Anda di halaman 1dari 299

PENJELASAN

HUKUM
TENTANG
KLAUSULA
BAKU

Ahmad Fikri Assegaf


Klausula baku marak digunakan dalam perjanjian,
khususnya perjanjian yang dekat dengan kehidupan
sehari-hari. Dapat dikatakan bahwa klausula baku lahir
sebagai akibat dari munculnya pemasaran masal atas
produk maupun jasa. Dalam pandangan produsen,
klausula baku sangat sentral posisinya dalam menjamin
efisiensi proses penjualan,  memastikan terdapat standar
pelayanan yang sama bagi seluruh konsumen serta
mengurangi potensi pengambilan keputusan yang salah
dengan menghilangkan diskresi dari pegawai untuk
bernegosiasi langsung dengan konsumen. Di sisi lain,
banyak pihak menganggap bahwa pencantuman
klausula baku dalam perjanjian berpotensi menimbulkan
perbenturan dengan keseimbangan para pihak yang
mengikatkan diri dalam perjanjian. Perbenturan tersebut
digambarkan dari kedudukan para pihak yang
cenderung berat sebelah dimana konsumen selalu
menjadi pihak yang dianggap lemahkarena tidak
memiliki kesempatan untuk menegosiasikan klausul-
klausul dalam perjanjian.Sehingga oleh beberapa ahli
hukum perjanjian baku disebut juga sebagai “take it or
leave it contract”.

PSHK
Pusat Studi Hukum dan Kebijakan Indonesia

Puri Imperium Office Plaza UG 11-12, Jln, Kuningan Madya Kav. 5-6, Jakarta 12980
www.pshk.or.id | www.parlemen.net | www.danlevlibrary.net

Anda mungkin juga menyukai