 341
Seorang ibu yang, karena takut akan ketahuan melahirkan anak, pada saat
anak dilahirkan atau tidak lama kemudian, dengan sengaja merampas nyawa
anaknya, diancam, karena membunuh anak sendiri, dengan pidana penjara
paling lama tujuh tahun.
Pasal 342
Seorang ibu yang, untuk melaksanakan niat yang ditentukan karena takut
akan ketahuan bahwa akan melahirkan anak, pada saat anak dilahirkan atau
tidak lama kemudian merampas nyawa anaknya, diancam, karena melakukan
pembunuhan anak sendiri dengan rencana, dengan pidana penjara paling lama
sembilan tahun.
Pasal 343
Kejahatan yang diterangkan dalam pasal 341 dan 342 dipandang, bagi orang
lain yang turut serta melakukan, sebagai pembunuhan atau pembunuhan
dengan rencana.
11
Pasal 346
Seorang wanita yang sengaja menggugurkan atau mematikan kandungannya
atau menyuruh orang lain untuk itu, diancam dengan pidana penjara paling
lama empat tahun.
Pasal 347
Barangsiapa dengan sengaja menggugurkan atau mematikan kandungan
seorang wanita tanpa persetujuannya, diancam dengan pidana penjara paling
lama dua belas tahun. Jika perbuatan itu mengakibatkan matinya wanita
tersebut, dikenakan pidana penjara paling lama lima belas tahun.
Pasal 348
Barangsiapa dengan sengaja menggugurkan atau mematikan kandungan
seorang wanita dengan persetujuannya, diancam dengan pidana penjara paling
lama lima tahun enam bulan. Jika perbuatan itu mengakibatkan matinya wanita
tersebut, dikenakan pidana penjara paling lama tujuh tahun.
Pasal 349
Jika seorang tabib, bidan atau juru obat membantu melakukan kejahatan
yang tersebut pasal 346, ataupun melakukan atau membantu melakukan salah
satu kejahatan yang diterangkan dalam pasal 347 dan 348, maka pidana yang
ditentukan dalam pasal itu dapat ditambah dengan sepertiga dan dapat dicabut
hak untuk menjalankan pencarian dalam mana kejahatan dilakukan
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Unwanted pregnancy atau kehamilan yang tidak diinginkan merupakan suatu kondisi
dimana pasangan tidak menghendaki adanya proses kelahiran dari suatu kehamilan.
Kehamilan ini bisa merupakan akibat dari suatu perilaku seksual / hubungan seksual baik
yang disengaja ataupun yang tidak disengaja. Kejadian kehamilan yang tidak diinginkan
dapat terjadi pada siapapun di kalangan wanita usia subur, terutama remaja. Namun, di
beberapa kasus juga dapat di temukan kehamilan yang tidak diinginkan terjadi pada
pasangan suami istri yang resmi menikah. Pada dasarnya, faktor yang paling memengaruhi
hal ini adalah faktor ekonomi dan psikologis yang berhubungan dengan ketidak siapan diri
untuk menjadi orangtua. Pengetahuan adalah kunci, dan hal pertama yang perlu diketahui
adalah bahwa kehidupan dimulai pada saat pembuahan.
3.2 Saran
Kepada setiap pasangan harus berhati-hati dalam menentukan suatu masa depan
dengan matang dan kesiapan diri baik psikis maupun psikologis. Dan bagi para bidan
untuk selalu mengingat sumpah baktinya kepada masyarakat.
13
DAFTAR PUSTAKA
14