Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Setiap orang berbicara tentang stress. Kita mendengar topic ini sebagai bahan
pembicaraan sehari-hari, baik di radio, televise, surat kabar dan diberbagai konferensi
maupun di kalangan Universitas. Sayangnya hanya sedikit saja yang mengerti konsep stress
yang benar.manager menganggap stress sebagai frustasi atau ketegangan emosi. Seorang
yang menderita stress, selalu terwujud dalam berbagai macam penyakit, dapat pula memalui
ketidak mampuannya untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya, sehingga menderita
gangguan kecemasan, depresi dan gangguan psikomatik.

Penderitaan fisik dan atau psikik menyebabkan orang tak dapat berfungsi dengan
wajar, tak mampu berprestasi tinggi dan sering menjadi masalah bagi lingkungannya yang
merupakan akibat dari stress berkelanjutan. Banyak orang yang tidak menyadari gejala
timbulnya stres tersebut dalam kehidupannya padahal apabila kita mengetahui lebih awal
mengenai gejala stres tersebut kita dapat mencegahnya. Pencegahan ini dapat dilakukan
dengan maksud agar terjaminnya keamanan dan kenyamanaan dalam kehidupan.

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan manajemen stress ?


2. Apa saja indikasi atau gejala stress ?
3. Apa saja dampak stress terhadap individu ?
4. Apa saja factor-faktor yang menyebabkan stress ?
5. Bagaimana cara untuk menghindari dan mengatasi stress ?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan manajemen stress.


2. Mengetahui indikasi atau gejala stress.
3. Mengetahui dampak stress terhadap individu.
4. Mengetahui factor-faktor yang menyebabkan stress.
5. Mengetahui bagaimana cara untuk menghindari dan mengatasi stress.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian

Manajemen Stress Stress adalah sutu rangsangan yang menegangkan psikologis dari
suatu organisme, tekanan-tekanan fisik dan psikologis yang menekan organ tubuh dan atau
diri sendiri. Selain itu, stress juga diartikan sebagai suatu kondisi ketegangan yang
mempengaruhi emosi, proses berpikir dan kondisi seseorang(Handoko, 1997:2002).

Stress yang terlalu besar dapat mengancam kemampuan seseoran untuk menghadapi
lingkungannya. Adapun menurut Robbins (2001:563) stress juga dapat diartikan sebagai
suatu kondisi yang menekan keadaan psikis sasaorang dalam mencapai suatu kesempatan
dimana untuk mencapai kesempatan tersebut terdapat batasan atau penghalang.

Stress yang dialami seseorang biasanya selalu berkonotatif negatif karena akan
mengalami suatu kontra produktif. Stress sendiri juga dapat membatu proses mengingat yang
dialami dalam jangka pendek dan tidak terlau kompleks. Stress bias meningkatkan glukosa
yang menuju ke otak, yang memberikan energy lebih kepada neuron. Hal ini dapat
mendorong untuk meningkatkan pembentukan dan pengembalian ingatan. Disisi lain, jika
stress dialkukan secara terus menerus, akan menghambat pengiriman glukosa ke otak yang
mengakibatkan rendahnya daya ingat manusia.

Manajemen stress adalah kemampuan penggunaan sumber daya Manusia secara


efektif untuk mengatasi gangguan atau kekacauan mental dan emosional yang muncul karena
tanggapan (respon). Tujuan dari manajemen stress itu sendiri adalah untuk memperbaiki
kualitas hidup seseorang agar menjadi lebih baik.

2.2. Indikasi atau Gejala Stres

Menurut Baram, gejal-gejala stress dapat berupa tanda-tanda sebagai berikut :

1. Fisik, yaitu sulit tidur atau tidur tidak teratur,sakit kepala, adanya gangguan
pencernaan, keringat berlebihan, berubah selera makan, tekanan darah tinggi atau
serangan jantun dan kehilangan energy.
2. Emosional, yaitu marah-marah, mudah tersinggung dan terlalu sensitifgelisah dan
cemas, suasana hati mudah berubah-ubah, sedih, mudah menangis dan depresi, gugup,

2
agresif terhadap orang lain, dan mudah bermusuhan serta mudah menyerang , dan
kelesuan mental.
3. Intelektual, yaitu mudah lupa, kacau pikirannya, daya ingat menurun, sulit untuk
berkonsentrasi, suka melamun berlebihan, pikiran hanya dipenuhi satu pikiran saja.
4. Interpersonal, yaitu acuh dan mendiamkan orang lain, kepercayaan kepada orang lain
menurun, mudah mengingkari janji, senang mencari kesalahan orang lain , menutup
diri secara berlebihan dan mudah menyalahkan orang lain.

