Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

UNWANTED PREGNANCY DAN ABORSI


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kesehatan Perempuan dan
Perencanaan Keluarga
DOSEN: Rizki Muji Lestari SST., M.Kes

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4
Marselina Kristiana Ningsih (2018.A.09.0765)
Sylvia Brigida (2018.A.09.0778)
Tesa Aprilia Monica (2018.A.09.0780)
Vingky Wulandari (2018.A.09.0784)
Wulandari (2018.A.09.0785)

YAYASAN EKA HARAP PALANGKARAYA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN
TAHUN AJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Pertama-tama Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa 
atas rahmat dan pertolongan-Nya yang telah memberikan kemudahan pada kami sehingga
penyusunan makalah ini dapat selesai sesuai dengan yang diharapkan. Makalah ini kami
susun dengan maksud menambah informasi dan pengetahuan kita semua mengenai
Unwanted Pregnancy dan Aborsi.
Akhir kata, kami menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada
segala pihak jika dalam makalah ini terdapat kekeliruan atau ada kata yang tidak berkenan
di hati pembaca. Sebagai manusia biasa, penyusun tentu tidak luput dari kesalahan dan
kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun penyusun sangat
diharapkan untuk  kesempurnaan penyusunan selanjutnya.

Palangka Raya ,4 Maret 2020

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................4
1.1 Latar Belakang ..................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................4
1.3 TujuanPenulisan.................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................5
2.1 Pengertian Unwanted Pregnancy.......................................................................5
2.2 Faktor-faktor Penyebab Unwanted Pregnancy...................................................5
2.3 Dampak Dari Unwanted Pregnancy...................................................................6
2.4 Pengertian Aborsi...............................................................................................7
2.5 Macam-macam Aborsi.......................................................................................7
2.6 Penyebab Terjadinya Aborsi..............................................................................8
2.7 Dampak Dari Terjadinya Aborsi........................................................................9
2.8 Penanganan Dan Pencegahan...........................................................................10
2.9 Hukum Aborsi..................................................................................................11
BAB III PENUTUP...............................................................................................13
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................13
3.2 Saran.................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................14

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Kehamilan yang tidak diinginkan (KTD) adalah suatu kehamilan yang oleh karena
suatu sebab maka keberadaannya tidak diinginkan atau diharapkan oleh salah satu atau
kedua-duanya calon orang tua bayi tersebut. tidak diinginkan. Kehamilan jika diinginkan
merupakan proses yang sehat dan jika kehamilan itu tidak diinginkan , ia merupakan suatu
penyakit.
Kehamilan merupakan suatu proses faal yang secara normal terjadi pada manusia
sebagai insting untuk mempertahankan keturunannya di bumi. Oleh karenanya kehamilan
sebagai tanda akan hadirnya anggota baru dan penerus keturunan, pada umumnya akan
disambut dengan gembira. Kegembiraan itu sendiri yang sering menutupi resiko yang
dihadapi oleh perempuan hamil.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian unwanted pregnancy dan aborsi ?
2. Apa dampak dari unwanted pregnancy dan aborsi ?
3. Apa saja macam-macam aborsi ?
4. Bagaimana cara menangani dan pencegahannya ?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian dari unwanted pregnancy dan aborsi.


2. Untuk mengetahui dampak unwanted pregnancy dan aborsi.
3. Untuk mengetahui macam macam aborsi.
4. Untuk mengetahui cara menangani dan pencegahan unwanted pregnancy dan
aborsi.

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Unwanted Pregnancy


Unwanted pregnancy atau dikenal sebagai kehamilan yang tidak diinginkan
merupakan suatu kondisi dimana pasangan tidak menghendaki adanya proses kelahiran
dari suatu kehamilan. Kehamilan ini bisa merupakan akibat suatu prilaku
seksual/hubungan seksual baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja.

