Anda di halaman 1dari 2

PENDIDIKAN BAGI ORANG BELANDA DI INDONESIA

Oleh : Manuayasa Mahendra

Pada masa kolonial muncul sitem pendidikan baru yang di bawa oleh orang orang
Belanda dari Indonesia. Hal tersebut terjadi ketika Belanda berkuasa kembali di Hindia Belanda
pada tahun 1816, yang sebelumnya Belanda di Kuasai oleh Kerajaan Inggris. Sebagai penanda
awal pemerintah kolonial Belanda bertanggung jawab terhadap pendidikan di Negeri Jajahan.
Dimulailah program itu dengan mendirikan sekolah di Batavia, tanggal 24 Februari 1817 dan
diberi nama Europeesche Lagere School (ELS) atau Sekolah Rendah Eropa. Sekolah ini
menganut sistem pendidikan di Eropa dan dikususkan bagi anak anak orang Eropa yang Tinggal
di Indonesia.

Sekolah sekolah pada masa kolonial ini dibentuk dengan membedakan pendidikan anatar
golongan Belanda, golongan Timur Asing, dan golongan Pribumi. Kondisi sosial yang terkotak
kotak pada masa kolonial ini sengaja di lakukan, pembagian golongan penduduk menurut
keturunan atau status. Karena sejalan dengan hal tersebut, pelaksanaan sistem pendidikan dan
persekolahan pun didasarkan pada golongan tersebut. Oleh karena itu, terdapat jalur-jalur
tertentu menurut penggolongan tersebut dalam mengikuti pendidikan di zaman Hindia-Belanda.
Stratifikasi tersebut tentu mempengaruhi sistem pembelajaran yang diterima oleh masyarakat
antara anak-anak Eropa maupun dengan anak-anak pribumi. Sehingga, sekolah-sekolah yang
diperuntukkan bagi orang-orang Eropa seperti ELS dan HBS hanya golongan tertentu dari
pribumi yang dapat masuk. Kebanyakan hanya golongan elit maupun priyayi atau keturunan
bangsawan, dan tentunya juga memiliki kecerdasan intelektual untuk dapat masuk di sekolah
orang Belanda (Eropa).
Terdapat tiga tahapan sekolah bagi orang Belanda di Indonesia sebelum melanjutkan ke
jenjang Universitas diantaranya sebagai berikut :
a. Kindergarten merupakan tingkat sekolah yang paling mendasar, sekolah ini setingkat
dengan taman kanak-kanak. Bagi orang Belanda yang pindah ke Hindia Belanda beserta
Istrinya dan kelak Istrinya melahirkan maka pendidikan pertama yang mereka ambil
adalah di Kindergarten
b. Sekolah Dasar (Europeesche Lagere School) saat menginjak usia 6 atau 7 tahun anak-
anak orang Belanda dapat didaftarkan di Europeesche Lagere School yang setara dengan
sekolah dasar. Disini mereka di ajarkan hal yang mendasar yaitu cara membaca, menulis
dan berhitung. Butuh waktu 7 tahun untuk menyelesaikan pendidikan di sekolah ini
dengan anggapan tiap tahun selalu naik kelas.
c. Sekolah Menengah (Hogere Burgerschool) setelah lulus dari Europeesche Lagere School
para siswa lulusan dapat meneruskan ke Hogere Burger School yang setara degan
sekolah menengah. Para siswa menghabiskan waktu lima tahun untuk menyelesaikan
pendidikan di Hogere Burger School.
d. Setelah menyelesaikan pendidikan di Hogere Burger School para lulusan dapat
melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi yaitu Universitas. Di Hindia
Belanda sendiri terdapat beberapa Universitas untuk melanjutkan pendidikan, namun
Universitas di Hindia Belanda diperuntukkan kaum pribumi, sehingga para anak orang
Belanda yang telah menyelesaikan pendidikan di Hogere Burger School akan kembali
lagi ke Belanda untuk melanjutkan ke Universitas.

Sumber :

Nasution, S. (2015). Sejarah Pendidikan Indonesia. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Rifa’i, Muhammad. (2016). Sejarah Pendidikan Nasional Dari Masa Klasik Hingga Modern.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Pertanyaan :

Anda mungkin juga menyukai