NIM : PO.71.31.1.17.010
Prodi : DIV GIZI
Stunting termasuk masalah gizi kronik yang terjadi saat periode kritis proses tumbuh & kembang
mulai janin hingga usia 2 tahun (1000 hari pertama kehidupan). Sehingga stunting dapat
disebabkan oleh berbagai faktor, diantaranya:
Kondisi kesehatan & gizi ibu (sebelum & saat kehamilan serta setelah persalinan) sangat
berperan penting dalam pertumbuhan janin dan risiko terjadinya stunting. Stunting mulai terjadi
sejak seorang remaja menjadi ibu yang kurang gizi dan menjadi parah ketika hamil dengan
asupan gizi yang tidak mencukupi kebutuhan, ditambah lagi ketika ibu hidup di lingkungan
dengan kebersihan yang kurang baik.
Proses penyapihan dini akibat jarak kehamilan yang terlalu dekat menyebabkan anak gagal
mendapat ASI eksklusif
Usia ibu yang terlalu muda berisiko melahirkan bayi dengan berat lahir rendah (BBLR). Bayi
BBLR berpengaruh pada terjadinya stunting.
Pertumbuhan bayi sangat dipengaruhi oleh nutrisi yang diperoleh sejak bayi lahir. Berikut dapat
menjadi faktor terjadinya stunting:
- Penyakit kronis yang dialami oleh bayi, sehingga terjadi peningkatan kebutuhan nutrisi pada
bayi
Kondisi sosial ekonomi dan sanitasi lingkungan tempat tinggal juga berkaitan dengan terjadinya
stunting, diantaranya:
- Keterbatasan kemampuan dalam memenuhi asupan bergizi & pelayanan kesehatan untuk ibu
hamil & balita
- Kebersihan lingkungan, penyediaan air bersih dan keamanan pangan dapat berisiko terhadap
terjadinya penyakit infeksi
Stunting dapat dicegah dengan perbaikan gizi pada 1000 hari pertama kehidupan sejak awal
kehamilan hingga anak berusia 2 tahun.
Ibu hamil disarankan untuk memeriksakan kondisi kehamilan secara rutin ke dokter / bidan. Ibu
hamil juga perlu memenuhi pola makan dan asupan nutrisi yang baik selama kehamilan, dengan
menu sehat dan seimbang. Selain itu, asupan mikronutrien juga harus tercukupi, seperti zat besi,
asam folat dan yodium.
Persalinan harus ditolong tenaga kesehatan untuk menurunkan risiko kesakitan & kematian ibu
maupun bayi. Setelah bayi lahir, segera terapkan inisiasi menyusui dini agar berhasil
menjalankan ASI eksklusif.
3. Pemantauan tumbuh kembang secara berkala
4. Imunisasi
Patuhi jadwal imunisasi rutin yang ditetapkan pemerintah supaya anak terlindungi dan terhindar
dari berbagai penyakit yang dapat dicegah penularannya
Berikan ASI secara eksklusif hingga bayi berusia 6 bulan dan boleh dilanjutkan hingga usia 2
tahun, dengan pemberian makanan pendamping ASI yang tepat dan bergizi sejak anak usia 6
bulan
Menerapkan pola hidup bersih dan sehat dalam kehidupan sehari-hari, seperti mencuci tangan
dengan air mengalir & sabun, serta penggunaan air bersih, dapat menurunkan risiko terjadinya
penyakit infeksi
Mari kenali stunting dan terapkan cara pencegahannya bersama-sama! Sehingga kita dapat
membantu jutaan anak untuk tumbuh dan berkembang secara optimal, serta memberikan dampak
perbaikan ekonomi dan kemajuan bangsa Indonesia dalam jangka panjang.