2.2 Faktor-faktor penyebab Unwanted Pregnancy


a. Kehamilan Akibat Perkosaan
Perkosaan merupakan peristiwa yang traumatis dan meninggalkan aib pada
perempuan yang diperkosa. Dampak psikologis dari perkosan ini cukup dalam dan
akan menetap seumur hidup, jika perkosaan juga mengakibatkan kehamilan, aib itu
tidak hanya akan dialami oleh si korban saja tetapi juga seluruh keluarganya.
Seandainya kehamilan itu diteruskan, maka anak yang dilahirkan kelak yang akan
mengalami tekanan sosial baik dari keluarga orang tuanya sendiri maupun dari
masyarakat sekitarnya. Bahkan ibunya sendiri mungkin akan melihat anak itu
sebagai penjelmaan laki-laki yang memperkosanya atau mungkin juga menjadi
sasaran balas dendam yang sebenarnya ia tujukan kepada laki- laki yang
memperkosanya.
b. Kehamilan Pada Saat yang Tidak Diharapkan
Hal ini dapat terjadi pada pekerjaan wanita yang sudah terlanjur
menandatangani kontrak bahwa selama beberapa waktu setelah bekerja ia tidak boleh
hamil. Hal semacam itu dapat juga terjadi pada mereka yang masih meneruskan
sekolah atau mereka yang belum ingin hamil lagi atas alasan-alasan yang sah,
misalnya karena alasan anak yang terdahulu belum lagi berusia 1 tahun atau alasan
tidak ingin punya anak lagi atau juga karena kesehatan ibu yang lemah.
c. Kehamilan yang Terjadi Akibat Hubungan Seksual Diluar Nikah
Hubungan sex di luar ikatan perkawinan, menurut norma sosial dan masyarakat
serta agama dianggap buruk. Dalam masyarakat yang lebih modern pun, hubungan

5
sex di luar nikah dan terus berlangsung perbuatan semacam itu, membuat kehamilan
yang terjadi sebenarnya bukan merupakan kehamilan yang diinginkan.
d. Alasan karir atau masih sekolah ( karena kehamilan dan konsekuensi lainnya
yang dianggap dapat menghambat karir atau kegiatan belajar).
e. Persoalan Ekonomi ( biaya untuk melahirkan dan membesarkan anak ).
f. Kegagalan Kontrasepsi

2.3 Dampak dari Unwanted Pregnancy


Bermula dari hubungan seks pranikah atau seks bebas adalah terjadi kehamilan yang
tidak diharapkan (KTD). Ada dua hal yang bisa dilakukan oleh remaja, yaitu
mempertahankan kehamilan dan mengakhiri kehamilan (aborsi). Semua tindakan tersebut
membawa dampak baik fisik, psikis, sosial dan ekonomi.
1. Risiko Fisik
Kehamilan pada usia dini bisa menimbulkan kesulitan dalam persalinan seperti
perdarahan, bahkan bisa sampai pada kematian.
2. Risiko Psikis atau Psikologis
Ada kemungkinan pihak perempuan menjadi ibu tunggal karena pasangan
tidak mau menikahinya atau mempertanggungjawabkan perbuatannya. Kalau
mau menikah, hal ini juga bisa mengakibatkan perkawinan bermasalah dan
penuh konflik karena sama-sama belum dewasa dan siap memikul
tanggungjawab sebagai orang tua.
Selain itu pasangan muda terutama pihak perempuan akan dibantu oleh
berbagai perasaan tidak nyaman seperti dihanyui rasa malu terus-menerus,
rendah diri, bersalah atau berdosa, depresi atau tertekan, psikis dan lain-lain.
Bila tidak ditangani dengan baik, maka perasaan tersebut bisa menjadi gangguan
kejiwaan yang lebih parah.
3. Risiko sosial
Salah satu risiko sosial adalah berhenti/putus sekolah atau kemauan sendiri
dikarenakan rasa malu atau cuti melahirkan. Kemungkinan lain dikeluarkan dari
sekolah. Hingga saat ini masih banyak sekolah yang tidak mentolerir siswi yanh
hamil. Risiko sosial lain adalah menjadi obyek pembicaraan, kehilangan masa
remaja yang seharusnya dinikmati dan di anggap buruk karena melahirkan anak

6
di luar nikah. Di Indonesia, melahirkan anak diluar nikah masih sering menjadi
beban orang tua.
4. Risiko ekonomi
Merawat kehamilan, melahirkan dan membesarkan bayi/anak membutuhkan
biaya besar

2.4 Pengertian Aborsi


Menggugurkan kandungan atau dalam dunia kedokteran dikenal dengan istilah
“abortus”. Berarti pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup diluar kandungan.
Ini adalah suatu proses pengakhiran hidup dari janin sebelum diberi kesempatan untuk
bertumbuh.