2.3. Dampak Stres Terhadap Individu

1. Dampak Fisiologik
Secara umum orang yang mengalami stress mengalami sejumlah gangguan
fisik seperti : mudah sakit kepala, kejang otot, kegemukan atau menjadi kurus yang
tidak dapat dijelaskan dan lain sebagainya.
2. Dampak Psikologik
a. Keletihan emosi dan jenuh
b. Terjadi depersonalisasi, dalam keadaan stress berkepanjangan, seiring
dengan keletihan emosi.
c. Pencapaian pribadi yang menurun, sehingga berakibat menurunnya rasa
kompeten dan rasa sukses
3. Dampak Perilaku
a. Manakala stress menjadi distress, prestasi belajar menurun dan sering
terjadi tingkah laku yang tidak diterima oleh masyarakat.
b. Level stress yang cukup tinggi berdampak negatif pada kemampuan
mengingat informasi, mengambil keputusan dan megambil langkah yang
tepat.
c. Mahasiswa yang ‘over-stressed’ stress berat seringkali banyak membolos
atau tidak aktif mengikuti kegiatan pembelajaran.

2.4. Factor-Faktor Penyebab Stres

Menurut Robbins (2001:565-567) ada tiga sumber utama yang dapat menyebabkan
timbulnya stress, yaitu :

1. Faktor Lingkungan

a. Ketidakpastian ekonomi

3
b. Ketidakpastia politik
c. Perubahan teknologi

2. Faktor Organisasi

a. Tuntutan tugas
b. Tuntutan peran
c. Tuntutan antar personil

3. Faktor Personal

a. Persoalan keluarga
b. Persoalan ekonomi

2.5. Solusi Dalam Upaya Menghindari Dan Mengatasi Stress

A. Beberapa cara menghindari stress adalah sebagai berikut :

a. Saat di Rumah
1. Mencari Waktu Santai Di Rumah
Begitu sampai di rumah mungkin sudah disambut oleh masalah-
masalah keluarga dan tugas-tugas rutin yang harus dilakukan. Seringkali itu
semua menambah stress yang sudah dibawa dari tempat kerja. Begitu sampai
di rumah ambilah waktu untuk bersantai sejenak. Biarkan kelluarga tahu
bahwa kita membutuhkan aktu untuk beristirahat.
2. Tidur Yang Cukup
Hampir semua peneliti menunjukkan bahea kita butuh tujuh sampai
delapan jam tidur di malam hari agar bias berfungsi secara prima. Tidur
membuat kita santai dan mendapat tenaga kembali, serta membatu
perlawanan terhadap stress. Tubuh kita perlu istirahat yang cukup agar bias
pulih dari aktivitasaktivitas yang padat. Istirahat, baik itu dalam bentuk tidur
siang singkatmaupun tidur malam yang cukup sangatlah memberikan efek
yang signifikan untuk meredakan stress yang mudah muncul.
3. Pelajari Dan Kuasai Teknik Mengatur Waktu
Stress seringkali terjadi karena kita selalu dikejar oleh waktu,
hasilnyaadalah rasa panic dan cenderung tidak sabar.dengan belajar mengatur
waktu, kita akan dengan mudah meredakan potensi munculnya stress, karena

