Anda di halaman 1dari 5

Pembahasan Materi Kelompok 2

INVESTASI

Pengertian investasi...!

Investasi sering didefinisikan sebagai menempatkan uang atau modal- demi


hasil atau bunga dengan cara membeli properti, saham, obligasi dan lain-lain.
Secara umum investasi dapat di pahami sebagai meluangkan /memanfaatkan
waktu, uang atau tenaga- demi keuntungan/manfaat di masa datang.
Jadi pada dasarnya investasi adalah “ membeli ” sesuatu yang diharapkan bisa
“dijual kembali “ di masa yang akan datang dengan nilai yang lebih tinggi.

Obligasi
Tabungan
dan deposito Saham

Membuka
Reksa dana
INVESTASI usaha baru

Pasar jangka Properti


Kolektibel Logam mulia

Tabungan dan deposito

Memiliki tabungan di bank adalah cara investasi yang paling sederhana,


praktis dan mudah , didukung dengan likuiditas dan kemudahan pengambilan
sewaktu-waktu, bank juga relatif sangat aman, karena hingga kini simpanan di
bank dijamin oleh pemerintah. Bank juga memberikan bunga, besar dari bunga
tergantung pada jenis simpanan dengan prinsip semakin besar dan lama orang
menyimpan dana di bank umumnya semakin besar pula bunganya, sedangkan
deposito adalah mirip dengan tabungan namun dengan jangka waktu tertentu,
bunga yang di tawarkan di deposito relatif lebih tinggi dari bunga tabungan,
namun bila deposito diambil sebelum jangka waktunya maka akan di kenakan
penalti.

Obligasi
Ketika kita menyimpan uang di bank, pada dasarnya kita memberikan
pinjaman pada bank, ada sarana lain untuk investasi bersifat pinjaman yaitu
obligasi, obligasi adalah surat hutang dengan jangka waktu tertentu,. Obligasi
dapat diterbitkan oleh perusahaan, pemerintah ataupun lembaga lainnya.
Imbalan dari obligasi adalah modal pokok investasi plus kupon bunga , kupon
bunga ini besarnya sudah ditentukan sekian persen dan umumnya lebih tinggi
dari suku bunga bank ataupun surat berharga lainya yang dianggap aman,
mengingat resiko obligasi yang relatif lebih tinggi . Pembayaran kupon bunga
dilakukan secara berkala,misalnya 3 bulan atau 6 bulan atau tahunan.
Pembayaran pokok investasi sendiri dilakukan saat obligasi jatuh tempo, yaitu
tanggal dimana obligasi habis masa berlakunya

Saham

Secara prinsip saham berbeda dengan obligasi , saham merupakan bukti


kepemilikan (ekuitas) bukan surat utang,. Membeli saham berarti memiliki
sebagian dari perusahaan , artinya juga anda berbagi resiko dengan emiten
(penerbit saham)., Bila emiten mendapat laba, sebagian akan di bagikan kepada
pemegang saham dalam bentuk dividen,. Semakin besar laba semakin besar
juga dividen yang dibagikan,. Besarnya dividen yang dibagikan sendiri
ditentukan oleh kebijakan perusahaan yang dimintakan persetujuan pemegang
saham perusahaan.

Potensi investasi saham sendiri tidak hanya terbatas dividen , sejalan


dengan kinerja emiten yang baik nilai saham di pasar modal juga bisa terdorong
naik,. Bila menjual saham saat ada kenaikan harga, anda akan menikmati
keuntungan berupa selisih dari harga jual dan harga beli, hal ini disebut capital
gain. Tetapi bila kinerja emiten buruk, selain tidak menghasilkan dividen harga
saham juga bisa jatuh, bila saat itu anda terpaksa menjual maka anda akan
mengalami kerugian (capital loss) yaitu modal anda berkurang.

Resiko lainya dari pemegang saham adalah diperlakukan paling akhir


pada saat emiten di likuidasi , artinya setelah semua kewajiban emiten terpenuhi
termasuk kepada pemegang obligasi dan masih ada sisa kekayaan barulah aset
tersebut dikembalikan pada pemegang saham. Selain itu resiko pasar juga harus
menjadi pertimbangan, sejalan dengan pertumbuhan ekonomi makro maupun
mikro dari emiten , harga saham akan berfluktuasi secara tajam dari waktu ke
waktu, yang harus di jaga adalah agar tidak terpaksa menjual saham saat
harganya jatuh.
Membuka usaha baru

Membuka usaha baru juga merupakan bentuk dari investasi, alasan


mengapa orang membuka usaha baru , selain potensi hasil yang tak terhingga
juga bisa agar bisa melakukan pekerjaan yang benar- benar disukai,
mengembangkan kreativitas individual dan juga mencapai kemandirian
finansial. Perlu diingat bahwa resiko membuka usaha baru relatif besar,
kerugian usaha bisa sampai pada kebangkrutan yang bisa lebih dari
menghabiskan modal,. Selain itu dibutuhkan juga dedikasi waktu, ketrampilan ,
keseriusan, determinasi dan mungkin juga bakat.