2.5 Macam macam Aborsi


Macam-macam Aborsi dalam dunia kedokteran dikenal 3 macam aborsi yaitu:
1. Aborsi spontan/alamiah
Berlangsung tanpa tindakan apapun, kebanyakan disebabkan karena kurang
baiknya kualitas sel telur dan sel sperma.
2. Aborsi buatan
Adalah pengakhiran kehamilan sebelum usia kandungan 28 minggu sebagai
suatu akibat tindakan yang disengaja dan disadari oleh calon ibu maupun si
pelaksana aborsi (dokter, bidan, dukun beranak).
3. Aborsi terapeutik/medis
Adalah pengguguran kandungan buatan yang dilakukan atas indikasi medik.
Sebagai contoh calon ibu yang sedang hamil tetapi mempunyai penyakit darah
tinggi menahun atau penyakit jantung yang parah yang dapat membahayakan
baik calon ibu maupun janin yang dikandungannya, tetapi ini semua atas
pertimbangan medis yang matang dan tidak tergesa-gesa.

7
2.6 Penyebab terjadinya Aborsi
1. Keluarga yang tidak siap menerima kehamilan, misal : karena tidak ber-KB atau
gagal ber-KB, membatasi jumlah anak, jarak kehamilan yang terlalu pendek.
2. Keluarga yang dikarenakan memiliki ekonomi pas-pasan sehingga cenderung
bersikap menolak kelahiran anak.
3. Masyarakat cenderung menyisihkan dan menyudutkan wanita yang hamil di luar
nikah, baik secara sengaja ataupun pada kasus perkosaan. Wanita selalu
disalahkan, tidak ditolong atau dibesarkan jiwanya tetapi malah ditekan dan
disudutkan sehingga dalam reaksinya wanita tersebut akan melakukan aborsi.
4. Ada aturan perusahaan yang tidak memperbolehkan karyawatinya hamil
(meskipun punya suami) selama dalam kontrak dan kalau ketahuan hamil akan
dihentikan dari pekerjaannya.
5. Pergaulan yang sangat bebas bagi remaja yang masih duduk di bangku sekolah,
misal SMA, mengakibatkan kecelakaan dan membuahkan kehamilan. Karena
merasa malu, dengan teman-temannya, takut kalau kesempatan belajarnya
terhenti dan barangkali masa depannya pun menjadi buruk. Ditambah dengan
tekanan masyarakat yang menyisihkan sehingga akhirnya ia melakukan aborsi
supaya tetap eksistensi di masyarakat dan dapat melanjutkan sekolah.
6. Dari segi medis diketahui umur reproduksi sehat antara 20-35 tahun. Bila
seorang wanita hamil di luar batasan umur itu akan masuk dalam kriteria risiko
tinggi. Batasan ini sering menakutkan, sehingga perempuan yang mengalaminya
lebih menjurus menolak kehamilannya dan ujung-ujungnya akan melakukan
aborsi.
7. Pandangan sebagian orang bahwa tanda-tanda kehidupan janin antara lain
adanya detak jantung yakni umur sekitar tiga bulan. Maka hal ini akan memicu
seorang wanita yang mengalami suatu masalah akan melakukan aborsi dengan
alasan usia bayi belum sampai 3 bulan.

