TINJAUAN PUSTAKA
2.5 Pemeriksaan
Lakukan primary survey dan pastikan jalan napas, tulang servikal, pernapasan dan sirkulasi
anak dalam keadaan aman. Segera periksa status mental anak dengan meggunakan skala AVPU.
Gunakan penekanan pada supraorbital yang cukup keras sebagai rangsang nyeri.
A Alert (sadar)
V Responds to voice (berespon terhadap suara)
P
Responds to pain (berespon terhadap nyeri)
Purposefully
Non-purposefully
Withdrawal/flexor response
Extensor response
U Unresponsive (tidak berespon)
Nilai ukuran pupil, sama tidaknya dan reaktivitasnya, dan cari tanda-tanda neurologis fokal
lainnya.
Lakukan secondary survey untuk melihat secara spesifik pada:
Leher dan tulang servikal – deformitas, nyeri, spasme otot
Kepala – lecet di kulit kepala, laserasi, pembengkakan, nyeri, Battles
Mata – ukuran pupil, ekualitas dan reaktivitas, funduskopi
Telinga – darah di belakang gendang telinga, kebocoran LCS
Hidung – deformitas, pembengkakan, perdarahan, kebocoran LCS
Mulut – trauma gigi, trauma jaringan lunak Patah tulang wajah
Fungsi motorik – periksa alat gerak untuk melihat adanya refleks dan kelemahan sesisi
Lakukan pemeriksaan Glasgow Coma Score
Pertimbangkan kemungkinan adanya trauma non-kecelakaan selama secondary survey
terutama pada bayi dengan trauma kepala
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
Seorang wanita Ny.A berusia 25 tahun, datang ke UGD RSUD Dr. Drajat Prawiranegara pada
tanggal 8 Oktober 2018 di antar oleh warga dikarenakan kecelakaan lalu lintas. Saat pengkajian
pasien mengatakan nyeri pada kaki kanan seperti di tusuk-tusuk, terpasang spalk, pasien tampak
lemah, mual-mual dan terdapat hematom pada pelvis. Dx Medis : Fraktur Cruris dextra. TD : 100/70
mmHg, Nadi 80x/mnt, RR 24x/mnt, dan Suhu 36℃.
Penanggung Jawab
Nama : Tn. M
Umur : 45 Tahun
Hubungan : Kaka
Alamat : Calung
Pengkajian Primer
Pengkajian sekunder
3. Data penunjang
DO :
Mandi dibantu
Makan dibantu
Kakinya kalau digerakkan terasa sakit
DIAGNOSA KEPERAWATAN
No Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut Berhubungan Dengan Agen cidera fisik post KLL
2. Gangguan mobilitas fisik Berhubungan dengan Post KLL dengan fraktur cruris dan terpasang spalk pada kaki
kanan
3. Defisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan fisik
RENCANA KEPERAWATAN
Nama &
Tgl. RENCANA
Diagnosa TTD
Jam
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Setelah dilakukan tindakan keperawatan Pain Management
Nyeri akut Berhubungan 2x7 jam klien diharapkan dapat 1. Melakukan pengkajian nyeri
Dengan Agen cidera fisik mengontrol rasa nyerinya dengan secara komprehensif termasuk
post KLL kriteria hasil : lokasi,karakteristik,durasi,freku
Klien mampu mengontrol ensi,dan faktor presipitasi
DS : nyeri(tahu penyebab nyeri, 2. mengobservasi reaksi non
Klien mengatakan mampu menggunakan tekhnik verbal dari ketidaknyamanan
masaih merasa nonfarmakologi untuk 3. menggunakan tekhnik
nyeri pada kaki mengurangi nyeri,mencari komunikasi teraupetik untuk
kanannya bantuan) mengetahui pengalaman nyeri
P : Post KLL Klien mampu melaporkan pasien
dengan fraktur bahwa nyeri berkurang dengan 4. mengkaji kultur yang
cruris menggunakan manajemen nyeri mempengaruhi respon nyeri
Q : seperti ditusuk- Klien mampu mengenali skala 5. mengevaluasi pengalaman nyeri
tusuk nyeri masa lampau
R : Kaki kanan (skala,intensitas,frekuensi,dan
S:8 tanda nyeri)
T : terus menerus Klien mampu menyatakan rasa
DO : nyaman setelah nyeri berkurang
Tanpa menahan
sakit
Tanpa meringiris
kesakitan
Nama &
Tgl. RENCANA
Diagnosa TTD
Jam
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Gangguan mobilitas fisik Setelah dilakukan tindakan keperawatan Exercise therapy: Ambulation
Berhubungan dengan Post 2x7 jam klien dapat melakukan 1. Memonitoring vital sign
KLL dengan fraktur cruris mobilsasi di tempat tidur dengan kriteria sebelum/sesudah latihan dan
dan terpasang spalk pada hasil : lihat respon pasien saat latihan
kaki kanan Klien mampu meningkatkan 2. Mengkaji kemampuan klien
aktifitas fisiknya untuk mobilisasi
DS : Klien mengerti tujuan 3. Melatih klien dalam pemenuhan
Klien mengatakan peningkatan mobilitas kebutuhan ADLs secara
sakit pada Memverbalisasikan perasaan mandiri sesuai kemampuan
lukanya dalam meningkatkan kekuatan 4. Memberikan bantuan jika
Klien mengatakan dan kemampuan berpindah diperlukan
kalau kaki 5. Mengajarkan klien bagaimana
kanannya merubah posisi dan berikan
digerakkan bantuan jika diperlukan
sedikit saja maka
akan terasa sakit.
Klien mengatakan
kalau bergerak
sedikit saja terasa
sangat sakit
DO :
Menahan sakit
meringis kesakitan
susah
menggerakkan
kakinya
Nama &
Tgl. RENCANA
Diagnosa TTD
Jam
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Defisit perawatan diri Setelah dilakukan tindakan keperawatan Self care asisstance : ADLs
berhubungan dengan selama 1x7 jam klien diharapkan dapat 1. Monitor kemampuan klien
kelemahan fisik meningkatkan kebersihan dirinya untuk perawatan diri yang
dengan dibantu keluarga atau perawat mandiri atau dibantu
DS : dengan kriteria hasil: 2. Monitor kebutuhan klien
Klien terbebas dari bau badan untuk alat-alat bantu untuk
DO : menyatakan kenyamanan kebersihan diri,
Mandi dibantu terhadap kemampuan ADLs berpakaian,berhias,toileting
Makan dibantu dapat melakukan ADLs dengan bantuan dan makan
Kakinya kalau 3. Sediakan bantuan sampai
digerakkan terasa klien mampu secara utuh
sakit untuk melakukan self care
4. Dorong klien melakukan
secara mandiri,tapi beri
bantuan ketika klien mampu
melakukannya
5. Ajarkan klien/keluarga untuk
mendorong
kemandirian,untuk
memberikan bantuan hanya
jika pasien tidak mampu
untuk melakukannya.
CATATAN PERKEMBANGAN