Properti

Salah satu pilihan yang relatif aman, selama tidak ada resiko gejolak
politik maka rumah / tanah tak akan berkurang,. Juga potensi hasil investasinya
yang berupa nilai jual yang terus meningkat dan hasil dari sewa,. Berinvestasi di
properti memerlukan jumlah dana relatif besar dan juga komitmen jangka
panjang, karena meski nilainya akan terus meningkat, kendala likuiditas yaitu
penjualan kembali properti yang tidak mudah dan memakan waktu lama. Perlu
diperhatikan juga pada kebanyakan kasus harga rumah tanah memang tidak
turun, tetapi juga tidak banyak naik, akibatnya pemilik modal kehilangan
kesempatan memperoleh hasil investasi yang lebih tinggi seandainya dana
tersebut diinvestasikan ke instrumen yang lain.

Logam Mulia

Pembelian perhiasan seperti emas juga bisa menjadi sarana investasi,


selain bisa dijual kembali dengan relatif mudah, harga emas juga terus
meningkat dari waktu ke waktu, walaupun harga jualnya lebih rendah ada nilai
guna yang telah di pakai. Pembelian emas juga melindungi dari depresiasi mata
uang, karena harga emas meningkat seiring dengan inflasi hal ini mirip dengan
menyimpan dana dalam bentuk valuta asing, keduanya sama-sama melindungi
dari resiko penurunan nilai mata uang.

Kolektibel

Investasi dalam bentuk benda-benda koleksi seperti karya seni, meskipun


banyak pertimbangan non-ekonomi dalam investasi dibidang ini, namun perlu
diingat bahwa nilai untuk barang kolektibel meskipun cenderung naik tapi tak
terukur, dan juga kendala likuiditas dimana sulit menjual kembali dan
memperkirakan nilai jualnya.

Pasar Berjangka

Pasar ini muncul dari timbulnya transaksi forward, yaitu transaksi


dilakukan hari ini tetapi pembayaran dan penyerahan komoditas dilakukan di
kemudian hari yang telah ditetapkan. Transaksi ini melindungi pembeli dan
penjual dari fluktuasi harga yang tidak diharapkan. Perbedaan waktu antara
transaksi dengan penyerahan komoditas yang bisa sampai berbulan-bulan
dimanfaatkan oleh para spekulan untuk memperdagangkan kontrak forward
tersebut. Spekulan ini tidak memproduksi /mengkonsumsi produk tersebut,
kontrak diperdagangkan dengan harapan keuntungan dari fluktuasi harga
dimasa datang akibat perubahan pasokan.

Pasar berjangka ini semula hanya diproduk komoditas, namun kemudian


meluas ke pasar modal ,pasar uang dan valas.

Reksa Dana

Bagi seseorang yang ingin investasi di pasar uang atau pasar modal tetapi
tidak mempunyai keahlian atau tidak mempunyai waktu dapat berinvestasi di
reksa dana. Reksa dana adalah wadah yang menghimpun dana dari para investor
untuk kemudian dikelola oleh Manajer Investasi ke berbagai instrumen
investasi. Instrumen investasi yang bisa dipilih ada bermacam-macam misalnya
obligasi, saham atau campuran antara obligasi dan saham. Selain itu reksa dana
berbasis instrumen hutang jangka pendek yang jatuh temponya kurang dari 1
tahun yaitu reksa dana pasar uang.

Mengapa kita berinvestasi?

Ada banyak alasan untuk ini, salah satunya adalah persiapan masa depan
sedini mungkin melalui persiapan perencanaan kebutuhan yang disesuaikan
dengan kemampuan keuangan saat ini.

 Seperti kita tahu sejalan dengan waktu nilai mata uang bisa berkurang karena
adanya inflasi, yaitu misalnya kenaikan harga barang dan jasa, inflasi inilah
salah satu alasan utama mengapa kita perlu berinvestasi, baik atas dana atau aset
yang sudah ada atau yang akan kita miliki agar “nilai” nya dapat dipertahankan
dan tentu saja diharapkan meningkat.
Dari uraian diatas dapat di tarik 4 hal utama alasan berinvestasi yaitu:

1. Adanya kebutuhan masa depan atau kebutuhan saat ini yang belum
dapat

terpenuhi

2. Adanya kebutuhan untuk melindungi nilai aset yang telah dimiliki

3. Adanya keinginan untuk menambah nilai aset yang sudah ada

4. Adanya Inflasi.

Resiko Investasi

Resiko dalam berinvestasi bukannya tidak ada, justru resiko merupakan bagian
dari investasi, bahkan bila kita menyimpan uang dalam peti dan menguburnya
pun masih ada resiko seperti hilang, rusak dan berkurang nilainya karena inflasi,
karena keadaan di masa depan yang juga tidak pasti dan tak dapat diprediksi
secara akurat, maka hasil investasi juga dapat tidak sesuai dengan harapan,
bahkan bisa berlawanan dan menghasilkan kerugian, karena seseorang tidak
dapat sepenuhnya mengelak dari resiko yang ditimbulkan oleh ketidak pastian ,
maka dalam konteks inilah investasi menjadi bagian dari kehidupan, secara
sengaja maupun tidak orang selalu berinvestasi , belajar , bekerja dan berbisnis
bisa dipahami sebagai suatu investasi, investasi dapat dilihat sebagai suatu
proses menentukan pilihan, tidak hanya untuk menambah kekayaan tetapi juga
mempertahankan dan melindungi apa yang sudah ada

Anda mungkin juga menyukai