8
2.7 Dampak dari terjadinya Aborsi
Banyak remaja memilih untuk mengakhiri kehamilan bila hamil. Jika di negara maju
yang melegalkan aborsi, bila dilakukan secara aman oleh dokter atau bidan
berpengalaman. Di negara kita lebih sering dilakkukan dengan cara tidak aman bahkan
tidak lazim oleh dukun aborsi bisa mengakibatkan dampak negatif secara fisik, psikis dan
sosial terutama bila dilakukan secara tidak aman.
1. Risiko Fisik
Perdarahan dan komplikasi lain merupakan salah satu risiko aborsi. Aborsi
yang berulang selain bisa mengakibatkan komplikasi juga bisa menyebabkan
kematian. Aborsi yang dilakukan secara tidak aman bisa mengakibatkan
kematian.
2. Risiko Psikis
Pelaku aborsi sering kali mengalami perasaan-perasaan takut, panik, tertekan
atau stres, trauma mengingat proses aborsi dan kesakitan. Kecemasan karena
bersalah, atau dosa akibat aborsi bisa berlangsung lama. Selain itu pelaku aborsi
juga sering kehilangan kepercayaan diri.
3. Risiko Sosial
Ketergantungan pada pasangan sering kali menjadi lebih besar karena
perempuan merasa tidak perawan, pernah mengalami KTD atau aborsi.
Selanjutnya remaja perempuan lebih sulit menolak ajakan seksual pasangannya.
Risiko lain adalah pendidikan menjadi terputus atau masa depan terganggu.
4. Risiko ekonomi
Biaya aborsi cukup tinggi. Bila terjadi komplikasi maka biaya akan semakin
tinggi.

9
2.8 Penanganan dan Pencegahan
Unwanted pregnancy dapat dicegah dengan beberapa hal, yaitu :
1. Tidak melakukan hubungan seksual sebelum menikah.
2. Memanfaatkan waktu luang dengan melakukan kegiatan positif seperti
berolahraga, seni, dan keagamaan.
3. Menghindari perbuatan yang akan menimbulkan dorongan seksual, seperti
meraba-raba tubuh pasangannya dan menonton vidio porno.

Saat menemukan kasus unwanted pregnancy, sebagai petugas kesehatan harus :


1. Bersikap bersahabat dengan remaja
2. Memberikan konseling pada remaja dan keluarganya
3. Apabila ada masalah yang serius agar diberikan jalan keluar yang terbaik dan
apabila belum bisa terselesaikan supaya dikonsultasikan pada dokter ahli.
4. Memberikan alternatif penyelesaian masalah apabila terjadi kehamilan pada
remaja yaitu :
a) Diselesaikan secara kekeluargaan
b) Segera menikah
c) Konseling kehamilan, persalinan dan keluarga berencana
d) Pemeriksaan kehamilan sesuai standar
e) Bila ada gangguan kejiwaan, rujuk ke psikiater
f) Bila ada risiko tinggi kehamilan, rujuk ke SpOG
g) Bila tidak terselesaikan dengan menikah, anjurkan pada keluarga
supaya menerima dengan baik.
h) Bila ingin melakukan aborsi, berikan konseling risiko aborsi.
i) Menangani sesegera mungkin jika terjadi komplikasi yang dapat
mengancam jiwa ibu dan janin.
j) Memberikan bimbingan dan konseling pada ibu hamil.
k) Memberikan pendidikan ex education sedini mungkin pada WUS.
l) Memberikan penyuluhan pada orangtua untuk lebih memperhatikan
pergaulan putra putri mereka

10
2.9 Hukum Aborsi
Menurut hukum-hukum yang berlaku di Indonesia, aborsi atau pengguguran janin
termasuk kejahatan, yang dikenal dengan istilah Abortus Provocatus Criminalis yang
menerima hukuman adalah:
1. Ibu yang melakukan aborsi
2. Dokter, bidan atau dukun beranak yang membantu melakukan aborsi
Beberapa pasal yang terkait adalah:
Pasal 229
Barang siapa dengan sengaja mengobati seorang wanita atau menyuruhnya
supaya diobati, dengan diberitahukan atau ditimbulkan harapan, bahwa karena
pengobatan itu hamilnya dapat digugurkan, diancam dengan pidana penjara
paling lama empat tahun atau denda paling banyak tiga ribu rupiah. Jika yang
bersalah, berbuat demikian untuk mencari keuntungan, atau menjadikan
perbuatan tersebut sebagai pencarian atau kebiasaan, atau jika dia seorang
tabib, bidan atau juru obat, pidananya dapat ditambah sepertiga. Jika yang
bersalah, melakukan kejahatan tersebut, dalam menjalani pencarian maka dapat
dicabut haknya untuk melakukan pencarian itu.
Pasal 341
Seorang ibu yang, karena takut akan ketahuan melahirkan anak, pada saat
anak dilahirkan atau tidak lama kemudian, dengan sengaja merampas nyawa
anaknya, diancam, karena membunuh anak sendiri, dengan pidana penjara
paling lama tujuh tahun.
Pasal 342
Seorang ibu yang, untuk melaksanakan niat yang ditentukan karena takut
akan ketahuan bahwa akan melahirkan anak, pada saat anak dilahirkan atau
tidak lama kemudian merampas nyawa anaknya, diancam, karena melakukan
pembunuhan anak sendiri dengan rencana, dengan pidana penjara paling lama
sembilan tahun.
Pasal 343
Kejahatan yang diterangkan dalam pasal 341 dan 342 dipandang, bagi orang
lain yang turut serta melakukan, sebagai pembunuhan atau pembunuhan
dengan rencana.