4
pikiran kita lebih tenang dalam menghadapi tuga-tugas. Hasil dari tugas yang
dikerjakanoun menjadi lebih optimal.
4. Berolahraga Secara Teratur
Aktivitas olahraga adalah salah satu pereda stress paling ampuh. Pada
dasarnya stress terbentuk karena ketidakberdayaan kita dalam menghadapi,
menguasai, maupun memecahkan masalah yang ada. Aktivitas olahraga juga
menimbulkan rasa puas atas keberhasilan kita mengalalahkan diri sendiri.
Efek langsung adalah perasaan terhadap diri sendiri yang lebih baik dan
relaksasi dari otot-otot dan syaraf tubuh yang tegang.
5. Banyak tersenyum
Semakin sering kita tersenyum maka semakin bahagia. Sebuah
senyuman juga membuat orang lain kembali tersenyum. Usahakan tersenyum
saat kita marah walaupun terdengar tidak masuk akal tetap tersenyum akan
mengendorkan otot-otot wajah.
6. Menata rumah
Salah satu unsur menyebabkan bertambahnya stress adalah
menumpuknya tuga rumah tangga, jangan menunda-nunda dan mulailah
menata rumah.
b. Saat di tempat kerja
1. Mencari waktu santai di tempat kerja
Jika menghabiskam tiap menit dari hari kita dengan bekerja tanpa
pernah mengambil waktu istirahat, pada akhirnya akan merasakan kecapean
dan keletihan mental. Pastikan bahwa kita memanfaatkan semua waktu
istirahat yang diberikan.
2. Menghindari politik kantor
Manusia adalah makhluk berpolitik dan tempat kerja adalah arena
politik. Pilih-pilih teman dan pengelompokan terjadi dan konflik sering kali
timbulakibat keberpihkan yang berbeda satu sama lain. Persaingan dan
perebutan posisi serta kekuasaan adalah hal yang wajar dan hal tersebut dapat
menimbulkan sisi terburuk dalam diri seseorang. Ketidaksetujuan dan
perselisihan kesil sering kali dapat mengkat menjadi konflik besar. Ketahuilah
kapan saatnya untuk diam saja atau mengambil tindakan yang akan
melindungi pekerjaan kita.
3. Menghindari gossip kantor
5
Setiap tempat kerja memiliki bentuk komunikasi terselubung yang
dapat menyebabkan informasi, gossip, dan sindiran. Kadang-kadang
informasi benar tetapi masalahnya terletak pada kenyataan bahwa kita
seringkali tidak tahu apakah itu realitas atau sekedar cerita.
4. Menjadi anggota perkumpulan
Berada di tengah-tengah orang lain benar-benar dapat mengalihkan
pikirandari kesusahan diri sendiri. Membri waktu untuk memusatkan
perhatian pada orang lain dan sekaligus menurunkan stress.
5. Bangun sikap dan pola piker yang positif
Bersikap optimis dan positif akan sangat membantu kita dalam
mengusir rasa was-was yang sebenarnya tidak kita perlukan. Pola piker yang
positif juga akan mempermudah kita berinteraksi dengan banyak orang.

B. Bebapa cara mengatasi stress adalah sebagai berikut :

a. Psikoterapi
Psikoterapi adalah upaya intervensi oleh psikoterapis terlatih agar kliennya
bisamengatasi persoalannya. Tujuan psikoterapi adalah untuk mengembalikan
keadaan kejiwaan klien yang terganggu agar bias berfungsi kembali dengan optimal.
b. Berpikir positif
Optimis dapat menangkal dampak negative stress, sangat penting untuk
mengelilingi diri denga orang-orang positif
c. Tidur
Aktivitas ini bias dibilang efektif. Mendapatkan tidur nyenyak dan cukup
memiliki dampak besar pada tingkat penurunan stress.
d. Tertawa
Tertawa membantu sel-sel kekebalan tubuh berfungsu lebih baik. Temukan
humor dalam hal-hal dan terlibat dalam aktivitas yang membuat anda tertwa untuk
meningkatkan fungsi kekbalan tubuh.
e. Olahraga
Latihan akan merevitalisasi tubuh dan pikiran untuk menghadapi situasi
apapun.

6
Selain kiat-kiat diatas, untuk menghindari stress dengan cara sehat atau
harmonis, tentu banyak hal yang dapat dikaji.dalam menghadapi stress dapat
dilakukan dengan tiga strategi yaitu :
1. Memperkecil dan mengendalikan sumber-sumber stress
2. Menetralkan dampak yang ditimbulkan oleh stress
3. Meningkatkan daya tahan pribadi

7
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Berdasarkan uraian diatas, dapat kita ambil kesimpulan bahwa terdapat berbagai
fasktor yang dapt memicu seseorang mengalami stress yang berasal dari factor internal dan
juga eksternal seperti yang sudah diuraikan sebelumnya. Factor-faktor tersebut jua memiliki
dampak yang cenderung negative bagi individu yng mengalami stress, mulai dari perubahan
yang terjadi pada fisiologi, psikologi serta perilaku seseorang.

3.2. Saran

Alangkah baiknya untuk kita mengetahui apa saja yang dapat menghindari dan juga
mengatasi stress tersebut mulai dari hal kecil yang tentunya bersikap positif bagi kita.

8
DAFTAR PUSTAKA

Https://id.wikipedia.org/wiki/manajemen_stres
http://www.psyvhologymania.com/2012/12/faktor-faktor-penyebab-stres-kerja.html
http://andishimawan.blogspot.co.id/2013/05/makalah-stres.html
http://globallavebookx.blogspot.co.id/2015/04/pengertian-manajemen-stres-menurutahli.html

Anda mungkin juga menyukai