11
Pasal 346
Seorang wanita yang sengaja menggugurkan atau mematikan kandungannya
atau menyuruh orang lain untuk itu, diancam dengan pidana penjara paling
lama empat tahun.
Pasal 347
Barangsiapa dengan sengaja menggugurkan atau mematikan kandungan
seorang wanita tanpa persetujuannya, diancam dengan pidana penjara paling
lama dua belas tahun. Jika perbuatan itu mengakibatkan matinya wanita
tersebut, dikenakan pidana penjara paling lama lima belas tahun.
Pasal 348
Barangsiapa dengan sengaja menggugurkan atau mematikan kandungan
seorang wanita dengan persetujuannya, diancam dengan pidana penjara paling
lama lima tahun enam bulan. Jika perbuatan itu mengakibatkan matinya wanita
tersebut, dikenakan pidana penjara paling lama tujuh tahun.
Pasal 349
Jika seorang tabib, bidan atau juru obat membantu melakukan kejahatan
yang tersebut pasal 346, ataupun melakukan atau membantu melakukan salah
satu kejahatan yang diterangkan dalam pasal 347 dan 348, maka pidana yang
ditentukan dalam pasal itu dapat ditambah dengan sepertiga dan dapat dicabut
hak untuk menjalankan pencarian dalam mana kejahatan dilakukan

12
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Unwanted pregnancy atau kehamilan yang tidak diinginkan merupakan suatu kondisi
dimana pasangan tidak menghendaki adanya proses kelahiran dari suatu kehamilan.
Kehamilan ini bisa merupakan akibat dari suatu perilaku seksual / hubungan seksual baik
yang disengaja ataupun yang tidak disengaja. Kejadian kehamilan yang tidak diinginkan
dapat terjadi pada siapapun di kalangan wanita usia subur, terutama remaja. Namun, di
beberapa kasus juga dapat di temukan kehamilan yang tidak diinginkan terjadi pada
pasangan suami istri yang resmi menikah. Pada dasarnya, faktor yang paling memengaruhi
hal ini adalah faktor ekonomi dan psikologis yang berhubungan dengan ketidak siapan diri
untuk menjadi orangtua. Pengetahuan adalah kunci, dan hal pertama yang perlu diketahui
adalah bahwa kehidupan dimulai pada saat pembuahan.

3.2 Saran
Kepada setiap pasangan harus berhati-hati dalam menentukan suatu masa depan
dengan matang dan kesiapan diri baik psikis maupun psikologis. Dan bagi para bidan
untuk selalu mengingat sumpah baktinya kepada masyarakat.

13
DAFTAR PUSTAKA

Prawirohardjo,Sarwono.2010.Ilmu Kebidanan.PT.Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono


Prawihardjo
Kemenkes RI,BKKBN,UNFPA.2013.Rencana Aksi Nasional Pelayanan Keluarga
Berencana 2014-2015.Kemenkes RI.Jakarta
Badan Litbangkes.2013.Riset Kesehatan Dasar 2013.Litbangkes.Jakarta : 2103
Goicolea I,Sebastian MS.2010.Unintended Pregnancy in The Amazon Basin of Ecuador :
A Multilevel Analysis.International Journal for Equity in Health vol 9:14
PP No.61 tahun 2014 tentang Kesehatan Reproduksi

14

Anda mungkin juga menyukai